Oleh : Muhammad Zaki Rahman
Minyak bumi , apa itu minyak bumi ? Menurut Wikipedia di https://id.wikipedia.org/wiki/Minyak_bumi Minyak bumi dijuluki juga sebagai emas
hitam, adalah cairan kental, berwarna coklat gelap,
atau kehijauan yang mudah terbakar, yang berada di lapisan atas dari beberapa area di bumi.
atau kehijauan yang mudah terbakar, yang berada di lapisan atas dari beberapa area di bumi.
Minyak bumi adalah sumber energi utama untuk
bahan bakar rumah tangga, kendaraan bermotor, dan mesin industri selain batu
bara dan gas alam.
A.
A. PEMBENTUKAN MINYAK BUMI
Minyak bumi
terbentuk dari penguraian senyawa-senyawa organik dari mikroorganisme jutaan
tahun yang lalu di dasar laut atau di darat. Sisa-sisa tumbuhan dan hewan
tersebut tertimbun oleh endapan pasir, lumpur, dan zat-zat lain selama jutaan
tahun dan mendapat tekanan serta panas bumi secara alami. Bersamaan dengan
proses tersebut, bakteri pengurai merombak senyawa-senyawa kompleks dalam jasad
organik menjadi senyawa-senyawa hidrokarbon. Proses penguraian ini berlangsung
sangat lamban sehingga untuk membentuk minyak bumi dibutuhkan waktu yang sangat
lama. Itulah sebabnya minyak bumi termasuk sumber daya alam yang tidak dapat
diperbarui. Hasil peruraian yang berbentuk cair
akan menjadi minyak bumi dan yang berwujud gas menjadi gas alam. Untuk
mendapatkan minyak bumi ini dapat dilakukan dengan pengeboran. Minyak bumi
diambil dari sumur minyak yang ada di pertambangan-pertambangan minyak.
Lokasi-lokasi sumur-sumur minyak diperoleh setelah melalui proses studi geologi
.
B. B. PROSES PENGOLAHAN MINYAK BUMI
Minyak mentah
berwujud cairan kental berwarna hitam yang belum dapat dimanfaatkan. Agar dapat
dimanfaatkan minyak bumi harus mengalami proses pengolahan terlebih dahulu. Pengolahan
minyak bumi dilakukan dengan kilang minyak melalui dua tahap. Pengolahan tahap
pertama (primary processing) dilakukan dengan cara distilasi bertingkat dan
pengolahan tahap kedua (secondary processing) dilakukan dengan berbagai cara.
1. PENGOLAHAN
MINYAK BUMI TAHAP PERTAMA
Pengolahan minyak bumi tahap pertama
dilakukan dengan distilasi bertingkat, yaitu proses distilasi berulang-ulang
sehingga didapatkan berbagai macam hasil
berdasarkan perbedaan titik didihnya. Hasil pada proses distilasi bertingkat
ini meliputi:
1.
Fraksi pertama menghasilkan gas yang pada akhirnya dicairkan kembali dan
dikenal dengan nama elpiji atau LPG (Liquefied Petroleum Gas). LPG digunakan
untuk bahan bakar kompor gas dan mobil BBG, atau diolah lebih lanjut menjadi
bahan kimia lainnya.
2.
Fraksi kedua disebut nafta (gas bumi). Nafta tidak dapat langsung
digunakan, tetapi diolah lebih lanjut pada tahap kedua menjadi bensin (premium)
atau bahan petrokimia yang lain. Nafta sering disebut juga sebagai bensin
berat.
3.
Fraksi ketiga atau fraksi tengah, selanjutnya dibuat menjadi kerosin
(minyak tanah) dan avtur (bahan bakar pesawat jet).
4.
Fraksi keempat sering disebut solar yang digunakan sebagai bahan bakar
mesin diesel.
5.
Fraksi kelima atau disebut juga residu yang berisi hidrokarbon rantai
panjang dan dapat diolah lebih lanjut pada tahap kedua menjadi berbagai senyawa
karbon lainnya, dan sisanya sebagai aspal dan lilin.
2. PENGOLAHAN MINYAK TAHAP KE DUA
Pada pengolahan minyak bumi tahap kedua, dilakukan berbagai
proses lanjutan dari hasil penyulingan pada tahap pertama. Proses-proses
tersebut meliputi :
1.
Perengkahan (cracking): Pada proses perengkahan, dilakukan perubahan
struktur kimia senyawa-senyawa hidrokarbon yang meliputi: pemecahan rantai,
alkilasi (pembentukan alkil), polimerisasi (penggabungan rantai karbon),
reformasi (perubahan struktur), dan isomerisasi (perubahan isomer).
2.
Proses ekstraksi: Pembersihan produk dengan menggunakan pelarut sehingga
didapatkan hasil lebih banyak dengan mutu lebih baik.
3.
Proses kristalasasi: Proses pemisahan produk-produk melalui perbedaan
titik cairnya. Misalnya, dari pemurnian solar melalui proses pendinginan,
penekanan, dan penyaringan akan diperoleh produk sampingan lilin.
4.
