Oleh : Aghna Hanania (@X39-Aghna)
NIM :
41622010039
I. I.. Abstrak
Kimia
merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan yang hakikat pengetahuannya
berdasarkan fakta, hasil pemikiran, dan hasil penelitian yang dilakukan para
ahli. Ilmu
kimia merupakan ilmu yang diperoleh dan dikembangkan berdasarkan eksperimen
yang mencari jawaban atas pertanyaan apa, mengapa, dan bagaimana gejala-gejala
alam khususnya yang berkaitan dengan komposisi, struktur dan sifat,
transformasi, dinamika, dan energitika zat.
Termokimia
merupakan cabang ilmu kimia yang merupakan bagian dari termodinamika yang
mempelajari perubahan-perubahan panas yang mengikuti reaksi-reaksi kimia.
Reaksi dalam termokimia terbagi menjadi reaksi eksoterm dan reaksi endoterm.
Kata kunci : Kimia, termokimia, reaksi, eksoterm, endoterm.
II. II. Absctract
Chemistry is one
of the branches of science whose nature of knowledge is based on facts,
thoughts, and results of research conducted by experts. Chemistry is a science
that is acquired and developed based on experiments seeking answers to the
what, why, and how questions of natural phenomena, especially those related to
the composition, structure and properties, transformations, dynamics, and
energetics of matter.
Thermochemical
is a branch of chemistry that is part of the thermodynamic study of heat
changes that follow chemistry. Reaction is thermochemical to be exothermix
reaction and endoterm reaction.
Keywords : Chemistry, thermochemical, reaction, exothermic, endoterm.
III. III. Pendahuluan
Dalam kimia, salah satu
sumber energi yang penting adalah kalor yang dihasilkan atau diserap selama
reaksi berlangsung, studi perubahan kalor yang menyertai reaksi kimia dinamakan
termodinamika.
Termokimia merupakan
sesuatu yang menghubungkan energi kalor dengan bentuk energi lain yang dikenal
sebagai kerja. Perpindahan energi dapat berupa kalor (q) atau dalam beberapa
bentuk lain yang secara keseluruhan disebut dengan kerja (w). Perpindahan
energi yang berupa kalor atau kerja akan mempengaruhi jumlah keseluruhan energi
di dalam sistem, yang disebut energi dalam (E).
Panas reaksi diukur dengan bantuan
alat yang bernama kalorimeter. Harga ∆E diperoleh apabila reaksi dilakukan
dalam kalori meter bom yaitu pada volume konstan dan ∆H adalah panas reaksi
yang diukur pada tekanan konstan, dalam gelas atau labu yang disolasi, botol
termos, atau lainnya. Karena proses panas diperinci dengan baik, maka panas
yang akan dilepaskan hanyalah fungsi-fungsi keadaan, yaitu Qp = ∆H atau Qv =
∆E.
IV. IV. Rumusan Masalah
1. Apa
yang dimaksud dengan termokimia, reaksi eksoterm, dan reaksi endoterm?
2. Apa
saja konsep termokimia?
3. Apa
saja macam-macam entalpi dalam termokimia?
4. Bagaimana
aplikasi perubahan entalpi dalam kehidupan sehari-hari?
V. V. Tujuan
1. Untuk
memahami pengertian dari termokimia, reaksi eksoterm, dan reaksi endoterm.
2. Untuk
mengetahui persamaan dari termokimia.
3. Untuk
mengetahui macam-macam entalpi dalam termokimia.
4. Untuk
mengetahui apa saja aplikasi perubahan entalpi dalam kehidupan sehari-hari.
VI. VI. Pembahasan
A. Termokimia, Reaksi Eksoterm,
Reaksi Endoterm
Termokimia dapat diartikan sebagai
cabang dari ilmu kimia yang menangani hubungan kalor, pengukuran, dan bentuk
lain energi dengan kesetimbangan dalam reaksi kimia dan perubahan keadaan.
Reaksi kimia meliputi pelepasan dan penggabungan ikatan kimia.
Saat terjadi pembentukan ikatan, sebagian energi kimia berubah menjadi energi kinetik. Energi kinetik ini akan menyebabkan temperatur meningkat. Jika reaksi terjadi pada sistem yang tidak terisolasi, maka panas akan dilepaskan ke lingkungan. Pelepasan panas ke lingkungan itu disebut dengan reaksi eskoterm. Sedangkan jika reaksi terjadi pada sistem yang terisolasi, maka temperatur akan menurun dimana panas diserap ke dalam sistem. Reaksi ini disebut dengan reaksi endoterm.
B.
