Pencemaran tanah adalah keadaan di mana bahan kimia
buatan manusia masuk dan mengubah lingkungan tanah alami.
Pencemaran ini biasanya terjadi karena kebocoran limbah cair atau bahan kimia industry atau fasilitas komersial, penggunaan pestisida, masuknya air ke permukaan tanah tercemar ke dalam lapisan sub-permukaan, kecelakaan kendaraan pengangkut minyak, zat kimia, atau limbah, air limbah dari penimbunan sampah serta limbah industry yang langsung di buang ketanah secara tidak memenuhi syarat (illegal dumping).
Pencemaran ini biasanya terjadi karena kebocoran limbah cair atau bahan kimia industry atau fasilitas komersial, penggunaan pestisida, masuknya air ke permukaan tanah tercemar ke dalam lapisan sub-permukaan, kecelakaan kendaraan pengangkut minyak, zat kimia, atau limbah, air limbah dari penimbunan sampah serta limbah industry yang langsung di buang ketanah secara tidak memenuhi syarat (illegal dumping).
Ketika
sesuatu zat yang berbahaya/beracun telah mencemari permukaan tanah, maka ia
dapat menguap, tersapu air hujan dan atau masuk kedal tanah. Zat beracun di
tanah tersebut dapat berdampak langsung terhadap manusia ketika bersentuhan
atau dapat mencemari air tanah atau udara di atasnya.
Remediasi adalah kegiatan untuk membersihkan
permukaan tanah yang tercemar. Ada dua jenis remediasi tanah, yaitu in-situ
(atau on-site) dan ex-situ (atau off-site). Pembersihan on-site adalah
pembersihan di lokasi. Pembersihan ini lebih murah dan lebih mudah, terdiri
dari pembersihan, venting (injeksi) dan bioremidasi. Pembersihan off-site
meliputi penggalian tanah yang tercemar dan kemudian di bawa ke daerah yang
aman. Setelah itu di daerah yang aman, tanah tersebut dibersihkan dari zat
pencemar. Caranya yaitu, tanah itu disimpan di bak/tangki tersebut, selanjutnya
zat pencemar pompa dipompakan keluar dari bak yang kemudian diolah dengan
intalasi pengolah air limbah. Pembersih off-site ini lebih mahal dan sulit.
Bioremidasi adalah proses pembersihan pencemaran
tanah dengan menggunakan mikroorganisme (jamur,bakteri). Bioremidasi bertujuan
untuk memecah atau mendegradasi zat pencemar menjadi bahan yang kurang beracun
atau tidak beracun (karbondioksida atau air). Menurut Dr. Anton Muhibbudin,
salah satu mikroorganisme yang berfungsi sebagai bioremidasi adalah jamur
vesicular arbuskular mikoriza (vam). Jamur vam dapat berperan langsung maupun
tidak langsung dalam remidiasi tanah berperan langsung, karena kemampuannya menyerap
unsur logam dari dalam tanah dan
berperan tidak langsung karena menstimulir pertumbuhan mikroorganisme
bioremidasi lain seperti bakteri tertentu, jamur dan sebagainya.
PENYEBAB PENCEMARAN TANAH
Pencemaran
tanah dapat disebabkan oleh beberapa sebab, diantaranya sebagai berikut.
1. Sampah plastic, pecahan kaca, logam
maupun karet yang di timbun dalam tanah.
2. Sisa peptisida dari kegiatan
pertanian yang meresap ke tanah.
3. Limbah detergen yang di buang ke
tanah.
4. Pengikisan lapisan humus (topsoil)
oleh air.
5. Deposit senyawa asam dari peristiwa
hujan asam.
DAMPAK
Sampah
plastic, pecahan kaca, logam dan karet yang ditimbun dalam tanah sulit
diuraikan pengurai dalm tanah keberadaanya dalam tanah sehingga mengganggu
proses penguraian senyawa organic.
Terkikisnya
lapisan humus dari permukaan tanah dapat menurunkan poduktivitas tanah, tanah
menjadi kurang subur. Deposit senyawa asam dari hujan asam dapat menyebabkan
perubahaan derajat keasaman (Ph) tanah, hal ini berdampak pada organisme
penguraian dalam tanah, perubahan keasaman tanah ini juga berpengaruh tidak
baik terhadap penyerapan zat hara dari tanah oleh tumbuhan.
