.

Sabtu, 14 Mei 2022

Bahan bakar fosil by Adrian Adiputra Danny Prasetya (@V24_Adrian)

 BAHAN BAKAR FOSIL


Bahan bakar fosil atau bahan bakar mineral, adalah sumber daya alam yang mengandung hidrokarbon seperti batu bara, minyak bumi, dan gas alam. Bahan bakar fosil terbentuk karena adanya proses alamiah berupa pembusukan dari organisme yang mati ratusan juta tahun lalu. Bahan bakar fosil seperti minyak bumi dan gas alam berasal dari organisme laut yaitu jasad renik (mikroba, seperti ganggang, alga, diatom, zooplankton, fitoplankton, dll) yang mati dan mengendap di lapisan sedimen dasar laut. Endapan ini lantas terbawa ke dasar kerak Bumi melalui gerakan lempeng yang disebut penunjaman (subduksi). Setelah melalui tekanan dan suhu ekstrem selama berjuta-juta tahun, fosil mereka akhirnya berubah menjadi substansi berminyak yang bisa dimanfaatkan. Tidak semua makhluk hidup atau tumbuhan akan menjadi bahan bakar fosil. Sedangkan bahan bakar fosil seperti Batubara, berasal dari vegetasi tanaman rawa, dari hutan Periode Devonian dan Karboniferus yang menjadi gambut, kemudian tertimbun jutaan tahun hingga menjadi batubara.


Bahan bakar fosil termasuk jenis sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui (dalam waktu singkat). sebab, bahan bakar fosil terbentuk dari proses endapan dan penguraian makhluk hidup yang membutuhkan waktu jutaan tahun lamanya. Itulah sebabnya, pemanfaatan dari bahan bakar ini harus dilakukan secara bijak dan bertanggung jawab. Selain itu juga sumber bahan bakar fosil yang ada lebih cepat habis dibandingkan dengan terbentuknya yang baru.


Penggunaan bahan bakar fosil yang telah berlangsung lama, dari dulu hingga sekarang ini menyebabkan timbulnya masalah-masalah lingkungan. Oleh karena itu diperlukan gerakan global menuju pembangkitan energi terbarukan agar bahan bakar fosil tidak cepat habis. Walaupun penggunaan bahan bakar fosil pada era sekarang telah menggerakkan pengembangan industri dan menggantikan kincir angin, tenaga air, dan juga pembakaran kayu atau pelat untuk panas.




Dalam menjalani berbagai aktivitas di zaman sekarang, banyak hal yang tidak bisa terlepas dari yang namanya bahan bakar. Seperti yang kita ketahui bersama, bahan bakar yang masih umum digunakan hingga saat ini adalah bahan bakar fosil yang sumber daya energinya semakin menipis. Tidak hanya itu, bahan bakar fosil pun terbukti dapat menghasilkan polusi udara. Kondisi udara yang tidak sehat tentunya dapat menurunkan harapan hidup manusia. Agar lingkungan menjadi bersih dan tidak secara terus menerus tercemar dengan adanya polusi udara, harus ada bahan bakar yang ramah lingkungan. Bahan bakar tersebut adalah hidrogen yang berasal dari nonfosil. Salah satu cara untuk memperoleh hidrogen adalah reaksi elektrolisis dengan bahan baku air. Hanya dengan beberapa liter air saja, proses ini dapat menghasilkan sepuluh hingga dua puluh ribu liter gas Hidrogen per jam. Cara lain untuk memperoleh gas hidrogen adalah melalui steam methane reforming (SMR), petroleum refining dan coal gasification. Penggunaan Hidrogen sebagai bahan bakar nonfosil telah terbukti sebagai bahan bakar yang ramah lingkungan dan free of carbon monoxide. Udara yang sehat dan lingkungan yang bersih tentunya merupakan tanggung jawab kita bersama. Saatnya untuk beralih ke penggunaan bahan bakar hidrogen.


Penggunaan bahan bakar dalam menjalani aktivitas sehari-hari menjadi suatu hal yang umum bahkan sering dijumpai. Aktivitas manusia dimulai dari mengolah makanan, bergerak dari satu tempat ke tempat yang lain menggunakan transportasi, sampai pada penerangan cahaya selalu membutuhkan bahan bakar. Semakin sangat digunakannya bahan bakar semakin banyak pula bahan bakar yang diperlukan. Dengan meningkatnya permintaan bahan bakar dari hari ke hari membuat semakin menipisnya persediaan sumber daya energi fosil.

