.

Kamis, 19 Mei 2022

Dampak Pencemaran Udara Pada Lingkungan

 

 

Dampak Pencemaran Udara Pada Lingkungan

Oleh: Rizky Dhita Samudra (@W22-Rizky)




Abstrak

Saat ini Pencemaran Udara di Kota-kota Besar seperti Jakarta telah mencapai titik kritis yang membahayakan, dimana Kota Jakarta merupakan kota besar yang paling tercemar di Indonesia. Dampak tingginya pencemaran udara ini mempengaruhi kesehatan fisik dan mental masyarakat, misalnya masyarakat menjadi mudah stress. Hal-hal yang mempunyai konstribusi besar terhadap pencemaran yang tinggi adalah pertumbuhan kendaraan bermotor yang terus meningkat serta kesadaran masyarakat akan pentingnya udara yang sehat. Sampai saat ini telah banyak kebijakan yang dibuat dan dilaksanakan di Kota Jakarta dalam rangka menanggulangi polusi. Salah satu di antaranya adalah kebijakan uji emisi untuk penanggulangan pencemaran udara dari sektor transportasi. Namun, sejauh ini hasilnya belum memuaskan. Begitu besar dampak yang ditimbulkan oleh pencemaran udara terhadap kelangsungan makhluk hidup, sehingga adanya tindakan pencegahan dan penanggulangan pencemaran udara penting untuk dilakukan. Berikut beberapa penjelasan mengenai tindakan pencegahan dan penanggulangan pencemaran udara, serta pentingnya udara yang sehat sebagai kebutuhan utama untuk kehidupan makhluk di bumi.

 

 

A.     A. UDARA


Udara adalah campuran gas yang ada di permukaan bumi dan mengelilingi bumi. Udara tersusun dari campuran banyak gas, termasuk 78% nitrogen, 20% oksigen, 0,93% argon dan 0,30% karbon dioksida, sisanya berbentuk gas lainnya. Sedangkan uap air yang terdapat dalam udara berasal dari penguapan air laut, sungai dan lain-lain.

 -          Jenis- Jenis Udara,

Udara dapat dibedakan menjadi 2, yaitu

1.       Udara bersih

Udara yang bersih adalah udara yang belum tercampur dengan gas-gas yang berbahaya. Ciri-ciri udara bersih yaitu: tidak berwarna, tidak berbau, terasa segar, ringan saat dihirup dan lain-lain.

2.       Udara kotor

Udara kotor adalah udara yang sudah terpapar atau tercampur dengan gas- gas yang berbahaya. Ciri-cirinya yaitu: berbau (biasanya tidak enak baunya), berwarna (seperti pada asap kendaraan bermotor).

 

 

B.      B. PENCEMARAN UDARA

 



Berdasarkan Keputusan Menteri Negara Kependudukan dan Lingkungan Hidup (KEPMEN KLH) No. Kep.02/Men-KLH/1988, yang dimaksudkan dengan pencemaran udara adalah masuk atau dimasukkannya mahluk hidup, zat, energi dan atau komponen lain ke udara dan atau berubahnya tatanan udara oleh kegiatan manusia atau proses alam sehingga kualitas udara turun hingga ke tingkat tertentu yang menyebabkan udara menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukkannya. Pencemaran udara atau sering kita dengar dengan istilah polusi udara menurut Akhmad (2000) diartikan sebagai adanya bahan-bahan atau zat-zat asing di dalam udarayang menyebabkan perubahan susunan atau komposisi udara dari keadaan normalnya.Pencemaran udara disebabkan oleh berbagai macam zat kimia, baik berdampak langsungmaupun tidak langsung yang semakin lama akan semakin mengganggu kehidupanmanusia, hewan dan tumbuhan.

Pencemaran dapat terjadi dimana-mana. Bila pencemaran tersebut terjadi di dalamrumah, di ruang-ruang sekolah ataupun di ruang-ruang perkantoran maka disebut sebagai pencemaran dalam ruang (indoor pollution). Sedangkan bila pencemarannya terjadi dilingkungan rumah, perkotaan, bahkan regional maka disebut sebagai pencemaran di luarruang (outdoor pollution).

