Dampak
Pencemaran Udara Pada Lingkungan
Oleh: Rizky
Dhita Samudra (@W22-Rizky)
Abstrak
Saat ini Pencemaran Udara di Kota-kota Besar seperti Jakarta
telah mencapai titik kritis yang membahayakan, dimana Kota Jakarta merupakan kota
besar yang paling tercemar di Indonesia. Dampak
tingginya pencemaran udara ini mempengaruhi kesehatan fisik dan mental
masyarakat, misalnya masyarakat menjadi mudah stress. Hal-hal yang mempunyai
konstribusi besar terhadap pencemaran yang tinggi adalah pertumbuhan kendaraan
bermotor yang terus meningkat serta kesadaran masyarakat akan pentingnya udara
yang sehat. Sampai saat ini telah banyak kebijakan yang dibuat dan dilaksanakan
di Kota Jakarta dalam rangka menanggulangi polusi. Salah satu di antaranya
adalah kebijakan uji emisi untuk penanggulangan pencemaran udara dari sektor
transportasi. Namun, sejauh ini hasilnya belum memuaskan. Begitu besar dampak yang ditimbulkan
oleh pencemaran udara terhadap kelangsungan makhluk hidup, sehingga adanya tindakan
pencegahan dan penanggulangan pencemaran udara penting untuk dilakukan. Berikut
beberapa penjelasan mengenai tindakan pencegahan dan penanggulangan pencemaran
udara, serta pentingnya udara yang sehat sebagai kebutuhan utama untuk
kehidupan makhluk di bumi.
A.
A. UDARA
Udara dapat dibedakan menjadi 2, yaitu
1.
Udara bersih
Udara yang bersih adalah udara yang belum tercampur dengan gas-gas yang
berbahaya. Ciri-ciri udara bersih yaitu: tidak berwarna, tidak berbau, terasa
segar, ringan saat dihirup dan lain-lain.
2.
Udara kotor
Udara kotor adalah udara yang sudah terpapar atau tercampur dengan gas-
gas yang berbahaya. Ciri-cirinya yaitu: berbau (biasanya tidak enak baunya),
berwarna (seperti pada asap kendaraan bermotor).
B.
B. PENCEMARAN UDARA
Berdasarkan Keputusan Menteri Negara Kependudukan
dan Lingkungan Hidup (KEPMEN KLH) No. Kep.02/Men-KLH/1988, yang dimaksudkan
dengan pencemaran udara adalah masuk atau dimasukkannya mahluk hidup,
zat, energi dan atau komponen lain ke udara dan atau berubahnya tatanan udara
oleh kegiatan manusia atau proses alam sehingga kualitas udara turun hingga ke
tingkat tertentu yang menyebabkan udara menjadi kurang atau tidak dapat
berfungsi lagi sesuai dengan peruntukkannya. Pencemaran udara atau sering kita dengar dengan
istilah polusi udara menurut Akhmad (2000) diartikan sebagai adanya bahan-bahan
atau zat-zat asing di dalam udarayang menyebabkan perubahan susunan atau
komposisi udara dari keadaan normalnya.Pencemaran udara disebabkan oleh
berbagai macam zat kimia, baik berdampak langsungmaupun tidak langsung yang
semakin lama akan semakin mengganggu kehidupanmanusia, hewan dan tumbuhan.
Pencemaran dapat terjadi dimana-mana. Bila
pencemaran tersebut terjadi di dalamrumah, di ruang-ruang sekolah ataupun di ruang-ruang
perkantoran maka disebut sebagai pencemaran dalam ruang (indoor pollution).
Sedangkan bila pencemarannya terjadi dilingkungan rumah, perkotaan, bahkan
regional maka disebut sebagai pencemaran di luarruang (outdoor pollution).
Umumnya, polutan yang mencemari udara berupa gas
dan asap. Gas dan asap tersebut berasal dari hasil proses pembakaran bahan
bakar yang tidak sempurna, yangdihasilkan oleh mesin-mesin pabrik, pembangkit
listrik dan kendaraan bermotor. Selainitu, gas dan asap tersebut merupakan
hasil oksidasi dari berbagai unsur penyusun bahan bakar, yaitu: CO2
(karbondioksida), CO (karbonmonoksida), SOx (belerang oksida) dan NOx
(nitrogenoksida).