Tidak hanya karena ketersediaannya yang menipis, bahan bakar dari energi fosilpun dapat menghasilkan polusi udara. Semakin meningkatnya konsentrasi polutan di udara tentunya membuat kondisi lingkungan menjadi tidak sehat. Penggunaan energi fosil juga dapat menimbulkan efek rumah kaca (Marline, E., 2013). Menurut Michael Greenstone dan Qing Claire Fan (2019), terjadi peralihan status kondisi udara di Indonesia. Indonesia yang awalnya merupakan salah satu negara paling bersih menjadi salah satu dari 20% negara paling berpolusi. Terjadi peningkatan konsentrasi polutan hingga mencapai 171%.


Ada 3 jenis bahan bakar fosil dan ketiganya memiliki bentuk yang berbeda, yaitu:


  • Gas bumi, memiliki wujud gas

Gas alam merupakan bahan bakar fosil berbentuk gas. Gas alam merupakan campuran hidrokarbon yang mempunyai daya kembang besar, daya tekan tinggi, berat jenis spesifik yang rendah dan dengan secara alamiah terdapat dalam bentuk gas. Pada dasarnya, gas alam tersebut terkumpul di bawah tanah dengan berbagai macam komposisi yang terdapat di dalam kandungan minyak bumi (associated gas). Semua kandungan minyak bumi berhubungan dengan gas alam, di mana gas itu larut dalam minyak mentah serta juga sering kali membentuk “cungkup gas” (gas cap) di atas kandungan minyak bumi itu. Selain itu, gas alam tersebut juga dapat berkumpul pada tambang batu bara serta juga ladang gas bumi. Gas alam tersebut terdiri dari senyawa hidrogen serta juga karbon.Gas alam tersebut dapat ditemukan dengan sifat berwarna atau juga tidak berwarna. Hal tersebut membuat gas alam menjadi salah satu energi yang mempunyai sifat bersih serta aman untuk pemakaian sehari-hari. Meskipun gas alam ini memiliki sifat yang mudah terbakar.Struktur hidrokarbon dalam gas alam pada saat baru keluar dari tanah terdiri dari metana, etana, butana, propane, karbon dioksida, minyak, nitrogen, sulfur, serta juga berbagai jenis kotoran lain. Proses pengolahan gas alam tersebut selanjutnya berfungsi untuk dapat memisahkan berbagai jenis kotoran. Proses pengolahan gas alam dilakukan oleh pabrik khusus yang menangani masalah energi. Gas alam yang keluar di dalam bentuk energi yang sudah dapat digunakan oleh masyarakat dengan secara langsung mempunyai sifat yang sudah bersih sehingga akan sangat aman. Proses Pengolahan Gas Alam adalah proses industri yang kompleks dirancang untuk membersihkan gas alam mentah dengan memisahkan kotoran dan berbagai non-metana hidrokarbon dan cairan untuk menghasilkan apa yang dikenal sebagai dry natural gas. Pengolahan Gas alam dimulai sumur bor. Komposisi gas alam mentah yang diekstrak dari sumur bor tergantung pada jenis, kedalaman, dan kondisi geologi daerah. Minyak dan gas alam sering ditemukan bersama-sama dalam yang sama reservoir. Gas alam yang dihasilkan dari sumur minyak umumnya diklasifikasikan sebagai associated-dissolved, yang berarti bahwa gas alam dilarutkan dalam minyak mentah. Kebanyakan gas alam mengandung senyawa hidro karbon, contoh seperti gas metana (CH4), benzena (C6H6), dan butana (C4H10). Meskipun mereka berada dalam fase cair pada tekanan bawah tanah, molekul-molekul akan menjadi gas pada saat tekanan atmosfer normal. Secara kolektif,mereka disebut kondensat atau cairan gas alam (NGLs). Gas alam yang diambil dari tambang batu bara dan tambang (coalbed methane) merupakan pengecualian utama, yang pada dasarnya campuran dari sebagian besar metana dan karbon dioksida (sekitar 10 persen). Pabrik pengolahan gas alam memurnikan gas alam mentah yang diproduksi dari ladang gas bawah tanah. Sebuah pabrik menyuplai gas alam lewat pipa-pipa yang dapat digunakan sebagai bahan bakar oleh perumahan, komersial dan industri konsumen. Pada proses pengolahan, kontaminan akan dihilangkan dan hidrokarbon yg lebih berat akan diolah lagi untuk keperluan komersial lainnya.


