Disusun Oleh : Fauzi Fathiyakan
Manusia
adalah makhluk sosial. Bukan hanya berinteraksi sesama manusia, tetapi harus
mampu berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya. Manusia harus mampu menjadi
pengayom lingkungan, agar mampu memberikan kenyamanan hidup. Perlindungan yang
maksimal akan memberikan dampak kepada manusia itu sendiri. Menurut UU No. 32
Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup menegaskan
bahwa kondisi alam dipengaruhi bukan hanya oleh alam sendiri tapi juga oleh
tingkah laku manusia.
“Karena manusia hanya
memiliki satu bumi, maka semua dampak negatif yang ditimbulkan oleh aktivitas
manusia akan balik mengenai manusia itu kembali!” (Budhi Soesilo,
2012).
Oleh sebab itu, karena
lingkungan kita berada pada satu bumi dan tidak ada kembarannya, kita dituntut
untuk menjaga sebaik mungkin isi bumi kita. Salah satu komponen dari lingkungan
kita yang mampu memberikan kelangsungan hidup adalah menjaga kelangsungan air
bersih.
Air bersih
merupakan kebutuhan mutlak hidup manusia di muka bumi. Untuk menjaga kelangsungan
akan air bersih, maka manusia di bumi perlu memperingatinya dalam Hari Air
Sedunia yang diperingati setiap tanggal 22 Maret.Peringatan Hari Air Sedunia
pun memberikan arti penting bagi bangsa Indonesia untuk memegang komitmen penuh
menjaga kelangsungan air. Apalagi, kondisi air yang ada di negeri ini mengalami
kondisi krisis dan membutuhkan penanganan secara serius dari Pemerintah,
swasta, stakeholder dan masyarakat.
Kita perlu
menyadari bahwa dengan membuang sampah sembarangan secara kontinu akan
memberikan dampak negatif terhadap kesehatan kita yang ditimbulkan dari
rusaknya lingkungan seperti cairan dari rembesan sampah yang masuk kedalam drainaseatau
sungai akan mencemari air. Selanjutnya, berbagai organisme termasuk ikan dapat
mati sehingga beberapa spesies akan lenyap. Hal ini mengakibatkan berubahnya
ekosistem perairan biologis. Jika air sungai, selokan atau laut tersebut tanpa
sadar kita konsumsi, maka dapat menyebabkan berbagai macam penyakitKita perlu
menyadari bahwa dengan membuang sampah sembarangan secara kontinu akan
memberikan dampak negatif terhadap kesehatan kita yang ditimbulkan dari
rusaknya lingkungan seperti cairan dari rembesan sampah yang masuk kedalam drainaseatau
sungai akan mencemari air. Selanjutnya, berbagai organisme termasuk ikan dapat
mati sehingga beberapa spesies akan lenyap. Hal ini mengakibatkan berubahnya
ekosistem perairan biologis. Jika air sungai, selokan atau laut tersebut tanpa
sadar kita konsumsi, maka dapat menyebabkan berbagai macam penyakit.
Banyak tindakan yang
perlu dilakukan baik oleh masyarakat maupun perusahaan untuk menjaga
kelangsungan hidup air, seperti menekan konsumsi plastik. Perlu diketahui,
bahwa sampah plastik tidak mampu diurai selama puluhan tahun.Kondisi ini akan
mempengaruhi kualitas air yang ada. Untuk mengurangi konsumsi sampah plastik,
maka perlu adanya tindakan/prinsip reduksi bersih yang
diterapkan dalam keseharian seperti menerapkan prinsip 4R, yaitu (Reduce,
Reuse, Recycle dan Replace), yaitu: 1) Belanja jangan
boros, perhitungkan keperluan dengan cermat; 2) Bawalah keranjang belanja yang
dapat dipakai berulang kali sehingga mengurangi sampah plastik; 3) Upayakan
daun sebagai pembungkus karena sampah daun hancur ditanah; 4) Jangan masukan
sampah kedalam got sungai atau laut; dan 5) Sampah dapur dan dedaunan untuk
kompos, kertas untuk daur ulang, kaleng untuk pot (https://beritasekitar19.blogspot.com).
menghemat
penggunaan air bersih bisa dilakukan dengan aksi nyata, yaitu: 1) Jangan pergunakan air untuk
melunakkan makanan beku (diamkan makanan beku di tempat hangat untuk
melunakkannya); 2) Gunakan kertas daur ulang (produk yang dibuat dari 100% bahan daur ulang
menggunakan air lebih sedikit dalam produksinya); 3) Letakkan ember atau tempat
penampungan di bawah kran wudhu (air yang tertampung bisa digunakan
untuk keperluan lain); 4) Bersihkan kandang/jari-jari kandang hewan menggunakan kain lap basah
daripada air yang banyak
5) Perbaiki kran air yang bocor (satu kran bocor
dapat membuat anda kehilangan 75 liter air/hari);
6) Mandikan hewan peliharaan anda di
pekarangan rumah yang membutuhkan asupan air;
7) Perbanyak lahan resapan (biopori) di halaman rumah; dan 8) Hindari mandi berendam (air
pancuran bisa jadi alternatif untuk mandi hemat air).
