Kimia Kontekstual atau Kimia
Kekinian berkaitan dengan beragam aspek kehidupan manusia. Pengkajian dan
pembahasannya sangat tergantung pada isu atau persoalan apa yang sedang menjadi
trending topics.
Menurut Mudasir (2012), perkuliahan Kimia
Kontekstual dirancang untuk membekali
mahasiswa dengan persoalan-persoalan kemasyarakatan dan kekinian yang terkait
dengan bidang kimia serta memperkenalkan mahasiswa terhadap trend global penelitian kimia di masa
yang akan datang.
Berikut dibahas beberapa topic mengenai Kimia Konstektual seperti :
Energi dan Minyak Bumi; Polimer dan Plastik; Kimia Pangan; Pencemaran Udara;
dan Hujan Asam.
Energi dari Pembakaran
Kehidupan kita sehari-hari tidak
lepas dari kebutuhan akan bahan bakar. Bahan bakar merupakan senyawa kimia yang
dapat menghasilkan energi melalui perubahan kimia. Contoh yang paling sederhana
adalah makanan yang kita santap sehari-hari. Makanan yang sebagian besar
terdiri dari karbohidrat diubah di dalam tubuh kita menjadi senyawa gula yang
mampu menghasilkan energi.
Dari manakah datangnya energi tersebut atau bagaimana energi tersebut terbentuk? Mari kita bersama-sama meneliti lebih lanjut dari sudut pandang atom dan molekul. Suatu molekul terdiri dari beberapa atom yang berhubungan satu dengan yang lain dalam bentuk ikatan. Ikatan-ikatan tersebut bervariasi kekuatannya dan semakin kuat ikatan tersebut semakin besar energi yang dibutuhkan untuk memutuskan ikatan tersebut. Ketika suatu molekul terputus ikatannya oleh suatu energi ( misalkan panas atau enzim ), atom-atom tersebut akan bereaksi dengan atom-atom lainnya membentuk suatu ikatan baru yang menghasilkan energi. Jikalau ikatan baru yang dihasilkan jauh lebih stabil daripada ikatan semula, hasil reaksi ini akan menghasilkan energi yang dapat dikonsumsi ( misalkan panas ).
Dari manakah datangnya energi tersebut atau bagaimana energi tersebut terbentuk? Mari kita bersama-sama meneliti lebih lanjut dari sudut pandang atom dan molekul. Suatu molekul terdiri dari beberapa atom yang berhubungan satu dengan yang lain dalam bentuk ikatan. Ikatan-ikatan tersebut bervariasi kekuatannya dan semakin kuat ikatan tersebut semakin besar energi yang dibutuhkan untuk memutuskan ikatan tersebut. Ketika suatu molekul terputus ikatannya oleh suatu energi ( misalkan panas atau enzim ), atom-atom tersebut akan bereaksi dengan atom-atom lainnya membentuk suatu ikatan baru yang menghasilkan energi. Jikalau ikatan baru yang dihasilkan jauh lebih stabil daripada ikatan semula, hasil reaksi ini akan menghasilkan energi yang dapat dikonsumsi ( misalkan panas ).
Minyak
Bumi dan Beragam Produk Turunannya
Minyak bumi
memang menjadi sandaran kita sebagai salah satu sumber energi utama yang sangat
fital bagi kehidupan. Banyak
negara memerlukannya sebagai sumber energi untuk menjalankan industri dan memutar
roda ekonomi. Minyak bumi memang banyak
terdapat di timur tengah seperti Arab Saudi, Iraq, Kuwait dan lainnya. Bukan hanya disana.. Dibelahan bumi lainnya juga masih berlimpah stok minyak yang masih perlu
digali dan diangkut ke luar dari perut bumi.
Bukan hanya Bensin/premium
Ngomongin minyak bumi, pasti pikiran langsung
tertuju kepada bensin kan? Tidak
salah kok.. Ini karena bensin adalah
produk minyak bumi yang paling sering dibakar untuk menggerakkan kendaraan dan
mesin lainnya. Tapi. Masih ada beberapa lagi produk turunan yang diperoleh
dengan mengolah minyak bumi ini. Apa saja
itu?
1.
Bensin
2.
