.

Rabu, 08 Juni 2022

ENERGI TERBARUKAN DAN POTENSINYA DI INDONESIA

Oleh : Aziz Affandi (@V04-Aziz)


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

        Pada tahun 2010, banyak negara telah menyadari pentingnya pemanfaatkan sumber- sumber Energi Terbarukan sebagai pengganti energi tidak terbarukan seperti minyak bumi, batubara dan  gas  yang telah  menimbulkan dampak yang sangat merusak terhadap bumi. Dengan semakin menipisnya cadangan sumber energi tidak terbarukan, maka biaya untuk penambangannya akan meningkat, yang berdampak pada meningkatnya harga jual ke masyarakat  . Pada saat  yang bersamaan,  energi  tidak  terbarukan  akan  melepaskan  emisi karbon ke atmosfir, yang menjadi penyumbang besar terhadap pemanasan global.
Di banyak daerah pedalaman di Indonesia, solusi energi tidak terbarukan belum tersedia. Karena akses kepada jaringan PLN belum ada ataupun masih sangat terbatas. Daerah perdesaan ini sering menjadi tempat-tempat yang terisolasi dan bergantung kepada pemakaian energi tradisional yang tidak bisa diandalkan, seperti generator yang berbahan bakar minyak, kayu atau tabung LPG sebagai sumber energi yang digunakan untuk memasak, penerangan, serta kebutuhan listrik dasar lainnya.

       Solusi Energi Terbarukan menjadi jawaban terhadap permintaan kebutuhan pembangunan desa di Indonesia, serta mempromosikan solusi praktis dan berkelanjutan yang bisa langsung diadopsi oleh masyarakat pedesaan yang menjadi prioritas bagi bangsa Indonesia. Tantangan yang ada di hadapan kita adalah memastikan bahwa masyarakat perdesaan memiliki akses yang cukup terhadap banyak pilihan teknologi energi terbarukan sebelum mereka memutuskan untuk menggunakannya, di mana mereka ingin ikut berinvestasi untuk  melakukan  diversifikasi  energi  lebih  lanjut,  yang  menawarkan  peluang  lebih  luas kepada mereka untuk meningkatkan mata pencahariannya. 

1.2 Ruang Lingkup

Artikel ini mencakup materi dari energi alternatif atau energi terbarukan mulai dari pengertian, jenis-jenis, cara pemanfaatan serta kelebihan dan kekurangannya dan potensi di Indonesia.

1.3 Tujuan dan Manfaat

  • Tujuan artikel ini adalah agar dapat membantu pembaca dalam memperoleh materi energi alternatif atau energi baru terbarukan.
  • Manfaat  pembuatan  makalah  ini  adalah  mahasiswa  dapat  mengetahui  atau lebih memahami tentang energi alternatif atau energi baru terbarukan. 

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Macam-Macam Energi di Alam

    Ada banyak sumber-sumber energi utama dan digolongkan menjadi dua kelompok besar yang dibahas pada alinea-alinea berikut:

      Energi konvensional adalah energi yang diambil dari sumber yang hanya tersedia dalam jumlah terbatas di bumi dan tidak dapat diregenerasi. Sumber-sumber energi ini akan berakhir cepat atau lambat dan berbahaya bagi lingkungan.
        Energi terbarukan adalah energi yang dihasilkan dari sumber alami seperti matahari, angin, dan air dan dapat dihasilkan lagi dan lagi. Sumber akan selalu tersedia dan tidak merugikanlingkungan.
        Sumber-sumber energi Konvensional dan Terbarukan bisa dikonversikan menjadi sumber-sumber energi sekunder, seperti listrik. Listrik berbeda dari sumber-sumber energi lainnya dan dinamakan sumber energi sekunder atau pembawa energi karena dimanfaatkan untuk  menyimpan,  memindahkan  atau  mendistribusikan  energi  dengan  nyaman.  Sumber energi primer diperlukan untuk menghasilkan energi listrik.

