Oleh : Stefanie Sulianti
Pangan merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia. Karena itu masalah pengadaan pangan mulai dari tahap produksi sampai ke tahap konsumsi harus ditangani sampai tuntas agar mutu kehidupan manusia dapat terus meningkat. Penanganan mulai dari pasca panen sampai konsumsi sangat dibantu oleh teknologi pangan, yang erat hubungannya dengan sifat-sifat bahan pangan itu sendiri.
Kimia
pangan adalah cabang ilmu kimia yang mempelajari proses-proses, penggunaan, dan
pengaruh dengan bahan-bahan kimia terhadap pangan serta interaksi bilogis
seperti produk daging, syuran, susu dan sebagainya dan juga interaksi non-biologis
pada makanan. Komponen utama yang dipelajari dalam kimia pangan ada tiga yaitu
karbohidrat, lemak dan protein, namun kimia pangan juga mempelajari komponen
lain seperti air, vitamin, mineral, enzim, zat adiktif, perasa dan pewarna
makanan.
Kimia pangan
bukan hanya sekedar ilmu yang berisi struktur kimia, namun memiliki sentuhan
seni yang bisa memuaskan dahaga akan keingintahuan tentang dunia pangan. Ilmu
ini juga meliputi bagaimana suatu produk pangan mengalami perubahan akibat
berbagai metode pemrosesan makanan dan cara untuk meningkatkan maupun mencegah
terjadinya perubahan itu.
KARBOHIDRAT
('hidrat dari karbon', hidrat
arang) atau sakarida (dari bahasa Yunani σάκχαρον, sákcharon,
berarti "gula")
adalah segolongan
besar senyawa organik yang paling melimpah di bumi
yang merupakan salah satu dari sumber energi utama bagi tubuh, yang
tersusun dari unsur Carbon(C), Hidrogen(H), dan oksigen(O). Senyawa
kimia dalam karbohidrat ditemukan dalam bentuk sederhana dan kompleks, dan agar
tubuh untuk menggunakan karbohidrat untuk energi, pangan harus menjalani
pencernaan, penyerapan, dan glikolisis.
Karbohidrat
memiliki berbagai fungsi dalam tubuh makhluk hidup,
terutama sebagai bahan bakar (misalnya glukosa),
cadangan makanan (misalnya pati pada tumbuhan dan glikogen
pada hewan), materi pembangun (misalnya selulosa
pada tumbuhan, kitin pada hewan dan jamur), membantu proses
penyerapan kalsium, juga menjaga keseimbangan asam basa dalam tubuh.
Klasifikasi
karbohidrat :
· Monosakarida
adalah gula sederhana penyusun karbohidrat yang tidak dapat dihidrolisis menjadi bentuk yang lebih sederhana. Monosakarida merupakan senyawa pembentuk disakarida dan
polisakarida. Monosakarida yang mengandung satu gugus aldehid disebut Aldosa, sementara monosakarida yang mengandung satu gugus
keton disebut Ketosa. Monosakarida
dengan atom C penyusunnya sebanyak 6 atom disebut Heksosa, sementara dengan 5 atom C disebut pentosa. Monosakarida yang paling penting yaitu glukosa, fruktosa, dan galaktosa. Glukosa
merupakan monosakarida yang paling umum dan terdapat pada seluruh bagian
tanaman sebagai pati dan selulosa. Fruktosa adalah glukosa dengan gugus keton yang
didapatkan dari proses hidolisis sukrosa. Galaktosa merupakan monosakarida yang
tidak terdapat di alam, melainkan melalui proses hidrolisis dari laktosa.
· Disakarida
adalah gula sederhana yang terdiri dari dua unit gula dihubungkan oleh ikatan kovalen. Ikatan kovalen yang memegang dua gula
bersama-sama dikenal sebagai hubungan
glikosidik. Ada 3 disakarida yang paling umum, yaitu maltosa yang tersusun atas dua
molekul glukosa, lalu laktosa yang tersusun dari glukosa dan fruktosa, dan juga
sukrosa yang tersusun atas fruktosa dan glukosa.
· Oligosakarida
adalah polimer dari monosakarida yang tersusun dari rantai pendek.
Oligosakarida dapat berupa homo-atau
hetero-polimer dari monosakarida
yang terdiri dari dua atau sepuluh monosakarida yang
bergabung melalui ikatan glikosidik.
· Polisakarida
adalah Karbohidrat kompleks yang dapat mengandung sampai tiga ribu unit gula sederhana yang tersusun dalam bentuk rantai
panjang lurus atau
bercabang.
