Oleh : Debi kurniawan ( @W05-DEBI )
Abstrak :
Pesatnya
pertumbuhan penduduk pada negara-negara berkembang yang dapat menyebabkan
pencemaran lingkungan dengan meningkatnya beban pencemaran yang signifikan pada
sungai-sungai yang ada dan badan air lainnya. Dibutuhkan strategi yang efektif dan
efisien untuk mengatasi berbagai masalah pencemaran yang terjadi di daerah
tertentu. Proses identifikasi secara teknis terhadap sumber pencemaran dan juga pengaruhnya
terhadap kualitas lingkungan, penting untuk diketahui dan disosialisasikan
kepada masyarakat. Pentingnya tata guna lahan dalam mendapatkan prioritas dan pengelolaan
secara konsisten berwawasan lingkungan, di samping limbah padat, cair dan air
limbah domestik. Pentingnya penegakan hukum dalam mengendalikan dampak
pencemaran air dan lingkungan juga harus diterapkan, terutama terhadap
perusahaan atau bidang industri yang secara signifikan memberikan kontribusi
terhadap kerusakan lingkungan. Restorasi lingkungan membutuhkan dana yang besar
dalam mengimplementasikan perbaikan tersebut, sehingga pemerintah sebagai
regulator membutuhkan mitra, baik dari pihak swasta atau masyarakat untuk saling
bersinergi dalam mengatasi masalah lingkungan. Perlunya pengembangan Industri
dan jasa berbasis lingkungan untuk
mendukung program-program pemerintah terkait penanggulangan pencemaran air yang
ada , namun sampai saat ini dalam perkembangannya, masih terhambat yang disebabkan
oleh berbagai kepentingan dari berbagai puhak yang terkait. Selain itu pentingnya
penerapan dana lingkungan yang wajib diberikan oleh perusahaan atau industri
pencemar dapat dilakukan melalui mekanisme baik oleh pemerintah atau lembaga
terkiat. Disamping itu, lingkungan juga harus dapat mengelola dana dan
membiayai industri dan jasa lingkungan untuk mengatasi pencemaran lingkungan,
dalam hal ini pemerintah hanya bertindak sebagai regulator.
Kata
Kunci : Pencemaran Air dan Lingkungan, Pengelolaan Sumber daya Air &
Strategi Penanggulangan
1.
Pendahuluan
Air
menjadi faktor penting dalam kehidupan sehari-hari bagi mahluk yang ada di muka
bumi ini, Air merupakan senyawa yang
funsinya tidak dapat digantikan oleh senyawa lainnya, kuantitas dan kualitas
air merupakan faktor penting yang menentukan kesehatan mahluk hidup. Oleh sebab
itu, pemeliharaan terhadap kualitas dan kuantitas sangat penting yang bertujuan
untuk kelestarian lingkungan yang berkelanjutan.
Pencemaran air baik
oleh limbah industri maupun limbah domestik rumah tangga dapat menyebabkan meningkatnya parameter
fisika, kimia dan biologi dalam air sungai sehingga melebihi batas baku mutu. Pencemaran
air ialah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi dan atau
komponen lain ke dalam air oleh kegiatan manusia, sehingga kualitas air menurun
sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan air tidak dapat berfungsi sesuai
dengan peruntukannya (PP No. 82 Tahun 2001).
(Sumber
: Modul 10 Kimia Dan Pengetahuan Lingkungan Industri)
(Universitas
Mercu Buana, Jakarta)
Dari
banyaknya pencemaran air saat ini, limbah rumah tangga menjadi salah satu
penyumbang terbesar terhadapa pencemaran air dan sungai yang ada di Indonesia,
seperti yang kita tahu bahwa peningkatan populasi penduduk yang tinggi tanpa
didukung oleh perluasahan lahan untuk tempat tinggal memungkinkan terjadinya
lonjakan limbah domestik. Jika tidak dibarengi oleh kesadaran akan kebutuhan
air bersih yang semakin berkurang tentu akan berdampak pada pencemaran air dan
lingkungan yang semakin besar.
1.1
Kondisi Air Bersih di Indonesia Saat ini
Dikutip dari Pusat Studi Lingkungan Hidup Universitas
Gadjah Mada, berdasarkan hasil Studi Kualitas Air Minum Rumah Tangga (SKAMRT)
dari Kementerian Kesehatan pada tahun 2020 menyatakan bahwa 7 dari 10 rumah
tangga Indonesia mengonsumsi air minum yang terkontaminasi bakteri Escherichia coli (E-coli). Mengingat air juga merupakan komponen utama
penyusun tubuh manusia, ancaman krisis air bersih dan layak minum sudah
seharusnya menjadi perhatian. Namun di Indonesia, menurut Kementerian
Perencanaan Pembangunan Nasional menjelaskan bahwa capaian sanitasi aman
Indonesia masih sangat rendah. Angka sanitasi aman Indonesia yaitu baru
mencapai 7% di tahun 2020. Capaian ini lebih rendah dibandingkan Thailand yang
angka sanitasinya mencapai angka 26% dan India yang mencapai 46%.