        Sumber-sumber energi konvensional biasanya terkait dengan polusi terhadap lingkungan kita. Sumber-sumber energi terbarukan biasanya terkait dengan dampak yang sangat kecil atau tidak ada sama sekali terhadap lingkungan.
        Sumber-sumber energi  konvensional  primer diambil  dari  tanah  dalam  bentuk  cair (minyak & petroleum), gas (gas alam) dan padat (batubara & uranium). Sumber-sumber energi yang ada di indonesia saat ini terdiri dari sumber minyak yang terbatas, sumber gas alam yang cukup, dan sumber batubara yang melimpah, serta energi panas bumi. Tenaga nuklir    belum    digunakan,    namun    sebagai    sumber    energi    primer    konvensional. Bahan Bakar Fosil merupakan sumber energi tidak terbarukan tetapi tidak semua sumber energi tidak terbarukan adalah bahan bakar minyak (contoh: uranium).
        Bahan bakar fosil terbentuk dari sisa-sisa organik tanaman dan hewan, yang mati ribuan tahun lalu dan tetap terkubur dalam pasir dan lumpur. Tahun-tahun berlalu, lapisan pasir dan lumpur kian menumpuk di atasnya dan berubah bentuk menjadi batuan karena panas dan tekanan. Sisa tumbuhan dan hewan yang terkubur di dalamnya berubah menjadi bahan bakar fosil. Bahan bakar fosil harus diekstraksi dari kedalaman bumi di mana mereka terbentuk. 

2.2 Energi Terbarukan

        Energi  terbarukan  adalah  sumber-sumber  energi  yang  bisa  habis  secara  alamiah. Energi terbarukan berasal dari elemen-elemen alam  yang tersedia di bumi dalam jumlah besar, misal: matahari, angin, sungai, tumbuhan dsb. Energi terbarukan merupakan sumber energi paling bersih yang tersedia di planet ini. Ada beragam jenis energi terbarukan, namun tidak     semuanya     bisa     digunakan     di     daerah-daerah     terpencil     dan     perdesaan. Tenaga Surya, Tenaga Angin, Biomassa dan Tenaga Air adalah teknologi yang paling sesuai untuk  menyediakan  energi  di  daerah-daerah  terpencil  dan  perdesaan.  Energi  terbarukan lainnya termasuk Panas Bumi dan Energi Pasang Surut adalah teknologi yang tidak bisa dilakukan di semua tempat.
        Indonesia  memiliki  sumber  panas  bumi  yang  melimpah;  yakni  sekitar  40%  dari sumber total dunia. Akan tetapi sumber-sumber ini berada di tempat-tempat yang spesifik dan tidak tersebar luas. Teknologi energi terbarukan lainnya adalah tenaga ombak, yang masih dalam tahap pengembangan. Berbagai energi terbarukan Matahari terletak berjuta-juta kilometer dari Bumi (149 juta kilometer) akan tetapi menghasilkan jumlah energi yang luar biasa banyaknya. Energi yang dipancarkan oleh matahari yang mencapai Bumi setiap menit akan cukup untuk memenuhi kebutuhan energi  seluruh penduduk manusia di planet kita selama satu tahun, jika bisa ditangkap dengan benar. Setiap hari, kita menggunakan tenaga surya, misal untuk mengeringkan pakaian atau mengeringkan hasil panen. Tenaga surya bisa dimanfaatkan dengan cara-cara lain: Sel Surya (yang disebut dengan sel Energi Solar ‘fotovoltaik’ yang mengkonversi cahaya matahari menjadi listrik secara langsung.

        Pada waktu memanfaatkan energi matahari untuk memanaskan air, panas matahari langsung dipakai untuk memanaskan air yang dipompakan melalui pipa pada panel yang dilapisi cat hitam. Pada saat angin bertiup, angin disertai dengan energi kinetik (gerakan) yang bisa melakukan suatu pekerjaan.Contoh, perahu layar memanfaatkan tenaga angin untuk mendorongnya bergerak di air. Tenaga angin juga bisa dimanfaatkan menggunakan baling- baling yang dipasang di puncak menara, yang disebut dengan turbin angin yang akan menghasilkan energi mekanik atau listrik.

