Oleh : Stefanie Sulianti
Bangunan hijau (Green Building) didefinisikan sebagai bangunan yang meminimalkan dampak lingkungan melalui konservasi sumber daya dan memberikan kontribusi kesehatan bagi penghuninya. Secara garis besar, green building lebih ditekankan pada nyaman dan kuat.
Bangunan hijau (Green Building) didefinisikan sebagai bangunan yang meminimalkan dampak lingkungan melalui konservasi sumber daya dan memberikan kontribusi kesehatan bagi penghuninya. Secara garis besar, green building lebih ditekankan pada nyaman dan kuat.
U.S. EPA mengatakan “Green building is the practice of
creating structures and using processes that are environmentally responsible
and resource-efficient throughout a building’s life-cycle from siting to
design, construction, operation, maintenance, renovation and deconstruction.
This practice expands and complements the classical building design concerns of
economy, utility, durability, and comfort. Green building is also known as a
sustainable or high performance building.”
Bangunan hijau (Green Building) dirancang untuk
mengurangi dampak lingkungan bangunan terhadap kesehatan manusia dan lingkungan
alami dengan :
· Menggunakan energi, air, dan sumber daya lain secara
efisien
· Melindungi kesehatan penghuni dan meningkatkan
produktivitas karyawan
· Mengurangi limbah, polusi dan degradasi lingkungan
Enam aspek yang menjadi pedoman
dalam evaluasi penilaian Green Building :
·
Tepat Guna Lahan (Approtiate Site Development /
ASD)
·
Efisiensi dan Konservasi Energi (Energy Efficiency
& Conservation / EEC)
·
Konservasi Air (Water Conservation / WAC)
·
Sumber dan Siklus Material (Material Resource and
Cycle / MRC)
·
Kualitas Udara & Kenyamanan Ruang (Indoor Air
Health and Comfort / IHC)
·
Manajemen Lingkungan Bangunan (Building and
Environment Management / BEM)
Beberapa aspek utama green
building antara lain :
1. Material
Material yang digunakan untuk
membangun harus diperoleh dari alam, dan merupakan sumber energi terbarukan
yang dikelola secara berkelanjutan. Daya tahan material bangunan yang layak
sebaiknya teruji, namun tetap mengandung unsur bahan daur ulang, mengurangi
produksi sampah, dan dapat digunakan kembali atau didaur ulang.
2. Energi
Penerapan panel surya diyakini dapat
mengurangi biaya listrik bangunan. Selain itu, bangunan juga selayaknya
dilengkapi jendela untuk menghemat penggunaan energi, terutama lampu dan AC.
Untuk siang hari, jendela sebaiknya dibuka agar mengurangi pemakaian listrik.
Jendela tentunya juga dapat meningkatkan kesehatan dan produktivitas
penghuninya. Green building juga harus menggunakan lampu hemat
energi, peralatan listrik hemat energi, serta teknologi energi terbarukan,
seperti turbin angin dan panel surya.
3. Air
Penggunaan air dapat dihemat dengan
menginstal sistem tangkapan air hujan. Cara ini akan mendaur ulang air yang
dapat digunakan untuk menyiram tanaman atau menyiram toilet. Gunakan pula
peralatan hemat air, seperti pancuran air beraliran rendah, tidak
menggunakan bathtub di kamar mandi, menggunakan toilet hemat
air, dan memasang sistem pemanas air tanpa listrik.
4. Kesehatan
Penggunaan bahan-bahan bagunan dan
furnitur harus tidak beracun, bebas emisi, rendah atau non-VOC (senyawa organik
yang mudah menguap), dan tahan air untuk mencegah datangnya kuman dan mikroba
lainnya. Kualitas udara dalam ruangan juga dapat ditingkatkan melalui sistim
ventilasi dan alat-alat pengatur kelembaban udara.
Manfaat dari Bangunan Hijau :
·
Lingkungan : mengurangi pemborosan air,
melestarikan sumber daya alam, meningkatkan kualitas air dan udara, melindungi keanekaragaman hayati dan
ekosistem
·
Ekonomi : mengurangi biaya operasi, meningkatkan
produktivitas penghuni, menciptakan pasar untuk produk dan layanan hijau
·
Sosial : meningkatkan kualitas
hidup, meminimalkan masalah pada infrastruktur lokal, meningkatkan kesehatan dan kenyamanan penghuni
Daftar Pustaka :
Anonim. 2016. Bangunan Hijau
(diakses 19 Agustus 2016)
Anonim. 2011. Konsep Bangunan Hijau
(Green Building)
(diakses 19 Agustus 2016)
Amran, Qotadah. 2014. Green Building
(diakses 19 Agustus 2016)
Nataliani, Ratna. 2014. Apa Itu
Bangunan Hijau?
(diakses 19 Agustus 2016)
Nurdianyoto, Kresna. 2011. Bangunan
Hijau (Green Building)
(diakses 19 Agustus 2016)
Anonim. What Is a Green Building?
