Abstrak
Kehidupan manusia tidak terlepas dari hasil alam untuk
memenuhi kebutuhan sehari-hari. Namun, sayangnya kebutuhan-kebutuhan tersebut
kadang berdampak buruk pada alam. Kerusakan permanen yang disebabkan manusia
demi memenuhi kebutuhan sekarang merupakan sifat yang egois karena masih ada
masa depan yang harus diperhatikan. Jika kita terus menerus merusak alam tanpa
pertimbangan kebutuhan masa depan dan hanya mementingkan kebutuhan sekarang maka
generasi dan alam di masa depan akan habis dan kesusahan. Bumi akan mengalami
kerusakan parah. Oleh sebab itu, kimia hijau memberikan solusi melalui 12
prinsipnya agar manusia tetap bisa hidup berkelanjutan tanpa merusak kebutuhan
masa depan.
Kata kunci: alam, kerusakan, generasi, kimia, hijau,
berkelanjutan, manusia.
Abstract
Human life is inseparable from natural products to meet
daily needs. However, unfortunately these needs sometimes have a negative
impact on nature. Permanent damage caused by humans in order to meet present
needs is selfish because there is still a future that must be considered. If we
continue to destroy nature without considering future needs and only prioritize
present needs, future generations and nature will run out and suffer. The earth
will be seriously damaged. Therefore, green chemistry provides solutions
through 12 principles so that humans can live sustainably without destroying
future needs.
Keywords: nature, damage, generation, chemistry, green,
sustainable, human.
Pendahuluan
Kode merah bagi umat manusai telah diperingati oleh para
ilmuwan yang tergabung dalam panel antar pemerintah tentang perubahan iklim atau
IPCC. Peringatan ini ditunjukkan untuk seluruh dunia, termasuk Indonesia. Menurur
prediksi ilmuwan, pemanasan global menjadi penyebab bencana cuaca ekstrim di
seluruh dunia ini dan dalam 20 tahun ke depan berisiko tidak dapat
dikendalikan. Sebanyak 14ribu studi menyatakan bahwa penyebab kenaikan suhu
bumi sebesar 1,1 derajat celcius, akibat bahan bakar fossil. Kenaikan suhu
tersebut telah menyebabkan hujan dengan intensitas tinggi, siklon tropis, banjir,
dan musim kemarau yang semakin panjang penyebab kebakaran skala besar.
Salah satu efek perubahan iklim yakni kejadian gelombang
panas ektrim dimana Sebagian besar wilayah eropa dan amerika mengalami
kebakaran hingga ratusan titik. Melelehnya daratan beku permanen atau
permafrost, serta kebakaran skala besar di Siberia. Beberapa sector yang
mengandalkan kondisi cuaca bisa mengakibatkan penurunan produktifitas hasil
pertanian secara signifikan. Perubahan ilkim juga dapat menyebabkan perubahan
pola cuaca di seluruh dunia.
Kimia hijau hadir sebagai usaha penanggualangan terhadap
kerusakan-kerusakan bumi melalui ke-12 prinsipnya. Sebagai ilmu kimia yang
memanfaatkan pendekatan kimia sebagai proses penanggulangannya.
Rumusan Masalah
1.
Apa yang dimaksud green chemistry?
2.
Apa peran green chemistry untuk perbaikan
kondisi bumi?
3.
Prinsip apa saja yang ada pada green chemistry?
Tujuan
1.
Untuk memahami konsep green chemistry.
2.
Untuk mengetahui peran green chemistry bagi
bumi.
3.
Untuk memahami 12 prinsip green chemistry.
Pembahasan
Kimia hijau adalah bidang kimia yang berhubungan dengan design
dan optimalisasi proses serta produk, untuk menurunkan atau menghilangkan sama
sekali produksi dan atau penggunaan zat beracun. Kimia hijau sering disebut
sebagai kimia berkelanjutan. Berbeda dengan kimia lingkungan yang berfokus pada
efek bahan kimia beracun, kimia hijau berfokus pada dampak lingkungan dari
kimia, serta pengembangan praktik berkelanjutan yang lebih ramah lingkungan.
12 PRINSIP GREEN CHEMISTRY
1) Pencegahan (prevention)
DDilansir dari situs ACS (American Chemical Society), prinsip kimia hijau ini menegaskan bahwa lebih baik mencegah produksi limbah, ketimbang mengolah dan membersihkannya.