Umumnya, polutan yang mencemari udara berupa gas dan asap. Gas dan asap tersebut berasal dari hasil proses pembakaran bahan bakar yang tidak sempurna, yangdihasilkan oleh mesin-mesin pabrik, pembangkit listrik dan kendaraan bermotor. Selainitu, gas dan asap tersebut merupakan hasil oksidasi dari berbagai unsur penyusun bahan bakar, yaitu: CO2 (karbondioksida), CO (karbonmonoksida), SOx (belerang oksida) dan NOx (nitrogenoksida).


 C.     KLASIFIKASI BAHAN PENCEMARAN UDARA

Banyak faktor yang dapat menyebabkan pencemaran udara, diantaranya pencemaran yangditimbulkan oleh sumber-sumber alami maupun kegiatan manusia atau kombinasi keduanya.Pencemaran udara dapat mengakibatkan dampak pencemaran udara bersifat langsung dan lokal,regional, maupun global atau tidak langsung dalam kurun waktu lama. Pencemar udara atau polutan dapat dibagi menjadi dua bagian: 

1.       Polutan Primer

Polutan primer adalah polutan yang dikeluarkan langsung dari sumber tertentu. Polutan primer berupa polutan gas dan partikel. Polutan gas terdiri dari: senyawa karbon, senyawa sulfur, senyawa nitrogen , senyawa halogen. Partikel yang di atmoser mempunyai karakteristik yang spesifik, dapat berupa zat padat maupun suspensi aerosol caor di atmosfer. Bahan partikel tersebut berasal dari proses kondensasi, proses disperse, maupun proses erosi bahan tertentu. Asap sering kali dipakai untuk menunjukkan campuran bahan partikulat, uap, gas, dan kabut.

2.       Polutan Sekunder

Polutan sekunder biasanya terjadi karena reaksi dari dua atau lebih bahan kimia diudara, Misalnya reaksi foto kimia. Sebagai contoh adalah disosiasi NO2 dan Oradikal. Sifat fisik dari polutan sekunder terbagi ats dua yaitu sifat fisik dan kimiayang tidak stabil. Termasuk dalam polutan sekunder ini adalah Ozon ,Peroxy Acyl Nitrat (PAN), dan Formaldehid.

 

D.         D.  FAKTOR PENYEBAB PENCEMARAN UDARA

Pencemaran udara disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:




1.               Faktor alam (internal), yang bersumber dari aktivitas alam, seperti:

    -          abu yang dikeluarkan akibat letusan gunung berapi

    -          gas-gas vulkanik

    -          debu yang beterbangan di udara akibat tiupan angin

    -          bau yang tidak enak akibat proses pembusukan sampah organik.

   


2.              Faktor manusia (eksternal), yang bersumber dari hasil aktivitas manusia, seperti:

-          hasil pembakaran bahan-bahan fosil dari kendaraan bermotor

-          bahan-bahan buangan dari kegiatan pabrik industri yang memakai zat kimiaorganik dan anorganik

-          pemakaian zat-zat kimia yang disemprotkan ke udara- pembakaran sampah rumah tangga

-          pembakaran hutan.

  

Kualitas udara sangat dipengaruhi oleh besar dan jenis sumber pencemar yang adaseperti dari kegiatan industri, kegiatan transportasi dan lain-lain. Masing-masing sumber pencemar yang berbeda-beda baik jumlah, jenis, dan pengaruhnya bagi kehidupan. Pencemar udara yang terjadi sangat ditentukan oleh kualitas bahan bakar yang digunakan,teknologi serta pengawasan yang dilakukan.

Sumber pencemaran umumnya dari kegiatan industri pengolahan, transportasi danrumah tangga. Menurut Setyowidagdo (2000) dari beberapa penelitian yang telahdilakukan ternyata 70% dari total emisi yang dibuang ke udara berasal dari gas buangkendaraan bermotor. Pencemaran udara yang melampaui batas kewajaran akanmenimbulkan dampak terhadap makhluk hidup yang hidup di atas bumi ini.

Oleh sebab itu, maka perlu kita fahami dampak apa saja yang dapat ditimbulkanoleh pencemaran udara khususnya terhadap tumbuhan. Seiring dengan laju pertambahankendaraan bermotor, maka konsumsi bahan bakar juga mengalami peningakatan dan berujung pada bertambahnya jumlah polutan yang dilepaskan ke udara. Di Indonesia kurang lebih 70 % pencemaran udara disebabkan oleh emisi kendaraan bermotor.Kendaraan bermotor mengeluarkan zat-zat berbahaya yang memiliki dampak negatif baik terhadap kesehatan manusia maupun terhadap lingkungannya.