Konsep Termokimia
a. 1. Persamaan termokimia
adalah
persamaan kimia yang sudah setara berikut perubahan entalpi reaksi yang
dituliskan secara langsung setelah persamaan kimia. Untuk reaksi natrium dan
air, persamaan kimianya dapat ditulis sebagai berikut :
2Na(S) + O(I) 2NaOH(aq) + (g) ∆H = -367,5 kJ
Persamaan ini menyatakan bahwa dua mol
natrium bereaksi dengan dua mol air menghasilkan dua mol natrium hidroksida dan
satu mol hidrogen serta kalor dilepaskan sebanyak 365,7 kJ.
b. 2. Pengukuran Kalor Reaksi
Pengukuran
kalor suatu reaksi lebih disukai pada keadaan tekanan tetap daripada volume
tetap, sebab banyak reaksi kimia membutuhkan pengadukan, juga pengamatan secara
langsung terhadap sistem reaksi.
·
Kapasitas Kalor dan Kalor Jenis
Kapasitas kalor molar zat adalah jumlah
kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu satu mol zat sebesar 1 derajat
(Celcius atau Kelvin). Karena kalor bukan fungsi keadaan, maka jumlah kalor
yang diperlukan untuk menghasilkan perubahan suhu bergantung pada jalannya
proses, sehingga ada dua jenis kapasitas kalor, yaitu kapasitas kalor pada
tekanan tetap (dilambangkan dengan Cp) dan kapasitas kalor pada
volume tetap (dilambangkan dengan Cv).
Harga kapasitas kalor beberapa zat
Kapasitas kalor molar dapat juga
dinyatakan dalam satuan gram zat, dan namanya menjadi kalor jenis. Kalor jenis
adalah banyaknya kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu satu gram zat
sebesar satu derajat pada tekanan tetap. Kalor jenis dilambangkan dengan huruf
(c).
Rumus menentukan kalor dalam suatu sistem
kimia :
q =
m.c∆t
·
Alat Kalorimeter
Kalorimeter adalah alat untuk mengukur
kalor yang diserap atau dilepaskan oleh suatu reaksi kimia. Kalorimeter terdiri
dari bejana yang dilengkapi dengan batang pengaduk dan termometer. Agar kalor
dapat ditentukan diperlukan nilai kapasitas kalor dari kalorimeter dan sistem
reaksi.
c. 3. Pembuktian Termokimia
Manfaat termokimia yaitu dapat
mempelajari suatu bentuk energi yang diperlukan untuk bergerak dalam bentuk
energi kinetik. Benda-benda yang berhubungan dengan termokimia :
·
Termokimia dalam kabin mobil
Jika seseorang mengendarai mobil,
pastikan membuka jendela setelah masuk dan jangan terburu-buru menyalakan AC.
Hal ini dilakukan agar udara yang ada di dalam mobil dapat bertukar dengan
udara yang segar. Udara di dalam mobil mengandung Benzene/Bensol. Menurut
penelitian yang dilakukan UC, dashboard mobil, sofa, air freshener akan
mengeluarkan Benzene, karena suhu ruangan yang tinggi.
·
Termokimia daalam buli-buli atau kantong
air
Buli-buli biasanya digunakan untuk
mengompres, cairan yang dimasukkan kedalam kantong air biasanya H2O bersuhu
tinggi atau bersuhu rendah. Buli-buli ini digunakan untuk meredakan sakit di
dalam tubuh, sehingga akan menyebabkan pelebaran pembuluh darah dan terjadi
penurunan ketegangan otot.
C.
Macam-Macam Entalpi dalam Termokimia
Pada perubahan
kimia selalu terjadi perubahan entalpi. Besarnya perubahan entalpi adalah sama
besar dengan selisih antara entalpi reaksi dan jumlah entalpi pereaksi.
Entalpi (H) adalah jumlah total dari semua bentuk energi. Entalpi (H) suatu zat
ditentukan oleh jumlah energi dan semua bentuk energi yang dimiliki zat yang
jumlahnya tidak dapat diukur dan akan tetap konstan selama tidak ada energi
yang masuk atau keluar dari zat. Untuk menyatakan kalor reaksi pada tekanan
tetap (qp) digunakan besaran yang disebut entalpi (H).
H = E
+(P.V)
DH = DE +
(P.DV)
DH = (q+w)
+ (P.DV)
DH = qp –
(P.DV) + (P.DV)
DH = qp
Untuk reaksi kimia :
DH = Hp –
Hr
Hp =
Entalpi produk
Hr =
entalpi reaktan
Reaksi pada tekanan tetap : qp = DH (perubahan entalpi)
Reaksi pada volume tetap : qv = DE (perubahan energi dalam)
Pada
reaksi eksoterm, entalpi sesudah reaksi menjadi lebih kecil, sehingga ∆H
negaif. Sedangkan pada reaksi endoterm entalpi sesudah reaksi menjadi lebih
besar, sehinga ∆H positif. Perubahan entalpi pada suatu reaksi disebut kalor
reaksi.