LEMAK
/ LIPID adalah senyawa organik sebagian besar terdiri dari karbon(C) dan hidrogen(H),
selain itu juga terdiri dari Oksigen(O) dan kadang-kadang
Fosforus(P) serta Nitrogen(N). Mereka bersifat hidrofobik, yang berarti bahwa mereka
memiliki afinitas sedikit atau tidak ada air atau tidak dapat larut didalam air,
namun lemak dapat larut dalam pelarut nonpolar, seperti eter, alkohol, bensin,
dan karbon tetraklorida. Lemak
merupakan sumber
energi yang dapat menyediakan energi sekitar 2,25 kali lebih banyak dari pada yang diberikan oleh karbohidrat (pati,
gula) atau protein.
Lemak merupakan penghasil energi terbesar. Dalam setiap 1 gram lemak yang dioksidasi akan menghasilkan ±
9,3 kalori. Lemak
merupakan ester
dari gliserol
dan asam lemak
rantai panjang. Lemak umumnya dibedakan menjadi lemak hewani dan lemak nabati. Lemak hewani
mengandung asam lemak jenuh lebih banyak, dan pada temperatur kamar berbentuk
padat. Lemak nabati memiliki asam lemak tak jenuh lebih banyak, dan dalam
temperatur kamar berbentuk cair. Dalam mengukur derajat ketidakjenuhan suatu
lemak, digunakan bilangan iod, yaitu jumlah
iodium
yang digunakan untuk mengadisi ikatan rangkap dari 100 gram lemak.
Lemak
memiliki berbagai macam fungsi yaitu sebagai pelarut vitamin (A, D, E dan K), pelindung alat-alat tubuh
vital, pelindung tubuh dari suhu
rendah, salah satu bahan penyusun membran sel, sebagai slah satu bahan penyusun
hormon dan vitamin, penahan rasa lapar
karena lemak membutuhkan waktu yang lama untuk dicerna dan
juga sebagai penyedap makanan.
Molekul lemak terdiri dari empat bagian, yaitu satu molekul gliserol dan
tiga molekul asam lemak. Asam lemak terdiri dari rantai Hidrokarbon(CH) dan
gugus Karboksil(-COOH). Molekul gliserol memiliki tiga gugus Hidroksil(-OH) dan
tiap gugus hidroksil berinteraksi dengan gugus karboksil asam lemak. Asam lemak
dan gliserol membentuk molekul yang lebih besar dari lemak. Suatu asam lemak
terdiri dari rangka karbon panjang 16 atau 18 atom karbon, meskipun ada pula
yang bahkan lebih lama. Gugus karbonil, yang merupakan atom karbon ganda
terikat pada atom oksigen dan single-terikat pada oksigen yang melekat pada
hidrogen (OH-C = O), adalah kelompok asam dari asam lemak. Sifat asam
ditentukan oleh kemampuan untuk memisahkan hidrogen, atau melepaskan diri, dari
atom oksigen. Gugus karbonil diikuti dengan rantai panjang atom karbon terikat
hidrogen, yang disebut sebagai hidrokarbon "ekor." Ekor hidrokarbon
panjang memberikan asam lemak hidrofobik mereka, atau "air-takut"
properti. Lemak tidak dapat larut dalam air karena lemak nonpolar (pemerataan
elektron) dan air adalah polar (distribusi yang tidak merata elektron).
Polaritas air tidak dapat membentuk ikatan dan memecah molekul asam lemak
nonpolar.
Asam lemak diklasifikasikan
menjadi dua, yaitu :
· Asam
lemak jenuh adalah asam lemak yang tidak memiliki ikatan ganda antara 2 atom
karbon. Titik lebur asam lemak jenuh tinggi. Contoh asam lemak jenuh adalah asam butirat,
asam kaproat, asam laurat,
asam miristat,
asam palmitat,
dan asam stearat.
· Asam
lemak tak jenuh adalah asam lemak yang memiliki ikatan rantai ganda antara 2
atom karbon, serta memiliki titik lebur yang relatif rendah. Contohnya adalah asam palmitoleat, asam oleat,
asam linoleat, dan asam linolenat.
PROTEIN
berasal dari
kata Yunani protebos, yang artinya “yang pertama” atau “yang penting” yang
merupakan unsur penting dalam tubuh karena sebagian
komponen utama pembentukan enzim yang berfungsi sebagai biokatalis. Protein
merupakan makromolekul yang sangat kompleks dan menyusun
sekitar 50% dari berat kering sel hidup. Protein berperan penting dalam
struktur dan fungsi sel. Protein tersusun atas karbon(C),
nitrogen(n),
hidrogen(H),
oksigen(O),
dan beberapa jenis memiliki sulfur dan mineral seperti besi, tembaga,
fosfor,
dan seng.
