A. Perkembangan Periodik Unsur
1. Berdasarkan Sifat Logam dan Non
Logam
Penggolongan unsur yang pertama
dilakukan oleh Lavoisier yang mengelompokkkan unsur ke dalam logam dan
nonlogam.
Pada waktu itu baru sekitar 20 jenis unsur yang sudah dikenal. Oleh karena pengetahuan tentang sifat-sifat unsur masih sederhana, unsur-unsur tersebut kelihatannya berbeda antara yang satu dengan yang lain, artinya belum terlihat adanya kemiripan antara unsur yang satu dengan unsur yang lainnya
Pada waktu itu baru sekitar 20 jenis unsur yang sudah dikenal. Oleh karena pengetahuan tentang sifat-sifat unsur masih sederhana, unsur-unsur tersebut kelihatannya berbeda antara yang satu dengan yang lain, artinya belum terlihat adanya kemiripan antara unsur yang satu dengan unsur yang lainnya
2. Berdasarkan Hukum Triade
Dobereiner
Tahun 1817 Dobereiner menemukan adanya beberapa kelompok tiga unsur yang memiliki kemiripan sifat, yang ada hubungannya dengan massa atom. Kelompok ini dinamakan triade. Berdasarkan eksperimennya disimpulkan bahwa berat atom unsur kedua hampir sama atau mendekati berat rata-rata dari unsur sebelum dan
sesudahnya.
3. Hukum Oktaf dari Newland Unsur-unsur dikelompokkan berdasarkan kenaikan massa atom relatifnya (Ar).
Unsur ke-8 memiliki sifat kimia mirip dengan unsur pertama; unsur ke-9 memiliki
sifat yang mirip dengan unsur ke-2 dst.Sifat-sifat unsur yang ditemukan
berkala atau periodik setelah 8 unsur disebut Hukum OktafTahun 1817 Dobereiner menemukan adanya beberapa kelompok tiga unsur yang memiliki kemiripan sifat, yang ada hubungannya dengan massa atom. Kelompok ini dinamakan triade. Berdasarkan eksperimennya disimpulkan bahwa berat atom unsur kedua hampir sama atau mendekati berat rata-rata dari unsur sebelum dan
sesudahnya.
3. Hukum Oktaf dari Newland Unsur-unsur dikelompokkan berdasarkan kenaikan massa atom relatifnya (Ar).
4 .Berdasarkan Periodik Mendeleev
Diantara para ahli yang dianggap
paling berhasil dalam mengelompokkan unsur-unsur dan berani menduga adanya
unsur-unsur yang pada saat itu belum ditemukan adalah Dmitry Mendeleev. Mendeleev mengelompokkan unsur berdasarkan kenaikan
massa atom relatifnya. Cara pengelompokkan dilakukan dengan menggunakan kartu.
Dalam kartu tersebut ditulis lambang atom, massa atom relatifnya dan
sifat-sifatnya. Mendeleev selanjutnya menempatkan unsur-unsur dengan kemiripan
sifat pada satu lajur vertikal yang disebut golongan
Beberapa kotak juga sengaja
dikosongkan karena Mendeleev yakin masih ada unsur yang belum dikenal karena
belum ditemukan. Salah satu unsur baru yang sesuai dengan ramalan Mendeleev
adalah germanium yang sebelumnya diberi nama ekasilikon oleh Mendeleev.
