Oleh : Lestari Febrina Tanjung
PENGERTIAN TIMBAL
Timbal adalah unsur kelima kolom
ke empatbelas dalam tabel periodik. Hal ini yang diklasifikasikan sebagai logam
pasca transisi, logam berat, dan
logam miskin. Atom Timbal memiliki 82 elektron dan 82 proton dan 4 elektron
valensi di kulit terluar.
Timbal dapat
ditemukan di lapisan kulit bumi dalam bentuk bebas, tetapi sebagian besar
ditemukan dalam biji dengan logam yang lain seperti seng, perak, dan tembaga. Meskipun
tidak ada konsentarsi timbal yang cukup tinggil dalam lapisan kulit bumi,
sehingga cukup muah untuk ditambang dan disaring.
Logam ini penting dalam industri
modern yang digunakan untuk pembuatan pipa air karena sifat ketahanannya
terhadap korosi dalam segala kondisi dan rentang waktu lama. Pigmen Pb juga
digunakan untuk pembuatan cat, baterai, dan campuran bahan bakar bensin
tetraethyl (Jensen et al., 1981). Pemanfaatan pada bahan bakar bensin telah
mengalami penurunan karena menimbulkan dampak terhadap lingkungan. Bijih logam
timbal (Pb) dapat terbentuk dalam cebakan-cebakan seperti stratabound sulfida
massif, replacement, urat, sedimentasi, dan metasomatisma kontak dengan
mineral-mineral utama terdiri atas: galena (PbS), cerusit (PbCO3 ), anglesit
(PbSO4 ), wulfenit (PbMoO4 ), dan piromorfit [Pb5 (PO4 , AsO4 ) 3 Cl]. Larutan
pembawa Pb diantaranya: air connate, air meteorik artesian, dan larutan
hidrotermal yang naik ke permukaan; dengan sebagian besar Pb berasal dari
larutan hidrotermal yang membentuk cebakan bijih pada suhu rendah, berupa
pengisian rongga batuan induk.
Diperkirakan 95% Pb dalam sedimen (nonorganik dan
organik) dibawa oleh air sungai menuju samudera. Pb relatif dapat melarut dalam
air dengan pH < 5 dimana air yang bersentuhan dengan timah hitam dalam suatu
periode waktu dapat mengandung > 1 μg Pb/dm3 ; sedangkan batas kandungan dalam
air minum adalah 50 μg Pb/dm3 . Luasnya penyebaran unsur Pb di alam sebagian
besar disebabkan oleh limbah kendaraan bermotor. Unsur ini mengalami
peningkatan ketika melibatkan atmosfir dan kemudian mencemari tanah serta
tanaman. Di daerah padat penduduk (urban), anakanak menyerap lebih banyak Pb
daripada orang dewasa; terutama pada mereka yang kekurangan gizi dan mempunyai
perilaku mengkomsumsi makanan tidak bersih atau berdebu, yang dapat mengandung
beberapa ribu ppm (1.000 – 3.000 μg Pb/kg). Di London Barat, banyak anak-anak
teridentifikasi menderita keracunan akut oleh Pb (O’Neill, 1994).
KARAKTERISTIK TIMBAL
Simbol:Pb
Nomoratom:82
Beratatom:207,2
Klasifikasi:LogamPasca–transisi
FasepadaSuhuKamar:Padat
Beratjenis:11.34grampercm3
Titikleleh:327,5°C,621,4°F
Titikdidih:1749°C,3180 ° F
Ditemukan oleh: Dikenal sekitar sejak zaman kuno
Beratatom:207,2
Klasifikasi:LogamPasca–transisi
FasepadaSuhuKamar:Padat
Beratjenis:11.34grampercm3
Titikleleh:327,5°C,621,4°F
Titikdidih:1749°C,3180 ° F
Ditemukan oleh: Dikenal sekitar sejak zaman kuno
Dalam kondisi standar Timbal adalah
logam keperakan yang lembut dengan warna kebiru-biruan. Timbal menjadi abu-abu
gelap setelah bersentuhan dengan udara. Logam Timbal sangat lunak (dapat
dipotong menjadi lembaran tipis) dan elastis (dapat ditarik menjadi kawat
panjang). Timbal adalah konduktor listrik yang buruk bila dibandingkan dengan
logam lain.