Kendaraan bermotor merupakan sumber pencemaran udara yaitu dengandihasilkannya gas CO, HC, NOx yang merupakan bahan logam timah yang ditambahkankedalam bensin berkualitas rendah untuk meningkatkan nilai oktan guna mencegahterjadinya letupan pada bensin. Peningkatan polusi udara yang signifikan dari tahunketahun disebabkan oleh naiknya angka pertumbuhan pemakaian kendaraan. kondisi inidiperparah dengan angka pertumbuhan jalan yang tidak sebanding dengan pertumbuhankendaraan bermotor yang hanya 2% pertahun, semakin memperburuk kondisi udaradiberbagai kota.

 

E.      E.  JENIS-JENIS POLUTAN

Ada beberapa polutan yang dapat menyebabkan pencemaran udara, antara lain:Karbon monoksida, Nitrogen dioksida, Sulfur dioksida, Partikulat, Hidrokarbon, CFC,Timbal dan Karbondioksida.

Karbon monoksida (CO), Gas yang tidak berwarna, tidak berbau dan bersifat racun. Dihasilkan dari pembakaran tidak sempurna bahan bakar fosil, misalnya gas buangan kendaraan bermotor.

Nitrogen dioksida (NO2), Gas yang paling beracun. Dihasilkan dari pembakaran batu bara di pabrik, pembangkit energi listrik dan knalpot kendaraan bermotor.

Sulfur dioksida (SO2), Gas yang berbau tajam, tidak berwarna dan tidak bersifat korosi. Dihasilkan dari pembakaran bahan bakar yang mengandung sulfur terutama batubara. Batubara ini biasanya digunakan sebagai bahan bakar pabrik dan pembangkit tenaga listrik.

Partikulat (asap atau jelaga), Polutan udara yang paling jelas terlihat dan paling berbahaya. Dihasilkan daricerobong pabrik berupa asap hitam tebal. Macam-macam partikel, yaitu :

a.       Aerosol : partikel yang terhambur dan melayang di udara.

b.       Fog (kabut) : aerosol yang berupa butiran-butiran air dan berada di udara.

c.       Smoke (asap) : aerosol yang berupa campuran antara butir padat dan cair danmelayang berhamburan di udara

Hidrokarbon (HC), Uap bensin yang tidak terbakar. Dihasilkan dari pembakaran bahan bakar yangtidak sempurna.

Chloro fluoro carbon (CFC), Gas yang dapat menyebabkan menipisnya lapisan ozon yang ada di atmosfer bumi.Dihasilkan dari berbagai alat rumah tangga seperti kulkas, AC, alat pemadamkebakaran, pelarut, pestisida, alat penyemprot (aerosol) pada parfum dan hair spray.

Timbal (Pb), Logam berat yang digunakan manusia untuk meningkatkan pembakaran padakendaraan bermotor. Hasil pembakaran tersebut menghasilkan timbal oksida yang berbentuk debu atau partikulat yang dapat terhirup oleh manusia.

Karbon dioksida (CO2), Gas yang dihasilkan dari pembakaran sempurna bahan bakar kendaraan bermotordan pabrik serta gas hasil kebakaran hutan.

   

F.             F.  DAMPAK-DAMPAK PENCEMARAN UDARA


1.               Dampak Pencemaran Udara Bagi Alam

Pencemaran udara dapat menimbulkan dampak terhadap lingkungan alam, antara lain: hujan asam, penipisan lapisan ozon dan pemanasan global.

-          Hujan Asam



Hujan asam adalah hujan yang memiliki kandungan pH (derajatkeasaman) kurang dari 5,6.SO2 dan NOx (NO2 dan NO3) yang dihasilkan dari proses pembakaran bahan bakar fosil (kendaraan bermotor) dan pembakaran batubara (pabrik dan pembangkit energi listrik) akan menguap ke udara. Sebagian lainnya bercampur dengan O2 yang dihirup oleh makhluk hidup dan sisanya akan langsung mengendap di tanah sehingga mencemari air dan mineral tanah. SO2 dan NOx(NO2 dan NO3) yang menguap ke udara akan bercampur dengan embun. Dengan bantuan cahaya matahari, senyawa tersebut akan diubah menjadi tetesan-tetesanasam yang kemudian turun ke bumi sebagai hujan asam. Namun, bila H2SO2 danHNO2 dalam bentuk butiran-butiran padat dan halus turun ke permukaan bumi akibat adanya gaya gravitasi bumi, maka peristiwa ini disebut dengan deposisiasam.