Gas alam dapat diukur dalam sejumlah cara. Sebagai gas, ia dapat diukur melalui volume satuan m3 pada temperatur 15 C dan tekanan 750 mmHg, atau dalam cubic feet (CF) dengan temperatur 60 F dan tekanan 14,73 lb/in2. Satuan volume yang umumnya dipakai adalah dalam ribuan cubic feet (MCF), jutaan cubic feet (MMCF), atau triliun cubic feet (TCF). Gas alam juga sering diukur dan dinyatakan dalam British thermal unit (BTU). Satu BTU adalah sejumlah gas alam yang akan menghasilkan energi yang cukup untuk memanaskan satu pound air dengan satu derajat pada tekanan normal. Satu cubic feet gas alam mengandung sekitar 1,027 BTU. Gas alam yang dikirim melalui pipa di USA, diukur dalam satuan ‘therms’ untuk penggunaan pembayaran. Satu ’therm’ adalah ekivalen dengan 100.000 BTU, atau sekitar 97 SCF gas alam.


  • Minyak bumi, memiliki wujud cair

Minyak bumi merupakan sumber daya yang paling banyak dimanfaatkan, baik secara personal maupun industri. Minyak bumi yang masih dalam kondisi mentah, akan melalui beberapa tahap pengolahan hingga akhirnya menjadi produk jadi dan siap digunakan. Beberapa hasil olahan minyak bumi yang sering dimanfaatkan dalam keseharian yaitu bensin, minyak tanah, dan sebagainya.


  • Batu bara, memiliki wujud padat

Batu bara adalah batuan sedimen yang dapat terbakar. Terbentuk dari endapan organik dan melalui proses pematubaraan. Unsur utama dari batu bara adalah karbon, hidrogen, dan oksigen. Batu bara digunakan sebagai bahan baku pembuatan semen, baja, aluminium, dan juga sumber energi pembangkit listrik pada beberapa negara. Selain itu, masih banyak lagi manfaat dari batu bara. Akan tetapi, proses yang salah dalam mengolah batu bara dapat memberikan dampak negatif pada lingkungan. Itulah sebabnya, banyak negara yang memberikan aturan mengenai penggunaan batu bara ini.


proses pembentukan bahan bakar fosil


Bahan bakar fosil terbentuk karena adanya proses alamiah berupa pembusukan dari organisme yang mati ratusan juta tahun lalu. Bahan bakar fosil termasuk sumber energi yang tak terbarukan (non-renewable energy), sehingga saat bahan bakar ini akan habis.


Berikut ini proses pembuatan bahan bakar fosil berdasarkan contoh hasilnya. 


  • Minyak Bumi 

Minyak bumi berasal dari sisa-sisa hewan kecil dan tumbuhan yang hidup di laut jutaan tahun yang lalu. Bangkai-bangkai makhluk hidup tersebut mengendap di dasar laut dan tertutup lumpur dalam jangka waktu yang lama. 


  • Gas Alam 

Seperti halnya minyak bumi, gas alam merupakan salah satu bahan bakar fosil yang terperangkap dalam lapisan batu kapur diatas reservoir minyak bumi. Gas alam dapat ditemukan di ladang minyak, ladang gas bumi, dan juga tambang batubara. Unsur utama penyusun gas alam adalah metana (CH4) yang merupakan molekul hidrokarbon rantai terpendek dan teringan. 


  • Batu Bara 

Secara definisi, batubara adalah batuan sedimen yang berasal dari material organik (organoclastic sedimentary rock), dapat dibakar dan memiliki kandungan utama berupa karbon (C), hidrogen (H), dan oksigen (O). Secara proses (genesa), batubara adalah lapisan yang merupakan hasil akumulasi tumbuhan dan material organik pada suatu lingkungan pengendapan tertentu, yang disebabkan oleh proses syn-sedimentary dan post-sedimentary, sehingga menghasilkan rank dan tipe tertentu.


kegunaan bahan bakar fosil


Berikut ini manfaat bahan bakar fosil dalam kehidupan sehari-hari.


  • Bahan Bakar Kendaraan


Minyak bumi yang sudah mengalami pengolahan, dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar kendaraan seperti bensin.


Batu bara juga bisa digunakan sebagai pengganti minyak dengan cara mengubah bubuk atau bongkahan batu bara menjadi cair.  


Minyak ini dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar kendaraan.


  • Pembangkit Listrik


Batu bara juga dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik, oleh karena itu pemakaian listrik berdampak langsung dalam penggunaan batu bara. 


Semakin banyak listrik yang digunakan di bumi, maka semakin banyak batu bara yang dibutuhkan. 