        Biomassa merupakan salah satu sumber energi yang telah digunakan orang sejak dari jaman dahulu kala: orang telah membakar kayu untuk memasak makanan selama ribuan tahun. Biomassa adalah semua benda organik (misal: kayu, tanaman pangan, limbah hewan & manusia)  dan  bisa  digunakan  sebagai  sumber  energi  untuk  memasak,  memanaskan  dan 
pembangkit listrik. Sumber energi ini bersifat terbarukan karena pohon dan tanaman pangan akan selalu tumbuh dan akan selalu ada limbah tanaman.

2.3 Macam Energi Alternatif di Dunia

1. Energi Surya

        Energi surya atau matahari adalah sumber energi paling kuat dan paling besar persediaanya. Sinar matahari dapat digunakan untuk pencahayaan, pembangkit listrik, pemanas   air,   dan   berbagai  proses   industri.   Matahari   bisa   digunakan   untuk menghasilkan listrik dengan bantuan panel suryayang dapat mengolah energi panas matahari menjadi listrik. Tapi, energi listrik menjadi tergantung dengan keadaan cuaca.

2. Energi Angin

        Angin adalah gerakan udara yang terjadi ketika terdapat udara hangat dan udara dingin. Energi angin telah digunakan selama berabad-abad untuk kapal layar dan  kincir angin untuk menggiling gandum. Saat ini, energi angin digunakan sebagai pembangkit  listrik  dengan turbin  angin.  Energi  angin  sangat  tergantung  dengan keadaan angin.

3. Hydropower
 

        Air  yang  mengalir  dari  hulu  ke  hilir.  Energi  hydropower  sangat  bergantung dengan curah hujan. Seperti yang kita ketahui, panas matahari menyebabkan air di danau dan lautan menguap dan membentuk awan. Air kemudian jatuh kembali ke bumi sebagai hujan atau salju, dan mengalir ke sungai dan sungai yang mengalir kembali ke laut. . Tenaga air sudah cukup dikembangkan dan ada banyak pembangkit listrik tenaga air (PLTA) yang menghasilkan listrik di seluruh Indonesia.
        Pada umumnya, bendungan dibangun di seberang sungai untuk menampung air di mana sudah ada danau. Air selanjutnya dialirkan melalui lubang-lubang pada bendungan untuk menggerakkan baling-baling modern yang disebut dengan turbin untuk menggerakkan generator dan menghasilkan listrik. Akan tetapi, hampir semua program PLTA kecil di Indonesia merupakan program yang memanfaatkan aliran sungai dan tidak mengharuskan mengubah aliran alami air sungai.

4. Energi Biomassa 

        Kayu masih merupakan sumber yang paling umum dari energi biomassa, tetapi sumber-sumber lain dari energi biomassa meliputi tanaman pangan,  rumput,, limbah pertanian dan kehutanan, residu, komponen organik dari limbah kota dan industri, bahkan gas metana dari tempat pembuangan sampah. Biomassa dapat digunakan untuk menghasilkan listrik, sebagai bahan bakar untuk transportasi dll. Namun, tentu biomassa akan menghasilkan energi listrik yang berbau tidak sedap.

Ada empat jenis biomassa:

1. Bahan bakar padat limbah organik atau terurai di alam
        Kayu serta limbah pertanian bisa dibakar dan digunakan untuk menghasilkan uap dan listrik. Banyak listrik yang digunakan oleh industri menghasilkan limbah yang bisa dipakai untuk menggerakkan mesin mereka sendiri (contoh: produsen furnitur).

2. Bahan bakar padat limbah anorganik
        Tidak semua limbah adalah organik, beberapa di antaranya bersifat anorganik, seperti plastik.  Pembangkit  listrik  yangmemanfaatkan  sampah  untuk  menghasilkan  energi disebut pembangkit listrik tenaga sampah. Pembangkit listrik bekerja dengan cara yang sama sebagai pembangkit listrik tenaga batubara, kecuali bahan bakar tersebut bukan bahan bakar fosil tetapi sampah yang bisa dibakar.