2)
Ekonomi atom (atom economy)
Metode sintetis harus dirancang untuk
memaksimalkan penggabungan semua bahan yang akan digunakan dalam proses produk
akhir.
3)
Sintetis kimia yang tidak berbahaya (less hazardous
chemical synthesis)
Apabila memungkinkan, metode sintetis
dirancang untuk menggunakan serta menghasilkan zat dengan kandungan lebih
sedikit atau tanpa toksisitas terhadap kesehatan manusia juga lingkungan.
4)
Perancangan bahan kimia yang lebih aman (designing
safer chemicals)
Prinsip kimia hijau ini menjelaskan bahwa
produk kimia harus dirancang untuk mempertahankan fungsinya sekaligus
meminimalkan toksisitas.
5)
Pelarut dan alat bantu yang lebih aman (safer
solvents and auxiliaries)
Sebisa mungkin, penggunaan zat tambahan,
seperti pelarut atau zat pemisah, tidak berbahaya saat digunakan. Baca juga:
Penentuan Kadar Unsur Kimia dalam Suatu Produk
6)
Desain untuk efisiensi energi (design for energy
efficiency)
Prinsip kimia hijau ini menegaskan bahwa
metode sintetis harus dilakukan pada suhu dan tekanan sesuai sekitarnya.
7)
Penggunaan bahan baku terbarukan (use of
renewable feedstocks)
Sebaiknya menggunakan bahan mentah dan
bahan baku yang bisa diperbarui secara teknis maupun ekonomis.
8)
Mengurangi turunan (reduce derivatives)
Derivatisasi yang diperlukan, seperti
modifikasi sementara dan proteksi atau deproteksi, harus diminimalkan bahkan
dihindari sedapat mungkin. Karena langkah tersebut memerlukan reagen (bahan
yang dipakai dalam reaksi kimia) tambahan yang dapat menghasilkan limbah.
9)
Katalisis (catalysis)
Prinsip kimia hijau ini menyatakan bahwa
penggunaan reagen katalistik dengan selektif akan lebih baik ketimbang reagen
stoikiometri (berkaitan dengan reaksi kimia). Penggunaan katalis dalam kimia
hijau, berperan pada peningkatan selektivitas serta meminimalkan penggunaan
energi. Baca juga: Prinsip Kesetimbangan Kimia dalam Bidang Industri
10)
Desain untuk degradasi (design for degradation)
Produk kimia harus dirancang sedemikian
rupa, agar nantinya dapat terurai menjadi produk degradasi yang tidak berbahaya
dan tidak bertahan di lingkungan.
11)
Analisis real-time untuk mencegah polusi
(real-time analysis for pollution prevention)
Metodologi analitis perlu dikembangkan
lebih lanjut, agar memungkinkan pemantauan serta pengendalian proses secara
real-time sebelum terbentuknya zat berbahaya.
12)
Penggunaan bahan kimia yang lenih aman untuk
mencegah kecelakaan (inherently safer chemistry for accident prevention)
Prinsip kimia hijau ini mengungkapkan bahwa
zat dan bentuk zat yang digunakan dalam proses kimia sebisa mungkin harus
meminimalkan potensi kecelakaan kimia, seperti ledakan dan kebakaran.
Kesimpulan
Green chemistry atau kimia hijau berupaya mencegah polusi
dan mengurangi dampak negative produk serta proses kimia terhadap lingkungan
juga manusia.
Daftar Pustaka
Walhi. Agustus 25, 2021. Kondisi Lingkungan Hidup di
Indonesia di Tengah Isu Pemanasan Global.
https://www.walhi.or.id/kondisi-lingkungan-hidup-di-indonesia-di-tengah-isu-pemanasan-global
Kompas.com. Agustus 03, 2022. Definisi Kimia Hijau dan 12 Prinsipnya.
https://www.kompas.com/skola/read/2022/08/03/090000069/definisi-kimia-hijau-dan-12-prinsipnya?page=all
Hidayat, Atep Afia. 2022. Kimia dan Pengetahuan Lingkungan
Industri. Modull 11 KPLI : Kimia Hijau. Universitas Mercu Buana, Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.