@D04-Rizky
Oleh : Rizky Aditya Pradana
Kimia lingkungan
merupakan studi mengenai sumber, reaksi, pengaruh, dan akhir zat kimia dalam
tanah, air, dan udara di sekitar kita. Sebagai contoh limbah sayuran akan
segera terdegredasi dan terdekomposisi menjadi bahan organik dan bahan penyusun
lainnya. Sedangkan zat seperti dichlorodiphenyltrichloroethane (DDT), plastik,
logam berat, berbagai bahan kimia dan limbah nuklir sulit terdegradasi secara
alami. Polutan yang sulit terdegredasi oleh alam akan berbahaya bagi kehidupan
organisme. Polutan berasal dari berbagai sumber, antara lain dibuang oleh
manusia melalui tanah, perairan, dan udara. Pencemaran atau polusi meliputi
beberapa kategori, yaitu kimia organik, kimia anorganik, kimia organometalik,
asam, fisik, radioaktif dan biologi. (Hidayat dan Kholil, 2017)
Berdasarkan catatan CEF
(2015), polusi terjadi ketika polutan mencemari lingkungan, dalam hal ini
membawa perubahan yang memperburuk gaya dan kualitas hidup manusia. Polutan
merupakan elemen kunci atau komponen polusi yaitu bahan limbah dari berbagai
bentuk. Polusi sudah pasti dapat mengganggu ekosistem dan keseimbangan
lingkungan. Industrialisasi dan modernisasi di berbagai bidang kehidupan
menyebabkan dampak polusi mencapai puncaknya, seperti menyebabkan pemanasan
global dan berbagai penyakit manusia. Polusi terjadi dalam beragam bentuk,
mulai dari polusi udara, air, tanah, radioaktif, kebisingan, panas (termal) dan
cahaya. (Hidayat dan Kholil, 2017)
Menurut Nugroho (2013),
radioaktifitas adalah sifat suatu unsur yang dapat memancarkan radiasi (pancaran
sinar) secara spontan. Tergolong ke dalam zat radioaktif, unsur tersebut
biasanya bersifat labil, berarti tergolong zat radioaktif adalah isotopnya,
karena untuk mencapai kestabilan salah satunya harus melakukan peluruhan.
Peluruhan zat radioaktif untuk menghasilkan unsur yang lebih stabil sambil
memancarkan partikel seperti, partikel alpha α (sama dengan inti 4He), partikel
beta (β), dan partikel gamma (γ). Ciri lain dari zat radioaktif adalah bahwa setiap zat yang memancarkan
radiasi pengion dengan aktivitas jenis lebih besar daripada 70 kBq/kg atau 2
nCi/g (tujuh puluh kilobecquerel per kilogram atau dua nanocurie per gram).
Angka 70 kBq/kg (2 nCi/g) tersebut merupakan patokan dasar untuk suatu zat
dapat disebut zat radioaktif pada umum-nya yang ditetapkan berdasarkan
ketentuan dari Badan Tenaga Atom Internasional (International Atomic Energy
Agency). Namun, masih terdapat beberapa zat yang walaupun mempunyai aktivitas
jenis lebih rendah daripada batas itu dapat dianggap sebagai zat radioaktif karena
tidak mungkin ditentukan batas yang sama bagi semua zat mengingat sifat
masing-masing zat tersebut berbeda.
Secara garis besar
manfaat dari Zat Radioaktif diuraikan di
bawah ini, antara lain :
- Bidang
Kedokteran
1.
Sterilisasi radiasi
2.
Terapi tumor atau kanker
3.
Penentuan kerapatan tulang dengan bone
densitometer
4.
Three Dimensional Conformal
Radiotheraphy (3d-Crt)
5.
Teknik pengaktivan neutron
- Bidang
Hidrologi
1.
Mempelajari kecepatan aliran sunga
2.
Menyelidiki kebocoran pipa air bawah
tanah
- Bidang
Biologis
1.
Mempelajari kesetimbangan dinamis
2.
