KIMIA LINGKUNGAN
Lingkungan hidup dapat
didekati dari semua disiplin ilmu antara ilmu kimia, sehinga muncul ilmu kimia
lingkungan. Hal ini wajar karena semua komponen baik komponen biotik maupun
komponen abiotik yang menyusun lingkungan hidup terdiri dari unsur dan senyawa
kimia, di mana saja akhirnya semua keadaan fisik memerlukan analisis dan
penentuan-penentuan secara proses kimia
Peranan ilmu kimia
lingkungan diantaranya adalah:
- Mempelajari sifat dan fungsi bahan kimia
dalam lingkungan hidup.
- Mempelajari dan menelaah bahan kimia
terhadap suatu komponen lain dan terhadap lingkungan hidup secara
menyluruh, terutama jika bahan kimia itu tersebar dan berkontaminasi
dengan lingkungan, sehingga keseimbangan terganggu.
- Menentukan jumlah batas penyebaran bahan
kimia dalam lingkungan agar tidak memberikan gangguan terhadap kelestarian
lingkunagn dan kesejahteraan manusia.
- Merekomendasikan hasil penelitian dan
percobaan kepada pengelola lingkungan hidup atau kepada masyarakat pada
umumnya.
Macam-Macam Pencenaran
Lingkungan
- Pencemaran Udara
- Pencemaran Air
- Pencemaran Tanah
Pencemaran Udara
Secara alami udara
bersih tersusun atas:
- nitrogen, N2 (78 %);
- oksigen, O2 (21 %);
- karbondioksida, CO2 (0,03 %);
- Argon, Ar(0,94 %);
- helium, He (0,01 %);
- neon, Ne (0,01 %),
- kripton, Kr (0,01 %),
- serta uap air yang kadarnya bervariasi
dari tempat-ketempat (0,01 %-4 %).
Udara mengandung
sejumlah kecil metana, CH4; karbon monoksida, CO; nitrogen oksida
NO; dan hidrogen sulfida, H2S. Kemudian keadaan udara diperparah
dengan adanya zat pencemar yang dihasilkan dari aktivitas manusia.
Ada 4 macam sumber
bahan pencemar udara yang merupakan penyebab utama (sekitar 90%)
terjadinya pencemaran udara global di seluruh dunia yaitu:
- Karbon monoksida (CO)
- tidak berwarna dan tidak barbau
- bersifat racun karena dapat berikatan dengan hemoglobin CO + Hb รณ COHb
- kemampuan Hb untuk mengikat CO jauh lebih besar dan O2,
akibatnya darah kurang berfungsi sebagai pengangkut 02 - Belerangdioksida (SO2)
- berasal dari: gunung api, industri pulp dengan proses sulfit dan
hasil pembakaran bahan bakar yang mengandung belerang (S)
- warna gas : coklat
- bersifat racun bagi pernafasan karena dapat mengeringkan
udara - Oksida nitrogen (NO dan NO2)
- pada pembakaran nitrogen, pembakaran bahan industri dan
kendaraan bermotor
- di lingkungan yang lembab, oksida nitrogen dapat membentuk
asam nitrat yang bersifat korosif - Senyawa karbon
- dengan adanya penggunaan dari beberapa senyawa karbon di
bidang pertanian, kesehatan dan peternakan, misalnya
kelompok organoklor
- organoklor tersebut: insektisida, fungisida dan herbisida
Empat tingkatan pencemaran sebgai berikut:
- Pencemaran tingkat pertama; yaitu
pencemaran yang tidak menimbulkan kerugian pada manusia.
- Pencemaran tingkat kedua; yitu pencemaran
yang mulai menimbulkan kerugian bagi manusia seperti terjadinya iritasi
pada indra kita.
- Pencemaran tingkat ketiga; yaitu
pencemaran yang sudah dapat bereaksi fatal pada tubuh dan menyebabkan
terjadinya penyakit ynag kronis.
- Pencemaran tingkat keempat; yaitu
pencemaran yang telah menimbulkan sakit akut dan kematian bagi manusia
maupun hewan dan tumbuh-tumbuhan.
Pencemaran Air
Pencemaran air terjadi apabila dalam air terdapat berbagai macam
zat atau kondisi (misal panas) yang dapat menurunkan standar kualitas air yang
telah ditentukan, sehingga tidak dapat digunakan untuk kebutuhan tertentu. Pada
dasarnya bahan pencemar air dapat dikelompokkan menjadi:
1.