Banyak faktor yang dapat
menyebabkan pencemaran udara, diantaranya pencemaran yangditimbulkan oleh sumber-sumber
alami maupun kegiatan manusia atau kombinasi keduanya.Pencemaran udara dapat
mengakibatkan dampak pencemaran udara bersifat langsung dan lokal,regional,
maupun global atau tidak langsung dalam kurun waktu lama. Pencemar udara atau
polutan dapat dibagi menjadi dua bagian:
1.
Polutan Primer
Polutan primer adalah
polutan yang dikeluarkan langsung dari sumber tertentu. Polutan primer berupa
polutan gas dan partikel. Polutan gas terdiri dari: senyawa karbon, senyawa
sulfur, senyawa nitrogen , senyawa halogen. Partikel yang di atmoser mempunyai
karakteristik yang spesifik, dapat berupa zat padat maupun suspensi aerosol
caor di atmosfer. Bahan partikel tersebut berasal dari proses kondensasi,
proses disperse, maupun proses erosi bahan tertentu. Asap sering kali dipakai
untuk menunjukkan campuran bahan partikulat, uap, gas, dan kabut.
2.
Polutan Sekunder
Polutan sekunder biasanya
terjadi karena reaksi dari dua atau lebih bahan kimia diudara, Misalnya reaksi
foto kimia. Sebagai contoh adalah disosiasi NO2 dan Oradikal. Sifat fisik dari
polutan sekunder terbagi ats dua yaitu sifat fisik dan kimiayang tidak stabil.
Termasuk dalam polutan sekunder ini adalah Ozon ,Peroxy Acyl Nitrat (PAN), dan
Formaldehid.
D. D. FAKTOR
PENYEBAB PENCEMARAN UDARA
Pencemaran udara
disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:
1.
Faktor alam (internal),
yang bersumber dari aktivitas alam, seperti:
-
abu yang dikeluarkan
akibat letusan gunung berapi
-
gas-gas vulkanik
-
debu yang beterbangan di
udara akibat tiupan angin
-
bau yang tidak enak
akibat proses pembusukan sampah organik.
2.
Faktor manusia
(eksternal), yang bersumber dari hasil aktivitas manusia, seperti:
-
hasil pembakaran
bahan-bahan fosil dari kendaraan bermotor
-
bahan-bahan buangan dari
kegiatan pabrik industri yang memakai zat kimiaorganik dan anorganik
-
pemakaian zat-zat kimia
yang disemprotkan ke udara- pembakaran sampah rumah tangga
- pembakaran hutan.
Kualitas udara sangat
dipengaruhi oleh besar dan jenis sumber pencemar yang adaseperti dari kegiatan
industri, kegiatan transportasi dan lain-lain. Masing-masing sumber pencemar
yang berbeda-beda baik jumlah, jenis, dan pengaruhnya bagi kehidupan. Pencemar
udara yang terjadi sangat ditentukan oleh kualitas bahan bakar yang digunakan,teknologi
serta pengawasan yang dilakukan.
Sumber pencemaran
umumnya dari kegiatan industri pengolahan, transportasi danrumah tangga.
Menurut Setyowidagdo (2000) dari beberapa penelitian yang telahdilakukan
ternyata 70% dari total emisi yang dibuang ke udara berasal dari gas
buangkendaraan bermotor. Pencemaran udara yang melampaui batas kewajaran
akanmenimbulkan dampak terhadap makhluk hidup yang hidup di atas bumi ini.
Oleh sebab itu, maka
perlu kita fahami dampak apa saja yang dapat ditimbulkanoleh pencemaran udara
khususnya terhadap tumbuhan. Seiring dengan laju pertambahankendaraan bermotor,
maka konsumsi bahan bakar juga mengalami peningakatan dan berujung pada
bertambahnya jumlah polutan yang dilepaskan ke udara. Di Indonesia kurang lebih
70 % pencemaran udara disebabkan oleh emisi kendaraan bermotor.Kendaraan
bermotor mengeluarkan zat-zat berbahaya yang memiliki dampak negatif baik terhadap
kesehatan manusia maupun terhadap lingkungannya.