 

-          Penipisan Lapisan Ozon


Ozon (O3) adalah senyawa kimia yang memiliki 3 ikatan yang tidak stabil.Di atmosfer, ozon terbentuk secara alami dan terletak di lapisan stratosfer padaketinggian 15-60 km di atas permukaan bumi. Fungsi dari lapisan ini adalah untukmelindungi bumi dari radiasi sinar ultraviolet yang dipancarkan sinar mataharidan berbahaya bagi kehidupan. Namun, zat kimia buatan manusia yang disebut sebagai ODS ( Ozone Depleting Substances) atau BPO (Bahan Perusak Ozon) ternyata mampu merusaklapisan ozon sehingga akhirnya lapisan ozon menipis. Hal ini dapat terjadi karenazat kimia buatan tersebut dapat membebaskan atom klorida (Cl) yang akanmempercepat lepasnya ikatan O3 menjadi O2. Lapisan ozon yang berkurangdisebut sebagai lubang ozon (ozone hole).Diyakini bahwa penyebab menipisnya lapisan ozon ini adalah gas CFC baik CFC-11(CFCl2) dan CFC-12 (CF2Cl2). Gas ini banyak dipergunakan dalamindustri untuk pendingin yang lebih dikenal dengan istilah freon (Graedel andCrutzen, 1990).

 

-          Pemanasan Global

    

 

Pemanasan global adalah kenaikan suhu rata-rata di seluruh dunia dan menimbulkan dampak berupa berubahnya pola iklim.Permukaan bumi akan menyerap sebagian radiasi matahari yang masuk ke bumi dan memantulkan sisanya. Namun, karena meningkatnya CO2 di lapisan atmosfer maka pantulan radiasi matahari dari bumi ke atmosfer tersebut terhalang dan akan Kembali dipantulkan ke bumi. Akibatnya, suhu di seluruh permukaan bumi menjadi semakin panas (pemanasan global). Peristiwa ini sama dengan yang terjadi di rumah kaca. Rumah kaca membuat suhu di dalam ruangan rumah kaca menjadi lebih panas bila dibandingkan di luar ruangan. Hal ini dapat terjadi karena radiasi matahari yang masuk ke dalam rumah kaca tidak dapat keluar.

 

2.       Dampak Pencemaran Udara Bagi Manusia

Selain mempengaruhi keadaan lingkungan alam, pencemaran udara jugamembawa dampak negatif bagi kehidupan makhluk hidup (organisme), baik hewan,tumbuhan dan manusia. Dampak pencemaran udara bagi manusia, antara lain:

-          Karbon monoksida (CO) Mampu mengikat Hb (hemoglobin) sehingga pasokan O2 ke Jaringan tubuh terhambat. Hal tersebut menimbulkan gangguan kesehatan berupa; rasasakit pada dada, nafas pendek, sakit kepala, mual, menurunnya pendengaran dan penglihatan menjadi kabur. Selain itu, fungsi dan koordinasi motorik menjadilemah. Bila keracunan berat (70 – 80 % Hb dalam darah telah mengikat CO), dapat menyebabkan pingsan dan diikuti dengan kematian.

-          Nitrogen dioksida (SO2), Dapat menyebabkan timbulnya serangan asma.

-          Hidrokarbon (HC), Menyebabkan kerusakan otak, otot dan jantung.

-          Chlorofluorocarbon (CFC), Menyebabkan melanoma (kanker kulit) khususnya bagi orang-orang berkulit terang, katarak dan melemahnya sistem daya tahan tubuh.

-          Timbal (Pb)Menyebabkan gangguan pada tahap awal pertumbuhan fisik dan mentalserta mempengaruhi kecerdasan otak.

-          Ozon (O3), Menyebabkan iritasi pada hidung, tenggorokan terasa terbakar danmemperkecil paru-paru.

-          NOx, Menyebabkan iritasi pada paru-paru, mata dan hidung.