Timbal adalah unsur yang sangat berat. Timbal dicampurkan dengan unsur-unsur
lain untuk membuat berbagai mineral termasuk galena (timbal sulfida), anglesite
(timbal sulfat), dan Kerusit (timbal karbonat).
PENGGOLONGAN
SUMBER TIMBAL
ü
Sumber dari alam
Kadar Pb yang secara
alami dapat ditemukan dalam bebatuan sekitar 13 mg/kg. Khusus Pb yang tercampur
dengan batu fosfat dan terdapat didalam batu pasir (sand stone) kadarnya lebih
besar yaitu 100 mg/kg. Pb yang terdapat di tanah berkadar sekitar 5 – 25 mg/kg
dan di air bawah tanah (ground water) berkisar antara 1- 60 μg/liter.
Secara alami Pb juga
ditemukan di air permukaan. Kadar Pb pada air telaga dan air sungai adalah
sebesar 1 -10 μg/liter. Dalam air laut kadar Pb lebih rendah dari dalam air
tawar. Laut bermuda yang dikatakan terbebas dari pencemaran mengandung Pb
sekitar 0,07 μg/liter. Kandungan Pb dalam air danau dan sungai di USA berkisar
antara 1-10 μg/liter. Secara alami Pb juga ditemukan di udara yang kadarnya
berkisar antara 0,0001 – 0,001 μg/m3. Tumbuh-tumbuhan termasuk sayur-mayur dan
padi-padian dapat mengandung Pb, penelitian yang dilakukan di USA kadarnya
berkisar antara 0,1 -1,0 μg/kg berat kering.
Logam berat Pb yang
berasal dari tambang dapat berubah menjadi PbS (golena), PbCO3 (cerusite) dan
PbSO4 (anglesite) dan ternyata golena merupakan sumber utama Pb yang berasal
dari tambang. Logam berat Pb yang berasal dari tambang tersebut bercampur
dengan Zn (seng) dengan kontribusi 70%, kandungan Pb murni sekitar 20% dan
sisanya 10% terdiri dari campuran seng dan tembaga.
ü Sumber dari Industri
Industri yang
perpotensi sebagai sumber pencemaran Pb adalah semua industri yang memakai Pb
sebagai bahan baku maupun bahan penolong, misalnya :
·
Industri pengecoran maupun pemurnian.
Industri ini
menghasilkan timbal konsentrat (primary lead), maupun secondary lead yang
berasal dari potongan logam (scrap).
·
Industri batery.
Industri ini banyak
menggunakan logam Pb terutama lead antimony alloy dan lead oxides sebagai bahan
dasarnya.
·
Industri bahan bakar.
Pb berupa tetra ethyl
lead dan tetra methyl lead banyak dipakai sebagai anti knock pada bahan bakar,
sehingga baik industri maupun bahan bakar yang dihasilkan merupakan sumber
pencemaran Pb.
·
Industri kabel.
Industri kabel
memerlukan Pb untuk melapisi kabel. Saat ini pemakaian Pb di industri kabel
mulai berkurang, walaupun masih digunakan campuran logam Cd, Fe, Cr, Au dan
arsenik yang juga membahayakan untuk kehidupan makluk hidup.
·
Industri kimia, yang menggunakan bahan pewarna.
Pada industri ini
seringkali dipakai Pb karena toksisitasnya relatif lebih rendah jika
dibandingkan dengan logam pigmen yang lain. Sebagai pewarna merah pada cat
biasanya dipakai red lead, sedangkan untuk warna kuning dipakai lead chromate.
ü Sumber dari Transportasi
Senyawa Pb-organik
seperti Pb-tetraetil dan Pb-tetrametil banyak digunakan sebagai zat aditif pada
bahan bakar bensin untuk meningkatkan angka oktan secara ekonomi dan
merupakan bagian terbesar dari seluruh emisi Pb ke atmosfer. Pb-tetraetil dan
Pb-tetrametil berbentuk larutan dengan titik didih masing-masing 110 ºC dan 200
ºC. Karena daya penguapan kedua senyawa tersebut lebih rendah dibandingkan
dengan unsur-unsur lain dalam bensin, maka penguapan bensin akan cenderung
memekatkan kadar Pb-tetraetil dan Pb-tetrametil. Kedua senyawa ini akan
terdekomposisi pada titik didihnya dengan adanya sinar matahari dan senyawa
kimia lain di udara seperti senyawa halogen asam atau oksidator.