Kendaraan bermotor
merupakan sumber pencemaran udara yaitu dengandihasilkannya gas CO, HC, NOx
yang merupakan bahan logam timah yang ditambahkankedalam bensin berkualitas
rendah untuk meningkatkan nilai oktan guna mencegahterjadinya letupan pada
bensin. Peningkatan polusi udara yang signifikan dari tahunketahun disebabkan
oleh naiknya angka pertumbuhan pemakaian kendaraan. kondisi inidiperparah
dengan angka pertumbuhan jalan yang tidak sebanding dengan pertumbuhankendaraan
bermotor yang hanya 2% pertahun, semakin memperburuk kondisi udaradiberbagai
kota.
E.
E. JENIS-JENIS
POLUTAN
Ada beberapa polutan yang dapat menyebabkan pencemaran udara, antara lain:Karbon monoksida, Nitrogen dioksida, Sulfur dioksida, Partikulat, Hidrokarbon, CFC,Timbal dan Karbondioksida.
Karbon monoksida (CO), Gas
yang tidak berwarna, tidak berbau dan bersifat racun. Dihasilkan dari
pembakaran tidak sempurna bahan bakar fosil, misalnya gas buangan kendaraan
bermotor.
Nitrogen dioksida (NO2),
Gas yang paling beracun. Dihasilkan dari pembakaran batu bara di pabrik,
pembangkit energi listrik dan knalpot kendaraan bermotor.
Sulfur dioksida (SO2), Gas
yang berbau tajam, tidak berwarna dan tidak bersifat korosi. Dihasilkan dari
pembakaran bahan bakar yang mengandung sulfur terutama batubara. Batubara ini
biasanya digunakan sebagai bahan bakar pabrik dan pembangkit tenaga listrik.
Partikulat (asap atau
jelaga), Polutan udara yang paling jelas terlihat dan paling berbahaya.
Dihasilkan daricerobong pabrik berupa asap hitam tebal. Macam-macam partikel,
yaitu :
a.
Aerosol : partikel yang
terhambur dan melayang di udara.
b.
Fog (kabut) : aerosol
yang berupa butiran-butiran air dan berada di udara.
c.
Smoke (asap) : aerosol
yang berupa campuran antara butir padat dan cair danmelayang berhamburan di
udara
Hidrokarbon (HC), Uap
bensin yang tidak terbakar. Dihasilkan dari pembakaran bahan bakar yangtidak
sempurna.
Chloro fluoro carbon
(CFC), Gas yang dapat menyebabkan menipisnya lapisan ozon yang ada di atmosfer
bumi.Dihasilkan dari berbagai alat rumah tangga seperti kulkas, AC, alat
pemadamkebakaran, pelarut, pestisida, alat penyemprot (aerosol) pada parfum dan
hair spray.
Timbal (Pb), Logam berat
yang digunakan manusia untuk meningkatkan pembakaran padakendaraan bermotor.
Hasil pembakaran tersebut menghasilkan timbal oksida yang berbentuk debu atau
partikulat yang dapat terhirup oleh manusia.
Karbon dioksida (CO2), Gas
yang dihasilkan dari pembakaran sempurna bahan bakar kendaraan bermotordan
pabrik serta gas hasil kebakaran hutan.
F.
F. DAMPAK-DAMPAK
PENCEMARAN UDARA
1.
Dampak
Pencemaran Udara Bagi Alam
Pencemaran udara dapat
menimbulkan dampak terhadap lingkungan alam, antara lain: hujan asam, penipisan
lapisan ozon dan pemanasan global.
-
Hujan Asam
Hujan asam adalah hujan yang memiliki kandungan pH
(derajatkeasaman) kurang dari 5,6.SO2 dan NOx (NO2 dan NO3) yang dihasilkan
dari proses pembakaran bahan bakar fosil (kendaraan bermotor) dan pembakaran batubara
(pabrik dan pembangkit energi listrik) akan menguap ke udara. Sebagian lainnya bercampur
dengan O2 yang dihirup oleh makhluk hidup dan sisanya akan langsung mengendap
di tanah sehingga mencemari air dan mineral tanah. SO2 dan NOx(NO2 dan NO3)
yang menguap ke udara akan bercampur dengan embun. Dengan bantuan cahaya matahari, senyawa tersebut akan diubah menjadi tetesan-tetesanasam
yang kemudian turun ke bumi sebagai hujan asam. Namun, bila H2SO2 danHNO2 dalam
bentuk butiran-butiran padat dan halus turun ke permukaan bumi akibat adanya
gaya gravitasi bumi, maka peristiwa ini disebut dengan deposisiasam.