Mempelajari reaksi pengesteran
3.
Mempelajari mekanisme reaksi
fotosintesis
- Bidang
Pertanian
1.
Pemberantasan hama dengan teknik jantan
mandul, contoh: Hama kubis
2.
Pemuliaan tanaman/pembentukan bibit
unggul, contoh: Padi
3.
Penyimpanan makanan sehingga tidak dapat
bertunas, contoh: Kentang dan bawang
- Bidang
Industri
1.
Pemeriksaan tanpa merusak, contoh Memeriksa cacat pada logam
2.
Mengontrol ketebalan bahan, contoh:
Kertas film, lempeng logam
3.
Pengawetan bahan, contoh: kayu,
barang-barang seni
4.
Meningkatkan mutu tekstil, contoh:
mengubah struktur serat tekstil
5.
Untuk mempelajari pengaruh oli dan
aditif pada mesin selama mesin bekerja.
- Bidang
Arkeologi
1.
Menentukan umur fosil dengan C-14
Menurut Nugroho (2013),
pencemaran zat radioaktif adalah suatu pencemaran lingkungan yang disebabkan
oleh debu radioaktif akibat terjadinya ledakan reaktor-reaktor atom serta bom
atom. Limbah radioaktif adalah zat radioaktif dan bahan serta peralatan yang
telah terkena zat radioaktif atau menjadi radioaktif karena pengoperasian
instalasi nuklir yang tidak dapat digunakan lagi. yang paling berbahaya dari pencemaran
radioaktif seperti nuklir adalah radiasi sinar alpha, beta dan gamma yang
sangat membahayakan makhluk hidup di sekitarnya. Selain itu partikel-partikel
neutron yang dihasilkan juga berbahaya. Zat radioaktif pencemar lingkungan yang
biasa ditemukan adalah 90SR penyebab kanker tulang dan 131J.
Pencemaran radioaktif
menimbulkan dampak yang berbahaya, disebabkan oleh terjadinya kerusakan
instalasi nuklir, pembuangan limbah nuklir yang tidak tepat, kecelakaan, dan
sebagainya. Berbagai dampak pencemaran radioaktif seperti menyebabkan kanker,
kemandulan, kebutaan, cacat pada saat lahir. Selain it dapat mengurangi
kesuburan tanah, serta mempengaruhi kualitas udara dan air.
Apabila ada makhluk
hidup yang terkena radiasi atom nuklir yang berbahaya biasanya akan terjadi
mutasi gen karena terjadi perubahan struktur zat serta pola reaksi kimia yang
merusak sel-sel tubuh makhluk hidup baik tumbuh-tumbuhan maupun hewan atau
binatang.
Efek serta akibat yang
ditimbulkan oleh radiasi zat radioaktif pada umat manusia adalah pusing-pusing,
nafsu makan berkurang atau hilang, diare, badan panas atau demam, berat badan
turun, kanker darah atau leukimia, meningkatnya denyut jantung atau nadi.
September 2017 terjadi
pencemaran zat radioaktif yang berupa awan radioaktif di Eropa yang berasal
dari kecelakaan fasilitas nuklir di Rusiaatau Kazakhstan.
DAFTAR PUSTAKA
Hidayat, Atep Afia dan
M. Kholil. 2017. Kimia, Industri dan
Teknologi hijau. Jakarta: Pantona Media
Nugroho, Ervin. 2013. Kontaminasi Radioaktif. http://ervinnugroho27.blogspot.co.id/2013/02/radioaktif-kontaminasi-radioaktif-juga.html. Di akses tanggal 13
Nopember 2017.
Sartika, Resa Eka
Ayu. 2017. Awan Radioaktif Selimuti
Eropa, Adakah Hubungannya dengan Rusia?. http://sains.kompas.com/read/2017/11/12/200500823/awan-radioaktif-selimuti-eropa-adakah-hubungannya-dengan-rusia-?utm_source=LineNews&utm_medium=relatedcontent&utm_campaign=LINE. Di akses tanggal 14 Nopember 2017.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.