.

Senin, 14 November 2022

MEMENUHI KEBUTUHAN SEKARANG TANPA MERUSAK KEBUTUHAN MASA DEPAN

 

oleh: Sila Fikrianisah (@X36-Sila)


Abstrak

Kehidupan manusia tidak terlepas dari hasil alam untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Namun, sayangnya kebutuhan-kebutuhan tersebut kadang berdampak buruk pada alam. Kerusakan permanen yang disebabkan manusia demi memenuhi kebutuhan sekarang merupakan sifat yang egois karena masih ada masa depan yang harus diperhatikan. Jika kita terus menerus merusak alam tanpa pertimbangan kebutuhan masa depan dan hanya mementingkan kebutuhan sekarang maka generasi dan alam di masa depan akan habis dan kesusahan. Bumi akan mengalami kerusakan parah. Oleh sebab itu, kimia hijau memberikan solusi melalui 12 prinsipnya agar manusia tetap bisa hidup berkelanjutan tanpa merusak kebutuhan masa depan.

Kata kunci: alam, kerusakan, generasi, kimia, hijau, berkelanjutan, manusia.

 

Abstract

Human life is inseparable from natural products to meet daily needs. However, unfortunately these needs sometimes have a negative impact on nature. Permanent damage caused by humans in order to meet present needs is selfish because there is still a future that must be considered. If we continue to destroy nature without considering future needs and only prioritize present needs, future generations and nature will run out and suffer. The earth will be seriously damaged. Therefore, green chemistry provides solutions through 12 principles so that humans can live sustainably without destroying future needs.

Keywords: nature, damage, generation, chemistry, green, sustainable, human.

 

Pendahuluan

Kode merah bagi umat manusai telah diperingati oleh para ilmuwan yang tergabung dalam panel antar pemerintah tentang perubahan iklim atau IPCC. Peringatan ini ditunjukkan untuk seluruh dunia, termasuk Indonesia. Menurur prediksi ilmuwan, pemanasan global menjadi penyebab bencana cuaca ekstrim di seluruh dunia ini dan dalam 20 tahun ke depan berisiko tidak dapat dikendalikan. Sebanyak 14ribu studi menyatakan bahwa penyebab kenaikan suhu bumi sebesar 1,1 derajat celcius, akibat bahan bakar fossil. Kenaikan suhu tersebut telah menyebabkan hujan dengan intensitas tinggi, siklon tropis, banjir, dan musim kemarau yang semakin panjang penyebab kebakaran skala besar.

Salah satu efek perubahan iklim yakni kejadian gelombang panas ektrim dimana Sebagian besar wilayah eropa dan amerika mengalami kebakaran hingga ratusan titik. Melelehnya daratan beku permanen atau permafrost, serta kebakaran skala besar di Siberia. Beberapa sector yang mengandalkan kondisi cuaca bisa mengakibatkan penurunan produktifitas hasil pertanian secara signifikan. Perubahan ilkim juga dapat menyebabkan perubahan pola cuaca di seluruh dunia.

Kimia hijau hadir sebagai usaha penanggualangan terhadap kerusakan-kerusakan bumi melalui ke-12 prinsipnya. Sebagai ilmu kimia yang memanfaatkan pendekatan kimia sebagai proses penanggulangannya.

 

Rumusan Masalah

1.       Apa yang dimaksud green chemistry?

2.       Apa peran green chemistry untuk perbaikan kondisi bumi?

3.       Prinsip apa saja yang ada pada green chemistry?

 

Tujuan

1.       Untuk memahami konsep green chemistry.

2.       Untuk mengetahui peran green chemistry bagi bumi.

3.       Untuk memahami 12 prinsip green chemistry.

 

Pembahasan

Kimia hijau adalah bidang kimia yang berhubungan dengan design dan optimalisasi proses serta produk, untuk menurunkan atau menghilangkan sama sekali produksi dan atau penggunaan zat beracun. Kimia hijau sering disebut sebagai kimia berkelanjutan. Berbeda dengan kimia lingkungan yang berfokus pada efek bahan kimia beracun, kimia hijau berfokus pada dampak lingkungan dari kimia, serta pengembangan praktik berkelanjutan yang lebih ramah lingkungan.

