Rumus
dan Persamaan kimia
Salah satu kajian penting dalam ilmu kimia
adalah membahas sifat dan perubahan materi atau reaksi kimia, baik yang terjadi
dialam maupun yang dikerjakan di labolatorium guna penelitian dan pengembangan
untukmendapatkan materi baru. Namun demikian untuk dapat menuliskan rumus kimia
suatu materi diperlukan pengetahuan tentang lambang unsur,sebab rumus kimia
suatu materi ditulis dengan lambang unsurnya.
1. Lambang Unsur
Jika penulisan kimia rumus
kimia menggunakan nama unsur tampaknya
kurang efektif dan cenderung tidak
informatif. Oleh karna itu, pala pakar kimia sudah sejak dulu menggunakan
lambang lambang untuk menyatakan suatu jenis materi. Pengunaan lambang untuk
menyatakan unsur tentu sudah dikenal sejak masa alkimia.
Dengan bertambahnya
penemuan unsur baru, bertambah juga pola dan jenis unsur akibatnya timbul
kesulitan dalam memberi lambang unsur,
disamping kesulitan juga dalam menghafalkan lambang dan nama unsur yang
bersesuaian.
a. Tabel periodik unsur
Pada tahun 1869, pakar kimia rusia, Dmitry mendeleev dan
pakar kimia jerman Julius Lothar Meyer, bekerja secara terpisan menyusun tabel
unsur unsur berdasarkan kemiripan sifat sifatnya.
Tabel Periodik Mendeleev 1871
Dalam tebel yang disusunnya, Mendeleev mengosongkan kolom
kolom tertentu, yang menurut pikiranya kolom tersebut diperuntukan bagi unsur
yang belom ditemukan pada saat itu.
b. Perioda Dan Golongan
Struktur dasar tabel periodik adalah pengaturan unsur
unsur kedalam baris dan kolom, atau perioda dan golongan, perioda mengandung
unsur unsur dalam baris horizontal tabel periodik; golongan mengandungunsur
unsur dakam kolom tabel periodik, perioda pertama unsur sangat pendek, hanya
mengandung 2 unsur yaitu hidrogen(H) dan helium (He). perioda kedua berisi 8 unsur , mulai dari litium (Li) sampai neon(Ne). perioda ke tiga juga mengandung 8 unsur, mulai dari natrium(Na) sampai
argon (Ar). Perioda ke empat mengandung 18 unsur , mulai dari kalium(k) sampai
kripton (Kr). Perioda ke lima juga mengandung 18 unsu, keenam terdiri dari
32unsur,tetapi mengingat garis terlalu panjang , maka sebagian unsur
ditempatkan dibawah tabel. Periodaketuju belum lengkap mempunyaisejumlah unsur
yang ditempatkan dibawah tabel.
2. Rumus Kimia
Sebagian besar zat yang
tedapat dialam berada dalam bentuk senyawa, tersusun dari dua macam unsur lebih
dengan komposisi tetap. Apabila nama senyawa yang tersusun dari dua macam atau
lebih unsur dituliskan menggunakan nama unsur penyusunya, tampaknya tidak
efektif. selain itu juga tidak menunjukan komposisi unsur penyusunya, yang
menyatakan perbandingan unsur unsur pembentuk senyawa berikut, sesuai hukum
komposisi tetap. Rumus kimia adalah ungkapan suatu senyawa dengan lambang unsur
unsur pembentuknya beserta komposisi atau jumlah relatif atom atom tiap unsur
yang menyusun senyawa itu.
Penulisan rumus kimia
merujuk pada komposisi senyawa yang diperoleh berdasarkan percobaan. Misalnya
molekul tertentu dengan rumus kimia AxBy. Huruf kapital A
dan B menyatakan lambang unsur penyusun senyawa tersebut, sedangkan indeks X
dan Y menyatakan jumlah relatif atom A dan B dalam senyawa bersangkutan.
Sebagai contoh,dari hasil analisi air diketahui bahwa senyawa tersebut tersusun
dari unsur hidrogen dan oksigen dengan perbandingan 2 : 1. Maka rumus kimia air
ditulis H2O artinya, huruf kapital H menyatakan lambang unsur
hidrogen, dan huruf kapital O menyatakan lambang unsur oksigen. Angka 2
menyatakan jumlah atom hidrogen dan angka 1 menyatakan jumlah atom
oksigen. Angka 1 tidak perlu dituliskan.
