Paradigma utama termodinamika adalah kesemestaan hukum-hukumnya sehingga banyak kesimpulan fisik dapat dideduksi dari beberapa hukum termodinamika.
1.
Sistem dan
Fungsi Keadaan
Sistem adalah
bagian dari semesta,baik nyata ataupun konseptual yang dibatasi oleh
batas-batas fisik tertentu atau oleh konsepsi matematis dan merupakan fokus
yang dipelajari dari suatu objek. Sistem yang dibatasi secara fisik, misalnya
larutan CuSO4 yang mengisi seluruh volume labu takar.
Berdasarkan fleksibilitas batas antara sistem dan lingkungan,
terdapat tiga jenis sistem yaitu sistem tersekat, sistem tertutup, dan sistem
terbuka. Sistem tersekat atau disebut dengan sistem terisolasi adalah suatu
sistem yang tidak mengalami pertukaran baik materi maupun kalor dengan
lingkungan sekitarnya. Apabila hanya kalor yang dapat menembus batas-batas
sistem maka sistem semacam ini dinamakan sistem tertutup, akibatnya kerja dapat
dilakukan pada sistem atau oleh sistem. Sistem terbuka adalah sistem yang
mengalami pertukaran baik materi maupun kalor dengan lingkungannya.
Termodinamika berhubungan dengan sifat-sifat makroskopis sistem
dan cara sifat-sifat sistem itu berubah. Sifat sistem seperti itu ada dua
jenis, yakni sifat intensif dan sifat
ekstensif .
Ø Sifat intensif adalah sifat yang tidak bergantung pada kuantitas sitem,contohnya
suhu, massa jenis, dan kapasitas kalor.
Ø Sifat ekstensif adalah sifat-sifat sistem yang bergantung pada kuantitas sistem,
contohnya volume, tekanan, energi, dan sejenisnya.
Keadaan
sistem adalah keadaan makroskopis, dimana sifat-sifatnya dapat ditentukan
secara khas dan bebas waktu. Contoh keadaan sistem misalnya suhu (T), tekanan
(P), volume (V), dan energi (E).
Suatu
proses termodinamik dapat menghasilkan perubahan terhadap keadaan termodinamik
sistem.
Proses
termodinamika adalah proses reversible yaitu proses yang berlangsung melalui
sederetan keadaan termodinamik yang kontinu. Proses reversible merupakan proses ideal, sebab keadaan kesetimbangan yang
sebenernya hanya dapat dicapai dalam kurun waktu sangat lama yang tidak
terukur, sehingga proses tidak pernah terjadi dalam waktu terhingga.
2.
Bentuk-bentuk
Energi
Kalor dan kerja merupakan dua besaran yang berdimensi sama tetapi
sifat berbeda. Kerja adalah usaha dari suatu gaya eksternal untuk mengubah
keadaan sistem sedangkan kalor adalah suatu metode peralihan energi secara
rambatan atau aliran energi. Kedua besaran tersebut memiliki dimensi sama yaitu
energi.
a.
Kerja (w)
Menurut konsep
mekanika, kerja adalah hasil perkalian antara gaya luar yang bekerja pada benda
dengan jarak yang ditempuh oleh benda ketika gaya itu diterapkan. Jika benda
bergerak lurus dari titik s1 ke titik s2 dengan gaya F
yang diterapkan konstan sepanjang jalan itu, maka kerja yang dilakukan pada
benda adalah:
w = F∆s
Pada persamaan diatas, kerja mengandung makna bahwa energi sistem
mekanik diubah dari satu keadaan ke keadaan lain.
Untuk membuktikan bahwa kerja merupakan suatu usaha untuk mengubah
keadaan energi sistem dapat dikaji
dengan cara berikut.
Tinjau suatu partikel yang massanya m bergerak dengan percepatan
a sejauh (s2 - s1), kerja yang dilakukan partikel
adalah
w = ma (s2-s1).
b.
