Ruang Lingkup dan Perkembangan Ilmu Kimia
Ilmu kimia tergolong ilmu pengetahuan alam
yang secara khusus mempelajari perubahan materi,baik perubahan secara kimia
maupun perubahan secara fisika. Untuk memenuhi perubahan materi dapat dikaji berdasarkan
perubahan energi yang menyertainya. Dalam hal ini diperlukan teori yang disebut
termodinamika kimia, yang diturunkan dari hukum mekanika dan untuk memahami
perubahan materi dapat juga dipelajari dari prosesnya dengan menggunakan teori
kinetika kimia yang secara prinsip diturukan dari hukum kinematika.
Perubahan materi dapat juga dikaji dari
perubahan sifat sebelum dan sesudah mengalami perubahan. Untuk memahami
struktur materi diperlukan banyak teori antara lain spektroskopi dan kuantum.
1.
Kajian Ilmu Kimia
Perubahan materi merupakan
kajian utama dalam ilmu kimia ,sebab perubahan materi merupakan gejala alam
yang perlu dipahami agar dapat dilakukan perubahan ke arah yang
menguntungkan,sedangkan perubahan materi ke arah yang merugikan dapat dicegah
sedini mungkin maka dari itu dapat dilakukan kajian ilmu kimia yang dapat
membantu kita. Ada beberapa kajian ilmu kimia yang dapat digunakan,yakni :
·
Kajian
ilmu kimia terhadap struktur materi
Kajian untuk mempelajari bagaimana partikel berukuran sangat kecil
(tidak terlihat oleh mata) bergabung membentuk suatu materi sangat besar
seperti yang dapat dilihat dalam keseharian. Kajian ini memerlukan banyak
teori,misalnya untuk mempelajari struktur padat diperlukan pengetahuan tentang
simetri, teori grup,kristalografi dan ikatan kimia. Untuk memahami ikatan kimia
diperlukan pengetahuan tentang mekaika kuantm dan struktur atom.
·
Kajian
ilmu kimia terhadap komposisi materi
Kajian untuk mempelajari unsur-unsur apa yang menyusun suatu materi
serta komposisi unsur-unsurnya. Hasil kajian terhadap komposisi materi
membuahkan pengetahuan tentang rumus kimia suatu materi serta jenis unsur yang
menyusun materi. Selan itu,juga dapat diramalkan kecederungan perubahan yang
terjadi pada materi berdasarkan pengetahuan rumus kimianya.
·
Kajian
ilmu kimia terhadap sifat-sifat materi
Kajian
untuk mempelari karaterstik atau tabiat suatu materi. Sifat-sifat ini oleh para
ahli dikelompokkan ke dalam sifat fisika dan sifat kimia. Sifat fisika materi
lebih cenderung kepada sifat yang tampak seperti wujud,warna,kelenturan dan
kekerasan. Sifat kimia materi adalah kemampuan suatu materi melakukan perubahan
atau reaksi kimia seperti kemampuan berkarat,meledak dan korosif.
2.
Metode Ilmiah
Ilmu kimia dibangun oleh dua
pilar kajian yang saling mendukung satu sama lain. Kedua pilar yang dimaksud adalah
:
v Kajian Teoretis
Upaya untuk menerapkan hukum fisika dan teorema matematika guna
mengungkapkan sifat dan gejala alam.
v Kajian Empiris
Upaya
untuk menemukan keteraturan berdasarkan fakta yang ada dialam menggunakan
metode ilmiah.Kedua pilar kajian yang diterapkan untuk
diterapkan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan alam,khususnya ilmu
kimia,menggunakan langkah-langkah ilmiah dan rasional untuk mengungkapkan suatu
permasalahan yang muncul dalam pikiran kita ke dalam bentuk metode ilmiah.
Dalam bentuk paling sederhana, metode ilmiah terdiri dari tahap-tahap
operasional sebagai berikut :
a.
Melakukan
Pengamatan (observasi)
Pengamatan dapat
dilakukan secara baik kualitatif (misalnya : langit biru,logam raksa cair)
maupun kuantitatif (misalnya : 1 liter air)
b.
Mencari
Pola Berdasarkan Pengamatan
Proses ini sering
melahirkan rumusan berupa hukum yang mengatur alam semesta,yaitu suatu
pernyataan yang mengungkapkan perilaku umum suatu objek atau gejala yang
diamati
c.
Perumusan
Teori
Suatu teori (disebut
juga model) terdiri dari sejumlah asumsi sebagai pijakan untuk menerangkan
perilaku materi yang diamati yang biasanya disebut hipotesis. Jika hipotesis
sejalan dengan kajian-kajian sejumlah percobaan, maka hipotesis tersebut
disebut teori. Antara amatan dan teori terdapat perbedaan penting. Amatan
adalah fakta yang berlangsung secara sinambung sedangkan teori merupakan suatu
tafsiran atau spekulasi manusia terhadap kejadian alam.
d.
Pengujian
Teori
Sejatinya,teori
(model) dalam ilmu pengetahuan alam harus selalu dikoreksi dan dikaji secara
berkesinambungan,sebab model merupakan gagasan manusia untuk menerangkan
perilaku alam yang diamati berdasarkan pengalamannya.
3.
Perkembangan Ilmu Kimia
Perkembangan ilmu kimia terdahulu tidak terlepas dari hasil pekerjaaan tradisional yang
diproleh secara kebetulan atau trial and
error oleh manusia di masa lampau,
yang perkembangannya sangat dpengaruhi oleh filsafat yunani kuno. Dengan
berkembangnya pradaban manusia ; filosof yunani berusaha menerangkan gjala alam
dengan landasan logika,walaupun hanya berpa pemikran logis yang tidak disertai keterampilan
teknik.
Pada zaman dahulu,sebelum mengenal kimia ada
era yang dinamakan era alkimia yang pertama kali berkembang di mesir dan menyebar
ke jazirah arab dan eropa. Alkimia banyak memberikan sumbangan terhadap
perkembangan ilmu kita modern,terutama dalam penerapan landasan praktis dan
teoritik dalam pekejaanya,walaupun konsep yang dhasilkan oleh pakar alkimia belum berdasarkan pendekatan ilmiah.
Perkembangan ilmu kimia terkini berkaitan
dengn bagaimana mengembangkan proses-proses kimia dan bahan materi yang bermanfaaat
bagi umat manusia tetapi dampak negatif terhadap lingkungan dapat diminimalkan baik
terhadap lingkungan perairan,lingkungan udara maupun lingkungan tanah. Untuk
memperoleh pengetahuan kimia terkini dperlukan penelitian yang berkesinambungan
dan terpadu melalui pendekatan teoritis maupun praktis menggunakan metode
ilmiah dan peralatan mutakhir,sehingga dicapai konsep atau prinsip kimia yang
seksama dan bermanfaat bagi umat manusia maupun lingkungan
Daftar Pustaka :
Yayan Sunarya, (2000), Kimia Dasar Jilid 1: Prinsip dan Terapan Terkini, Edisi I, Bandung : Alkemi Grafisindo Press.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.