.

Selasa, 14 November 2017

KONTAMINASI RADIOAKTIF

@D04-Rizky
Oleh : Rizky Aditya Pradana

Kimia lingkungan merupakan studi mengenai sumber, reaksi, pengaruh, dan akhir zat kimia dalam tanah, air, dan udara di sekitar kita. Sebagai contoh limbah sayuran akan segera terdegredasi dan terdekomposisi menjadi bahan organik dan bahan penyusun lainnya. Sedangkan zat seperti dichlorodiphenyltrichloroethane (DDT), plastik, logam berat, berbagai bahan kimia dan limbah nuklir sulit terdegradasi secara alami. Polutan yang sulit terdegredasi oleh alam akan berbahaya bagi kehidupan organisme. Polutan berasal dari berbagai sumber, antara lain dibuang oleh manusia melalui tanah, perairan, dan udara. Pencemaran atau polusi meliputi beberapa kategori, yaitu kimia organik, kimia anorganik, kimia organometalik, asam, fisik, radioaktif dan biologi. (Hidayat dan Kholil, 2017)

Berdasarkan catatan CEF (2015), polusi terjadi ketika polutan mencemari lingkungan, dalam hal ini membawa perubahan yang memperburuk gaya dan kualitas hidup manusia. Polutan merupakan elemen kunci atau komponen polusi yaitu bahan limbah dari berbagai bentuk. Polusi sudah pasti dapat mengganggu ekosistem dan keseimbangan lingkungan. Industrialisasi dan modernisasi di berbagai bidang kehidupan menyebabkan dampak polusi mencapai puncaknya, seperti menyebabkan pemanasan global dan berbagai penyakit manusia. Polusi terjadi dalam beragam bentuk, mulai dari polusi udara, air, tanah, radioaktif, kebisingan, panas (termal) dan cahaya. (Hidayat dan Kholil, 2017)

Menurut Nugroho (2013), radioaktifitas adalah sifat suatu unsur yang dapat memancarkan radiasi (pancaran sinar) secara spontan. Tergolong ke dalam zat radioaktif, unsur tersebut biasanya bersifat labil, berarti tergolong zat radioaktif adalah isotopnya, karena untuk mencapai kestabilan salah satunya harus melakukan peluruhan. Peluruhan zat radioaktif untuk menghasilkan unsur yang lebih stabil sambil memancarkan partikel seperti, partikel alpha α (sama dengan inti 4He), partikel beta (β), dan partikel gamma (γ). Ciri lain dari zat radioaktif  adalah bahwa setiap zat yang memancarkan radiasi pengion dengan aktivitas jenis lebih besar daripada 70 kBq/kg atau 2 nCi/g (tujuh puluh kilobecquerel per kilogram atau dua nanocurie per gram). Angka 70 kBq/kg (2 nCi/g) tersebut merupakan patokan dasar untuk suatu zat dapat disebut zat radioaktif pada umum-nya yang ditetapkan berdasarkan ketentuan dari Badan Tenaga Atom Internasional (International Atomic Energy Agency). Namun, masih terdapat beberapa zat yang walaupun mempunyai aktivitas jenis lebih rendah daripada batas itu dapat dianggap sebagai zat radioaktif karena tidak mungkin ditentukan batas yang sama bagi semua zat mengingat sifat masing-masing zat tersebut berbeda.

Secara garis besar manfaat dari  Zat Radioaktif diuraikan di bawah ini, antara lain :

  1. Bidang Kedokteran
1.      Sterilisasi radiasi
2.      Terapi tumor atau kanker
3.      Penentuan kerapatan tulang dengan bone densitometer
4.      Three Dimensional Conformal Radiotheraphy (3d-Crt)
5.      Teknik pengaktivan neutron

  1. Bidang Hidrologi
1.      Mempelajari kecepatan aliran sunga
2.      Menyelidiki kebocoran pipa air bawah tanah

  1. Bidang Biologis
1.      Mempelajari kesetimbangan dinamis
2.      Mempelajari reaksi pengesteran
3.      Mempelajari mekanisme reaksi fotosintesis

