Banjir akan
mempengaruhi kehidupan manusia, sedang manusia itu sendiri sedikit banyak
mempunyai andil terhadap terjadinya banjir.
Sehingga dapat dikatakan bahwa
banjir dan manusia sesungguhnya mempunyai ikatan ekologis dan suatu saat banjir
dan manusia itu akan membentuk suatu ekosistem. Ikatan batin (timbal balik)
tersebut senantiasa mengarah kepada bentuk keseimbangan dan inilah yang biasa
disebut sebagai keseimbangan ekosistem
Menurut Amsyari
(1997) apabila di dalam lingkungan manusia terjadi sesuatu yang mengancam
ekosistem manusia yang disebabkan akibat perbuatannya, maka terjadilah apa yang
dinamakan pencemaran lingkungan hidup. Dan peristiwa banjir, bila terjadi
sebagai akibat langsung atau tidak langsung dari aktivitas manusia (membuang
sampah ke sungai dan penebangan hutan) dan jika banjir itu dampaknya mengancam eksistensi
manusia sebagai organisme hidup, maka jelas bahwa masalah banjir ini adalah
masalah pencemaran lingkungan hidup
Salah satu masalah lingkungan yang menjadi problem utama di DKI
Jakarta sampai saat ini adalah pencemaran lingkungan perairan sungai. Hasil
penelitian dan pemantauan berbagai perguruan tinggi, instansi terkait dan
masyarakat peduli lingkungan (LSM); menunjukkan bahwa pencemaran di sejumlah 13
sungai beserta anak sungainya yang membelah Ibukota ini ternyata telah
melampaui batas ambang dengan kandungan limbah semakin tinggi ke arah hilir dan
muara. Kandungan limbah yang berasal dari buangan limbah industri dan rumah
tangga ini lambat laun mengakibatkan pendangkalan dan penyempitan sungai.
Pendangkalan sering menimbulkan banjir karena kemampuan (daya tampung) sungai
untuk mengalirkan air hujan ke laut mulai berkurang. Jadi ada korelasi antara
pencemaran lingkungan sungai dengan banjir.
Keseimbangan ekosistem adalah suatu kondisi dimana interaksi
antara komponen-komponen di dalamnya berlangsung secara harmonis dan seimbang.Keseimbangan
ekosistem tersebut berdampak signifikan pada keselerasan serta
kesejahteraan hidup manusia dan mahluk hidup lainnya. Sayangnya, mencermati
keadaan yang terjadi dewasa ini, bisa kita simpulkan bahwa telah terjadi
perubahan lingkungan secara besar-besaran yang berdampak pada kehidupan manusia
yang tidak lagi selaras. Penyebab terganggunya keseimbangan lingkungan tersebut
ada beragam.
Secara umum, penyebab terganggunya keseimbangan ekosistem atau lingkungan dibagi ke dalam dua garis besar, yakni:
Secara umum, penyebab terganggunya keseimbangan ekosistem atau lingkungan dibagi ke dalam dua garis besar, yakni:
1.Faktor penyebab yang
terjadi sebagai akibat bencana alam. Misalnya saja terjadinya banjir,
terjadinya gempa bumi, gunung yang meletus, bencana tsunami, dan masih banyak
lagi lainnya. Bencana yang terjadi secara alamiah ini akan memicu kacaunya
keseimbangan ekosistem yang berdampak pada kacaunya interaksi komponen-komponen
di dalam ekosistem tersebut.
2. Faktor penyebab yang
terjadi akibat ulah manusia. Tindakan yang dilakukan oleh anusia bisa memicu
terganggunya keseimbangan di dalam lingkungan ekosistem. Tindakan yang
dilakukan manusia ini bisa memicu terjadinya bencana alam seperti banjir,
longsor, perubahan iklim yang ekstrim dan masih banyak lagi lainnya.
Faktor
Perusak Keseimbangan Ekosistem
Secara umum, penyebab terganggunya keseimbangan ekosistem
dibagi jadi 2 faktor, yaitu faktor alam dan faktor manusia.