Kalor dan
Energi Internal
Kalor adalah
cara perpindahan energi panas dari satu
sistem ke sistem lain atau ke lingkungan. Jika tidak ada aliran panas, tidak
dapat dikatakan adanya kalor. Oleh karena itu sistem tidak dapat dikatakan
memiliki kalor jika tidak terjadi perubahan energi panas yang dikandungnya.
Pengukuran kalor pertama kali dilakukan oleh Joule. Dalam percobaannya, Joule
menunjukkan bahwa pada keadaan adiabat, sejumlah tertentu kerja dapat
memanaskan air dalam kalorimeter bberapa derajat.
Perubahan
energi dalam air ddinamakan perubahan
energi internal, dilambambangkan ΔU. Perubahan energi internal
tergolong fungsi keadaan, sebab
perubahaannya tidak bergantung pada jalannya roses, melainkan hanya bergantung
pada keadaan awal dan keadaan akhir.
Hubungan
antara kerja dan perubahaan energi internal sistem dalam proses diabat
diungkapkandengan persamaan :
ΔU=w
Berdasarkan
perjanjian, nilai kalor (dilambangkan dengan q) bertanda positif jika kalor diserap oleh sistem dari lingkungan.
Sebaliknya, nilai q berharga negatif
jika sistem melepaskan sejumlah kalor ke lingkungan. Perubahan energi interbal
sistem dengan cara mengalirkan panas ke dalam sistem tanpa ada perlakuan kerja
dinyatakan dengan persamaan:
ΔU=q
3. Hukum
Pertama Termodinamika
Kalor dan kerja adalah bentuk energi
yang dipertukarkan di anatar sistem dan lingkungan. Apabila perubahan energi
internal disebablan oleh kontak termal berarti kalor ditransfer, tetapi jika
perubahan energi disebkan oleh mekanik berarti kerja dilakukan. Untuk banyak proses,
baik kalor maupun kerja keduanya dapat menembus batas-batas sistem. Perubahan
energi yang terjadi merupakan jumlah dari dua kontribusi ini. Secara umum, energi yang ditransfer dari sistem ke
lingkungan atau sebaliknyaakan berunah menjadi bentuk lain. Dengan kata
lain, energi tidak dapat diciptakan ataupun dimusnahkan tetapi berubah bentuk.
Pernyataan ini dikenal dngan Hukum Pertama Termodinamika (HPT). Persamaannya:
ΔU= q+w
a. Perubahan Energi Internal
Sistem, ΔU
Dari sudut pandang termodinamika dapat diartikan bahwa terjadi
perubahaan keadaan energi internal sistem kimia dari kadaan awal (pereaksi)ke
keadaan akhir (hasil reaksi).
b.
Perubahan
Entalpi, ΔH
Pada volume tetap, besarnya kalor yang menyertai reaksi kimia sama
dngan perubahan energi internal sistem (ΔU=qˬ).
Namun demikian jika reaksi kimia dilakukan pada tekanan tetap maka enrgi
internalnya tidak sama dengan qˬ.
Untuk mengetahui keterlibatan kalor dalam reaksi kimia yang dilakukan pada
tekanan tetap, diperkenalkan fungsi keeadaan baru dinamakan entalpi, yaitu:
H=U+PV
H Dinamakan entalpi
(berasal dari huruf awal kata Heat of
Content). Entalpi merupakan fungsi keadaan yang harganya bergantung pada U, P, dan V. Sama halnya dengan energi internal, besarnya entalpi tidak dapat
diukur, tetapi perubahannya yang dapat diukur. Perubahan entalpi sistem
diungkapkan sebagai:
ΔH=ΔU+Δ(PV)
Jika persamaan diatas diterapkan ada tekanan tetap maka akan
diperoleh persamaan:
Daftar
Pusaka :
Sunarya,
Yayan. 2014. “Kimia Dasar 1”. Yrama Widya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.