Sampah yang dalam
proses penguraiannya memerlukan oksigen yaitu sampah yang mengandung
senyawa organik, misalnya sampah industri makanan, sampah industri gula tebu,
sampah rumah tangga (sisa-sisa makanan),
2.
Bahan pencemar
penyebab terjadinya penyakit, yaitu bahan pencemar yang mengandung virus
dan bakteri misal bakteri coli yang dapat menyebabkan penyakit saluran
pencernaan (disentri, kolera, diare, types) atau penyakit kulit. Bahan pencemar
ini berasal dari limbah rumah tangga, limbah rumah sakit atau dari kotoran
hewan/ manusia.
3.
Bahan pencemar senyawa
anorganik/ mineral misalnya logam-logam berat seperti merkuri (Hg),
kadmium (Cd), timbal (Pb),tembaga (Cu), dan garam-garam anorganik.
4.
Bahan pencemar organik
yang tidak dapat diuraikan oleh mikroorganisme yaitu senyawa organik berasal
dari pestisida,herbisida, polimer seperti plastik, deterjen, serat sintetis,
limbah industri dan limbah minyak.
5.
Bahan pencemar berupa
makanan tumbuh-tumbuhan seperti senyawa nitrat, senyawa fosfat dapat menyebabkan
tumbuhnya alga (ganggang) dengan pesat sehingga menutupi permukaan air
6.
Bahan pencemar berupa
zat radioaktif, dapat menyebabkan penyakit kanker, merusak sel dan
jaringan tubuh lainnya. Bahan pencemar ini berasal dari limbah PLTN dan dari
percobaan-percobaan nuklir lainnya.
7.
Bahan pencemar berupa
endapan/ sedimen seperti tanah dan lumpur akibat erosi pada tepi sungai
atau partikulat-partikulat padat/ lahar yang disemburkan oleh gunung berapi
yang meletus, menyebabkan air menjadi keruh, masuknya sinar matahari berkurang,
dan air kurang mampu mengasimilasi sampah.
8.
Bahan pencemar berupa
kondisi (misalnya panas), berasal dari limbah pembangkit tenaga listrik
atau limbah industri yang menggunakan air sebagai pendingin.
Pencemaran Tanah
Tanah juga tidak luput dari pencemaran, pencemaran tanah
mempunyai hubungan yang erat baik dengan pencemaran udara maupun dengan
pencemaran air. Bahan pencemar yang terdapat di udara larut dan terbawa oleh
air hujan, jatuh ke tanah sehingga menimbulkan pencemaran tanah. Dengan demikian
maka lingkungan hidup yang paling banyak dan mudah tercemar adalah tanah.
Tanah yang dimaksud adalah bagian permukaan bumi yang dihuni
oleh banyak makhluk hidup terutama manusia, tumbuh-tumbuhan bermacam-macam
hewan dan mikroorganisme lainnya.
Komponen Pencemar Tanah (Organik 70%, Anorganik 30%) :
- Kertas 4%
- Limbah bahan makanan 21%
- Gelas 12%
- Besi 10%
- Plastik 5%
- Kayu 5%
- Karet dan kulit 3%
- Kain/serat tekstil 2%
- Alumunium dan logam lain 1%
Memang sesungguhnya kegiatan-kegiatan tersebut menguntungkan di
bidang teknologi dan termasuk dalam proses pembangunan tetapi perlu juga kita
berusaha agar tidak sampai mencemari lingkungan.
- Mengolah sampah-sampah yang tidak dapat
dimusnahkan, misal dijadikan mainan anak-anak, bahan bangunan. Sampah
plastic dan serat dapat dijadikan kesed atau kertas karton daur ulang
dapat didaur ulang menjadi tissu. Sampah pecahan kaca dapat didaur ulang menjadi
vas bunga.
- Hujan asam yang menyebabkan pH tanah
menjadi tidak sesuai lagi untuk tanaman, makan tanah perlu ditambah dengan
kapur agar pH asam berkurang.
Refrensi :
“Environmental Science”, third edition, 1984, Jonathan Turk & Amos
Turk, hal. 52
“Environmental Science” third edition, 1983, hal. 50
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.