(diakses 19 Agustus 2016)
Nandar (009)
BalasHapus(1)Kritik dan saran: Dijaman sekarang memanv belum banyak yg menerapkan green building mungkin karena terbertur faktor biaya yg cukup besar,tetapi dengan green building yg di sarankan saudari sangat membantu untuk menjaga lingkungan kita tetap asri..
(2)Pertanyaan: apakah semua lokasi di indonesia bisa dibangun green building?
Nandar (009)
BalasHapus(1)Kritik dan saran: Dijaman sekarang memanv belum banyak yg menerapkan green building mungkin karena terbertur faktor biaya yg cukup besar,tetapi dengan green building yg di sarankan saudari sangat membantu untuk menjaga lingkungan kita tetap asri..
(2)Pertanyaan: apakah semua lokasi di indonesia bisa dibangun green building?
elgi riskiana (028)
BalasHapusgreen building yang saudari sarankan bisa mengurangi pemborosan pada sektor penggunaan air, listrik,dan bangunan yang ramah lingkungan, sehingga sebuah bangunan yang sudah menerapkan ini bisa menghemat konsumsi air maupun listrik
pertanyaan saya, dalam penggunaan material yang juga di efisienkan dalampembuatan sebuah bangunan hijau, apakah menjain kekuatan bangunan tersebut bisa terjamin
Agus Darmawan 029
BalasHapusSaran saya kenapa saudari tidak menambahkan contoh gambar green building agar pembaca bisa tahu seperti apa green building itu.
Pertanyaan saya ialah bagaimana caranya kita membangun green building di jakarta yang notabenya lahan di jakarta sangatlah sempit.?
Muhammad Andi yusuf(Yusuf-002)
BalasHapusSaya sangat setuju dengan Saudaraa Agus darmawan kenapa tidak disertakan gambar salah satu contoh bangunan Hijau agar para pembaca bisa mengetahui seperti apa bangunan hijau tersebut.
DIatas unsur bangunan Hijau salah satunya material nah misal kita sebagai orang awam yang tidak mengetahui jenis-jenis material yang dapat dikategorikan Industri Hijau bisa sebutkan beberapa contoh material yang dapa dikategorikan untuk bangunan Hijau??
Faisal ardhi h(046)
BalasHapusPenerapan bangunan hijau memang sangat bagus,namun dengan bangunan hijau memerlukan biaya yang cukup, lahan yang luas, dll. Seperti penampung air hujan yang anda sebutkan, ini memerluka tempat sebagai penampungnya.
Mungkin bisa di tambahkan cara dan proses dalam green building?
061-Agus
BalasHapusBangunan Hijau merupakan salah satu cara untuk mencegah terjadinya pemanasan global karna setiap equipment yang di gunakan saja sudah ramah lingkungan tpi tidak semua bangunan di dunia menggunakan konsep seperti itu
pertanyaan saya adakah peraturan yang mengharuskan setiap bangunan itu menggunakan konsep bangunan hijau?
VIndiAF(070)
BalasHapusYa betul sekali alangkah lebih detailnya apabila di sertakan gambar Green Building yang sesuai, supaya pembaca lebih mengetahui dan lebih detail untuk mengimplementasikannya
pertanyaan
bagaimana Green Building yg baik dan seusai?
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusIqbal (008)
BalasHapusAspek yang penting dari green building adalah material, energi, air . manfaat dari green building sangat banyak sekali.
Pertanyaan nya bagaimana cara agar masyarakat lebih mengerti tentang green building..?
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusArtikel yang bagus sehingga saya bisa mengetahui apa itu green building serta berusaha untuk bisa mengaplikasikannya.
BalasHapusPertanyaannya, contoh material seperti apa ya yang seharusnya digunakan? Bukannya material bahan bangunan semua dari alam seperti batu atau pasir?
020-BINTANG
Raafi (064)
BalasHapussaya masih kurang paham dengan artikel green building yang dijelaskan di atas, mungkin bisa disertakan gambar dan dijelaskan secara lebih dalam lagi tentang green building tersebut .
bangunan yang bagaimana yg dibilang ramah lingkungan ?
Ayu (085)
BalasHapusSaran dan Kritik : Bangunan Hijau di Indonesia saat ini belum begitu banyak , namun untuk pengelolaan maupun pengembangan bangunan hijau cukup mahal. Kenapa mahal ?
1. Biaya yang cukup mahal untuk pengelolaan.
2. Mahalnya kesadaran masyarakat dalam mengelola bangunan tersebut.
Sebagaimana hal yang disebutkan diatas prinsip bangunan hijau tidak hanya berperan membangun tetapi mengelola berbagai fasilitas maupun aspek seperti kesehatan, air, material, dan lain-lain.
Pertanyaan : Apa saja faktor yang mempengaruhi terbentuknya green building di Indonesia?
Setiawan (027)
BalasHapuskeritik : saya belum paham dengan green building ,alangkah baiknya lebih perjelas dan di kasih gambar sehingga para pembaca yang belum mengerti bisa paham.
pertanyaan :apakah Green Building sudah efisien di terapakan ?
ARI(044)
BalasHapusBerilah gambar contoh bangunan hijau
Kenapa Bangunan hijau belum berkembang ?