3. Bahan Bakar Gas
        Sampah yang ada di tempat pembuangan sampah akan membusuk dan menghasilkan gas metan.  Jika  gas  metan  tersebut  ditampung,  maka  bisa  langsung  dmanfaatkan  untuk dibakar  yang  menghasilkan  panas  untuk  penggunaan  praktis  atau  digunakan  pada pembangkit listrik untuk menghasilkan listrik. Metan bisa juga dihasilkan dengan menggunakan kotoran hewan dan manusia dalam metode yang terkendali.
Biodigester adalah wadah kedap udara di mana limbah atau kotoran difermentasi dalam kondisi tanpa oksigen melalui proses yang dinamakan pencernaan anaerob untuk menghasilkan gas yang mengandung banyak metan. Gas ini bisa dipakai untuk memasak, memanaskan & membangkitkan listrik.
        Gasifikasi adalah proses untuk menghasilkan gas yang bisa dipakai sebagai bahan bakar untuk pembangkit listrik. Dalam proses gasifikasi, biomassa dengan biaya murah, seperti batubara atau limbah pertanian dibakar sebagian dan gas sintetik yang dihasilkan dikumpulkan   dan   digunakan   untuk   pemanas   dan   pembangkit   listrik.   Dengan menggunakan teknik lebih lanjut lagi, maka gas sintetik bisa dikonversi menjadi minyak solar sintetik/bahan bakar dari sumber hayati (biofuel) berkualitas tinggi, yang setara dengan minyak solar yang digunakan untuk menggerakkan mesin diesel konvensional.

4. Bahan Bakar Hayati Berbentuk Cair
        Bahan bakar hayati adalah bahan bakar untuk kendaraan bermotor atau mesin. Bahan bakar ini bisa digunakan sebagai tambahan atau menggantikan bahan bakar konvensional untuk mesin. Bioethanol adalah alkohol yang dibuat melalui proses fermentasi gula yang terkandung pada tanaman pangan (contoh: tebu, ubi kayu atau jagung), dan digunakan sebagai  tambahan  untuk  bensin.  Biodiesel  dibuat  dari  minyak  sayur  (misal:  Minyak Sawit, Jatropha Curcas, Minyak Kelapa, atau Minyak Kedelai, atau Limbah Minyak Sayur/WVO.  Biodiesel bisa digunakan sendiri atau sebagai tambahan pada mesin diesel tanpa memodifikasi mesin.

5. Energi Gas Hidrogen

        Gas hidrogen memiliki potensi yang luar biasa sebagai sumber bahan bakar dan energi, tetapi teknologi yang dibutuhkan untuk mewujudkan potensi ini masih dalam tahap awal. Hidrogen adalah elemen paling umum di bumi. Air merupakan dua-pertiga bagian dari hidrogen, tapi hidrogen di alam selalu ditemukan dalam kombinasi dengan unsur lainnya. Setelah dipisahkan dari unsur-unsur lain, hidrogen dapat digunakan untuk menggerakkan kendaraan, menggantikan gas alam untuk pemanasan dan memasak, dan untuk menghasilkan listrik.  Hidrogen dapat dicampur dengan gas alam dan menciptakan bahan bakar untuk kendaraan. Hidrogen juga digunakan pada kendaraan yang menggunakan listrik sebagai bahan bakarnya. Walaupun begitu, harga untuk penggunaan hidrogen masih relatif mahal.