Minyak tanah
3.
Alkena
4.
Pelumas
5.
Aspal
6.
Pertamax
7.
Paraffin
Energi
Joule adalah satuan SI untuk energi, diambil dari jumlah yang diberikan pada suatu objek
(melalui kerja mekanik) dengan memindahkannya
sejauh 1 meter dengan gaya 1newton.[1]
Kerja dan panas adalah 2 contoh proses atau mekanisme yang dapat
memindahkan sejumlah energi. Hukum kedua
termodinamika membatasi jumlah kerja yang didapat melalui proses pemanasan-beberapa
diantaranya akan hilang sebagaipanas
terbuang. Jumlah maksimum yang dapat digunakan untuk kerja disebut energi tersedia. Sistem seperti mesin dan benda hidup membutuhkan energi
tersedia, tidak hanya sembarang energi. Energi mekanik dan bentuk-bentuk energi
lainnya dapat berpindah langsung ke bentuk energi panas tanpa batasan
tertentu.
Minyak Bumi
Minyak bumi terdiri dari campuran kompleks dari
berbagai hidrokarbon, sebagian besar seri alkana,
tetapi bervariasi dalam penampilan, komposisi, dan kemurniannya. Minyak bumi
diambil dari sumur minyak. di pertambangan-pertambangan minyak. Lokasi sumur-sumur
minyak ini didapatkan setelah melalui proses studi geologi, analisis sedimen,
karakter dan struktur sumber, dan berbagai macam studi lainnya
Polimer dan plastic
Sumberdaya alam banyak menyediakan beragam jenis polimer, mulai
dari protein, selulosa, katun dan wol. Polimer dan plastik mendapat perhatian
yang serius dalam pembahasan Kimia Kontekstual. Setiap jenis polimer memiliki
sifat degradasi dan ketahanan panas, cahaya, dan kimia yang berlainan. Berdasarkan sumbernya meliputi: Polimer Alami, terjadi secara
alami, seperti kayu, kulit binatang, kapas, karet alam, rambut, wol,
karbohidrat, protein dan selulosa; Berikutnya Polimer Semi Sintetik, diperoleh
melalui hasil modifikasi polimer alam dan bahan kimia, contoh kasret sintetis;
Selanjutnya Polimer Sintetis, dibuat melalui polimerisasi dari monomer-monomer,
contoh nylon, poliester, polipropilen, dan polistiren
Kimia Pangan
Dalam kaitannya terhadap kimia kontekstual
ialah banyaknya kasus makanan yang menggunan bahan pengawet seperti formalin
dan pewarna makanan. Formalin sering kali saat ini ditemukan pada ayam potong,
mie basah, ikan segar, tahu, dan sebagainnya. Padahal formalin sendiri
digunakan untuk mengawetkan mayat. Begitu juga dengan penggunaan pewarna
makanan, banyak sekali pewarna makanan yang seharusnya tidak digunakan untuk
makanan tetapi dideteksi ada dalam suatu makanan
Pencemaran
Udara
Keberadaan
udara begitu penting bagi kelangsungan hidup manusia, sehingga menjadi salah
satu kajian dalam Kimia Kontekstual. Udara itu sebenarnya, campuran gas yang
terdapat pada permukaan bumi sebagai habitat manusia dan beragam mahluk
lainnya. Dengan kata lain udara merupakan atmosfer di sekeliling Bumi.
Sebenarnya udara meliputi tiga komponen utama, yaitu udara kering, uap air, dan
aerosol.
Hujan
Asam
Secara alami hujan asam dapat terjadi akibat semburan dari gunung berapi
dan dari proses biologis dan biokimia di tanah, rawa dan laut. Tetapi hujan
asam kebanyakan disebabkan oleh aktivitas manusia seperti industri, pembangkit
tenaga listrik dan kendaraan bermotor yang akan menghasilkan gas Sulfur
Dioksida dan Nitrogen Oksida (Lapan, 2015).
Berbagai kasus pencemaran udara
erat kaitannya dengan terjadinya hujan asam, terutama di kota-kota besar.
DAFTAR PUSTAKA
anonim, 2016,Modul Perkuliahan, Kimia dan Pengetahuan
Lingkungan Industri
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.