.

Selasa, 19 September 2017

GASIFIKASI DAN KEUNTUNGANNYA

@E01-Faldy -

Gasifikasi adalah suatu proses perubahan bahan bakar padat secara termokimia menjadi gas, dimana udara yang diperlukan lebih rendah dari udara yang digunakan untuk proses pembakaran (Suyitno, 2008).

Selama proses gasifikasi reaksi kimia utama yang terjadi adalah endotermis (memerlukan panas dari luar selama proses berlangsung). Media yang paling umum digunakan pada proses gasifikasi adalah udara dan uap. Produk yang dihasilkan dapat dikategorikan menjadi tiga bagian utama, yaitu padatan, cairan (termasukgas yang dapat dikondensasikan), dan gas permanen. Gas yang dihasilkan dari gasifikasi dengan menggunakan udara mempunyai nilai kalor yang lebih rendah tetapi disisi lain proses operasi menjadi lebih sederhana.
Beberapa keunggulan dari teknologi gasifikasi yaitu :

  • Mampu menghasilkan produk gas yang konsisten yang dapat digunakan sebagai pembangkit listrik.
  • Mampu memproses beragam input bahan bakar termasuk batu bara, minyak mentah berat (heavy crude oil), biomassa, berbagai macam sampah kota (municipal waste), dan lain sebagainya.
  • Mampu mengubah sampah yang bernilai rendah menjadi produk yang bernilai lebih tinggi.
  • Mampu mengurangi jumlah sampah padat.
  • Gas yang dihasilkan tidak mengandung furan dan dioksin yang berbahaya.

Reaktor adalah tempat berlangsungnya reaksi kimia. Pada pabrik semen reaktornya umum disebut kiln, pada industri nuklir reaktornya umum disebut reaktor nuklir, pada proses gasifikasi reaktornya umum disebut gasifier, dan lain sebagainya. Jadi istilah reaktor bukan hanya milik reaktor nuklir. Reaktor fixed bed adalah reaktor yang terdapat bahan isian didalamnya. Secara sederhana, gasifier fixed bed dapat dibayangkan seperti drum yang berisi tumpukan dedaunan kering yang kemudian dibakar. Karena didalam gasifier tersebut ada tumpukan dedaunan, maka perlu dihembuskan udara agar proses pembakarannya terjadi secara menyuluruh, tidak hanya dibagian permukaan saja. Berapa jumlah udara yang harus dihembuskan tidak boleh terlalu banyak. Karena jika udara yang dihembuskan terlalu banyak maka yang akan terjadi adalah reaksipembakaran sempurna, padahal reaksi gasifikasi tidak memperkenankan terjadinya reaksi pembakaran sempurna agar tidak terjadi CO2.

Pemilihan reaktor gasifikasi berdasarkan pada salah satu faktor penting yang diperhatikan dalam pemodelan dan perancangan tungku yaitu aspek hidrodinamika. Sistem fluidized bed (unggun terfluidisasi) mempunyai hidrodinamika lebih baik dibandingkan tungku dengan unggun tetap. Yang dimaksud dengan hidrodinamika sistem fluidized bed adalah efektifitas dari pergerakan dan interaksi gas dan partikel didalam ruang reaktor (Basu, 2006).


DAFTAR PUSTAKA :

Basu, P., 2006. Combustion and Gasification in Fluidized Beds, USA : CRC Taylor and Francis Group.
Ramirez, J.J., Martinez, J.D., and Petro, M.A., 2007. Basic Design of A Fluidized Bed Gasifier for Rice Husk on a Pilot Scale, Latin American Applied Research, Vol. 37:299-306.
Rezaiyan, J. And Cheremisinoff, N. P., 2005. Gasification Technologies: A Primer for Engineers and Scientists, USA : Taylor & Francis Group LCC.
Suyitno, T., 2008. Teknologi Gasifikasi Biomasa untuk Penyediaan Listrik dan Panas Skala Kecil Menengah, Dalam Kumpulan Potret Hasil Karya IPTEK, Surakarta : UNS Press.

Wahyu, H., Djunaedi, I., Sugiyanto., and Utomo, Y.S., 2012. Perancangan dan Pengembangan Model Reaktor Circulating Fluidized untuk Gasifikasi Biomassa, Pusat Penelitian Fisika (Research Centre fo Physics), Bandung: Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.