6. Energi Panas Bumi

        Energi panas bumi adalah energi panas yang berasal dari dalam Bumi. Pusat Bumi cukup panas untuk melelehkan bebatuan. Tergantung pada lokasinya, maka suhu Bumi meningkat satu derajat Celsius setiap penurunan 30 hingga 50 m di bawah permukaan tanah. Suhu Bumi 3000 meter di bawah permukaan cukup panas untuk merebus air. Kadang-kadang, air Tenaga Air Energi Panas Bumi memanfaatkan sampah untuk menghasilkan energi disebut pembangkit listrik tenaga sampah. Pembangkit listrik ini bekerja dengan cara yang sama sebagai pembangkit listrik tenaga batubara, kecuali bahan bakar tersebut bukan bahan bakar fosil tetapi sampah yang bisa dibakar. 
Pembangkit  listrik  tenaga  panas  bumi  (PLTPB)  adalah  seperti  pembangkit listrik tenaga batu bara biasa, hanya tidak memerlukan bahan bakar. Uap atau air panas langsung berasal dari bawah tanah dan menggerakkan turbin yang dihubungkan dengan generator yang menghasilkan listrik.Lubang-lubang dibor ke dalam tanah dan uap atau air panas keluar dari pipa-pipa dialirkan ke pembangkit listrik tenaga panas bumi untuk menghasilkan listrik.
        Tenaga panas bumi bersifat terbarukan selama air yang diambil dari Bumi dimasukkan kembali secara terus-menerus ke dalam tanah setelah didinginkan di pembangkit listrik. Tidak banyak tempat di mana PLTPB bisa dibangun, karena perlu menemukan lokasi dengan jenis bebatuan yang sesuai dengan kedalaman di mana memungkinkan untuk melakukan pemboran ke dalam tanah dan mengakses panas yang tersimpan.

7. Energi Gelombang Air Laut
        Ombak laut yang selalu beralun disebabkan oleh angin yang meniup di atas laut. Ombak laut memiliki potensi menjadi sumber energi yang hebat jika bisa dimanfaatkan dengan benar. Ada beberapa metode untuk memanfaatkan energi ombak. Ombak bisa ditangkap dan dinaikkan ke bilik dan udara dikeluarkan paksa dari bilik tersebut. Udara yang bergerak menggerakkan turbin (seperti turbin angin) yang menggerakkan generator untuk menghasilkan listrik.
      Lautan menyediakan beberapa bentuk energi terbarukan, dan masing-masing didorong oleh kekuatan yang berbeda. Energi dari gelombang laut dan pasang surut dapat dimanfaatkan  untuk  menghasilkan  listrik,  dan  energi  termal  laut  dari  panas  yang tersimpan  dalam  air  laut  dapat  juga  diubah  menjadi  listrik.  Meskipun  pada  masa sekarang, energi laut memerlukan teknologi yang mahal dibandingkan dengan sumber energi terbarukan lainnya, selain itu energi  yang dihasilkan oleh gelombang air laut  hanya bisa digunakan di sekitar daerah laut saja. Tapi laut tetap penting sebagai sumber energi potensial untuk masa depan.

8. Energi Ethanol

            Merupakan bahan bakar yang berbasis alkohol dari fermentasi tanaman, seperti jagung dan gandum. Bahan bakar ini dapat dicampur dengan bensin untuk meningkatkan kadar oktan dan kualitas emisi. Namun, ethanol memiliki dampak negatif terhadap harga pangan dan ketersediannya.

9. Energi Gas Alam

        Gas alam sudah banyak digunakan di berbagai negara yang biasanya untuk bidang yang cukup besar seperti properti dan bisnis. Jika digunakan untuk kendaraan, polusi   yang   dikeluarkan   akan  lebih   ramah   lingkungan   dibandingkan   dengan minyak. Akan tetapi, efek rumah kaca yang dihasilkannya 21 kali lebih buruk, karena metana yang dihasilkan energi gas alam tersebut. 

10. Energi Propana

        Propana atau yang biasa dikenal dengan LPG merupakan produk dari pengolahan gas alam dan minyak mentah. Sumber tenaga ini sudah banyak digunakan sebagai bahan bakar. Propana   menghasilkan   polusi   lebih   sedikit   dibandingkan   bensin,   namun penciptaan metananya lebih buruk 21 kali lipat yang dapat menyebabkan meningkatnya efek rumah kaca.

