.

Sabtu, 27 Januari 2018

Kimia dan Industri Pengolahan air limbah dengan bioreaktor membrane

Oleh : Arisa Savitri Eka Pratiwi (@G21-Arisa)

Abstrak 

Korelasi antara kimia industri sangat erat, perkembangan ilmu dan teknologi kimia secara langsung berpengaruh terhadap perkembangan teknologi industri. Aplikasi ilmu kimia dalam bidang industri (industri pengolahan air limbah) semakin meluas.  
Teknologi bioreaktor membran (membrane bioreactor, MBR) telah banyak digunakan pada pengolahan air limbah. Karena keunggulan keunggulan yang dimilikinya, MBR banyak menggantikan sistem pengolahan air limbah konvensional. MBR dapat meggurangi jumlah tahapan proses yang harus dilakukan jika dibandingkan dengan teknologi konvensional. Dengan pengolahan air limbah akan mengurangi pencemaran pada lingkungan

Kata kunci : Teknologi membrane, air limbah, lingkungan

Isi : 
Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri maupun domestik (rumah tangga, yang lebih dikenal sebagai sampah), yang kehadirannya pada suatu saat dan tempat tertentu tidak dikehendaki lingkungan karena tidak memiliki nilai ekonomis (Panjaitan, Anderson).

Industri merukapan suatu kelompok usaha proses yang menguabah bahan baku menjadi produk yang berguna atau mempunyai nilai tambah, serta produk tersebut dapat digunakan secara langsung oleh konsumen sebagai pengguna akhir dan produk tersebut disebut dengan produk akhir (Hidayat, Atep Afia dan Kholil, Muhammad)

Dengan adanya kimia, industri serta teknologi saat ini dapat berkembang sebuah teknologi membrane bioreaktor (MBR).
Bioreaktor Membran Bioreaktor membran (BRM) merupakan teknologi pengolahan limbah yang mengkombinasikan proses biologis untuk mendegradasi limbah dan proses Membrane untuk pemisahan biomassa. Membran menggantikan peran kolam sedimentasi untuk memisahkan padatan dan cairan pada teknologi konvensional (lumpur aktif). Dengan membrane kinerja pemisahan menjadi lebih baik karena pemisahan tidak lagi dibatasi oleh kondisi hidrodinamik lumpur seperti waktu tinggal lumpur (SRT,sludge retention time), waktu tinggal cairan (HRT,hydraulic retention time) serta laju pembuangan lumpur.
Proses yang terjadi di dalam membrane mirip dengan lumpur aktif konvensional conventional activated sludge, CAS), di mana zat organik di dalam air limbah akan didegradasi secara biologis oleh mikroorganisme aerob kemudian terjadi pemisahan solid (lumpur). Bedanya, pada MBR proses pemisahan solid dilakukan menggunakan membrane sementara pada CAS pemisahan solid dilakukan secara gravitasi di dalam tangki pengendap (Yakobus, Ahmus Mufti)
Beberapa fitur utama dari MBR antara lain :
1.Tidak memerlukan bak pengendap (clarifier) sehingga dapat menghemat penggunaan lahan
2. Konsentrasi MLSS (mixed liquor suspended solids) yang tinggi
3.Pembuangan lumpur dapat dilakukan langsung dari dalam reaktor
4. Kualitas efluen hasil pengolahan yang tinggi sehingga air hasil olahannya dapat digunakan
    kembali

Dengan adanya limbah yang dihasilkan dari industri maupun domestik, serta pertumbuhan teknologi yang sangan modern ini sangat diharapkan lingkungan akan lebih terjaga dengan baik tanpa pencemaran yang berlebih, dan dengan adanya limbah yang dihasilkan dapat diproses kembali menggunakan teknologi sehingga dapat digunakan dan memiliki nilai.

Daftar Pustaka
https://www.researchgate.net
https://andersonpanjaitan.wordpress.com/2013/02/01/pengertian-limbah-dan-jenis-jenisnya/
Kimia Industri dan teknologi hijau, oleh Atep Afia Hidayat dan Muhammad Kholil. Penerbit: Pantona Media


 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.