  • Bahan Baku Industri


Batu bara dapat menghasilkan gas alam ketika masih tersimpan di dalam tanah. 


Gas dari batu bara dapat memisahkan produk baja sehingga dapat menghasilkan produk alumunium. 


Batu bara juga bermanfaat untuk membantu memproduksi atau membuat baja hingga semen. 


Minyak bumi yang sudah diolah juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuat plastik dan karet, yang bernama nafta.


Nafta juga digunakan sebagai bahan baku produksi bensin jenis pertamax.




kelebihan dan kekurangan energi fosil


Berikut adalah beberapa kekurangan dan kelebihan bahan bakar fosil :


  • Kelebihan

  1. Dapat dinikmati untuk kesejahteraan rakyat yaitu penggunaan bahan bakar fosil dapat menghasilkan listrik dalam jumlah yang sangat besar dan merata pada sebuah lokasi atau wilayah yaang diinginkan .
  2. Relatif lebih mudah untuk ditemukan dalam keadaan terdesak karena saat ini ketersediaan bahan bakar fosil sudah dapat dijumpai diberbagai wilayah dengan jarak yang tidak terlalu jauh antara lokasi tempat yang menyediakan bahan bakar fosil misalnya bensin dengan bahan bakar fosil selanjutnya .
  3. Relatif sangat hemat bagi pengguna yang berasal dari masyarakat tak mampu karena harga yang disediakan selalu disesuaikan dengan kebutuhan pada saat itu.
  4. Pengolahan dan pengambilan bahan bakar fosil dapat dilakukan dengan mudah hanya dengan pipa khusus yang biasa digunakan para pekerja dilokasi penambangan.
  5. Bahan bakar fosil termasuk bahan bakar yang ketersediaaannya saat ini masih banyak dan stabil untuk dimanfaatkan setiap hari. bahan bakar fosil juga termasuk bahan bakar yang stabil yang tidak mengalami perubahan warna, bau, berat , ukuran serta kadar asamnya dibandingkan zat zat lain yang ada dibumi.
  6. Bahan bakar fosil dapat mensejahterakan seluruh umat manusia terbukti dengan penggunaan bahan bakar ini listrik dapat menerangi seluruh negara yang ada didunia tanpa harus khawatir akan habis sumber alamnya untuk saat ini.
  7. Bahan bakar fosil adalah pendukung utama yang sangat vital bagi kemajuan dan pergerakan ekonomi yang sedang berlangsung dari tahun ketahun dan selama persediaan bahan bakar fosil masih ada maka kemajuan sebuah industri akan selalu berjalan dengan lancar.
  8. Penggunaan Bahan bakar fosil pada industri terutama industri biokimia dan elemen lain dapat digunakan untuk kemajuan, perkembangan dan pertumbuhan perekonomian kedepannya atau dimasa yang akan datang.