Protein tersusun
hanya dari beberapa asam α-amino (protein sederhana), atau senyawaan yang
tersusun selain dari beberapa asam α-amino juga dari senyawaan bukan asam
α-amino (protein majemuk). Asam amino adalah senyawaan yang mempunyai gugus
karboksil(-COOH) dan gugus amino (-NH2). Terdapat 20 sampai 26 jenis asam amino
(tergantung definisi yang digunakan), namun hanya 9 yang tidak bisa disintesis
oleh tubuh sehingga diperlukan suplai dari luar untuk kebutuhan metabolisme dan
pertumbuhan. 9 asam amino tersebut yaitu histidina,
isoleusina,
leusina,
lisina,
metionina,
fenilalanina,
treonina,
triptofan,
dan valina,
yang disebut sebagai asam amino esensial. Mereka memiliki berbagai kegunaan dalam tubuh, termasuk
melayani sebagai sumber energi, sebagai substrat (bahan starter) untuk
pertumbuhan jaringan dan pemeliharaan, dan untuk fungsi-fungsi biologis tertentu, seperti membuat
protein struktural, protein transfer, molekul enzim, dan hormon reseptor.
Protein juga merupakan komponen utama dalam tulang, otot, dan jaringan lain dan
cairan. Ketika digunakan untuk energi, protein memasok rata-rata 4 kkal / g.
Klasifikasi
asam amino :
· Asam amino netral terdiri dari satu gugus
karboksil, satu gugus amino ;
a. Asam amino alifatik : Glycine, Alanine,
Serine, Threonine, Valine, Leucine, Isoleucine
b. Asam amino aromatik : Phenyalanine,
Tyrosine
c. Asam amino belerang : Cysteine, Cystine,
Methionine
d. Asam amino Heterosiklik : Trypyyophane,
Proline, Hydroxyproline, 3-Hydroxyproline
·
Asam amino bersifat basa terdiri dari satu gugus karboksil, dua gugus
amino : Histidine, Arginine,
Lysine, Hydroxylysine, CitrullineC
· Asam amino bersifat asam terdiri dari satu gugus amino, dua gugus
karboksil : Asam
aspartat, Asam glutamat, Asam amino esensial
Protein dalam tubuh berfungsi sebagai zat pertumbuhan, perbaikan dan pemelihara jaringan tubuh, pengatur, penyusun hormon, zat antibodi, dan organela lainnya, alat pengangkut dan alat penyimpan, pertahanan tubuh (imunisasi), media perambatan impuls saraf dan sebagai sumber energi.
Daftar Pustaka :
Anonim. 2010. Kimia Pangan Karbohidrat, Protein,. Vitamin
Anonim. 2010. Kimia Pangan Karbohidrat, Protein,. Vitamin
http://cahayakehidupankimia.blogspot.co.id/2010/03/kimia-pangan-karbohidratprotein-vitamin.html
(diakses 27 Juli 2016)
Ahmad, Rheny Hardiyanti. 2012. Komposisi Senyawa Kimia Dalam Bahan Pangan
(diakses 27 Juli 2016)
Ahmad, Rheny Hardiyanti. 2012. Komposisi Senyawa Kimia Dalam Bahan Pangan
http://renihardiyanti.blogspot.co.id/2012/06/komposisi-senyawa-kimia-dalam-bahan.html
(diakses 27Juli 2016)
Sita,. Theresa. 2014. Kimia Pangan I
(diakses 27Juli 2016)
Sita,. Theresa. 2014. Kimia Pangan I
http://www.academia.edu/9759667/TGT_1_-_Kimia_Pangan
(diakses 27 Juli 2016)
Sita, Theresa. 2014. Kimia Pangan II
(diakses 27 Juli 2016)
Sita, Theresa. 2014. Kimia Pangan II
http://www.academia.edu/9759703/TGT_II_-_Kimia_Pangan
(diakses 27 Juli 2016)
Sugiono. 2004. Kimia Pangan
(diakses 27 Juli 2016)
Sugiono. 2004. Kimia Pangan
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pendidikan/ir-sugiyono-mkes/buku-kimia-pangan.pdf
(diakses 27 Juli 2016)
Anonim. Kimia Pangan
(diakses 27 Juli 2016)
Anonim. Kimia Pangan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.