Sulitnya akses terhadap air bersih di Indonesia
terjadi di berbagai wilayah. Bahkan di kawasan pinggiran Jakarta yang tidak
terjangkau pipa perusahaan air, terdapat mafia air yang mengeksploitasi warga
miskin untuk memperoleh akses terhadap air. Para mafia air tersebut memotong
pipa perusahaan air dan membuat saluran ke rumah warga dengan iuran yang lebih
mahal dibandingkan dengan yang tinggal di kawasan hunian resmi.
Pencemaran
sungai umumnya berasal dari berbagai sumber, di sepanjang daerah aliran sungai
(DAS) beragam polutan masuk, terutama jika badan sungai berdekatan atau
berbatasan |angsung dengan kawasan pemukiman, industri, bahkan pertanian. Jika
panjang sungai mencapai ratusan km, maka polutan akan tersebar dan melintasi
batas wilayah kabupaten, provinsi, bahkan negara.
1.2
Penyebab Pencemaran Air
Faktor yang menjadi penyebab terjadinya
pencemaran air yaitu aktifitas manusia mulai dari aktifitas penebnagan pohon,
pengembangan perumahan pada area resapan, membuang sampai ke sungai, pembagunan
jalan raya dan gedung bertingkat memungkinkan terjadinya penurunan kuantitas
air yang ada disekitar area tersebut secara langsung, atau berbagai zat kimia
pertanian yang masuk kedalam tanah yang didorong oleh air hujan juga berdampak
pada pencemaran air tanah.
Begitu juga dengan polusi yang disebabkan oleh
asap kendaraan dan industri. Polutan yang dikeluarkan, akan masuk ke lapisan
toposfer, sehingga dapat kembali lagi bersama air hujan sehingga dapat masuk
kedalam sungai, danau, kolam waduk, lautan dan lainnya.
Menurut Hanze dan Yves (2008), produksi limbah dari aktivitas manusia tidak dapat dihindari. Salah satu bagian terpenting dari limbah i akan berakhir sebagai air limbah. Kuantitas dan kualitas air limbah ditentukan oleh banyak faktor. Tidak semua manusia atau industri menghasilkan jumlah limbah yang sama. Jumlah dan jenis limbah yang dihasilkan setiap rumah tangga adalah tergantung pada perilaku, gaya hidup, standar hidup yang diterapkan, serta budaya masyarakat dan peraturan yang berlaku.
1.3 Dampak Yang Ditimbulkan Dari Pencemaran Air
Dampak yang ditimbulkan akibat pencemaran air sangat berbahaya bagi diri kita , apalagi jika intensitas jumlah polutan didlam air sudah melebihi ambang batas yang yang ditetapkan. Menurut Curell and Han, 2017, Berikut beberapa dampak yang muncul sebagai akibat pencemaran air yang terjadi misalnya seperti :
1. Terganggunya kehidupan oreganisme dan rusaknya ekosistem alam
2. Tidak terkendalinya pertumbuhan gangang dan tumbuhan air yang muncul sebagai parasit air.
3. Terjadinya pendangkalan yang berakibat pada terjadinya banjir besar ketika musim penghujan tiba dan terjadinya erosi
4. Menyebabkan terjadinya resiko penyakit kanker, leukimia, dan cacat sejak lahir jika air yang tercemar dikonsmsi dalam jangka waktu yang panjang.
5. Membunuh hewan dan tumbuhan yang ada disekitarnya.
6. Punahnya berbagai biota air seperti air dan spesies burung.
7. Terjadinya resiko kekeringan dan kurangnya sumber daya air yang layak konsumsi.
8.
Menjadi sumber berbagai jenis penyakit.
9.
Biaya ekonomi yang meningkat atu menurun
Dampak-dampak
yang terjadi diatas tentu tidak akan muncul jika lingkungan industri, masyarakat
dan pemerintah saling bersinergi untuk menjaga kelestarian alam dan lingkungan
sekitar, sehingga tercipta lingkungan yang sehat dan aman.
1.4 Strategi Penanggulangan Pencemaran Air
Sumber daya air yang berkelanjutan
adalah kita harus dapat memeatikan bahwa kualitas sumber daya air sudah sesuai
dengan fungsi peruntukan air tersebut, dan dissat yang sama pula suber daya air
tersebut memungkinkan dapat digunakan dan dikembangkan sampai [ada batas
tertentu.
Pengelolaan kualitas air mencakup pemeliharaan
kelayakan penggunaan sumber daya air yang berkelanjutan, mencapai keseimbangan
pembangnunan sosial-ekonomi dan perlindungan pada lingkungan.
