KEPADATAN ZAT PADAT
Oleh : Reva Liandri (@Z17-REVA)
Abstrak
Zat padat
memiliki bentuk tetap yang tidak mudah berubah, juga volume tetap yang tidak
dipengaruhi oleh wadah tempatnya ditempatkan. Partikel penyusun zat padat
tersusun secara teratur dalam susunan kristal atau pola tertentu, yang
memberikan struktur khas pada setiap zat padat. Selain itu, zat padat memiliki
kerapatan yang tinggi, hingga sulit untuk mengompresinya, juga tidak dapat
mengalir seperti zat cair.
Pendahuluan
Zat padat
adalah salah satu bentuk materi atau bahan yang memiliki karakteristik khusus
dalam keadaan fisiknya. Dalam fisika, zat padat adalah salah satu dari tiga
bentuk materi dasar, bersama dengan zat cair dan zat gas. Zat padat memiliki
sifat-sifat yang membedakannya dari bentuk materi lainnya, dan pemahaman
tentang sifat-sifat ini sangat penting dalam ilmu fisika, kimia, dan berbagai
bidang ilmu lainnya.
Zat padat
memiliki beberapa karakteristik yang mencakup ketidakmampuan untuk mengalir,
bentuk yang tetap, dan volume yang tetap. Artinya, zat padat mempertahankan
bentuk dan volume tertentu, meskipun dapat mengalami perubahan bentuk dan
volume akibat tekanan atau suhu.
Pembahasan
1.
Zat Padat
Zat
padat merupakan zat yang memiliki bentuk dan volume yang tetap, tidak dapat
dengan mudah bergerak. Partikel-partikel penyusunnya teratur dan rapat,
sehingga memiliki kepadatan yang lebih tinggi dibandingkan dengan zat cair dan
zat gas.
Benda
padat memiliki sifat bentuk dan ukuran yang selalu tetap. Selain itu, daya
tarik antar molekulnya sangat kuat sehingga benda padat memiliki volume yang
tetap dan molekul yang rapat.
Ada
dua cara utama penyusunan partikel padat, yaitu dalam barisan yang tersusun
rapi atau dalam susunan yang tidak beraturan. Zat padat yang partikelnya
tersusun rapi disebut kristal. Contoh umum kristal adalah logam,berlian, es dan
kristal garam. Zat padat yang partikelnya tidak tesusun disebut amorf. Padatan
amorf biasanya memiliki tekstur mengkilap atau elastis. Contoh umum padatan
amorf adalah lilin, kaca, karet dan plastik.
2.
Ciri-ciri Zat Padat
§ Bentuk
dan ukuran benda tidak berubah meskipun dipindah-pindah.
§ Massa jenis
/ kerapatan relatif tinggi
§ Volumenya
tetap
3.
Sifat Zat Padat
§ Memiliki
bentuk tetap
§ Volumenya
tetap
§ Berbentuk
padatan
§ Letak
partikel penyusun zat padat sangat berdekatan.
§ Memiliki
gaya tarik – menarik antar partikel yang sangat kuat sehingga gerakan antar
partikel tidak bebas.
4.
Contoh Zat Padat
§ Emas
§ Kayu
§ Pasir
§ Baja
5.
Perubahan Wujud Zat
§ Titik lebur
sebagai konsep kimia
Jika mengukur suhu bongkahan es,
mungkin akan menemukan –5 ° Celcius. Jika melakukan pembacaan suhu saat
memanaskan es dalam panci di atas kompor, maka akan mendapati bahwa suhu es
mulai naik ketika panas dari kompor menyebabkan partikel-partikel es mulai
bergetar semakin cepat dan semakin cepat. Zat padat ini mulai berubah dari
keadaan padat menjadi cair, suatu proses yang disebut peleburan.
§ Sublimasi
Sebagian besar zat mengalami
kemajuan logis dari padat menjadi cair menjadi gas saat dipanaskan atau
sebaliknya saat didinginkan. Tetapi beberapa zat langsung dari zat padat ke gas
tanpa pernah menjadi cairan.
§ Deposisi
Kebalikan dari sublimasi adalah
deposisi, yaitu bergerak langsung dari keadaan gas ke keadaan padat.
6.
Rumus
Besarnya
tekanan pada zat padat dapat dihitung dengan rumus
P = F/A
Dimana,
P =
tekanan (Pa)
F =
gaya (N)
A =
luas permukaan benda atau luas bidang tekan (m2)
§ Rumus zat
padat biasa
Dapat dihitung menggunakan rumus panjang (L), lebar (W), tinggi
(H). Dengan menggunakan simbol, ini dapat ditulis sebagai: V= L x W x H.
Daftar Pusaka
https://jurnalpost.com/mengenal-sifat-zat-padat/13566/
https://pastiguna.com/zat-padat/#Sifat_Zat_Padat
https://mamikos.com/info/rangkuman-materi-zat-dan-perubahannya-kelas-10-pljr/
https://materikimia.com/10-contoh-soal-tekanan-zat-padat-kelas-8-dan-penyelesaiannya/
Contoh Soal
1.
Seorang murid mendorong gerobak dengan kedua tangannya
dengan gaya sebesar 90 N. Jika luas sebuah telapak tangan adalah 150 cm2, maka
tekanan yang diberikan murid tersebut adalah …
Pembahasan
:
Diketahui:
F = 90
N
A = 2
x 150 cm2 = 300 cm2 = 0,03 m2
Ditanayakan:
p = …?
Jawaban:
p =
F/A
p = 90
N/0,03 m2 = 3.000 N/m2
2.
Upaya yang dapat dilakukan untuk mendapatkan tekanan yang
besar adalah …
Meningkatkan
gaya tekan dan memperkecil luas bidang
Pembahasan
:
Apabila
semakin besar luas alas bidang tekan, maka tekanannya semakin kecil.
Sebaliknya, apabila semakin kecil luas alas bidang tekan, maka tekanannya
semakin besar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.