Penyakit yang disebabkan oleh pencemaran udara, antara lain;

a.       Penyakit Antrakosis, merupakan penyakit saluran pernapasan yang disebabkan oleh pencemaran debu batubara. Penyakit ini biasanya dijumpai pada pekerja tambang batubara atau pekerja yang banyak melibatkan penggunaan batubara seperti power plant (pembangkit listrik tenaga uap).

b.       Penyakit Silikosis, Penyakit yang disebabkan oleh pencemaran debu silica bebas, berupa SiO2, yang terhisap masuk ke dalam paru-paru dan kemudian mengendap. Debu silica ini banyak terdapat di industry besi baja, keramik, pengecoran beton, proses permesinan sepertimengikir, menggerinda.

c.       Penyakit Asbestosis, merupakan penyakit akibat kerja yang disebabkan oleh debu atau serat asbes yang mencemari udara. Asbes merupakan campuran berbagai macam silikat terutama.

 

G.           G.  UPAYA-UPAYA PENANGGULANGAN PENCEMARAN UDARA

Upaya penanggulangan dilakukan dengan tindakan pencegahan (preventif) yang dilakukan sebelum terjadinya pencemaran dan tindakan kuratif yang dilakukan sesudah terjadinya pencemaran.

1.       Usaha Preventif (sebelum pencemaran)

·         mengembangkan energi alternatif dan teknologi yang ramah lingkungan

·         mensosialisasikan pelajaran lingkungan hidup (PLH) di sekolah dan masyarakat

·         mewajibkan dilakukannya AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan) bagi industry atau usaha yang menghasilkan limbah

·         tidak membakar sampah di pekarangan rumah

·         tidak menggunakan kulkas yang memakai CFC (freon) dan membatasi penggunaanAC dalam kehidupan sehari-hari

·         tidak merokok di dalam ruangan

·         menanam tanaman hias di pekarangan atau di pot-pot

·         ikut berpartisipasi dalam kegiatan penghijauan

·         ikut memelihara dan tidak mengganggu taman kota dan pohon pelindung

·         tidak melakukan penebangan hutan, pohon dan tumbuhan liar secara sembarangan

·         mengurangi atau menghentikan penggunaan zat aerosol dalam penyemprotanruang

·         menghentikan penggunaan busa plastik yang mengandung CFC

·         mendaur ulang freon dari mobil yang ber-AC

·         mengurangi atau menghentikan semua penggunaan CFC dan CCl42

 

 

2.       Usaha kuratif (sesudah pencemaran)Bila telah terjadi dampak dari pencemaran udara, maka perlu dilakukan beberapausaha untuk memperbaiki keadaan lingkungan, dengan cara:

·         menggalang dana untuk mengobati dan merawat korban pencemaran lingkungan.

·         kerja bakti rutin di tingkat RT/RW atau instansiinstansi untuk membersihkanlingkungan dari polutan.

·         melokalisasi tempat pembuangan sampah akhir (TPA) sebagai tempat/pabrik daurulang.

·         menggunakan penyaring pada cerobong-cerobong di kilang minyak atau pabrikyang menghasilkan asap atau jelaga penyebab pencemaran udara.

·         mengidentifikasi dan menganalisa serta menemukan alat atau teknologi tepat gunayang berwawasan lingkungan setelah adanya musibah/kejadian akibat pencemaranudara, misalnya menemukan bahan bakar dengan kandungan timbal yang rendah(BBG).Untuk melindungi masyarakat terhadap bahaya polusi udara, maka perludilakukan usaha-usaha sebagai berikut, antara lain : Setiap pabrik diwajibkan melakukan pengolahan terlebih dahulu terhadap asap pabriknya sebelum di buang ke udara bebas. Pengolahan yang dapat dilakukan adalah,

o   Untuk udara yang mengandung gas atau uap : Dengan cara mencuci, yaitu udara dialirkan ke dalam air atau cairan yangmudah bereaksi dengan gas atau uap yang terdapat dalam udara kotor tersebut sehingga terikat. Dengan jalan membakar, yaitu udara yang kotor di lewatkan pada alat pembakar agar terbakar semua.