Kandungan PbBrCL dan
PbBrCL2PbO merupakan kandungan senyawa timbal yang utama. Ke
dua senyawa tersebut telah dihasilkan pada saat pembakaran pada
mesin kendaraan dimulai, yaitu saat waktu 0 jam. Selanjutnya jumlah dari ke
dua senyawa tersebut akan berkurang setelah waktu
pembakaran berjalan 18 jam dimana jumlah buangan atas ke
dua senyawa tersebut menjadi berkurang jauh (50% untuk PbBrCl) dan menjadi
sangat sedikit untuk PbBrCl2PbO. Sedangkan kandungan oksida-oksida timbal
(PbOx ) dan PbCO32PbO mengalami peningkatan yang sangat tinggi dan
menggantikan posisi dua kandungan pertama setelah masa pembakaran
sampai 18 jam.
Emisi Pb masuk ke
dalam lapisan atmosfer bumi dan dapat berbentuk gas dan partikel. Emisi Pb yang
masuk dalam bentuk gas terutama berkaitan sekali berasal dari buangan gas
kendaraan bermotor. Emisi tersebut merupakan hasil samping pembakaran yang
terjadi dalam mesin-mesin kendaraan, yang berasal dari senyawa tetrametil-Pb
dan tetril-Pb yang selalu ditambahkan dalam bahan bakar kendaraan bermotor yang
berfungsi sebagai antiknock pada mesin-mesin kendaraan. Musnahnya timbal (Pb)
dalam peristiwa pembakaran pada mesin yang menyebabkan jumlah Pb yang dibuang
ke udara melalui asap buangan kendaraan menjadi sangat tinggi. Berdasarkan
estimasi skitar 80–90% Pb di udara ambien berasal dari pembakaran bensin tidak
sama antara satu tempat dengan tempat lain karena tergantung pada kepadatan
kendaraan bermotor dan efisiensi upaya untuk mereduksi kandungan Pb pada
bensin.
Hasil pembakaran dari
bahan tambahan (aditive) Pb pada bahan bakar kendaraan bermotor menghasilkan
emisi Pb organik. Logam berat Pb yang bercampur dengan bahan bakar tersebut
akan bercampur dengan oli dan melalui proses di dalam mesin maka logam berat Pb
akan keluar dari knalpot bersama dengan gas buang lainnya.
Timbal di udara
terutama berasal dari penggunaan bahan bakar bertimbal yang dalam pembakarannya
melepaskan timbal oksida berbentuk debu/partikulat yang dapat terhirup oleh
manusia. Mobil berbahan bakar yang mengandung timbal melepaskan 95 persen
timbal yang mencemari udara di negara berkembang.
ü Sumber dari Perairan
Timbal (Pb) dan
persenyawaannya dapat berada di dalam badan perairan secara alamiah dan sebagai
dampak dari aktivitas manusia. Pb yang masuk ke dalam perairan sebagai dampak
aktivitas kehidupan manusia diantaranya adalah air buangan dari pertambangan
bijih timah hitam, buangan sisa industri baterai dan bahan bakar angkutan air.
Secara alamiah, Pb dapat masuk ke badan perairan melalui pengkristalan Pb di
udara dengan bantuan air hujan. Selain itu, proses korosifikasi dari batuan
mineral akibat hempasan gelombang dan angin, juga merupakan salah satu jalur
sumber Pb yang akan masuk dalam badan perairan. Pb yang masuk ke badan perairan
sebagai dampak dari aktiviatas kehidupan manusia. Senyawa Pb yang ada dalam
badan perairan dapat ditemukan dalam bentuk ion-ion divalen atau ion-ion
tetravalen (Pb2+, Pb4+). Badan perairan yang telah kemasukan senyawa atau
ion-ion Pb, sehingga jumlah Pb yang ada dalam badan perairan melebihi kosentrasi
yang semestinya, dapat mengakibatkan kematian bagi biota perairan.
Kosentrasi logam
toksik salah satunya Pb dalam lingkungan perairan secara alamiah biasanya
sangat kecil sekali. Kosentrasi logam Pb secara alamiah dalam air laut 0,03
µg/L dan air sungai 3 µg/L. Standar kosentrasi logam Pb dalam air yang
direkomendasikan yaitu 0,10 mg/L. Timbal dapat berasal dari kontaminasi pipa,
solder dan kran air. Kandungan timbal dalam air sebesar 15mg/l dianggap
konsentrasi yang aman untuk dikonsumsi.
