STOIKIOMETRI
1.
Massa Atom
Sampai saat ini belum ada alat yang
mampu menakar massa isotop atom sebenarnya sebab atom berukuran sangat kecil.
Namun demikian, hal itu tidak menjadikan rintangan bagi para pakar sains untuk
mencari cara yang dapat menentukan massa suatu isotop atom. Dengan cara ini,
massa isitop atom setiap unsur dapat ditentukan.
a.
Standar Satuan Massa Atom
Pada
awalnya, massa atom suatu unsur ditentukan dengan cara mengukur massa salah
satu unsur yang bersenyawa dengan unsur lain. Misalnya dari hasil analisis
terhadap komposisi air diperoleh data massa unsur hidrogen 11,17% dan massa
unsur oksigen 88,83%.
Jika dalam molekul air hanya terdapat satu atom oksigen
yang bersenyawa dengan satu atom
hidrogen, maka massa satu atom oksigen sama dengan 7,953 kali satuan massa atom
hidrogen, tetapi fakta menunjukan bahwa molekul air terdiri satu atom oksigen
dan dua atom hidrogen sehingga massa satu atom oksigen sama dengan 2 x 7,953 x
massa atom hidrogen atau 15,905 kali massa satu atom hidrogen.
Untuk mengetahui massa atom oksigen perlu diketahui massa
atom hidrogen, atau sebaliknya.
b.
Spektrometer dan Isotop
Penentuan
massa atom secara instrumentasi mulai dilakukan pada awal abad ke-19, sejak ditemukannya teknik spektrometer yang
dilakukan oleh Thompson, Aston, dan para peneliti lainnya. Prinsip kerja
spektrometer massa adalah: atom diionisasi sehingga dihasilkan spesi bermuatan
positif. Selanjutnya, ion yang terbentuk dipercepat oleh medan listrik dan
dilewatkan melalui suatu magnet pengurai. Jejak partikel yang dihasilkan
membentuk suatu lengkungan, ini disebabkan oleh defleksi magnet pengurai yang
mempengaruhi ion bermuatan positif. Ukuran lengkungan bergantung pada angka
banding massa-muatan partikel (e/m), akibatnya berkas partikel yang menumbuk
detektor bergantung pada angka banding e/m ion-ion yang terbentuk.
c.
Massa Atom Relatif
Isotop-isotop
suatu unsur selalu bersatu dalam suatu materi dan tidak dapat dipisahkan satu
sama lain, bahkan hingga saat ini belum ada instrumen yang dapat memisahkan
isotop-isotop dari suatu senyawa.
Menurut
konvensi IUPAC, Massa atom suatu unsur ditentukan berdasarkan massa isotop dan
kelimpahan dari masing-masing isotop yang terdapat di alam. Penentuan dengan
cara ini dinamakan massa aton relatif, disingkat dengan A,.
Massa
atom relatif (A), suatu unsur didefinisikan sebagai jumlah total massa isotop
dikalikan kealimpahan dialam. Contoh, jika suatu unsur memiliki n isotop,
dimana isotop pertama massanya m1 dan kelimpahannya Z1; isotop
kedua massanya m2 dan kelimpahannya Z2; dan seterusnya,
massa atom relatif unsur tersebut dapat dihitung.
d.
Massa Molekul Relatif dan Massa Rumus
Relatif
Pada tahun 1858, Stanislao Cannizaro
menemukan bahwa teori Avogadro tentang ‘konsep molekul’ dapat digunakan sebagai
dasar dasar penentuan massa molekul berbagai gas. Jika dua macam gas yang volumnya sama diukur pada suhu dan tekanan
yang sama, maka massa masing-masing gas dapat ditentukan dari massa jenisnya.
Misalnya pada 273 K dan 1 atm, massa jenis gas oksigen sebesar 0,0900 g L-2, dan massa jenis gas
hydrogen sebesar 1,429 g L-1. Oleh Karena kedua macam gas akan sama.
2. JumlahPartikel
2. JumlahPartikel
a.
Menghitung Jumlah Partikel
Contoh:
1. Pada suhu dan tekanan tertentu, 1,00 gram
gas metan (CH4) mengandung 3,7625 x 1022 molekul metan,
Berapa jumlah molekul gas metan dalam 16,00 gram?
Penyelesaian:
1,00
gram CH4 mengandung 3,7625 x 1022 molekul
16,00
gram CH4 mengandung x 3,7625x1022 molekul
= 6,022 x 1023 molekul
2. Berapa berat satu buah molekul HCI dalam
satuan gram?
Penyelesaian:
Massa molekul relatif
HCI adalah jumlah massa atom relatif H(1,00) dan massa atom relatif CI (35,50),
atau 36,5. Karena 1 mol HCI sama dengan 36,5 gram maka massa satu molekul HCI
adalah:
36,5 g mol-1 x = 6,06 x 10-23 gram
3 . Konsep Mol
Di laboratorium, pengukuran massa atom dan massa molekul tidak menggunakan satuan massa atom relatif atau massa molekul relatif sebagaimana dibahas diatas, karena satuan tersebut merupakan skala relatif. Di laboratorium, biasanya pengukuran massa atau volum suatu zat menggunakan satuan gram atau liter.