-
Penipisan Lapisan Ozon
Ozon (O3) adalah senyawa kimia yang memiliki 3
ikatan yang tidak stabil.Di atmosfer, ozon terbentuk secara alami dan terletak
di lapisan stratosfer padaketinggian 15-60 km di atas permukaan bumi. Fungsi
dari lapisan ini adalah untukmelindungi bumi dari radiasi sinar ultraviolet
yang dipancarkan sinar mataharidan berbahaya bagi kehidupan. Namun, zat kimia
buatan manusia yang disebut sebagai ODS ( Ozone Depleting Substances) atau BPO
(Bahan Perusak Ozon) ternyata mampu merusaklapisan ozon sehingga akhirnya
lapisan ozon menipis. Hal ini dapat terjadi karenazat kimia buatan tersebut
dapat membebaskan atom klorida (Cl) yang akanmempercepat lepasnya ikatan O3
menjadi O2. Lapisan ozon yang berkurangdisebut sebagai lubang ozon (ozone
hole).Diyakini bahwa penyebab menipisnya lapisan ozon ini adalah gas CFC baik
CFC-11(CFCl2) dan CFC-12 (CF2Cl2). Gas ini banyak dipergunakan dalamindustri
untuk pendingin yang lebih dikenal dengan istilah freon (Graedel andCrutzen,
1990).
-
Pemanasan Global
Pemanasan global adalah
kenaikan suhu rata-rata di seluruh dunia dan menimbulkan dampak berupa
berubahnya pola iklim.Permukaan bumi akan menyerap sebagian radiasi matahari
yang masuk ke bumi dan memantulkan sisanya. Namun, karena meningkatnya CO2 di
lapisan atmosfer maka pantulan radiasi matahari dari bumi ke atmosfer tersebut
terhalang dan akan Kembali dipantulkan ke bumi. Akibatnya, suhu di seluruh
permukaan bumi menjadi semakin panas (pemanasan global). Peristiwa ini sama
dengan yang terjadi di rumah kaca. Rumah kaca membuat suhu di dalam ruangan
rumah kaca menjadi lebih panas bila dibandingkan di luar ruangan. Hal ini dapat
terjadi karena radiasi matahari yang masuk ke dalam rumah kaca tidak dapat
keluar.
2.
Dampak
Pencemaran Udara Bagi Manusia
Selain mempengaruhi keadaan
lingkungan alam, pencemaran udara jugamembawa dampak negatif bagi kehidupan
makhluk hidup (organisme), baik hewan,tumbuhan dan manusia. Dampak pencemaran
udara bagi manusia, antara lain:
-
Karbon monoksida (CO) Mampu
mengikat Hb (hemoglobin) sehingga pasokan O2 ke Jaringan tubuh terhambat. Hal
tersebut menimbulkan gangguan kesehatan berupa; rasasakit pada dada, nafas
pendek, sakit kepala, mual, menurunnya pendengaran dan penglihatan menjadi kabur. Selain itu, fungsi dan koordinasi motorik menjadilemah.
Bila keracunan berat (70 – 80 % Hb dalam darah telah mengikat CO), dapat
menyebabkan pingsan dan diikuti dengan kematian.
-
Nitrogen dioksida (SO2), Dapat
menyebabkan timbulnya serangan asma.
-
Hidrokarbon (HC), Menyebabkan
kerusakan otak, otot dan jantung.
-
Chlorofluorocarbon (CFC), Menyebabkan
melanoma (kanker kulit) khususnya bagi orang-orang berkulit terang,
katarak dan melemahnya sistem daya tahan tubuh.
-
Timbal (Pb)Menyebabkan gangguan
pada tahap awal pertumbuhan fisik dan mentalserta mempengaruhi kecerdasan otak.
-
Ozon (O3), Menyebabkan iritasi
pada hidung, tenggorokan terasa terbakar danmemperkecil paru-paru.
-
NOx, Menyebabkan iritasi pada
paru-paru, mata dan hidung.
Penyakit yang disebabkan oleh pencemaran udara, antara lain;
a.
Penyakit Antrakosis, merupakan
penyakit saluran pernapasan yang disebabkan oleh pencemaran debu batubara.