ü Sumber dari Makanan
Dalam makanan, timbal
berasal dari kontaminasi kaleng makanan dan minuman dan solder yang bertimbal.
Kandungan timbal yang tinggi ditemukan dalam sayuran terutama sayuran hijau.
ü Sumber dari Kosmetik
Produk kosmetik yang
mengandung Pb salah satunya yaitu terdapat pada lipstik. Hal ini diperkuat
dengan adanya penelitian Malkan bersama timnya yang menginginkan agar FDA
menetapkan batas kandungan timbal dalam lipstik dan mempelajari apakah ada
bahayanya jika produk yang mengandung timbal tersebut digunakan pada bibir
manusia, khususnya anak-anak dan wanita hamil.
Malkan juga
mengatakan bahwa lima dari sembilan merek lipstik dengan kandungan timbal
tertinggi diproduksi oleh produsen kosmetik terbesar di dunia. Lipstik keluaran
L’Oreal dengan tema ‘Color Sensational’ Pink Petal adalah paling tinggi
kandungan timbalnya, yaitu sebanyak 7,19 ppm. Sebagai perbandingan, produk
anak-anak yang dijual di Amerika Serikat dilarang memiliki kandungan timbal
lebih dari 100 ppm.
1. Merupakan logam yang
lunak, sehingga dapat dipotong dengan menggunakan pisau atau tangan dan dapat
dibentuk dengan mudah.
2. bersifat anorganik
dan umumnya dalam bentuk garam anorganik yang umumnya kurang larut dalam air
3. Tahan terhadap korosi
atau karat, sehingga logam timbal sering digunakan sebagai coating
4. Titik lebur rendah,
hanya 327,5 derajat C
5. Merupakan penghantar
listrik yang tidak baik.
6. Mempunyai kerapatan
yang lebih besar dibandingkan dengan logam-logam biasa, kecuali emas dan mercuri
7. tidak mengalami
degradasi (penguraian) dan tidak dapat dihancurkan
8. tidak mengalami
penguapan namun dapat ditemukan di udara sebagai partikel
DAMPAK
KANDUNGAN TIMBAL DALAM UDARA TERHADAP KECERDASAN ANAK
Salah satunya dampak aktivitas transportasi adalah terjadinya
pencemaran udara, yaitu terjadinya emisi gas buang yaitu Timbal (Pb) merupakan
logam berat yang bersifat toksin yang mempengaruhi lingkungan dan kesehatan
manusia dan bersifat akumulatif. Penelitian ini bertujuan mengkaji kadar Pb di
Udara di berbagai lokasi yang mempunyai tingkat kepadatan lalu lintas tinggi
dan mengontrol/mengendalikan kadar Timbal (Pb) udara di berbagai lokasi ruas
jalan yang mempunyai tingkat kepadatan lalu lintas kendaraan tinggi terhadap
dampak kecerdasan anak. Penelitian dilakukan dengan mengambil sampel pada waktu
padat lalu lintas yaitu hari kerja dan masih pada musim kemarau.
Sampel diambil pada 4 lokasi yang padat lalu lintas dan 1 lokasi
yang tidak padat lalu lintas, kemudian di analisis laboratorium, dimana metode
pengambilan sampel dilapangan dengan gravimetri dan analisis spektrofotometri.
Berdasarkan hasil penelitian kadar Timbal (Pb) tertinggi di perempatan padat
kendaraan sebesar 2,41 µg/Nm3 dan terendah 0,86 µg/Nm3, dengan melihat hasil
data ada kecenderungan bahwa semakin padat kepadatan kendaraan yang menggunakan
bahan bakar bensin kadar Pb dalam udara juga meningkat, sehingga kecenderungan
pengaruh kadar pencemaran Timbal (Pb) terhadap kesehatan meningkat.
DAMPAK BAHAYA
TIMBAL
Dampak bahaya
keracunan timbal memang cukup mengerikan dan tidak terasa dapat mengerogoti
kesehatan tubuh. Logam Pb atau yang kita kenal dengan timbal merupakan
sejenis logam lunak yang terdapat di kerak bumi. Timbal dengan kadar kecil/
jumlahnya kecil bisa menyebar ke alam melalui proses geokimia atau letusan
gunung berapi. Timbal ini sama bahayanya dengan merkuri yang merupakan jenis
logam berat.