Pencegahaan dan penanggulangan
Pencegah pencemaran
tanah bias diupayakan dengan melakukan daur ulang sampah plastic, logam, kaca,
karet. Limbah detergen sebaiknya jangan dibuang ke tanah, tetapi di tamping di
dalam bak penampungan untuk selanjutnya di lakukan dengan menjaga kelestarian
tanaman. Karena tanaman dapat menyerap air, seresah dedaunan yang dihasilkan
dapat menyerap dan menahan air, serta perkarakannya dapat menahan dan mengikat
tanah agar tidak mudah tererosi.
Upaya mengatasi pencemaran tanah banayak orang kurang menyadari bahwa
kehidupan manusia sangat bergantung pada tanah, karena kurang esadaran itulh
manusia sering membuang sisia-sisa aktifitas hidupnya (bahan pencemar) ke dalam
tanah. Sisia-sisa tersebut dapat mencemari tanah. Sisa-sisa tersebut dapat
mencemari tanah, bahan pencemar tanah (polutan) tanah dibedakan menjadi dua,
yaitu polutan yng dapat diuraikan secara alai oleh decomposer (bidegradble),
misalnya sisa hewan dan tumbuhan, dan polutan yang tidak dapat diuraikan secara
alami (nonbiodegradable), misalnya pestisida, logam, plastic, dan kaleng.
Komponen polutn tanah seperti kertas 41% limbah bahan makanan 21%, logam besi
10%, plastic 5%, kayu 5%, karet dan kulit 3%, kain (serta tekstil) 2%, logam
almunium 1%.
Polutan nonbiodegradable dapat menyebabkan
kualitas tanah menurun, turunnya kualitas tanah terjadi karena bahan-bahan
tersebut mengganggu kehidupan di dalam tanah, terutama aktifitas tanah mikroba
pengurai (decomposer). Jika hal ini terjadi terus menerus, tanah akan
kehilangan produktifitasnya (tidak dapat digunakan pertanian). Hal ini semakin
menyulitkan manausia untuk memenuhi keutuhan pangan. Untuk itu di perlukan
upaya-upaya untuk mengatasi pencemaran tanah. Upaya mengatasi pencemaran tanah adalah sebagai berikut…
Upaya mengatasi pencemaran tanah
·
Memilah
sampah yang mudah terurai dan sulit terurai.
·
Menggunakan
sampah organic yang mudah terurai sebagai pupuk kompos
·
Menggunakan
kembali sampah yang sulit terurai, seperti kardus, kain, botol, dan plastic.
·
Mengadakan
penyuluhan tentang pengolahan sampah kepada masyarakat.
·
Membuang
sampah pada tempat yang sudah disediakan.
·
Mengurangi
penggunaan pestisida buatan atau menggantinya dengan pestisida alami
·
Mengolah
limbah industry sebelum dibuang kelingkungan.
Dampak negtif
pencemaran tanah pada kesehatan adalah tergantung dari tipe polutan, jalur
masuk ke dalam tubuh dan kerentanan populasi yang terkena. Kromium, berbagai
macam peptisida dan herbisida merupakan bahan karsinogenik untuk semua
populasi, timbal sangat berbahaya pada anak-anak, karena dapat menyebabkan
kerusakan otak, serta kerusakan ginjal pada seluruh populasi. Pada ekosistem
perubahan kimiawi tanah yang redikal dapat timbul dari adanya bahan kimia
beracun/berbahaya bahkan pada dosis yang rendah sekalipun. Perubahan ini dapat
menyebabkan perubahan metabolism dari mikroorganisme endemic dan antropoda yang
hidup di lingkungan tanah tersebut.
Ambang batas, indicator pencemaran tanah dapat
dilakukan dengan pengukuran apakah konsentrasi polutan sudah sampai ambang
batas (baku mutu) sehingga membahayakan bagi organisme lainnya, atau masih di
bawah ambang batas.
Ambang batas
(baku mutu) pencemaran tanah:
·
Indicator
fisik
·
Indicator
kimia
·
Indicator
biologi
Pencemaran tanah
akan menyebabkan perubahan kondisi tanah yang dapat mengakibatkan kematian pada
cacing tanah.
Referensi:
Wikipedia.
2007. Pencemaran tanah.
Michael Hogan,
leda patmore. Gary latshaw and harry seidman das ist alles scheisse computer modeling of pesticide transport in
sail for five instrumented wafersheds, prepared for the U.S. Enviromental protection agency southeast water laboratory, Athens,
Ga by ESL Inc, Sunnyvale, California (1973)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.