KIMIA ORGANIK
Kimia Organik adalah disiplin ilmu kimia
yang spesifik membahas studi mengenai struktur, sifat, komposisi, reaksi dan
persiapan(sintesis atau arti lainnya) tentang persenyawaan kimiawi yang
bergugus karbon dan hidrogen, yang dapat juga terdiri atas beberapa elemen
lain, termasuk nitrogen, oksigen, unsur halogen, seperti fosfor, silikon dan
belerang. Definisi asli dari kimia "organik" berasal dari kesalahan
persepsi atas campuran organik yang selalu dihubungkan dengan kehidupan. Tidak
semua senyawa organik mendukung kehidupan di bumi sepenuhnya.. Contohnya minyak
bumi.
A.
PEMBENTUKAN MINYAK BUMI
Minyak bumi terbentuk dari hasil pelapukan sisa-sisa
tumbuhan dan hewan-hewan yang tertimbun dalam kerak bumi selama jutaan tahun.
Organisme yang mati mengalami pembusukan oleh jasad renik (mikroorganisme),
lalu terpendam dalam lapisan kulit bumi. Di bawah pengaruh suhu dan tekanan
tinggi, material organik itu berubah menjadi minyak bumi yang terkumpul dalam
pori-pori batu kapur. Dengan adanya aksi kapiler, minyak bumi bergerak
perlahan-lahan ke atas. Jika gerakan ini terhalang oleh batuan yang tidak
berpori, terjadilah penumpukan (akumulasi) minyak dalam batuan tersebut. Itulah
sebabnya minyak bumi disebut juga petroleum (bahasa latin: petrus
= batu; oleum = minyak). Jika penumpukan minyak bumi ini banyak
jumlahnya dan menguntungkan, maka minyak bumi tersebut diambil dengan cara pengeboran.
B.
KOMPONEN MINYAK BUMI
Minyak bumi tersusun dari campuran hidrokarbon, diantaranya
yaitu alkana, sikloaalkana, hidrokarbon aromatik, belerang, nitrogen, oksigen,
karbon dioksida (CO2), dan hidrogen sulfida (H2S). Akan tetapi komponen utama
minyak bumi adalah alkana dan sikloalkana.
C.
PENGOLAHAN MINYAK BUMI
Minyak bumi berada di bawah permukaan bumi, biasanya berada
diantara 3-4 Km di bawah permukaan. Oleh karena itu, untuk mengambil minyak
bumi dilakukan pengeboran. Namun, minyak bumi hasil pengeboran belum dapat
langsung digunakan. Minyak bumi hasil pengeboran biasa disebut crude oil
(minyak mentah). Minyak mentah berupa cairan kental hitam dan berbau tidak
sedap. Minyak mentah belum dapat digunakan karena terdiri atas lebih dari 500
senyawa. Agar dapat dimanfaatkan, tiap komponen minyak mentah harus dipisahkan.
Pemisahan itu disebut refining (kilang).
Tahap pertama pemisahan ialah distilasi atau penyulingan yang merupakan cara
pemisahan campuran senyawa berdasarkan pada perbedaan titik didih
komponen-komponen penyusun campuran tersebut. Meskipun komposisinya kompleks,
terdapat cara mudah untuk memisahkan komponen-komponennya berdasarkan perbedaan
nilai titik didihnya, yang disebut proses distilasi bertingkat. Mula-mula minyak mentah dipanaskan
pada suhu 400°C,
kemudian dialirkan ke dalam menara fraksinasi. Komponen yang titik didihnya
lebih tinggi akan tertinggal sebagai cairan, sedangkan komponen yang memiliki
titik didih rendah akan menguap dan naik ke atas melalui sungkup-sungkup.
Sungkup-sungkup itu berbentuk mirip dengan gelembung sehingga disebut menara
gelembung.
Fraksi
|
Ukuran Molekul
|
Titik Didih (oC)
|
Kegunaan
|
Gas
|
C1 – C5
|
-160 – 30
|
Bahan bakar (LPG), sumber hidrogen
|
Petoleum eter
|
C5 – C7
|
30 – 90
|
Pelarut, binatu kimia (dry cleaning)
|
Bensin (gasoline)
|
C5 – C12
|
30 - 200
|
Bahan baka motor
|
Kerosin, minyak diesel/solar
|
C12 - C18
|
180 – 400
|
Baha bakar mesin diesel, bahan bakar industi, untuk
cracking
|
Minyak pelumas
|
C16 ke atas
|
350 ke atas
|
Pelumas
|
Parafin
|
C20 ke atas
|
Za padat dengan titik cai rendah
|
Lilin dan lain-lain
|
aspal
|
C25 ke atas
|
residu
|
Baha bakar dan untuk pelapis jalan raya
|
blogspot.co.id/2012/10/minyak-bumi_4474.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.