Sumber Pencemaran Timbal
Timbal yang
tercemar adalah akibat dari ulah manusia sendiri. Di mana manusia melakukan
eksploitasi terhadap logam tersebut. Penggunaan timbal dapat dilihat dalam
bentuk sebagai berikut : baterai, amunisi, bahan pipa (perpipaan), dan
sebagainya. Sementara penyerapan timbal ke dalam tubuh manusia dapat lewat
udara, makanan, air, dan debu. Lewat udara, timbal bisa ditemukan pada asap
kendaraan bermotor. Limbah buangan kendaraan bermotor (transportasi darat)
tersebut menghasilkan gas pencemar udara yang berupa karbondioksida, hidrokarbon,
SO2, NOx, tetraethyl lead, yang termasuk bahan timbal yang telah
dicampurkan ke dalam bahan bakar dengan kualitas rendah, gunanya adalah agar
nilai oktan menurun (menurunkan nilai oktan).
Dampak Keracunan Timbal
1. Jumlah
sel darah merah menurun;
2. Logam
Fe di plasma darah bertambah;
3. Kadar
ALAD (Amino levulinic Acid Dehidrase) atau asam amino levulinat dehidrase dalam
urin juga darah makin meningkat;
4. Umur
sel darah merah jadi pendek;
5. Kadar
protopporhin di sel darah merah jadi bertambah (meningkat).
Bahaya Keracunan Timbal
1. Mencemari Makanan. Di
negara Chili pernah ditemukan bahwa batu penggilingan yang terdapat di pabrik
tepung sudah berlapis timbal. Hal ini mengakibatkan tepung jadi
terkontaminasi oleh timbal.
2. Racun Timbal Bagi Orang yang Memakan Daging Hewan. Berburu
memakai amunisi (peluru timah) , ketika kita konsumsi daging hewan hasil buruan
maka dapat mengalami keracunan timbal juga. Karena peluru yang bersarang pada
daging hewan buruan mampu mengalirkan racun sehingga daging itu jadi tercemar.
3. Mencemari Mainan Anak. Menurut
penelitian, ternyata timbal ditemukan dalam cat yang dipakai pada mainan-mainan
plastik.
4. Berpengaruh Terhadap Ibu Hamil. Timbal
adalah logam yang berbahaya bagi tubuh. Apa jadinya jika timbal meracuni wanita
hamil? Timbal dapat masuk lewat plasenta dan mempengaruhi janin dalam
kandungan. Sehingga berkibat pada berat badan bayi lahir rendah, juga
perkembangannya terlambat. Untuk wanita hamil beresiko kena anemia dan dapat
pula tekanan darah tinggi.
5. Disfungsi Ereksi. Terpaparnya
logam timbal ini pun menyumbang dalam meningkatnya kasus disfungsi ereksi.
6. Beracun Bagi Hewan. Penelitian
terhadap racun timbal (keracunan karena logam Pb) ini tak hanya sebatas pada
manusia saja, melainkan juga hewan. Contonya adalah keracunan timbal dapat
terjadi pada kucing. Memang gejala keracunan pada hewan ini tidak tampak
(samar/kurang jelas).
7. Menyebabkan Skizofrenia. Terpaparnya
timbal tersebut dapat mempengaruhi daerah otak yang erat kaitannya dengan
skizofrenia.
Efek Timbal Terhadap Kesehatan Tubuh
1. Berpengaruh
terhadap fungsi kognitif;
2. Menurunnya
kemampuan belajar;
3. Postur
tubuh jadi pendek;
4. Pendengaran
menurun;
5. Berpengaruh
terhadap kecerdasan seseorang/turunnya kecerdasan;
6. Merusak
ginjal;
7. Merusak
sistem saraf;
8. Mempengaruhi
reproduksi;
9. Tekanan darah tinggi;
10. Berpengaruh
terhadap perkembangan otak;
11. Ibu
hamil dapat mengalami anemia;
12. Mempengaruh
janin karena timbal dapat masuk lewat plasenta dan sifat timbal mampu meracuni
organ.