1. Faktor Alam
Faktor alam yang mengganggu keseimbangan ekosistem
umumnya berupa bencana alam yang terjadi dan merusak semua komponen penyusun ekosistem pada bioma. Beberapa contoh bencana
alam tersebut misalnya, gempa bumi (earthquake), banjir, gunung meletus,
tsunami, angin topan, tornado, dan lain sebagainya. Perlu diketahui bahwa
beberapa bencana alam sebetulnya merupakan dampak dari pengaruh faktor manusia.
2. Faktor Manusia
Faktor manusia yang mengganggu keseimbangan
ekosistem terkait erat dengan kegiatan yang dilakukan oleh manusia dalam
melakukan eksplorasi dan eksploitasi kekayaan alam. Faktor manusia sangat bisa
memicu terjadinya bencana alam, seperti banjir, longsor, perubahan iklim, efek
rumah kaca, dan masih banyak lagi lainnya. Adapun beberapa pengaruh kegiatan
manusia terhadap terganggunya keseimbangan ekosistem bisa dikatakan sangat
besar. Beberapa contoh dari kegiatan tersebut misalnya:
a. Penebangan Pohon (Illegal Logging)
Kegiatan
penebangan pohon dan pembakaran hutan adalah 2 kegiatan yang menimbulkan
kerusakan serius bagi ekosistem hutan. Tidak hanya memicu terjadinya banjir dan
longsor, berkurangnya populais pohon telah membuat iklim di bumi berubah.
Penebangan pohon membuat tanah tidak lagi terikat dengan benar sehingga mudah
longsor, begitupun udara yang tidak lagi dapat didaur ulang sehingga jumlah
oksigen semakin menipis. Sementara itu, pembakaran hutan telah membunuh semua
organisme yang ada di dalam ekosistem hutan dan meningkatkan potensi terjadinya
kabut asap dan pencemaran udara.
b. Kegiatan penebangan pohon dan pembakaran hutan adalah 2 kegiatan yang
menimbulkan kerusakan serius bagi ekosistem hutan. Tidak hanya memicu
terjadinya banjir dan longsor, berkurangnya populais pohon telah membuat iklim
di bumi berubah. Penebangan pohon membuat tanah tidak lagi terikat dengan benar
sehingga mudah longsor, begitupun udara yang tidak lagi dapat didaur ulang
sehingga jumlah oksigen semakin menipis. Sementara itu, pembakaran hutan telah
membunuh semua organisme yang ada di dalam ekosistem hutan dan meningkatkan
potensi terjadinya kabut asap dan pencemaran udara.
c. Perburuan Hewan
d. Kegiatan Pertanian
Aktivitas pertanian di era modern ini juga bisa mengganggu keseimbangan ekosistem. Pupuk anorganik yang digunakan untuk mengoptimalkan hasil pertanian telah membuat tanah tercemar secara masif, selain itu pestisida yang digunakan secara berlebihan membuat berbagai organisme penghuni ekosistem sawah menjadi terbunuh dan mati.
e. Pembuangan Limbah
Ratusan milyar manusia di dunia ini, setiap hari pasti melakukan kegiatan menghasilkan sampah dan limbah. Limbah rumah tangga, transportasi, industri, pertanian, jika tidak diolah secara tepat dan cermat tentu akan mengganggu keseimbangan ekosistem sehingga mengancam organisme dan faktor abiotik dalam bioma.
Peranan manusia dalam menjaga keseimbangan
ekosistem
Dalam menjaga keseimbangan lingkungan memang
dilakukan oleh semua makhluk hidup terutama manusia yang lebih dominan. Berikut
alasan manusia lebih dominan secara ekologi,
Sumber : jokowarino.id
1. Manusia bisa memberikan
pengaruh besar terhadap lingkungnnya terhadap semua makhluk hidup.
2. Manusia mampu berkompetisi
lebih baik demi memenuhi kebutuhan hidup terutama kebutuhan makanan
dibandingkan makhluk hidup lainnya.
Peranan manusia dalam keseimbangan ekosistem
bisa berpengaruh secara positif dan negatif dalam lingkungan.