Pembersihan dari kontaminasi (treating): Pada proses pengolahan tahap
pertama dan tahap kedua sering terjadi kontaminasi (pengotoran).
Kotoran-kotoran ini harus dibersihkan dengan cara menambahkan soda kaustik
(NaOH), tanah liat atau hidrogenasi.
5.
Blending : Tahap terakhir yang dilalui dalam proses pengolahan minyak
bumi sehingga menghasilkan bahan siap guna adalah proses blending. Blending
adalah tahapan yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas produk melalui
penambahan bahan-bahan aditif ke dalam fraksi minyak bumi. Bahan-bahan aditif
yang digunakan tersebut salah satunya adalah tetra ethyl lead (TEL). TEL adalah
bahan aditif yang digunakan menaikkan bilangan oktan bensin
Fraksi
|
Jumlah
atom C
|
Titik
didih (oC)
|
Kegunaan
|
Gas
|
C1 –
C4
|
< 20
|
Sebagai bahan bakar
elpiji (LPG-Liquefied Petroleum Gas)
|
Bensin
(Gasolin)
|
C5 –
C10
|
40 –
180
|
Bahan bakar
kendaraan bermotor
|
Nafta
|
C6 –
C10
|
70 –
180
|
Fraksi nafta
diperoleh dari fraksi bensin. Nafta digunakan untuk sintesis senyawa organik
lainnya yang digunakan untuk pembuatan plastik, karet sintetis, deterjen,
obat, cat, bahan pakaian, dan kosmetik.
|
Kerosin (Minyak tanah)
|
C11 –
C14
|
180 – 250
|
Digunakan sebagai
bahan bakar pesawat udara dan bahan bakar kompor
parafin
|
Minyak
solar dan
diesel
|
C15 –
C17
|
250 – 300
|
Digunakan sebagai
bahan bakar kendaraan bermesin diesel, selain itu
sebagai bahan bakar tungku di industri
|
Minyak
Pelumas
|
C18 –
C20
|
300 – 350
|
Digunakan sebagai
minyak pelumas (oli)
|
Lilin
pengkilap, serta semir sepatu.
|
> C20
|
> 350
|
Sebagai lilin
parafin untuk membuat lilin, kertas
pembungkus berlapis
lilin, lilin batik, korek api, dan
bahan
|
Minyak
Bakar
|
> C20
|
> 350
|
Bahan bakar di
kapal, industri pemanas, dan
pembangkit listrik
|
Bitumen
|
> C40
|
> 350
|
Materi aspal jalan
dan atap bangunan. Aspal juga
digunakan sebagai
lapisan anti korosi, isolasi listrik
dan pengedap suara
pada lantai.
|
C. C. DAMPAK MINYAK BUMI TERHADAP LINGKUNGAN
Banyak jenis dampak yang akan terjadi akibat minyak bumi
salah satunya adalah pencemaran udara. Terutama di kota besar yang menyebabkan
kualitas udara yang buruk dan akan menimbulkan dampak penyakit. Dampak minyak
bumi terhadap lingkungan yang tidak terkendali dan tidak efisien akan
memberikan kerugian besar di dalam kehidupan masyarakat. Berikut ini beberapa
dampak negatif minyak bumi terhadap lingkungan dalam kehidupan, antara lain:
1.
Dampak iklim dan udara
Asap yang merupakan salah satu jenis pencemaran yang
disebabkan karena tingginya kadar gas olahan minyak bumi yang dilepaskan secara
bebas, baik dari kendaraan bermotor maupun aktifitas industri. Hal ini akan
menyebabkan batuk dan menghalangi jangkauan mata dalam memandang.
2.
Dampak perairan
Jika minyak bumi
tumpah ke perairan, akan mencemarkan perairan dan membahayakan ekosistem di
perairan.
3.
Dampak tanah
Akan menimbulkan berbagai macam masalah karena pertambangan
terbuka yang sangat memerlukan lahan yang luas. Sehingga mempersempit lahan
hutan atau pertanian.
4.
Dampak asap kendaraan bermotor
Gas yang ditimbulkan kendaraan bermotor yang terbuat dari
olahan minyak bumi ini memiliki dampak negatif yang sangat tinggi. Karbon
dioksida dikatagorikan sebagai gas rumah kaca yang nantinya akan meningkatkan
kadar atau suhu pada permukaan bumi semakin memburuk. Ada juga karbon monoksida
pada kendaraan dari minyak bumi yang memiliki sifat racun. Hal ini akan
menyebabkan sakit pada saluran pernapasan, sakit mata dan paru-paru.
Selain itu ada oksida belerang yang apabila terhisap akan
direaksikan dengan air di saluran pernapasan dan akan membentuk asam sulfat
yang dapat menghancurkan jaringan dan menyakitkan. Oksidasi pada belerang ini
juga dapat larut pada air hujan sehingga nanti akan mengakibatkan jenis hujan
asam yang membahayakan. Sedangkan oksida nitrogen pada kendaraan bermotor akan
mencemari lingkungan dan menimbulkan asap yang merugikan. Sehingga daya pandang
mata berkurang, iritasi di bagian mata, saluran pernapasan dan jenis tanaman di
sekitar akan layu.
Daftar Pustaka :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.