3. Tatanama Senyawa
Sampai kini, senyawa yang
terdapat dialam dan yangmerupakan hasil sintesis dilabolatorium diperkirakan
sampai jutaan macam. Apabila senyawa senyawa itu tidak diorganisasikan secara
sistematis, tentu akan menimbulkan
kesulitan dalam mengenal dan mengindetifikasikan. Oleh sebab itu pakar kimia
bersepakat untukmenentukan suatu aturan penamaan peraturan secara sistematif.
Penamaan menurut komposisi
didasarkan pada banyaknya unsur dan senyawa, seperti (senyawa biner terdiri
dari dua macam unsur),(senyawa tener terdiri dari tiga macam unsur), dan (senyawa
kompleks terdiri dari empat macam unsur atau lebih). Penamaan menurut jenisnya
didasarkan pada jenis unsur pembentuknya, sedangkan menurut sifatnya didasarkan
pada senyawa yang bersifat asam, basa, dan garam.
A. Tatanama Asam
Suatu asam adalah zat molekuler yanga
dapat menghasilkan satu atau lebih ion hidrogen, (H+),dan suatu
anion untuk setiap molekul asam ketika asam dimasukkan kedalam pelarut (air).
Misalnya asam sulfat, H2SO4 . Molekul H2SO4 menghasilkan dua ion hidrogen dan satu ion
sulfat didalam larutan air. Asam sulfat adalah suatu larutan asam-okso.
Asam-okso adalah asam yang mengandung hidrogen, oksigen, dan unsur lain yang
menjadi atom pusat. Dalam air, molekul asam-okso menghasilkan satu atau lebih
ion hidrogen dan suatu okso-anion. Penamaan asam-oksodidasarkan pada atom
pusat yang akhirnya diganti dengan ‘at’
atau’it’. Asam dengan atom oksigen lebih banyak diberi akhiran ‘at’; sedangkan
yang lebih sedikit diberi akhiran ‘it’. Misalnya H2SO4 dinamakan dengan asam sulfat; , H2SO3
dengan asam sulfit.
B. Tatanama Basa
Suatu basa adalah suatu zat molekuler yang dapat menghasilkan satu
atau lebih ion hidroksida, OH dan suatu kation untuk setiap molekul basa ketika
dimasukkan ke dalam pelarut (air). Misalnya natrium hidroksida, molekul NaOH
menghasilkan satu ion hidroksida dan satu ion natrium didalam larutan air.
Penamaan basa tidak berbeda senyawa biner pada umumnya , yaitu nama kation
diikuti nama hidroksida. Misalnya KOH (kalium hidroksida); Mg (OH)2
(magnesium hidroksida); AI(aluminium hidroksida), dan sebagainya.
4. Persamaan Kimia
Dalam reaksi
kimia terbentuk zat zat yang jenisnya baru produk (reaksi), yang berbeda dari
zat semula (pereaksi). Walaupun terjadi perubahan materi, tetapi hukum
konservasi massa dari Lavoisier dan teori atom dalton yang menyatakan bahwa
atom tidak dapat diciptakan maupun dimusnakan tetap berlaku. Dengan kata
lain,dalam reaksi kimia jumlah atom atom hasil reaksi sama dengan jumlah atom
atom pereaksi. Untuk menyatakan reaksi kimia dalam penulisan, zat-zat yang
terlibat dalam reaksi ditulis dalam bentuk persamaan kimia. Persamaan kimia
menyatakan kesetaraan jumlah zat -zat yang bereaksi dan jumlah zat-zat hasil
reaksi, dan penulisan zat tersebutmenggunakan lambang unsur atau rumus kimia.
Lambang suatu unsur muncul dalam tiga atau lebih rumus kimia, maka
langkah awalyang perlu disertakan adalah lambang unsur yang muncul paling
sedikit pada persamaan kimia tersebut.