Dari banyaknya efek timbal yang ada,
dapat disimpulkan bahwa efek timbal dibagi ke dalam 3 kelompok, diantaranya :
1. Efek Timbal Pada Reproduksi
Paparan
timbal berdampak pada reproduksi pria dan juga wanita. Pada jaman dahulu timbal
pernah dipakai untuk menggugurkan kandungan. Wanita hamil yang terpapar timbal
saat kehamilannya, bisa meningkatkan resiko keguguran, bayi lahir prematur,
bayi meninggal di dalam kandungan. Sedangkan dampak terpaparnya timbal pada
pria adalah dapat menurunkan jumlah dari sperma.
2. Efek Timbal Pada Sistem Saraf dan Kecerdasan
Gejala
terpaparnya logam Pb ini diantaranya dapat mengurangi nafsu makan (nafsu makan
hilang), pelupa, kelelahan, pusing, depresi, menurunnya kecepatan dalam
reaksi dan konduksi saraf. Sementara menurut penelitian, efek yang ditimbulkan
timbal terhadap anak-anak yaitu dapat menurunkan kecerdasan (IQ).
3. Efek Sistemik
Timbal
di sini dapat memicu peningkatan tekanan darah, anoreksia, muntah, kram, mual,
turunnya berat badan, sakit perut, dan konstipasi.
KESIMPULAN
Timbal
merupakan suatu logam berat yang lunak berwarna kelabu
kebiruan dengan titik leleh 327 ºC dan titik didih 1.620 ºC.
Bersifat lentur, timbal sangat rapuh dan mengkerut pada pendinginan, sulit
larut dalam air dingin, air panas dan air asam.
Senyawa-senyawa
timbal organik relatif lebih mudah untuk diserap tubuh melalui selaput lendir
atau melalui lapisan kulit bila dibandingkan dengan senyawa-senyawa timbal
anorganik. Namun hal itu bukan berarti semua senyawa timbal dapat diserap oleh
tubuh, melainkan hanya sekitar 5 – 10% dari jumlah timbal yang masuk melalui
makanan dan atau sebesar 30% dari jumlah timbal yang terhirup yang
akan diserap oleh tubuh. Dari jumlah yang terserap itu hanya 15%
yang akan mengendap pada jaringan tubuh, dan sisanya akan
turut terbuang bersama bahan sisa metabolisme
seperti urin dan fese.
Paparan timbal yang
berlangsung lama dapat mengakibatkan gangguan terhadap berbagai sistim organ.
Efek pertama pada keracunan timbal kronis sebelum mencapai target organ adalah
adanya gangguan pada biosintesis hem, apabila hal ini tidak segera diatasi akan
terus berlanjut mengenai target organ lainnya.Konsentrasi normal timbal dalam
darah 10 – 25 µg/ pada orang dewasa terdapat perbedaan
kandungan timbal dalam darah, hal ini disebabkan oleh faktor
lingkungan dan geografis dimana orang-orang itu berada.Untuk mengendalikan
pencemaran Pb tersebut dapat dilakukan melalui pendekatan teknis yaitu dengan
mengupayakan pembakaran sempurna dan mencari bahan bakar alternatif. Pemerintah
mempunyai posisi yang strategis untuk melakukan pendekatan planatologi,
administrasi dan hukum.
DAFTAR PUSTAKA
Santoso.Budi
2012. Dampak kandungan timbal dalam udara terhadap kecerdasan anak-anak. Id.portalgaruda.org.
dalam
(28 April
2012)
Hasan. Wirsal
2012. Pencegahan keracunan timbal kronis. Id.portalgaruda.org. dalam
(09 November
2012)
Ana 2015. Dampak
bahaya keracunan timbal bagi kesehatan tubuh manusia. Halosehat.com. dalam
(11 November
2015)
Mulyadi. Tedi
2015. Pengertian ciri dan sifat timbal. Budisma.net. dalam
(03 September
2015)
Puskak3aceh
2014. Makalah timbal. Artikelkesker.wordpress.com. dalam
( 07 Desember
2014)
Zulkifli herman.
Danny 2006. Tinjauan terhadap tailing mengandung unsur pencemar Arsen
(As), Merkuri (Hg), Timbal (Pb), dan Kadmium (Cd) dari sisa pengolahan bijih
logam.www.sulutiptek.com. dalam
(01 Maret
2006)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.