11. Energi Biodiesel

        Biodiesel merupakan energi yang berasal dari tumbuhan atau lemak binatang. Biodesel yang murni atau campuran dapat digunakan sebagai energi untuk menggerakan kendaraan. Biodiesel mampu mengurangi polusi yang ada, akan tetapi terbatasnya produk dan infrastruktur menjadi masalah pada sumber energi ini. 

12. Energi Methanol

        Methanol yang juga dikenal sebagai alkohol kayu dapat menjadi energi alternatif pada kendaraan. Methanol dapat menjadi energi alternatif yang penting di masa depan karena hidrogen yang dihasilkan dapat menjadi energi juga. Namun, sayangnya sekarang ini produsen kendaraan tidak lagi menggunakan methanol sebagai bahan bakar.

13.P-Series

        P-series  merupakan  gabungan  dari  ethanol,  gas  alam,  dan metyhltetrahydrofuran (MeTHF). P-series sangat efektif dan efisien karena oktan yang terkandung  cukup  tinggi.  Penggunaannya  pun  sangat  mudah  jika  ingin  dicampurkan tanpa  ada  proses  dengan  teknologi  lain.  Akan  tetapi,  hingga  sekarang  belum  ada produsen  kendaraan  yang  menciptakan  kendaraan  dengan  bahan  bakar  fleksibel  ini.

14. Energi Piezoelektrik

Piezoelektrik merupakan sistem yang dapat mengubah gaya mekanik, khususnya  gaya tekanan  menjadi energi listrik.  Piezoelektrik ini biasanya digunakan untuk menghasilkan listrik di tempat-tempat umum seperti contohnya stasiun kereta di Jepang dan Disco House di London. Jadi piezoelektrik ini mengunakan gaya tekanan yang dihasilkan oleh manusia itu sendiri yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan listrik di area tersebut. Namun sayangnya penggunaan energi piezoelektrik belum sepenuhnya diterapkan di dunia.

15. Energi Pasang Surut

Dua kali sehari, air pasang naik dan turun menggerakkan volume air yang sangat banyak saat tingkat air laut naik dan turun di sepanjang garis pantai. Energi air pasang bisa dimanfaatkan untuk menghasilkan listrik seperti halnya listrik tenaga air tetapi dalam skala yang lebih besar. Pada saat air pasang, air bisa ditahan di belakang bendungan. Ketika surut, maka tercipta perbedaan ketinggian air antara air pasang yang ditahan di bendungan dan air laut, dan air laut di belakang bendungan bisa mengalir melalui turbin yang berputar, untuk menghasilkan listrik. Memang tidak mudah membangun penahan air pasang ini, karena pantai harus terbentuk secara alami dalam bentuk kuala, dan hanya 20 lokasi di seluruh dunia yang telah diidentifikasi sebagai tempat yang berpotensi untuk dimanfaatkan energi pasang surut.

