Kimia merupakan suatu ilmu yang mempelajari tentang sifat, materi, bentuk, dan reaksi perubahannya. Di dalam kehidupan sehari-hari, tanpa kita sadari bahwa kita itu selalu berdampingan dengan kimia. Pada umumnya hampir semua orang akan menghindari kimia, karena dari bahasanya kimia itu merupakan bahan yang berkaitan dengan bahaya pada kehidupan sehingga orang akan berfikiran kimia harus di hindari. Dan tentunya memang betul sebagian dari bahan-bahan kimia merupakan bahan-bahan yang sangat berbahaya, reaktif, dan dapat menimbulkan ledakan. Namun sebenarnya ada beberapa bahan kimia yang sebenarnya juga dibutuhkan oleh masyarakat di kehidupan sehari-hari. Sebagai contoh:
Natrium klorida atau yang lebih dikenal dengan garam dapur diperlukan dalam keperluan memasak.Glukosa atau dikenal dengan gula juga diperlukan dalam pembuatan minuman seperti teh atau kopi, ada juga gelatin yang juga diperlukan dalam pembuatan agar-agar.
1. Bidang pertanian
Pada bidang pertanian, kimia bermanfaat untuk produksi pupuk yang
berfungsi untuk menyuburkan
tanah dan pestisida berfungsi untuk membasmi hama penyakit. Dalam pembuatannya
kita mempelajari komposisi senyawa untuk membuat pupuk atau pestisida. Dalam
proses pembuatan tentu diperlukan ilmu biologi. Selain itu, tanaman yang kita
tanam juga memerlukan unsur hara (C, H, O, N, P, Ca, S, P, K, Mg) yang
terkandung di dalam tanah untuk pertumbuhan tanaman.
2. Bidang biologi
Pada bidang biologi kimia bermanfaat untuk
mempelajari interaksi dan proses yang berlangsung pada makhluk hidup, contohnya
adalah fotosintesis, pernapasan, pencernaan makanan dalam tubuh, dan lain-lain.
Untuk mempelajari seluruh interaksi dan proses yang berlangsung tersebut, kita
juga memerlukan ilmu kimia mengenai struktur dan sifat senyawa contohnya karbohidrat,
lemak, protein, vitamin dan lain – lain.
3. Bidang industri
Pada bidang industri, kimia juga bisa dimanfaatkan dalam industri
pangan. Dimana, ilmu kimia menjadi alat bantu meningkatkan mutu dan persediaan
pangan dan penggunaan. Disamping itu, bisa dimanfaatkan untuk membuat
mesin-mesin besar yang membutuhkan logam baik. Contoh lain di antaranya pada semen, cat, tekstil,
minuman, plastik, beberapa produk industri tersebut dibuat dengan riset dari
pengetahuan ilmu kimia.
4. Bidang geologi
Jika kita ingin menentukan komposisi suatu bebatuan atau
material untuk mengambil keuntungan demi kelangsungan hidup, selain itu dapat
digunakan untuk menentukan jenis bebatuan atau material sehingga kita
memerlukan ilmu kimia. Dalam menemukan lokasi yang strategis untuk pertambangan
juga menerapkan ilmu kimia dengan cara meneliti tanah yang berada disekitarnya
untuk mengetahui kandungan tanah.
- Bidang rumah
tangga
Dalam kehidupan sehari-hari tidak jauh
dari kimia seperti sabun yang digunakan untuk mandi, detergen yang digunakan
untuk mencuci, atau garam dapur yang digunakan untuk memasak itu semua adalah
bahan-bahan kimia.
6. Bidang farmasi
Ilmu kimia diperlukan dalam membuat atau meracik obat –
obatan. Obat – obatan tersebut dibuat setelah melalui pengkajian dari proses
dan reaksi bahan-bahan kimia.
Bahaya Kimia Dalam
Kehidupan Sehari-hari
Yang juga berbahaya dalam kehidupan kita. Dikutip dari dr,Meva Nareza/2020/Juli/22,
pada “alodokter.com/5-bahan-kimia-sehari-hari-yang-bisa-berbahaya” menuliskan:
1. Karbon monoksida
Memanaskan
mobil, membakar sampah, atau memasak di dapur merupakan kegiatan yang lazim
untuk dilakukan sehari-hari bagi kebanyakan orang. Nah, hati-hati!
Asap-asap yang hadir karena kegiatan ini mengandung karbon monoksida. Karbon
monoksida atau CO adalah gas beracun yang tidak berbau dan tak berwarna. Tanpa
kita sadari, gas ini bisa menimbulkan keracunan dan gangguan kesehatan,
seperti sakit kepala, pusing, sakit perut, muntah, nyeri dada, dan kebingungan,
jika terhirup.
Bahkan, orang
yang terlalu banyak menghirup gas CO juga bisa pingsan dan meninggal. Selain
itu, bayi, lansia, dan orang dengan penyakit anemia, jantung kronis, serta
gangguan pernapasan berisiko sangat tinggi mengalami keracunan bila menghirup
gas karbon monoksida.