Peranan manusia yang bersifat positif :
1. Mengadakan reboisasi dan
penghijauan demi terjaganya kelestarian berbagai macam flora yang ada serta
dapat mencegah terjadinya banjir dan erosi.
2. Melakukan eksploitasi
Sumber Daya Alam yang tersedia secara bijaksana dan tepat terutama Sumber Daya
Alam yang tidak dapat diperbarui.
3. Sistim pertanian dibuat
sistim tumpang sari atau Multi kultur demi menjaga kesuburan tanah serta di
buat sistim sengkedan untuk mencegah terjadinya erosi dan mencegah tanah
mengandung humus hanyut ketika hujan pada tanah pertanian miring.
4. Diadakan proses daur ulang
limbah dan mengolahnya supaya kadar bahan pencemaran lingkungan yang tidak
terpakai melebihi batas.
5. Pemerintah membuat aturan
untuk melindungi dan menjaga semua keanekaragaman jenis makhluk hidup baik
dalam undang – undang , perda maupun dalam sebuah organisasi.
Peranan manusia bersifat negatif :
1. Eksploitasi Sumber Daya
Alam yang berlebihan sehingga persediannya semakin minim dan habis, misalkan
pengeboran batu bara, minyak bumi.
2. Pemburuan secara liar,
sehingga membuat para satwa makin punah, misalkan memburu harimau untuk diambil
kulitnya, paus yang diambil minyaknya.
3. Penebangan dan pembakaran
hutan secara berlebih sehingga membuat banyak tumbuhan dan hewan yang mati
bahkan punah karena
Cara mencegah kepunahan Hewan dan
tumbuhan :
1. Membuat UU untuk melindungi
tumbuhan dan hewan
2. Membuat hutan lindung
sebagai resapan air
3. Cagar alam untuk melindungi
hewan dan tumbuhan
4. Suaka marga satwa untuk
melindungi hewan
5. Kebun raya untuk melindungi
tumbuhan
6. Taman nasional untuk
penyelidikan dan penelitian
keseimbangan ekosistem dalam satu wilayah
memang waji
d. Pencemaran Lingkungan
d. Pencemaran Lingkungan
Semua kegiatan di atas, dalam jangka waktu tertentu akan membuat keseimbanganekosistem jadi terganggu. Keseimbangan ekosistem yang rusak akan bermuara pada sistem kehidupan organisme, termasuk manusia. Oleh karena itu, tindakan-tindakan penyelamatan lingkungan hidup untuk menjaga keseimbangan ekosistem mutlak dilakukan mulai dari saat ini.
Dalam
sebuah ekosistem terdapat
satuan-satuan makhluk hidup, meliputi:
1. Individu, yaitu satuan terkecil dari
makhluk hidup atau disebut juga satuan makhluk hidup tunggal.
2. Populasi, yaitu kelompok makhluk hidup
yang sejenis dan menempati daerah tertentu.
3. Komunitas, yaitu sekumpulan populasi
yang mendiami wilayah tertentu.
4. Ekosistem, yaitu hubungan timbal balik
antara makhluk hidup dengan lingkungannya.
5. Bioma, yaitu kumpulan dari ekosistem
dalam suatu wilayah tertentu. Contoh : gurun, padang rumput, savana dan steva.
6. Biosfer, yaitu semua ekosistem yang
ada di permukaan bumi.
Daftar Pustaka :
Susmarkanto.2002.Pencemaran Lingkungan Perairan Sungai salah satu Faktor Penyebab Banjir di Jakarta.Jurnal Teknologi Lingkungan,vol.3,No.1 Januari 2002 : 13-16
http://download.portalgaruda.org/article.php?article=62099&val=4561&title=PENCEMARAN%20LINGKUNGAN%20PERAIRAN%20SUNGAI%20SALAH%20SATU%20FAKTOR%20PENYEBAB%20BANJIR%20DI%20JAKARTA
http://jokowarino.id/peranan-manusia-dalam-menjaga-keseimbangan-ekosistem
Ghaliza,salma.
2011 Keseimbangan ekosistem
jokowarino.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.