2.4 Potensi Energi Baru Terbarukan di Indonesia

    Indonesia memiliki Potensi Energi Baru Terbarukan (EBT) yang cukup besar diantaranya, mini/micro hydro sebesar 450 MW, Biomass 50 GW, energi surya 4,80 kWh/m2/hari, energi angin 3-6 m/det dan energi nuklir 3 GW. Data potensi EBT terbaru disampaikan Direktur Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi dalam acara Focus Group  Discussiontentang Supply-Demand Energi  Baru  Terbarukan  yang  belum  lama  ini diselenggarakan Pusdatin ESDM.
        Saat  ini  pengembangan  EBT  mengacu  kepada  Perpres  No. 5  tahun 2006  tentang Kebijakan Energi Nasional. Dalam Perpres disebutkan kontribusi EBT dalam bauran energi primer nasional pada tahun 2025 adalah sebesar 17% dengan komposisi Bahan Bakar Nabati sebesar 5%, Panas Bumi 5%, Biomasa, Nuklir, Air, Surya, dan Angin 5%, serta batubara yang dicairkan sebesar 2%. Untuk itu langkah-langkah yang akan diambil Pemerintah adalah menambah kapasitas terpasang Pembangkit Listrik Mikro Hidro menjadi 2,846 MW pada tahun 2025, kapasitas terpasang Biomasa 180 MW pada tahun 2020, kapasitas terpasang angin (PLT Bayu) sebesar 0,97 GW pada tahun 2025, surya 0,87 GW pada tahun 2024, dan nuklir 4,2 GW pada tahun 2024. Total investasi yang diserap pengembangan EBT sampai tahun 2025 diproyeksikan sebesar 13,197 juta USD.
        Upaya   yang   dilakukan   untuk   mengembangkan   biomasa   adalah   mendorong pemanfaatan  limbah  industri  pertanian  dan  kehutanan  sebagai  sumber  energi  secara terintegrasi dengan industrinya,  mengintegrasikan pengembangan biomassa dengan kegiatan ekonomi masyarakat, mendorong  pabrikasi teknologi konversi energi biomassa dan usaha penunjang, dan meningkatkan penelitian dan pengembangan pemanfaatan limbah termasuk sampah kota untuk energi.
        Upaya untuk mengembangkan energi angin mencakup pengembangan energi angin untuk listrik dan non listrik (pemompaan air untuk irigasi dan air bersih), pengembangkan teknologi energi angin yang sederhana untuk skala kecil (10 kW) dan skala menengah (50 -100 kW) dan mendorong pabrikan memproduksi SKEA skala kecil dan menengah secara massal.
        Pengembangan   energi   surya   mencakup   pemanfaatan   PLTS   di   perdesaan   dan perkotaan, mendorong komersialisasi PLTS dengan memaksimalkan keterlibatan swasta, mengembangkan industri PLTS dalam negeri, dan mendorong terciptanya sistem dan pola pendanaan yang efisien dengan melibatkan dunia perbankan.
        Untuk  mengembangkan  energi  nuklir,  langkah-langkah  yang  dambil  pemerintah adalah melakukan sosialisasi untuk mendapatkan dukungan masyarakat dan melakukan kerjasama    dengan    berbagai    negara    untuk    meningkatkan    penguasaan    teknologi.
        Sedang  langkah-langkah  yang  dilakukan  untuk  pengebangan  mikrohidro  adalah dengan mengintegrasikan program pengembangan PLTMH dengan kegiatan ekonomi masyarakat, memaksimalkan potensi saluran irigasi untuk PLTMH, mendorong industri mikrohidro dalam negeri, dan mengembangkan berbagai pola kemitraan dan pendanaan yang
efektif.
        Untuk   mendukung   upaya   dan   program   pengebangan   EBT,   pemerintah   sudah menerbitkan  serangkaian  kebijakan  dan  regulasi  yang  mencakup  Peraturan  Presiden  No. 5/2006 tentang Kebijakan Energi Nasional, Undang-Undang No. 30/2007 tentang Energi, Undang-undang No. 15/1985 tentang Ketenagalistrikan, PP No. 10/1989 sebagaimana yang telah diubah dengan PP No. 03/2005 Tentang Perubahan Peraturan Pemerintah No. 10 Tahun 1989   tentang Penyediaan  dan  Pemanfaatan Tenaga  Listrik  dan  PP  No. 26/2006  tentang
            Penyediaan   &   Pemanfaatan   Tenaga   Listrik,   Permen   ESDM   No.   002/2006   tentang 
Pengusahaan Pembangkit Listrik Tenaga Energi Terbarukan Skala Menengah, dan Kepmen ESDM No.1122K/30/MEM/2002 tentang Pembangkit Skala Kecil tersebar. Saat ini sedang disusun RPP Energi Baru Terbarukan  yang  berisi pengaturan kewajiban penyediaan dan pemanfaatan energi baru dan energi terbarukan dan pemberian kemudahan serta insentif.