o   Untuk udara yang mengandung debu atau alcohol: Udara kotor yang akan di buang di alirkan dalam satu kamar khusus, yang di sebut kamar pengendap agar debu-debunya mengendap. Udara kotor di lewatkan pada alat khusus perangkap kelembapan sehingga partikel yang ada di dalam nya tidak ikut bersama aliran udara. Udara kotor di lewatkan pada ruangan khusus secara melingkar-lingkar (cyclone) sehingga partikel yang terdapat di dalamnya melekat di dinding. Dengan presipitasi dinamis, alat yang bentuknya seperti baling baling yang menyebabkan partikel-partikel yang terdapat pada udara kotor terhempas dan terkumpul di sekitar baling-baling. Partikel-partikel yang terdapat dalam udara kotor di saring dengan suatu filter khusus. Partikel dalam udara kotor di endapkan secara elektrik karena adanya perbedaan tegangan listrik diantara dua kutub listrik

o   Untuk kendaraan bermotor, digunakan bahan bakar yang sedikitnya mencemari udara, seperti bahan bakar gas atau bahan bakar sinar matahari. Bagi kendaraan bermotor yang sisa pembakarannya lebih banyak, sebaiknya menggunakan jalan-jalan di pinggir kota.

o   Melakukan penghijauan kota, karena tumbuh-tumbuhan dapat menghasilkan oksigen pada siang hari di samping menyerap karbon dioksida dari udara. Oleh alam, hujan yang turun menyebabkan kotoran di udara berkurang dan angin akan menyebabkan kotoran di udara tersebar luas, sehingga tidak terkonsentrasi pada daerah tertentu.

 

Selain usaha preventif dan kuratif, Pemerintah juga perlu mencanangkan program-program yang bertujuan untuk mengendalikan pencemaran, khususnya pencemaran udara, yaitu;

 

PROGRAM LANGIT BIRU yang dicanangkan sejak Agustus 1996. Bertujuan untuk meningkatkan kembali kualitas udara yang telah tercemar, misalnya dengan melakukan uji emisi kendaraan bermotor, Keharusan membuat cerobong asap bagi industri/ pabrik, Imbauan mengurangi bahan bakar fosil (minyak, batu bara) dan menggantinyadengan energy alternatif lainnya, Membatasi beroperasinya mobil dan mesin pembakar yang sudah tua dan tidaklayak pakai, Larangan menggunakan gas CFC, Larangan beredarnya insektisida berbahaya seperti DDT (dikhloro difenil trikhloroetana), Melarang penggunaan CFC pada produksi kosmetika, Menetapkan undang-undang dan hukum tentang pelaksanaan perlindungan lapisanozon (secara nasional dan internasional).

 

Kondisi Udara di Kota Jakarta :



 KESIMPULAN

Pencemaran Udara adalah peristiwa masuknya, atau tercampurnya, polutan (unsur-unsur berbahaya) ke dalam lapisan udara (atmosfer) yang dapat mengakibatkan menurunnya kualitas udara (lingkungan). Sumber pencemaran dapat berasal dari gejala alam seperti letusan gunung, emisi industri dan buangan gas dari kendaraan bermotor yang dapat mencemari udara. Pencemaran udara tersebut akan mengakibatkan Hujan Asam, Penipisan Lapisan Ozon Dan Pemanasan Global. Dan berdampak pada lingkungan, manusia, hewan dan tumbuhan. Berbagai upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi polutan-polutan tersebut. Oleh karena itu, dalam mengatasi permasalahan tersebut dibutuhkan kesadara dan kerja sama yang baik antara berbagai pihak dalam menjaga lingkungan.

 

 

DAFTAR PUSTAKA

 Daryanto. 2004. Masalah Pencemaran. Bandung : TARSITO

 Mukono. 2006. Prinsip Dasar Kesehatan Lingkungan Ed. 2. Airlangga University Press:Surabaya

Anonim. 2013. Upaya Penanggulangan Polusi Udara

http://takbagi.blogspot.com/2013/02/upaya-penanggulangan-polusi-udara.html diakses pada tanggal 19 Mei 2022

Karliansyah. 2011. Mendorong Peningkatan Kualitas udara perkotaan dari pencemaran udara.

http://www.menlh.go.id/langit-biru-mendorong-peningkatan-kualitas-udara-perkotaan-dari- pencemaran-udara/ diakses pada tanggal 19 Mei 2022

Depkes. Parameter pencemar udara Dan dampaknya terhadap kesehatan. http://www.depkes.go.id/downloads/Udara.PDF diakses pada 19 Mei 2022

Asih Nindi. 2009. Akibat Pencemaran Udara. http://nindiasih.files.wordpress.com/2009/05/akibat-pencemaran-udara.pdf . di akses pada 19 Mei 2022

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.