  1. Bidang Pertanian
1.      Pemberantasan hama dengan teknik jantan mandul, contoh: Hama kubis
2.      Pemuliaan tanaman/pembentukan bibit unggul, contoh: Padi
3.      Penyimpanan makanan sehingga tidak dapat bertunas, contoh: Kentang dan bawang

  1. Bidang Industri
1.      Pemeriksaan tanpa merusak, contoh  Memeriksa cacat pada logam
2.      Mengontrol ketebalan bahan, contoh: Kertas film, lempeng logam
3.      Pengawetan bahan, contoh: kayu, barang-barang seni
4.      Meningkatkan mutu tekstil, contoh: mengubah struktur serat tekstil
5.      Untuk mempelajari pengaruh oli dan aditif pada mesin selama mesin bekerja.

  1. Bidang Arkeologi
1.      Menentukan umur fosil dengan C-14

Menurut Nugroho (2013), pencemaran zat radioaktif adalah suatu pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh debu radioaktif akibat terjadinya ledakan reaktor-reaktor atom serta bom atom. Limbah radioaktif adalah zat radioaktif dan bahan serta peralatan yang telah terkena zat radioaktif atau menjadi radioaktif karena pengoperasian instalasi nuklir yang tidak dapat digunakan lagi.  yang paling berbahaya dari pencemaran radioaktif seperti nuklir adalah radiasi sinar alpha, beta dan gamma yang sangat membahayakan makhluk hidup di sekitarnya. Selain itu partikel-partikel neutron yang dihasilkan juga berbahaya. Zat radioaktif pencemar lingkungan yang biasa ditemukan adalah 90SR penyebab kanker tulang dan 131J.

Pencemaran radioaktif menimbulkan dampak yang berbahaya, disebabkan oleh terjadinya kerusakan instalasi nuklir, pembuangan limbah nuklir yang tidak tepat, kecelakaan, dan sebagainya. Berbagai dampak pencemaran radioaktif seperti menyebabkan kanker, kemandulan, kebutaan, cacat pada saat lahir. Selain it dapat mengurangi kesuburan tanah, serta mempengaruhi kualitas udara dan air.

Apabila ada makhluk hidup yang terkena radiasi atom nuklir yang berbahaya biasanya akan terjadi mutasi gen karena terjadi perubahan struktur zat serta pola reaksi kimia yang merusak sel-sel tubuh makhluk hidup baik tumbuh-tumbuhan maupun hewan atau binatang.

Efek serta akibat yang ditimbulkan oleh radiasi zat radioaktif pada umat manusia adalah pusing-pusing, nafsu makan berkurang atau hilang, diare, badan panas atau demam, berat badan turun, kanker darah atau leukimia, meningkatnya denyut jantung atau nadi.

September 2017 terjadi pencemaran zat radioaktif yang berupa awan radioaktif di Eropa yang berasal dari kecelakaan fasilitas nuklir di Rusiaatau Kazakhstan.

DAFTAR PUSTAKA

Hidayat, Atep Afia dan M. Kholil. 2017. Kimia, Industri dan Teknologi hijau. Jakarta: Pantona Media

Nugroho, Ervin. 2013. Kontaminasi Radioaktif. http://ervinnugroho27.blogspot.co.id/2013/02/radioaktif-kontaminasi-radioaktif-juga.html. Di akses tanggal 13 Nopember 2017.


Sartika, Resa Eka Ayu. 2017. Awan Radioaktif Selimuti Eropa, Adakah Hubungannya dengan Rusia?. http://sains.kompas.com/read/2017/11/12/200500823/awan-radioaktif-selimuti-eropa-adakah-hubungannya-dengan-rusia-?utm_source=LineNews&utm_medium=relatedcontent&utm_campaign=LINE. Di akses tanggal 14 Nopember 2017.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.