Penyakit ini biasanya dijumpai pada pekerja tambang batubara atau pekerja yang
banyak melibatkan penggunaan batubara seperti power plant (pembangkit listrik
tenaga uap).
b.
Penyakit Silikosis,
Penyakit yang disebabkan oleh pencemaran debu silica bebas, berupa SiO2, yang
terhisap masuk ke dalam paru-paru dan kemudian mengendap. Debu silica ini
banyak terdapat di industry besi baja, keramik, pengecoran beton, proses
permesinan sepertimengikir, menggerinda.
c.
Penyakit Asbestosis, merupakan
penyakit akibat kerja yang disebabkan oleh debu atau serat asbes yang mencemari
udara. Asbes merupakan campuran berbagai macam silikat terutama.
G.
G. UPAYA-UPAYA
PENANGGULANGAN PENCEMARAN UDARA
Upaya penanggulangan dilakukan
dengan tindakan pencegahan (preventif) yang
dilakukan sebelum terjadinya pencemaran dan tindakan kuratif yang
dilakukan sesudah terjadinya pencemaran.
1.
Usaha Preventif (sebelum
pencemaran)
·
mengembangkan energi alternatif
dan teknologi yang ramah lingkungan
·
mensosialisasikan pelajaran
lingkungan hidup (PLH) di sekolah dan masyarakat
·
mewajibkan dilakukannya AMDAL
(Analisis Mengenai Dampak Lingkungan) bagi industry atau usaha yang
menghasilkan limbah
·
tidak membakar sampah di
pekarangan rumah
·
tidak menggunakan kulkas yang
memakai CFC (freon) dan membatasi penggunaanAC dalam kehidupan sehari-hari
·
tidak merokok di dalam ruangan
·
menanam tanaman hias di
pekarangan atau di pot-pot
·
ikut berpartisipasi dalam
kegiatan penghijauan
·
ikut memelihara dan tidak
mengganggu taman kota dan pohon pelindung
·
tidak melakukan penebangan hutan,
pohon dan tumbuhan liar secara sembarangan
·
mengurangi atau menghentikan
penggunaan zat aerosol dalam penyemprotanruang
·
menghentikan penggunaan busa
plastik yang mengandung CFC
·
mendaur ulang freon dari mobil
yang ber-AC
·
mengurangi atau menghentikan
semua penggunaan CFC dan CCl42
2.
Usaha kuratif (sesudah
pencemaran)Bila telah terjadi dampak dari pencemaran udara, maka perlu
dilakukan beberapausaha untuk memperbaiki keadaan lingkungan, dengan cara:
·
menggalang dana untuk mengobati
dan merawat korban pencemaran lingkungan.
·
kerja bakti rutin di tingkat
RT/RW atau instansiinstansi untuk membersihkanlingkungan dari polutan.
·
melokalisasi tempat pembuangan
sampah akhir (TPA) sebagai tempat/pabrik daurulang.
·
menggunakan penyaring pada
cerobong-cerobong di kilang minyak atau pabrikyang menghasilkan asap atau
jelaga penyebab pencemaran udara.
·
mengidentifikasi dan
menganalisa serta menemukan alat atau teknologi tepat gunayang berwawasan
lingkungan setelah adanya musibah/kejadian akibat pencemaranudara, misalnya
menemukan bahan bakar dengan kandungan timbal yang rendah(BBG).Untuk melindungi
masyarakat terhadap bahaya polusi udara, maka perludilakukan usaha-usaha
sebagai berikut, antara lain : Setiap pabrik diwajibkan melakukan pengolahan
terlebih dahulu terhadap asap pabriknya sebelum di buang ke udara bebas. Pengolahan yang dapat dilakukan
adalah,
o Untuk udara yang mengandung gas atau uap : Dengan cara mencuci,
yaitu udara dialirkan ke dalam air atau cairan yangmudah bereaksi dengan
gas atau uap yang terdapat dalam udara kotor tersebut
sehingga terikat. Dengan jalan membakar, yaitu udara yang kotor di lewatkan
pada alat pembakar agar terbakar semua.