  • kekurangan


  1. Meningkatkan polusi berupa racun dalam udara (radikal bebas) – Pemakaian emisi gas alam atau nahan bakar fosil dapat meningkatkan polusi udara yang akan menjadi penyebab pemanasan global dan mencemari air. Udara yang telah terkontiminasi oleh bahan bakar fosil dapaat menyebabkan penumpukan partikel partikel beracun yang bergabung dengan radikal bebas yang dihasilkan oleh debu, asap rokok, asap pembakaran sampah dan lain lain. Jika terus menerus terjadi maka udara tidak akan pernah sehat karena semakin menungkat tingkat radikal bebas maka akan semakin banyak racun yang terhirup oleh manusia dan hewan serta tumbuhan. Dengan demikian kandungan oksigen dalam udara semakin menipis.
  2. Menyebabkan hujam asam – Penggunaan bahan bakar fosil dapat melepaskan beberapa zat berbahaya ke udara seperti asam sulfat, karbonik,dan zat nitrit yang jika telah mengumpul diangkasa dan menjadi gumpalan awaan hitam maka ketika jatuh kebumi maka akan terjadi Proses terjadinya hujan asam. Hujan asam dapat merusak bahan bahan atau barang seni yang memounyai nilai sejarah yang tinggi seperti patung patung kenegaraan, monumen nasional, arca simbol keagamaan dan lain lain, dimana hujan asam tersebut mamapu merusak dan menghancurkan kalsium karbonat yang ada didalam lapisan dan bagian dalam benda benda penting tersebut.
  3. Menyebabkan pencemaran lingkungan tanah dan air – Hasil dari pembakaran bahan bakar fosil yang digunakan pada industri biokimia cenderung menghasilkan limbah yaitu sisa sisa proses pembakaran ketika kegiatan industri dilaksanakan. Limbah yang terbuang dapat mencemari dan meracuni lapisan tanah yang dapat membuat tumbuhan tidak dapat hidup secara normal dan mengakibatkan air tanah yang tercemar serta mampu mencemari air jika cara pembuangan limbah tidak benar . Misalnya jika dibuang pada danau atau laut maka akan menyebakan oksigen pada air menjadi berkurang dan dapat menyebabkan ekosistem penghuni dasar air berupa ikan, udang, kepiting, atau hewan hewan lain akan mati sehingga perlu memiliki cara pemanfaatan sampah dan limbah.
  4. Persediaan yang semakin menipis – Bahan bakar fosil sudah dipakai selama ratusan tahun sebagai bahan bakar kendaraan , kereta api, pesawat dan lain lain,. jika terus dipakai sampai beberapa abad kedepan dipastikan bahan bakar fosil akan habis .
  5. Berbahaya bagi kesehatan para pekerja tambang – Penambangan batu bara banyak membutuhkan banyak pekerja yaang bekerja selama berminggu minggu bahkan berbulan bulan tanpa menghirauakan akibat efek buruk yang dapat diakibatkan dari radiasi penguapan bau dan zat yang dalam batu bara. Jika terus menerus terhirup akan mengganggu sistem pernafasan, rongga hidung dan pembuluh darah menuju otak. Selain itu penambangan batu bara bisa merusak keseimbangan ekologi ketika tanah mengalami kehancuran dan kerusakan secara luas dan lebar.
  6. Harga bahan bakar yang tidak pernah mengalami penurunan – Dari tahun ketahun penggunaan bahan bakar fosil memang tak bisa terlepas dari kehidupan manusia seharaai hari. tetapi semakin tinggi permintaan masyarakat akan bahan bakar fosil seiring bertambahnya pemakaian untuk sumber energi kendaraan mereka, maka harga yang akan dipatok akan semakin memningkat setiap tahunnya.
  7. Meningkatkan efek buruk pada pemanasan global – Penggunaan bahan bakar fosil dapat menyebabkan radio aktif yang dihasilkan dari zat uranium dan thorium yang dilepaskan ke udara yang terus melayang layang kearah lapisan atmosfer bumi yang jika terus menerus berkelanjutan, udara sekitar atmosfer akan rusak dan menipis karena telah dicemari zat racun hasil pelepasan dari zat uranium dan thorium dan akibatnya terjadi pemanasan global dimana maana, bumi teras dua kali lebih panas dari beberapa tahun sebelumnya.
  8. Mempengaruhi perubahan iklim yang ekstrem – Dampak daari pelepasan emisi karbon hasil pembakaran dari bahan bakar fosil dapat menyebabkan kerusakan udara yang akan menimbulkan perubahan iklim yang ekstrem bahkan terkadang sulit diprediksi dengan akurat oleh badan yang menangani kondisi cuaca.
  9. Bahan bakar tidak dapat terbarukan – Bahan bakar fosil memang sangat bermanfaat bagi hajat hidup orang banyak, tetapi jika persediaannya telah habis maka tidak dapat didapatkan dengan mudah karena kemunculan bahan bakar fosil dalam jumlah yang saangat besar akan dapat ditemukan dalam seratus tahun kedepan. maka bahan bakar fosil adalah bahan bakar yang tak terbarukan yang aartinya jika telah dipakai saat ini maka besok tidak akan dapat terpakai lagi.



REFERENSI


https://scholar.google.co.id/citations?view_op=view_citation&hl=id&user=07FgWPUAAAAJ&citation_for_view=07FgWPUAAAAJ:Tyk-4Ss8FVUC


https://id.m.wikipedia.org/wiki/Bahan_bakar_fosil


https://m.liputan6.com/news/read/4511085/belajar-tentang-proses-pembentukan-bahan-bakar-fosil#:~:text=Bahan%20bakar%20fosil%20terbentuk%20karena,bahan%20bakar%20ini%20akan%20habis.


https://tirto.id/apa-itu-bahan-bakar-fosil-dan-bagaimana-proses-terbentuknya-ga5f


https://bobo.grid.id/read/083164882/contoh-pemanfaatan-bahan-bakar-fosil-dalam-kehidupan-sehari-hari?page=all


https://ilmugeografi.com/ilmu-bumi/kekurangan-dan-kelebihan-bahan-bakar-fosil


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.