.

Kamis, 23 Februari 2017



Pemanfaatan Energi Matahari untuk Manusia

Pemanfaatan energi matahari untuk kebutuhan sehari-hari. Energi surya yaitu energi yang berbentuk panas dam juga sinar matahari. Energi surya umumnya merujuk pada penggunaan radiasi surya untuk kebutuhan praktis. Tetapi, semua energi terbarukan, kecuali geotermal dan pasang surut, berasal dari matahari Adapun manfaat dari energi matahari ini banyak digunakan untuk fotosintesis buatan. Listrik termal surya, pemanas surya, arsitektur surya dan fotovoltaik surya.
Adapun pemanfaatan teknologi dari energi surya atau matahari ini, digolongkan ke dalam 2 jenis yaitu:

1. teknologi pemanfaatan secara aktif.
2. teknologi pemanfaatan secara pasif.

Teknologi aktif meliputi penggunaan panel fotovoltaik, pompa, dan kipas untuk mengubah energi surya ke bentuk yang berguna. Teknologi pasif meliputi pemilihan bahan konstruksi yang memiliki sifat termal yang bagus, perancangan ruangan dengan sirkulasi udara secara alami, dan menghadapkan bangunan ke matahari. Teknologi aktif meningkatkan persediaan listrik dan disebut sebagai teknologi sisi penawaran, sedangkan teknologi pasif mengurangi kebutuhan sumber daya alam lain dan disebut sebagai teknologi sisi permintaan.

Contoh dimanfaatkannya energi matahari atau surya secara aktif ini yaitu pada panel penyerap panas dan pemanfaatan panel fotovoltaik.

Pemanfaatan Energi Matahari

Sementara untuk contoh pemanfaatan energi matahari secara pasifnya adalah lebih mengacu pada bangunan menuju arah matahari, merancang sebuah ruangan memanfaatkan sirkulasi udara secara alami hingga memilih bangunan berdasarkan massa thermal. Biasanya, energi matahari sendiri dimanfaatkan untuk kebutuhan yang praktis melalui penggunaan radiasi matahari. Ada beberapa contoh pemanfaatan dari energi matahari yang sering kita jumpai di kehidupan sehari-hari berikut ini:

a.) Teknologi Thermal Matahari
Teknologi thermal matahari sendiri bisa dimanfaatkan untuk memanaskan ruangan, memanaskan air, menghasilkan panas dan mendinginkan ruangan.

b.) Bidang Perkebunan dan Pertanian
Demi produktivitas tanaman yang semakin meningkat, maka pemanfaatan energi matahari dalam bidang perkebunan dan pertanian sendiri dilakukan dengan cara mengoptimalkan penyerapan dari energi matahari ini. Adapun cara untuk meningkatkan produktivitas dari tanaman bisa melalui teknik pengaturan waktu siklus penanaman, tinggi barisan tanaman yang bervariasi, dan pengaturan orientasi dari barisan tanaman itu sendiri.
Meskipun sinar surya atau matahari ini merupakan salah satu sumber daya alam dengan ketersediaan yang melimpah, akan tetapi biasanya penggunaan sinar matahari ini banyak digunakan dan dimanfaatkan khususnya di darah yang memiliki intensitas sinar surya lebih sedikit.

c.) Sistem Pemanasan Air
Pemanfaatan dari tenaga surya lainnya adalah dimanfaatkan sebagai teknik pemanasan air. Khususnya untuk daerah yang terletak pada garis lintang bujur rendah tepatnya berada di bawah suhu 40 derajat celcius, hampir 70% air panas yang dibutuhkan dalam kebutuhan rumah tangga biasanya dapat diperoleh dengan memanfaatkan sistem tenaga surya hingga temperatur air panas 60 derajat celcius.
Adapun sistem pemanas air yang digunakan umumnya kolektor plastik tanpa menggunakan kaca untuk memanaskan air dalam kolam renang dan kolektor plat datar menggunakan kaca yang biasanya dipakai untuk kebutuhan rumah tangga.

d.) Pengolahan Air
Pemanfaatan energi matahari juga digunakan dalam sistem pengolahan air melalui destilasi surya untuk pembuatan air payau yang bisa diminum. Adapun pemanfaatan tenaga surya melalui sistem destilasi ini pertama kali dilakukan oleh seorang ahli kimia di Arab sejak abad ke -16. Biasanya rancangan alat untuk destilasi ini sendiri terdiri dari destilasi vertikal, miringan ganda, miringan tunggal, multi efek, dan multi sumbu.
Adapun semua alat penyuling atau destilasi ini biasanya bisa digunakan saat beroperasi pada kondisi gabungan, aktif hingga pasif. Penyuling aktif untuk jenis multi efek sendiri biasanya diaplikasikan pada pilot scale atau skala industri besar, sedangkan penyuling jenis miringan ganda ini bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan rumah tangga karena lebih ekonomis.

e.) Pengering Pakaian
Nah, untuk pemanfaatan tenaga matahari yang satu ini pasti sudah menjadi keseharian ibu-ibu rumah tangga. Karena tenaga surya atau matahari secara langsung ini berguna untuk mengeringkan baju tepat dijemur di bawah sinar surya. Sehingga membuat baju Anda menjadi lebih kering dan tetap awet.

Kekurangan Sumber Energi Surya

Berikut adalah kekurangan sumber energi surya:
1. Biaya Instalasi Awal Tinggi
Biaya instalasi awal untuk pembangkit listrik dari energi alternatif, misalnya, relatif tinggi.
Contoh, bendungan perlu dibangun untuk membuat pembangkit listrik tenaga air.
Membangun bendungan termasuk relokasi penduduk melibatkan biaya yang sangat tinggi.

2. Penyimpanan dan Transportasi
Salah satu alasan utama mengapa energi alternatif belum digunakan secara luas adalah karena penyimpanan dan biaya transportasi yang masih tinggi.
Sementara teknologi kincir angin dan pembangkit listrik tenaga air telah semakin disempurnakan, sumber energi lain masih memerlukan banyak pemyempurnaan.

3. Tidak dapat Diandalkan
Sumber energi alternatif sangat tergantung pada faktor-faktor alami.
Misalnya, jika terjadi kemarau panjang, tingkat produksi pembangkit listrik tenaga air akan terhambat.
Demikian pula tanpa sinar matahari yang cukup, listrik yang dihasilkan juga akan berkurang.

4. Belum Efisien
Hingga saat ini, pembangkit dari sumber energi alternatif belum bisa beroperasi seefisien sumber energi konvensional.
Teknologi yang tersedia saat ini belum cukup mampu menggantikan energi konvensional dengan energi alternatif.

Referensi: 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.