Sistem
Periodik Modern
Sistem periodik modern disusun
berdasarkan hukum periodik modern yang menyatakan bahwa sifat-sifat unsur
merupakan fungsi periodik dari nomor atomya. Artinya, jika unsur-unsur disusun berdasarkan
kenaikan nomor atomnya, maka sifat-sifat tertentu akan berulang secara
periodik. Itu sebabnya tabel unsur-unsur tersebut dinamai Tabel Periodik
Periode
Lajur-lajur horizontal dalam
sistem periodik disebut periode. Sistem
periodik modern terdiri atas 7 periode. Periode 1, 2,3 disebut periode pendek
karena berisi relatif sedikit unsur, sedangkan periode 4 dan seterusnya disebut
periode panjang.
a.Periode 1 (periode sangat pendek)
berisi 2 unsur
b. Periode 2 (periode pendek) berisi 8 unsur
c. Periode 3 (periode pendek) berisi 8 unsur
d. Periode 4(periode panjang) berisi 18 unsur
e. Periode 5 (periode panjang) berisi 18 unsur
f. Periode 6 (periode sangat panjang ) berisi 32 unsur
g. Periode 7 (periode sangat panjang) berisi 28 unsur,belum lengkap karena maksimum 32 unsur
b. Periode 2 (periode pendek) berisi 8 unsur
c. Periode 3 (periode pendek) berisi 8 unsur
d. Periode 4(periode panjang) berisi 18 unsur
e. Periode 5 (periode panjang) berisi 18 unsur
f. Periode 6 (periode sangat panjang ) berisi 32 unsur
g. Periode 7 (periode sangat panjang) berisi 28 unsur,belum lengkap karena maksimum 32 unsur
Sistem periodik modern (SPU) disusun
berdasarkan kenaikan nomor atom (lajur horizontal atau periode) dan kemiripan
sifat (lajur vertikal atau golongan).
Sistem periodik modern terdiri atas 7 periode dan 8 golongan
Sistem periodik modern terdiri atas 7 periode dan 8 golongan
1.
Golongan
Golongan adalah lajur tegak pada Tabel Peiodik Unsur. Unsur-unsur yang ada dalam satu lajur tegak adalah unsur-unsur segolongan, terdapat 8 golongan utama dan 8 golongan transisi.
Golongan utama tersebut adalah:
Golongan adalah lajur tegak pada Tabel Peiodik Unsur. Unsur-unsur yang ada dalam satu lajur tegak adalah unsur-unsur segolongan, terdapat 8 golongan utama dan 8 golongan transisi.
Golongan utama tersebut adalah:
a.Golongan
I A (alkali) terdiri dari unsur-unsur H, Li, Na, K, Rb,Cs,Fr
b. Golongan II A (alkali tanah) terdiri dari unsur-unsur Be, Mg, K,Sr,Ba,Ra
c. Golongan III A ( aluminum) terdiri dari unsur-unsur B,Al,Ga,In,Tl
d. Golongan IV A (karbon) terdiri dariunsur-unsur C,Si,Ge,Sn,Pb
e. Golongan V A (nitrogen) terdiri dari unsur-unsur N,P,As,Sb,Bi
f. Golongan VI A (oksigen) terdiri dari unsur-unsur O,S,Se,Te,Po
g. Golongan VII A (halogen) terdiri dari unsur-unsur F,Cl,Br,I,At
h. Golongan VIII A (gas mulia) terdiri dari unsur-unsur He,Ne,Ar,Kr,Xe,Rn
b. Golongan II A (alkali tanah) terdiri dari unsur-unsur Be, Mg, K,Sr,Ba,Ra
c. Golongan III A ( aluminum) terdiri dari unsur-unsur B,Al,Ga,In,Tl
d. Golongan IV A (karbon) terdiri dariunsur-unsur C,Si,Ge,Sn,Pb
e. Golongan V A (nitrogen) terdiri dari unsur-unsur N,P,As,Sb,Bi
f. Golongan VI A (oksigen) terdiri dari unsur-unsur O,S,Se,Te,Po
g. Golongan VII A (halogen) terdiri dari unsur-unsur F,Cl,Br,I,At
h. Golongan VIII A (gas mulia) terdiri dari unsur-unsur He,Ne,Ar,Kr,Xe,Rn
a.