o Untuk udara yang mengandung debu atau alcohol: Udara kotor yang
akan di buang di alirkan dalam satu kamar khusus, yang di sebut kamar pengendap
agar debu-debunya mengendap. Udara kotor di lewatkan pada alat khusus perangkap
kelembapan sehingga partikel yang ada di dalam nya tidak ikut bersama
aliran udara. Udara kotor di lewatkan pada ruangan khusus secara
melingkar-lingkar (cyclone) sehingga partikel yang terdapat di
dalamnya melekat di dinding. Dengan presipitasi dinamis, alat yang
bentuknya seperti baling baling yang menyebabkan partikel-partikel yang
terdapat pada udara kotor terhempas dan terkumpul di sekitar baling-baling. Partikel-partikel
yang terdapat dalam udara kotor di saring dengan suatu filter khusus. Partikel
dalam udara kotor di endapkan secara elektrik karena adanya perbedaan
tegangan listrik diantara dua kutub listrik
o Untuk kendaraan bermotor, digunakan bahan bakar yang sedikitnya mencemari
udara, seperti bahan bakar gas atau bahan bakar sinar matahari. Bagi kendaraan
bermotor yang sisa pembakarannya lebih banyak, sebaiknya menggunakan
jalan-jalan di pinggir kota.
o Melakukan penghijauan kota, karena tumbuh-tumbuhan dapat menghasilkan
oksigen pada siang hari di samping menyerap karbon dioksida dari
udara. Oleh alam, hujan yang turun menyebabkan kotoran di udara berkurang dan angin
akan menyebabkan kotoran di udara tersebar luas, sehingga tidak terkonsentrasi
pada daerah tertentu.
Selain usaha preventif dan kuratif, Pemerintah juga perlu mencanangkan
program-program yang bertujuan untuk mengendalikan pencemaran, khususnya pencemaran
udara, yaitu;
PROGRAM LANGIT BIRU yang dicanangkan sejak Agustus 1996. Bertujuan
untuk meningkatkan kembali kualitas udara yang telah tercemar, misalnya dengan melakukan
uji emisi kendaraan bermotor, Keharusan membuat cerobong asap bagi industri/
pabrik, Imbauan mengurangi bahan bakar fosil (minyak, batu bara) dan
menggantinyadengan energy alternatif lainnya, Membatasi beroperasinya mobil dan
mesin pembakar yang sudah tua dan tidaklayak pakai, Larangan menggunakan gas
CFC, Larangan beredarnya insektisida berbahaya seperti DDT (dikhloro difenil
trikhloroetana), Melarang penggunaan CFC pada produksi kosmetika, Menetapkan
undang-undang dan hukum tentang pelaksanaan perlindungan lapisanozon (secara
nasional dan internasional).
Kondisi Udara di Kota
Jakarta :
Pencemaran Udara adalah peristiwa masuknya, atau tercampurnya, polutan (unsur-unsur berbahaya) ke dalam lapisan udara (atmosfer) yang dapat mengakibatkan menurunnya kualitas udara (lingkungan). Sumber pencemaran dapat berasal dari gejala alam seperti letusan gunung, emisi industri dan buangan gas dari kendaraan bermotor yang dapat mencemari udara. Pencemaran udara tersebut akan mengakibatkan Hujan Asam, Penipisan Lapisan Ozon Dan Pemanasan Global. Dan berdampak pada lingkungan, manusia, hewan dan tumbuhan. Berbagai upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi polutan-polutan tersebut. Oleh karena itu, dalam mengatasi permasalahan tersebut dibutuhkan kesadara dan kerja sama yang baik antara berbagai pihak dalam menjaga lingkungan.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2013. Upaya Penanggulangan Polusi Udara
http://takbagi.blogspot.com/2013/02/upaya-penanggulangan-polusi-udara.html
diakses pada tanggal 19 Mei 2022
Karliansyah. 2011. Mendorong Peningkatan Kualitas udara perkotaan dari pencemaran udara.
http://www.menlh.go.id/langit-biru-mendorong-peningkatan-kualitas-udara-perkotaan-dari- pencemaran-udara/ diakses pada tanggal 19 Mei 2022
Depkes. Parameter pencemar udara Dan dampaknya terhadap kesehatan. http://www.depkes.go.id/downloads/Udara.PDF diakses pada 19 Mei 2022
Asih Nindi. 2009. Akibat Pencemaran Udara. http://nindiasih.files.wordpress.com/2009/05/akibat-pencemaran-udara.pdf . di akses pada 19 Mei 2022
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.