Dampak Pencemaran Udara
Oleh : Fitria Febri
Sahara
Pertumbuhan aktivitas ekonomi dan urbanisasi yang
cukup tinggi baik diperkotaan dan subperkotaan berpotensi besar dalam
peningkatan penggunaan konsumsi energi. Pembakaran bahan bakar merupakah sumber
pencemar utama yang dilepaskan udara speerti COx, NOx, SPM, Ox dan berbagai
logam berat. Berlebihnya tingkat konsentrasi zat pencemar yang melampaui ambang
batas toleransi yang diperkenankan akan mempunyai dampak negatif dan berbahaya
terhadap lingkungan, baik bagi manusia, tumbuhan, hewan serta benda-benda
material yang berakibat pada mata rantai berikutnya yaitu pada ekosistem flora
dan fauna.
Dampak terhadap Kesehatan Manusia
Pada tingkat konsentrasi tertentu zat-zat pencemar
udara berakibat langsung terhadap kesehatan manusia mulai dari iritasi saluran
pernapasan, iritasi mata dan alergi kulit sampai pada timbulnya tumbuhan atau
kanker paru. Terdapat 3 cara masuknya bahan pencemar udara kedalam tubuh
manusia yaitu :
1. Melalui Inhalasi
Inhalasi adalah masuknya bahan
pencemar udara ke tubuh manusia melalui sistem pernapasan, bahan pencemar ini
dapat mengakibatkan gangguan pada paru-paru dans saluran pernapasan,selain itu
pencemar kemudian masuk dalam peredaran darah dan menimbulkan akibat pada alat
tubuh lain.Secara umum ada 3 faktor yang berpengaruh dalam proses inhalasi
bahan pencemar ke dalam paru-paru yaitu komponen fisik, kimiari dan faktor
penjamu (host)
2. Melalui Ingestasi
Bahan pencemar udara berdiameter cukup besar tidak
jaran masuk ke saluran pencernaan ketika makan atau minum, seperti juga halnya
di paru-paru, maka bahan pencemar yang masuk kedalam pencernaan dapat
menimbulkan efek lokal dan dapat pula meyebar keseluruh peredaran darah.
3. Penetrasi kulit
Dampak terhadap Kesehatan Flora
Tumbuh-tumbuhan memiliki reaksi yang bedar
dalam menerima pengaruh perubahan atau gangguan akibat polusi udara dan
perubahan lingkungan. hal ini terjadi karena banyak faktor yang berpengaruh
diantaranya spesies tanaman, umur, keseimbangan nutrisi, kondisi tanaman,
temperatur dan penyinaran. Beberapa contoh kerusakan yang terjadi pada gangguan
nutrisional yang terjadi pada gangguan nutrisional dan gangguan atraksional
bilogis adalah terjadinya penurunan tingkatan kandungan enzym, gangguan pada
respon fisiologis adalahperuabhan pada sistem fotosintesa, sedag gangguan
nampak secara visual adalah chlorosis, fleckong dan reduced crop yield.
Dampak terhadap Kesehatan Fauna
Dampak negatid zat-zat pencemaran udara
terhadap fauna tidak berbeda jauh dengan dampak terhadap manusia dan tumbuhan.
Dampak langsung pada hewan terjadi bila ada interaksi melalui sistem
pernapasan, secara tidak langsung terjadi melalui suatu perantara, baik
tumbuhan atau perairan yang berfungsi sebagai bahan makanan hewan.
Dampak terhadap Material
Dampak pencemaran udara terhadap material yaitu
bangunan-bangunan, loga,, batuan, kulit dan lain-lain dapat digambarkan sebagai
dampak pencemaran udara terhadap lingkungan alam sekeliling, timbulnya karat
pada permukaan logam, yang meyebabkan terlepas serta berubahnya kemampuan elektris
logam merupakan contoh pengaruh pencemaran udara yang cukup penting. Terdapat 3
faktor yang mempengaruhi kecepatan perkaratan pada logam yaitu kelembaban ,
tipe/jenis pencemar dan temperatur.
Pengaruh pencemaran udara terhadap batuan adalah terbentuknya
noda/kotoran (Soiling) dan pelapukan (deterioration) batuan kapur yang umum
digunakan sebagai bahan bangunan dan pemehatan marmer, selain itu pengaruh
pemaparan sulfur dioksida terhadap kulit dan kertas akan meyebabkan terjadinya
pelapukan. Contoh yang sering terjadi adalah rusaknya kulit-kulit dan karet
pengikat buku pada perpustakaan.
Dampak Terhadap Terjadinya Hujan Asam
Pandangan bahwa masalah pencemaran udara semata-mata hanya
merupakan masalah urban telah berubah setelah terjadinya hujan asam dan
pencemaran regional lainnya dibeberapa negara. Hujan asam diartikan sebagai segala macam hujan dengan pH di bawah 5,6.
Hujan secara alami bersifat asam (pH sedikit di bawah 6) karena karbondioksida
(CO2) di udara yang larut dengan air hujan memiliki bentuk sebagai asam lemah.
Jenis asam dalam hujan ini sangat bermanfaat karena membantu melarutkan mineral
dalam tanah yang dibutuhkan oleh tumbuhan dan binatang.
Hujan asam disebabkan
oleh belerang (sulfur) yang merupakan pengotor dalam bahan bakar fosil serta
nitrogen di udara yang bereaksi dengan oksigen membentuk sulfur dioksida dan
nitrogen oksida. Zat-zat ini berdifusi ke atmosfer dan bereaksi dengan air
untuk membentuk asam sulfat dan asam nitrat yang mudah larut sehingga jatuh
bersama air hujan. Air hujan yang asam tersebut akan meningkatkan kadar
keasaman tanah dan air permukaan yang terbukti berbahaya bagi kehidupan ikan
dan tanaman. Usaha untuk mengatasi hal ini saat ini sedang gencar dilaksanakan.
Secara alami hujan asam
dapat terjadi akibat semburan dari gunung berapi dan dari proses biologis di
tanah, rawa, dan laut. Akan tetapi, mayoritas hujan asam disebabkan oleh
aktivitas manusia seperti industri, pembangkit tenaga listrik, kendaraan
bermotor dan pabrik pengolahan pertanian (terutama amonia). Gas-gas yang
dihasilkan oleh proses ini dapat terbawa angin hingga ratusan kilometer di
atmosfer sebelum berubah menjadi asam dan terdeposit ke tanah.
Hujan asam karena proses
industri telah menjadi masalah yang penting di Republik Rakyat Cina, Eropa Barat,
Rusia dan daerah-daerah di arahan anginnya. Hujan asam dari pembangkit tenaga
listrik di Amerika Serikat bagian Barat telah merusak hutan-hutan di New York
dan New England. Pembangkit tenaga listrik ini umumnya menggunakan batu bara
sebagai bahan bakarnya.
Referensi :
https://dpmg.bandaacehkota.go.id/2011/01/09/proses-terjadinya-hujan-asam/#:~:text=Hujan%20asam%20disebabkan%20oleh%20belerang,sulfur%20dioksida%20dan%20nitrogen%20oksida.
Afif Budiyono, Pencemaran
Udara : Dampak Pencemaran Udara pada lingkungan ,Pusat Pemanfaatan Sains
Atmosfer dan Iklim
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.