Contoh : gas
buana (C4H10) jika dbakar dalam oksigen berlebih
menghasilkan gas karbon dioksida dan air. Bagaimana persamaan kimianya? Contoh
:
C4H10 + 02 - 4 CO2 + H2O
Pada persamaan (1), atom O muncul dalam tiga rumus kimia, yaitu pada
02, CO2 dan H2O sedangkan atom C dan H masing
masing muncul dalam dua rumus kimia. Maka penyetaraan dimulai dari atom C dan
H, menjadi :
C4H10 + 02 - 4 CO2 + 5H2O
Pada persamaan (2) atom C dan atom H sudah setara. Selanjutnya
setarakan atom O yang lebih banyak dalamm persamaan diatas, menjadi :
C4H10 + 6,502 - 4 CO2 + 5H2O
Umumnya koefisien reaksi berupa bilangan bulat, karna angka pecahan
dapat menimbulkan kesalahan makna atau menimbulkan arti fisik yang salah. Untuk
mempermudah maka semua koefisien dikalikam dua, menjadi :
2C4H10 + 13 02 - 8 CO2 + 10H2O
Untuk mengevaluasi apakah persamaan sudah setara atau belum, anda
dapat menghitung di kedua ruas jumlah atom tersebut apakah setara atau tidak.
Jika pada persamaan kimia ada unsur yang muncul tersendiri membentuk
molekul, maka penyetaraan koefisien reaksinya dilakukan paling akhir. Misalnya
pembentukan gas oksigen pada reaksi berikut :
KMnO4 + H2O2 + H2SO4
- MnSO4 + K2SO3
+ H2O + O2
Pada persamaan (3), atom o selain membentuk molekul tersendiri juga
muncul pada setiap rumus kimia diatas, oleh karna itu, oksigen disetarakan
setelah yang lain setara, sedangkan atom yang paling sedikit adalah atoom K.
Maka atom tersebut disetarakan lalu atom Mn juga disetarakan :
2KMnO4 + H2O2 + H2SO4 - 2MnSO4 + K2SO3
+ H2O + O2
Lalu penyetaraan atom S, atom ini muncul bersama sama dengan 4 atom
O, seagai SO, menjadi :
2KMnO4 + H2O2 + 3H2SO4 - 2MnSO4 + K2SO3
+ H2O + O2
Lalu penyetaraan atom H
2KMnO4 + H2O2 + 3H2SO4 - 2MnSO4 + K2SO3
+ 4H2O + O2
Tahap akhir, penyetaraan atom O yang tidak terkait pada atom S,
menjadi :
2KMnO4 + H2O2 + 3H2SO4 - 2MnSO4 + K3SO4
+ 4H2O + 3O2
Dengan demikian, persamaan reaksi kimia diatas sudah setara karena
jumlah atom-atom pada ruas kiri sama dengan jumlah atom ruas kanan.
Langkah langkah
untuk menyetarakan adalah sebagai berikut :
1.
Nama-nama pereaksi dan hasl
reaksi dituliskan hasil ni dinamakan persamaan nama. Contoh:
Nitrogen + hidrogen - amonia
2.
Sebagai pengganti nama nama zat
yang terlibat dalam reaksi digunakan rumus kimia zat itu. Hasilnya dinamakan
persamaan kerangka. Contoh :
N2 + H2 - NH3
3.
Persamaan kerangka selanjutnya
disetarakan disertakan untuk memenuhi hukum konservasi masa, yang menghasilkan
persamaan kimia. Contohnya:
N2(g) + 3H2(g) - 2 NH2(g)
Persamaan kimia yang lengkap menyertakan juga wujud materi atau fasa
dari pereaksi dan hasil reaksi dengan menggunakan lambang lambang khusus,
seperti ditunjukan disamping. Jadi persamaan kimia diatas dapat ditulis
menjadi:
N2(g) + 3H2(g) - 2NH2(g)
Dalam menyatarakan persamaan kimia, hanya koefisien reaksi yang
dapat diubah ubah, sedangkan indeks dalam rumus kimia tidak boleh berubah. Oleh
karna itu, suatu kesalahan jika untuk menyatarakan persamaan kimia. Contohnya
penyetaraan persamaan kimia yang salah dalam pembentukan amonia diatas menjadi:
N2 + H2 - N2H2
Sebab amonia hanya mempunyai rumus kimia NH2
Daftar Pustaka :
Sunarya, Yayan. 2010. Kimia Dasar 1. Bandung : Yrama Widya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.