12 PRINSIP GREEN CHEMISTRY

1)      Pencegahan (prevention)

DDilansir dari situs ACS (American Chemical Society), prinsip kimia hijau ini menegaskan bahwa lebih baik mencegah produksi limbah, ketimbang mengolah dan membersihkannya.

2)      Ekonomi atom (atom economy)

Metode sintetis harus dirancang untuk memaksimalkan penggabungan semua bahan yang akan digunakan dalam proses produk akhir.

3)      Sintetis kimia yang tidak berbahaya (less hazardous chemical synthesis)

Apabila memungkinkan, metode sintetis dirancang untuk menggunakan serta menghasilkan zat dengan kandungan lebih sedikit atau tanpa toksisitas terhadap kesehatan manusia juga lingkungan.

4)      Perancangan bahan kimia yang lebih aman (designing safer chemicals)

Prinsip kimia hijau ini menjelaskan bahwa produk kimia harus dirancang untuk mempertahankan fungsinya sekaligus meminimalkan toksisitas.

5)      Pelarut dan alat bantu yang lebih aman (safer solvents and auxiliaries)

Sebisa mungkin, penggunaan zat tambahan, seperti pelarut atau zat pemisah, tidak berbahaya saat digunakan. Baca juga: Penentuan Kadar Unsur Kimia dalam Suatu Produk

6)      Desain untuk efisiensi energi (design for energy efficiency)

Prinsip kimia hijau ini menegaskan bahwa metode sintetis harus dilakukan pada suhu dan tekanan sesuai sekitarnya.

7)      Penggunaan bahan baku terbarukan (use of renewable feedstocks)

Sebaiknya menggunakan bahan mentah dan bahan baku yang bisa diperbarui secara teknis maupun ekonomis.

8)      Mengurangi turunan (reduce derivatives)

Derivatisasi yang diperlukan, seperti modifikasi sementara dan proteksi atau deproteksi, harus diminimalkan bahkan dihindari sedapat mungkin. Karena langkah tersebut memerlukan reagen (bahan yang dipakai dalam reaksi kimia) tambahan yang dapat menghasilkan limbah.

9)      Katalisis (catalysis)

Prinsip kimia hijau ini menyatakan bahwa penggunaan reagen katalistik dengan selektif akan lebih baik ketimbang reagen stoikiometri (berkaitan dengan reaksi kimia). Penggunaan katalis dalam kimia hijau, berperan pada peningkatan selektivitas serta meminimalkan penggunaan energi. Baca juga: Prinsip Kesetimbangan Kimia dalam Bidang Industri

10)   Desain untuk degradasi (design for degradation)

Produk kimia harus dirancang sedemikian rupa, agar nantinya dapat terurai menjadi produk degradasi yang tidak berbahaya dan tidak bertahan di lingkungan.

11)   Analisis real-time untuk mencegah polusi (real-time analysis for pollution prevention)

Metodologi analitis perlu dikembangkan lebih lanjut, agar memungkinkan pemantauan serta pengendalian proses secara real-time sebelum terbentuknya zat berbahaya.

12)   Penggunaan bahan kimia yang lenih aman untuk mencegah kecelakaan (inherently safer chemistry for accident prevention)

Prinsip kimia hijau ini mengungkapkan bahwa zat dan bentuk zat yang digunakan dalam proses kimia sebisa mungkin harus meminimalkan potensi kecelakaan kimia, seperti ledakan dan kebakaran.

 

Kesimpulan

Green chemistry atau kimia hijau berupaya mencegah polusi dan mengurangi dampak negative produk serta proses kimia terhadap lingkungan juga manusia.

 

Daftar Pustaka

Walhi. Agustus 25, 2021. Kondisi Lingkungan Hidup di Indonesia di Tengah Isu Pemanasan Global.  https://www.walhi.or.id/kondisi-lingkungan-hidup-di-indonesia-di-tengah-isu-pemanasan-global

Kompas.com. Agustus 03, 2022. Definisi Kimia Hijau dan 12 Prinsipnya. https://www.kompas.com/skola/read/2022/08/03/090000069/definisi-kimia-hijau-dan-12-prinsipnya?page=all

Hidayat, Atep Afia. 2022. Kimia dan Pengetahuan Lingkungan Industri. Modull 11 KPLI : Kimia Hijau. Universitas Mercu Buana, Jakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.