Semakin banyak masyarakat yang menggunakan kendaraan bermotor tanpa memperdulikan bahan emisi yang dikeluarkan, penggunaan sumber daya alam secara besar-besaran, sungai-sungai yang semakin tercemar serta pelepasan karbon
dari asap-asap pabrik ke udara yang semakin banyak. Peningkatan permintaan masyarakat terhadap pangan, energi dan infrastruktur akan membuat ekologi dunia tidak akan mampu memenuhinya. Konsekuensinya, terjadi volatilitas energi, polusi yang tak terkendali, kerusakan kesehatan manusia, dan kehilangan sistem keanekaragaman hayati.
Menurut
Merry Bellis mengenai pengertian teknologi hijau, As the name implies green
technology is one that has a ”green” purpose. By green we do not mean the
color, however, mother nature is quite green, and the long and short term
impact an invention has on the
environment is what we are talkinh about. Green
inventions are environmently friendly invetions that often involve : energy
efficiency, recycling, safety and health concerns, renewable resources and
more.
Teknologi
hijau merupakan teknologi rendah karbon
dan lebih ramah lingkungan. Apabila kita menggunakan teknologi hijau, kita menggunakan
sumber daya seperti energi, air, dan sebagainya secara minimum untuk
menghasilkan sesuatu produk. Produk itu akan aman digunakan dan menyediakan
lingkungan yang sehat dan lebih baik untuk semua kehidupan.
Teknologi hijau merujuk pada produk, peralatan, atau sistem yang memenuhi
kriteria-kriteria berikut:
- Meminimalkan penurunan kualitas lingkungan, pembebasan gas rumah kaca rendah atau tidak ada, aman digunakan dan membuat lingkungan sehat serta lebih baik untuk semua kehidupan.
- Menghemat tenaga dan sumber asli
- Menggalakkan sumber-sumber yang dapat diperbarui.
Bidang Studi Teknologi
Hijau
- Energi – Masalah yang paling mendesak untuk teknologi hijau adalah energi, termasuk pengembangan bahan bakar alternatif, serta dikembangkannya cara baru untuk menghasilkan energi, termasuk efisiensi energi.
- Green building, meliputi segala sesuatu dari pemilihan bahan bangunan ke lokasi bangunan itu berada. Dalam hal ini metode dan produk yang digunakan menimbulkan dampak yang sekecil mungkin terhadap lingkungan.
- Kimia hijau (Green chemistry), dalam proses penemuan, desain dan aplikasi proses dan produk kimia semaksimal mungkin menghilangkan penggunaan bahan berbahaya beracun beserta turunannya.
- Nanoteknologi hijau (Green nanotechnology),
merupakan manipulasi bahan pada skala nanometer, sepermilar meter. Banyak
ilmuwan yang mempercayai bahwa melalui penguasaan nanoteknologi, pada masa yang
akan datang banyak hal yang dapat diproduksi. Nanoteknologi
juga merupakan penerapan kimia hijau tingkat lanjut dengan prinsip-prinsip
rekayasa teknologi yang ramah lingkungan.
Konsep Penerapan Teknologi Hijau
Konsep
penerapan teknologi hijau secara umum memiliki beberapa tujuan utama yang
memiliki prioritas untuk dapat diterapkan dalam kehidupan manusia, yaitu :
- Keberlangsungan – Upaya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat secara terus menerus di masa depan tanpa merusak atau menghabiskan sumber daya alam
- Pendaurulangan sampah – Upaya untuk mengakhiri siklus barang sekali pakai, dengan menciptakan produk yang sepenuhnya dapat diperoleh kembali atau digunakan kembali
- Pengurangan Sumber Sampah – Upaya untuk mengurangi sumber limbah dan polusi dengan mengubah pola produksi dan pola konsumsi.
- Inovasi – Upaya untuk mengembangkan alternatif teknologi yang ramah lingkungan guna memenuhi kebutuhan manusia tanpa merusak lingkungan. Inovasi ini salah satunya adalah penciptaan biomassa yang bisa diubah menjadi ethanol yang merupakan energi alternatif yang dapat diperbarui sebagai pengganti bahan bakar fosil.
- Viabilitas – upaya untuk menciptakan suatu pusat kegiatan ekonomi di seluruh bidang teknologi dan produk yang memberikan keuntungan bagi lingkungan dan menciptakan peluang usaha baru yang benar-benar melindungi planet bumi dari kerusakan.
- Edukasi – Upaya untuk meningkatkan pemahaman akan pentingnya penerapan teknologi hijau guna mendukung terciptanya daya dukung lingkungan yang berkelanjutan.
Setelah membaca artikel singkat diatas, Mari kita
ciptakan serta memanfaatkan teknologi hijau secara maksimal agar bumi kita
tidak semakin rusak sehingga anak cucu kelak masih dapat menikmati keindahan
bumi ini secara maksimal.
Referensi:
- Hidayat, Afia Atep. 2013. Mengenal Teknologi Hijau. http://www.kangatepafia.com/2013/10/mengenal-teknologi-hijau.html. Diakses tanggal 18 Agustus 2016
- Bellis, Mary. Introduction To Green Technology. http://inventors.about.com/od/greeninventions/p/green_invention.htm. Diakses tanggal 18 Agustus 2016
- Larasati, Ayu. 2015. Reduksi Kerusakan Lingkungan Dengan Teknologi Hijau Dan Selamatkan Bumi Di Masa Depan. http://kao.akprind.ac.id/sites/kao.akprind.ac.id/files/REDUKSI%20KERUSAKAN%20LINGKUNGAN%20DENGAN%20TEKNOLOGI%20HIJAU%20DAN%20%20SELAMATKAN%20BUMI%20DI%20MASA%20DEPAN.docx. Diunduh tanggal 18 Agustus 2016
- Amelia, Riski dkk. Jurnal Teknologi Kimia dan Industri, Vol. 2, No. 4 Tahun 2013, Halaman 146-156 : Pembuatan dan Karakterisasi Katalis Karbon Aktif Tersulfonasi Sebagai Katalis Ramah Lingkungan Pada Proses Hidrolisis Biomassa. https://www.academia.edu/9779671/Jurnal_Teknologi_Kimia_dan_Industri_PEMBUATAN_DAN_KARAKTERISASI_TERSULFONASI_SEBAGAI_KATALIS_RAMAH_LINGKUNGAN_PROSES_HIDROLISIS_BIOMASSA?auto=download. Diunduh tanggal 18 Agustus 2016
- Nurain, Dini Nuris. 2013. Teknologi Hijau, Solusi Cerdas Bagi Pemanasan Global. http://www.kompasiana.com/dininuris/teknologi-hijau-solusi-cerdas-bagi-pemanasan-global_552931adf17e61824a8b458f.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.