Golongan utama (Golongan A)
b. Golongan transisi (Golongan B)
b. Golongan transisi (Golongan B)
Berdasarkan
jenis orbital yang ditempati oleh elektron terakhir, unsur-unsur dalam sistem
periodik dibagi atas blok s, blok p, blok d, dan blok f.
a.Blok
s: golongan I A dan II A. Blok s tergolong logam aktif, kecuali H (nonlogam)
dan He (gas mulia).
b. Blok p: golongan III A sampai dengan VIII A. Blok p disebut juga unsur wakil karena terdapat semua jenis unsur (logam, nonlogam, dan metaloid).
c. Blok d: golongan III B sampai II B. Unsur blok d disebut juga unsur transisi, semuanya
tergolong logam.
d. Blok f: unsur blok f ini disebut juga unsur transisi dalam, semuanya terletak pada golongan IIIB, periode 6 dan 7
1) Periode 6 dikenal sebagai deret lantanida (4f).
2) Periode 7 dikenal sebagai deret aktinida (5f)
b. Blok p: golongan III A sampai dengan VIII A. Blok p disebut juga unsur wakil karena terdapat semua jenis unsur (logam, nonlogam, dan metaloid).
c. Blok d: golongan III B sampai II B. Unsur blok d disebut juga unsur transisi, semuanya
tergolong logam.
d. Blok f: unsur blok f ini disebut juga unsur transisi dalam, semuanya terletak pada golongan IIIB, periode 6 dan 7
1) Periode 6 dikenal sebagai deret lantanida (4f).
2) Periode 7 dikenal sebagai deret aktinida (5f)
Hubungan
Konfigurasi Elektron dengan Sistem Periodik
Hubungan antara letak unsur dalam sistem periodik dengan konfigurasi
elektronnya dapat disimpulkan sebagai berikut.
·
Nomor periode
sama dengan jumlah kulit
·
Nomor
golongan sama dengan elektron valensi
Berdasarkan hubungan tersebut, maka letak unsur dalam sistem periodik dapat
ditentukan berdasarkan konfigurasi elektron.
Sifat-sifat Periodik Unsur
Sifat periodik adalah sifat yang berubah secara beraturan sesuai dengan
kenaikan nomor atom, yaitu dari kiri ke kanan dalam satu periode, atau dari
atas ke bawah dalam satu golongan
Jari-jari
Atom
Jari-jari atom adalah jarak dari
inti hingga kulit elektron terluar. Besar kecilnya jari-jari atom terutama
ditentukan oleh dua faktor, yaitu jumlah kulit dan muatan inti.
·
Untuk
unsur-unsur segolongan, semakin banyak kulit atom, semakin besar jari-jarinya.
· Untuk
unsur-unsur seperiode, semakin besar muatan inti, maka semakin kuat gaya tarik
inti terhadap elektron, sehingga semakin kecil jari-jarinya
Energi
Ionisasi
Energi Ionisasi adalah energi yang
diperlukan untuk melepaskan elektron yang terikat paling lemah oleh suatu atom
atau ion dalam wujud gas.
Hubungan energi ionisasi dengan
nomor atom.
·
dalam satu
golongan, dari atas ke bawah, energi ionisasi semakin kecil
·
dalam satu
periode, dari kiri ke kanan, energi ionisasi cenderung bertambah
Besar kecilnya energi
ionisasi bergantung pada besar gaya tarik inti terhadap elektron kulit terluar,
yaitu elektron yang akan dilepaskan. Semakin kuat gaya tarik inti, semakin
besar energi ionisasi
·
dalam satu
golongan, dari atas ke bawah, jari-jari atom bertambah besar, sehingga gaya
tarik inti terhadap elektron terluar semakin lemah. Oleh karena itu, energi
ionisasi berkurang
·
dalam satu
periode, dari kiri ke kanan, jari-jari atom berkurang, sehingga gaya tarik inti
terhadap elektron semakin kuat. Oleh karena itu energi ionisasi bertambah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.