Menurut Abbaspour (2011), dari sudut pandang peraturan "usaha" pengelolaan kualitas air mencakup proses perencanaan, pengembangan, pelaksanaan dan administrasi kebijakan pengelolaan kualitas air yang berkelanjutan, otorisasi penggunaan air yang mungkin memiliki, atau berpotensi memiliki, berdampak pada air, kualitas, serta pemantauan dan audit atas hal-hal tersebut di atas
Beberapa strategi dalam penanggulangan pencemaran air
diantaranya :
1. Penciptaan
jalur hijau untuk mempertahankan resapan air.
2. Pengelolaan
limbah rumah tangga, sisa makanan, minyak goreng dan lainnya seperti detergen dengan baik dan tepat.
3. Mengganti
bahan kimia pemberantas hama dengan pemanfaatan musuh alami dan paristoid
4. Mengurangi
penggunaan pupuk kimia dan meningkatkan penggunaan pupuk organik dan kompos.
5. Melakukan
pengolahan terhadap limbah industri
6. Membuat
penampungan Limbah
7. Menggunakan
cara-cara alami dalam mengolah lahan baik pertanian, perkebunan dan perikanan.
8. Membuat
perencanaan AMDAL (Analisis Dampak Lingkungan)
9. Membangun
Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL).
10. Penggunaan
teknik Bioremediasi sebagai alternatif pengendalian pencemaran air.
Mind Map Pencemaran Udara & Air
Kesimpulan.
Kerusakan dan penurunan sumber daya
air saat ini suadh hampir terjadi diseluruh kota besar diseluruh dunia,
Tingginya tingkat pencemaran air dapat berakibat pada rusaknya ekosistem alam, kelestraian
lingkungan bahk sampai pada punahnya mahluk hidup yang tidak mampu bertahan
pada perubahan iklim alam saat ini.
Dalam penanggulangan pencemaran air,
kita tentu harus mengenali terlebih dahulu sumber pencemaran, material
pencemar, karakter bahan. Sehingga dapat diambil keputusan dalam penanggulangan
tersebut. Pencemaran berpengaruh terhadap kondisi kesehatan, munculnya berbagai
penyakit mulai dari kanker, leukimia hingga cacat sejak lahir sebagai akibat
dari mengkonsumsi air yang tercemar dalam jangka waktu yang lama.
Pengendalian pencemaran sangat
penting untu melakukan perlindungan terhadap sumber air, meisalnya melalui
penataan ruang terbuka hijau, berwawasan lingkungan dan dilindungi oleh undang-undang.
Monitoring dan evaluasi terhadap sistem data terpadu terkait pencemaran air,
menegakkan hukum bagi pelanggar undang-undang, pembinaan kelompok sadar
lingkungan disetiap wilayah, dan penguasaan teknologi pengolahan limbah
industri sangat perlu dilakukan agar dapat membantu pemerintah dalam mengatasi
pencemaran air dan lingkungan kita.
Agar lebih bijak, kita patut menjaga
sungai kita dari berbagai pencemaran yang dilakukan. Hal ini tentu membutuhkan
kesadaran masyarakat bahwa dampak buruk yang ditimbulkan dari pencemaran
tersebut bukan hanya pada diri kita sendiri akan tetapi akan terus berlanjut
pada gengerasi-generasi penerus kita kedepan. Mulai saat ini, mari jaga alam dan
sungai kita untuk kepntingan kita bersama.
Referensi
Anwariani, D. (2014). Pengaruh Air Limbah Domestik
Terhadap Kualitas Sungai. Jrnal Teknik Pengairan, Volume 5.
Handani, S. W., Utami, S., & Kusmira, D. (2017).
VISUALISASI PENCEMARAN AIR MENGGUNAKAN MEDIA ANIMASI INFOGRAFIS. Jurnal
Telematika Vol. 10, No.1.
Herlambang, A. (2006). PENCEMARAN AIR DAN STRATEGI
PENGGULANGANNYA. Jurnal Air Indonesia Vol. 2.
Hidayat, A. A. (2022, Mei 14). KIMIA DAN LINGKUNGAN
INDUSTRI. Pencemaran udara & Air.
Priadie, B. (2012). TEKNIK BIOREMEDIASI SEBAGAI
ALTERNATIF DALAM UPAYA PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR. JURNAL ILMU
LINGKUNGAN, Vol. 10.
suryandari, R. (2022, Maret 24). Teknologi dan
Krisis Air. Retrieved from Pusat Studi Lingkungan Hidup Universitas
Gadjah Mada: https://pslh.ugm.ac.id/teknologi-dan-krisis-air/
Widiyanto, A. F., Yuniarno, S., & Kuswanto.
(2015). POLUSI AIR TANAH AKIBAT LIMBAH INDUSTRI DAN LIMBAH. JURNAL
KESEHATAN MASYARAKAT.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.