Untuk mengetahui hubungan antara massa zat dalam satuan gram dengan Ar atau Mr zat itu memerlukan besaran lain, dinamakan mol. Mol adalah suatu satuan zat yang dapat menjembatani antara massa (dalam satuan gram), jumlah partikel, dan Ar atau Mr zat itu. Hubungan antara massa dan jumlah partikel dapat dipelajari melalui teori Avogadro tentang konsep molekul.
a. Tetapan Avogadro
Untuk mengetahui jumlah partikel suatu zat dalam massa tertentu dapat ditentukan dengan berbagai cara, salah satunya adalah melalui pengukuran jumlah partikel alfa yang dipancarkan oleh unsure radioaktif. Unsur radioaktif adalah unsur yang dapat memancarkan partikel alfa, beta, dan gamma dan sendirinya. Contohnya uranium, radium, polonium, dan radon.
Hasil pengukuran terhadap partikel alfa yang dipancarkan oleh unsur radium menunjukan bahwa, dari satu gram radium dipancarkan partikel alfa sebanyak
3 . Konsep Mol
Di laboratorium, pengukuran massa atom dan massa molekul tidak menggunakan satuan massa atom relatif atau massa molekul relatif sebagaimana dibahas diatas, karena satuan tersebut merupakan skala relatif. Di laboratorium, biasanya pengukuran massa atau volum suatu zat menggunakan satuan gram atau liter.
Untuk mengetahui hubungan antara massa zat dalam satuan gram dengan Ar atau Mr zat itu memerlukan besaran lain, dinamakan mol. Mol adalah suatu satuan zat yang dapat menjembatani antara massa (dalam satuan gram), jumlah partikel, dan Ar atau Mr zat itu. Hubungan antara massa dan jumlah partikel dapat dipelajari melalui teori Avogadro tentang konsep molekul.
a. Tetapan Avogadro
Untuk mengetahui jumlah partikel suatu zat dalam massa tertentu dapat ditentukan dengan berbagai cara, salah satunya adalah melalui pengukuran jumlah partikel alfa yang dipancarkan oleh unsure radioaktif. Unsur radioaktif adalah unsur yang dapat memancarkan partikel alfa, beta, dan gamma dan sendirinya. Contohnya uranium, radium, polonium, dan radon.
Hasil pengukuran terhadap partikel alfa yang dipancarkan oleh unsur radium menunjukan bahwa, dari satu gram radium dipancarkan partikel alfa sebanyak
11,6 x 1017 butir. Partikel alfa sebanyak 11,6 x 1017 butir sama dengan atom helium sebanyak 7,7 x 10-6 gram.
b.
Pengertian Mol
Menurut perhitungan, dalam satu gram besi
terkandung 1,075 x 1022 atom
besi. Dalam satu mililiter air terkandung 3,345 x 1022 molekul air.
Angka-angka sebesar itu tidak efektif jika diterapkan dalam pengukuran zat zat
berskala besar. Agar lebih aplikatif, para kimiawan menetapkan suatu satuan
jumlah zat yang menyatakan banyaknya partikel zat itu, satuan itu dinamakan
mol.
Gagasan
para pakar menggunakan mol sabagai satuan untuk menyatakan jumlah partikel
dalam suatu zat merupakan gagasan bijaksana. Berdasarkan kesepakan para pakar
kimia, untuk partikel yang jumlahnya sebanyak 6,022 x 1023 atau
sebesar tetapan Avogrado dinyatakan sama dengan satu mol. Dengan kata lai, satu mol setiap zat mengandung 6,022 x 1023partikel
penyusun zat itu, baik atom, molekul, maupun ion.
c. Massa Molar
c. Massa Molar
Pada
uraian diatas, diperoleh informasi tentang hubungan antara massa dan jumlah
partikel, serta hubungan antara jumlah partikel dan satuan mol zat menggunakan
tetapan Avogrado, kedua hubungan tersebut dapat digunakan untuk menyatakan zat
dalam satuan gram dan satuan mol, serta dapat digunakan untuk menghubungkan
antara satuan gram dan mol dengan menerapkan massa atom relatif atau massa
molekul relatif zat itu.
Dari uraian diatas diperoleh informasi bahwa:
1. dalam 32,00 gram gas oksigen terkandung 6,022 x
1023 molekul O2;
2. dalam 12,00 gram atom karbon terkandung 6,022 x
1023 atom C; dan
3. dalam 3,999 gram atom helium terkandung 6,022 x
1023 atom He.
DAFTAR PUSTAKA
Sunarya, Yayan. 2010. Kimia Dasar 1. Bandung: Yrama Widya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.