Menurut
www.sanitasi.org, bahwa untuk menjaga, melindungi dan melestarikan sumber air
dapat dilakukan melalui: 1) pemeliharaan kelangsungan fungsi
resapan air dan daerah tangkapan air;
2) pengendalian pemanfaatan sumber air; 3) pengisian air pada sumber air; 4) pengaturan prasarana dan sarana sanitasi; 5) perlindungan sumber air dalam hubungannya dengan kegiatan pembangunan dan pemanfaatan lahan pada sumber air; 6) pengendalian pengolahan tanah di daerah hulu; 7) pengaturan daerah sempadan sumber air; 8) rehabilitasi hutan dan lahan; dan 9) pelestarian hutan lindung, kawasan suaka alam, dan kawasan pelestarian alam.
2) pengendalian pemanfaatan sumber air; 3) pengisian air pada sumber air; 4) pengaturan prasarana dan sarana sanitasi; 5) perlindungan sumber air dalam hubungannya dengan kegiatan pembangunan dan pemanfaatan lahan pada sumber air; 6) pengendalian pengolahan tanah di daerah hulu; 7) pengaturan daerah sempadan sumber air; 8) rehabilitasi hutan dan lahan; dan 9) pelestarian hutan lindung, kawasan suaka alam, dan kawasan pelestarian alam.
1.“Dialah yang
meniupkan angin (sebagai) pembawa kabar gembira sebelum kedatangan rahmat-nya
(hujan); dan Kami turunkan dari langit air yang amat bersih, agar Kami
menghidupkan dengan air itu negeri (tanah) yang mati, dan agar Kami memberi
minum dengan air itu sebagian besar dari makhluk Kami, binatang-binatang ternak
dan manusia yang banyak. Dan sesungguhnya Kami telah mempergilirkan hujan itu
di antara manusia supaya mereka mengambil pelajaran (daripadanya); maka
kebanyakan manusia itu tidak mau kecuali mengingkari (nikmat)”(QS.
Al-Furqaan: 48-50).
2.“Dan Kami turunkan
dari langit, air hujan yang diberkahi (mubaarak)…” (QS. Qaaf:9).
Arti dari beberapa
ayat di Al-Qur’an di atas memberikan petunjuk kepada kita, bahwa turunnya air
hujan memberi berkah tersendiri buat kehidupan. Pemanfaatannya bisa dilakukan
untuk keperluan apa saja. Bahkan, air hujan bisa kita langsung konsumsi untuk
air minum yang menyehatkan.Agar turunnya hujan yang melimpah tidak terbuang
sia-sia, maka masyarakat disarankan untuk memanfaatkan air hujan dalam
menghadapi kelangkaan air bersih. Banyak cara untuk memanfaatkan air hujan, di
antaranya dengan membuat kolam pengumpul air hujan di atas permukaan air tanah
dan membuat sumur resapan air hujan. Tujuan terbaik adalah pemanfaatan air
hujan secara maksimal dan mencegah terjadinya kebanjiran. Kita bisa melihatnya
seperti gambar di bawah ini.
untuk
menyelamatkan kondisi kritis air bersih kita perlu aksi nyata demi terjaganya
lingkungan. Ada tujuan jangka panjang yang ada di depan kita, yaitu menjadikan
Indonesia Sehat. Sehat dengan mengkonsumsi air bersih yang diperoleh dari
lingkungan yang terjaga kualitasnya. Banyak tindakan yang dapat kita lakukan
untuk menjaga air bersih tetap milik kita, yaitu: 1) Tidak membuang sampah
sembarangan; 2) menjaga sungai tetap bersih dari hulu hingga hilir; 3) melakukan aksi hemat air
bersih; 4) memanfaatkan air
hujan, menjaga hutan tetap lestari; 5) melakukan penjernihan air; 6) membuat kebijakan yang menjaga
lingkungan; 7) menjaga sumber mata air; 8) membuat danau buatan untuk
penyimpanan air; dan 9)Pengolahan air limbah
dengan baik dan terencana. Semua tindakan tersebut demi menjaga kelangsungan
air bersih buat hidup yang lebih baik. Menjaga air berarti menjaga generasi sehat.
Daftar
Pustaka :
Ainul
Mardhiah (2014) http://readersblog.mongabay.co.id/rb/2014/04/17/air-dan-energi-tantangan-keberlanjutan-masa-depan/
Melinda
(2011) http://rsmelinda2.com/artikel/1112/Peduli-Lingkungan-Tingkatkan-Peduli-Terhadap-Air.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.