Agar
terhindar dari dampak negatif akibat menghirup karbon monoksida, kamu
dianjurkan untuk tidak memanaskan mobil di garasi yang tertutup dan langsung
terhubung dengan rumah, membuang sampah dengan benar dan tidak membakarnya,
memasang alat penghisap asap di dapur, serta memastikan sirkulasi udara di
rumah baik.
2.
Amonia
Sama seperti
karbon monoksida, amonia juga
tidak berwarna, tetapi gas ini menimbulkan bau yang sangat tajam. Gas ini
banyak ditemukan sebagai uap dari produk pembersih rumah tangga, pewarna
rambut, atau cat rumah.
Produk
pembersih dengan kadar amonia yang tinggi bisa menimbulkan efek samping,
seperti iritasi dan sensasi terbakar pada kulit ataupun mata. Jika tertelan
atau terhirup, amonia juga bisa mengiritasi mulut, hidung, tenggorokan,
lambung, dan paru-paru.
Paparan
amonia konsentrasi tinggi dapat menimbulkan kerusakan jaringan yang parah,
bahkan hingga menyebabkan kematian. Nah, untuk mencegah efek
samping tersebut, kamu dianjurkan untuk selalu menggunakan pelindung, seperti
sarung tangan, kacamata, dan masker, ketika akan menggunakan produk yang
mengandung amonia.
3. Klorin
Mulanya
klorin hanya ditemukan pada produk kimia yang digunakan membunuh kuman di kolam
atau pada pestisida tanaman. Namun, kini klorin kerap kali digunakan sebagai
produk pembersih atau disinfektan, apalagi
sejak virus Corona merebak.
Menghirup
klorin bisa merusak sistem pernapasan dan menyebabkan kamu sulit bernapas. Bila
terkena kulit, klorin bisa menyebabkan kulit teriritasi, kemerahan, terbakar,
atau melepuh. Sementara bila tertelan, bahan kimia ini bisa menimbulkan sensasi
terbakar di mulut, sakit perut, muntah, sakit tenggorokan, dan buang air besar berdarah.
Sebagai
penanganan awal bila kulitmu tersiram klorin, segera cuci area yang terkena
dengan sabun dan air. Bila klorin masuk ke mata, segera bersihkan mata dengan
air mengalir setidaknya selama 15 menit. Namun jika klorin tertelan, segera ke
IGD untuk mendapatkan penanganan medis.
4. Asam klorida
Walau
berwarna bening dan cair, asam klorida (HCl) sangat beracun. Bahan kimia jenis
ini mampu menyebabkan kerusakan yang parah pada jaringan tubuh. Asam klorida
kerap ditemukan pada produk pupuk, pembersih porselen, pembersih kamar mandi,
dan bahan kimia untuk kolam. Bila terkena kulit, HCl bisa membuat kulit melepuh, terbakar,
dan nyeri. Jika tidak sengaja tertelan, bahan kimia ini bisa menyebabkan nyeri
seperti terbakar yang parah, sakit perut hebat, muntah darah, dan nyeri dada. Sementara jika
terhirup, asam klorida bisa menyebabkan kerusakan pada paru-paru yang membuat
pengambilan oksigen terganggu. Hal ini menyebabkan kebiruan pada bibir dan
kuku, dada terasa sesak, tersedak, batuk darah, pusing, serta pingsan.
Bila terkena
percikan asam klorida pada mata atau kulit, kamu dianjurkan untuk membilas
bagian yang terkena dengan air selama 15 menit. Jika tertelan, kamu sangat
dianjurkan untuk segera minum air atau susu. Jangan coba untuk memuntahkannya.
Sedangkan
bila menghirup bahan kimia beracun ini, segera pindah ke tempat terbuka dan
hirup udara segar. Setelah itu, segera ke rumah sakit terdekat untuk melakukan
pemeriksaan.
5. Asam sulfat
Asam sulfat
kerap ditemukan pada aki mobil, sebagian produk deterjen, pupuk, dan pembersih
kamar mandi. Bila bercampur dengan air, asam sulfat bisa bereaksi dan
menghasilkan panas. Bahan kimia ini juga bersifat merusak, layaknya asam
klorida. Asam
sulfat akan menimbulkan iritasi yang parah jika terkena jaringan tubuh. Jika
tertelan, bahan kimia ini bisa membakar mulut dan tenggorokan, merusak lambung,
dan bahkan menimbulkan kematian. Sedangkan bila masuk ke mata, asam sulfat bisa
menyebabkan kebutaan.
Referensi:
https://www.neutron.co.id/info/pentingnya-kimia-di-kehidupan
https://www.kelaspintar.id/blog/edutech/peran-kimia-dalam-kehidupan-4858/
https://www.alodokter.com/5-bahan-kimia-sehari-hari-yang-bisa-berbahaya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.