2.4 Kelebihan Dan Kekurangan Energi Terbarukan

  • Kelebihan/keunggulannya:
1. Tersedia secara melimpah
2. Lestari tidak akan habis
3. Ramah lingkungan (rendah atau tidak ada limbah dan polusi)
4. Sumber energi bisa dimanfaatkan secara cuma-cuma dengan investasi teknologi yang sesuai
5. Tidak  memerlukan  perawatan  yang  banyak  dibandingkan  dengan  sumber-sumber energi konvensional dan mengurangi biaya operasi.
6. Membantu mendorong perekonomian dan menciptakan peluang kerja
7. 'Mandiri' energi, tidak perlu mengimpor bahan bakar fosil dari luar negeri
8. Lebih murah dibandingkan energi konvensional dalam jangka panjang
9. Bebas dari fluktuasi harga pasar terbuka bahan bakar fosil
10. Beberapa teknologi mudah digunakan di tempat-tempat terpencil
11. Distribusi Energi bisa diproduksi di berbagai tempat, tidak tersentralisir. 
  • Kekurangan dari energi terbarukan
1. Biaya awal besar
2.Kehandalan pasokan Sebagian besar energi terbarukan tergantung kepada kondisi cuaca.
3. Saat ini, energi konvensional menghasilkan lebih banyak volume yang bisa digunakan dibandingkan dengan energi terbarukan.
4. Energi tambahan yang dihasilkan energi terbarukan harus disimpan, karena infrastruktur belum lengkap agar bisa dengan segera menggunakan energi yang belum terpakai,  dijadikan  cadangan  di negara-negara  lain  dalam  bentuk  akses  terhadap jaringan listrik.
5. Kurangnya tradisi/pengalaman Energi terbarukan merupakan teknologi yang masih berkembang
6. Masing-masing energi terbarukan memiliki kekurangan teknis dan sosialnya sendiri. 


BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

        Energi  terbarukan  adalah  sumber-sumber  energi  yang  bisa  habis  secara  alamiah. Energi terbarukan berasal dari elemen-elemen alam  yang tersedia di bumi dalam jumlah besar, misal: matahari, angin, sungai, tumbuhan dsb. Energi terbarukan merupakan sumber energi paling bersih yang tersedia di planet ini. Ada beragam jenis energi terbarukan, namun tidak semuanya bisa digunakan     di     daerah-daerah     terpencil     dan     perdesaan. Tenaga Surya, Tenaga Angin, Biomassa dan Tenaga Air adalah teknologi yang paling sesuai untuk  menyediakan  energi  di  daerah-daerah  terpencil  dan  perdesaan.  Energi  terbarukan lainnya termasuk Panas Bumi dan Energi Pasang Surut adalah teknologi yang tidak bisa dilakukan di semua tempat.

    Indonesia memiliki Potensi Energi Baru Terbarukan (EBT) yang cukup besar diantaranya, mini/micro hydro sebesar 450 MW, Biomass 50 GW, energi surya 4,80 kWh/m2/hari, energi angin 3-6 m/det dan energi nuklir 3 GW. Data potensi EBT terbaru disampaikan Direktur Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi dalam acara Focus Group  Discussiontentang Supply-Demand Energi  Baru  Terbarukan  yang  belum  lama  ini diselenggarakan Pusdatin ESDM .



DAFTAR PUSTAKA

Energi, K., & Mineral, S. D. (2008). Potensi Energi Baru Terbarukan (EBT) Indonesia. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral24.

Silitonga, A. S., & Ibrahim, H. (2020). Buku Ajar Energi Baru dan Terbarukan. Deepublish.

Indonesia, C. E. (2018). Buku Panduan Energi yang Terbarukan. Jakarta: PNPM Mandiri.

Purba, B., Nainggolan, L. E., Siregar, R. T., Chaerul, M., Simarmata, M. M., Bachtiar, E., ... & Meganingratna, A. (2020). Ekonomi Sumber Daya Alam: Sebuah Konsep, Fakta dan Gagasan. Yayasan Kita Menulis.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.