1) 1. Perubahan Entalpi Standar (∆H°)
a. a. Entalpi Pembentukan Standar (∆H°)
Entalpi
pembentukan standar suatu senyawa adalah kalor yang terlibat pada reaksi
pembentukan satu mol senyawa dari unsur-unsurnya, diukur pada 1 atm (298,15K).
Berdasarkan perjanjian entalpi untuk unsur-unsur dalam bentuk paling stabil
dikukuhkan ebesar 0 kJ/mol.
b. b. Entalpi Penguraian Standar (∆H°d)
Menurut
Hkum Laplace, jumlah kalor yang dibebaskan pada pembentukan senyawa dari
unsur-unsur sama dengan jumlah kalor yang diperlukan pada penguraian senyawa
tersebut menjadi unsur-unsurnya. Jadi, entalpi penguraian merupakan kebalikan
dari entalpi pembentukan senyawa yang sama. Dengan demikian, jumlah kalornya
sama tetapi tandanya berlawanan karena reaksinya berlawanan arah.
Contoh
:
C(s)
+ O2(g) CO2(g) ∆H°f
= -393,509 kJ/mol
CO2(g)
C(s) + O2(g) ∆H°d
= +393,509 kJ/mol.
c. c. Entalpi Pembakaran Standar (∆H°c)
Entalpi
pembakaran standar diberi simbol (∆H°C) simbol c berasal dari kata combustion yang berarti pembakaran.
Pembakaran selalu membebaskan kalor sehingga nilai entalpi pembakaran selalu
negatif (eksoterm).
Contoh
:
C(s)
+ O2(g) CO2(g) ∆H°c
= -393,5 kJ/mol
CH4(g)
+ 202(g) CO2(g) + 2H2O(I) ∆H°c = -393,5 kJ/mol
2) 2. Penggunaan Data Perubahan Entalpi
Standar (∆H°)
perubahan
suatu entalpi dapat dihitung dari selisih perubahan entalpi hasil-hasil reaksi
(keadaan akhir) dengan perubahan entalpi zat-zat pereaksi (keadaan awal).
∆Hreaksi =
Ʃ∆H°produk - Ʃ∆H°pereaksi
Ʃ = jumlah jenis zat
D. Perubahan Entalpi dalam Kehidupan
Sehari-hari
Dalam kehidupan kita sehari-hari,
tentunya tanpa kita sadari kita telah menggunakan perubahan entalpi termokimia
yang menyebabkan perubahan suhu, atau berarti perubahan energi kalor, antara
lain :
a) Makanan
sebagai bahan bakar
b) Api
unggun untuk menghangatkan tubuh
c) Pemanfaatan
batu bara
d) Sumber
energi baru (alternatif)
e) Bahan
bakar fosil.
f) Mencairnya es.
VII. VII. Kesimpulan
Termokimia merupakan cabang ilmu
kimia yang merupakan bagian dari termodinamika yang mempelajari
perubahan-perubahan panas yang mengikuti reaksi-reaksi kimia. Pelepasan panas
ke lingkungan itu disebut dengan reaksi eskoterm. Sedangkan jika reaksi terjadi
pada sistem yang terisolasi, maka temperatur akan menurun dimana panas diserap
ke dalam sistem. Reaksi ini disebut dengan reaksi endoterm.
Pada reaksi eksoterm, entalpi
sesudah reaksi menjadi lebih kecil, sehingga ∆H negaif. Sedangkan pada reaksi
endoterm entalpi sesudah reaksi menjadi lebih besar, sehinga ∆H positif.
Perubahan entalpi pada suatu reaksi disebut kalor reaksi.
VIII. VIII. Daftar Pustaka
Hidayat, Atep Afia. 2022. Kimia dan Pengetahuan Lingkungan Industri. Termodinamika dalam Ilmu Kimia (Modul 2). Universitas Mercu Buana.
Ismunandar. 2014. Kuliah Kimia Dasar I : Termodinamika : Hukum I dan Hukum II. Institut Teknologi Bandung. https://youtu.be/NilKh3R9Ayk
Sa’adah, Lailatis Nurul. 2015. Termokimia dalam Perubahan Kalor Reaksi Kimia. Universitas Negeri Semarang. https://www.slideshare.net/nurullimsun/jurnal-termokimia?from_action=save
Rofiudin,
Muhammad. 2018. Makalah Kimia Kelas 11 : Termokimia. https://mrofiudin29.blogspot.com/2018/01/makalah-kimia-kelas-11-termokimia.html
https://www.studiobelajar.com/termokimia/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.