.

Senin, 08 November 2021

SUMBER PENCEMARAN UDARA DAN BAHAN-BAHAN PENCEMARNYA

Oleh Listiyani (@T18-Listiyani)

 

 


ABSTRAK

Pertumbuhan polusi kota dan tingkat industrialisasi yang tak terhindar akan mengarah pada kebutuhan energi yang lebih besar, dan pada umumnya akan menghasilkan pembuangan limbah/zat pencemar lebih banyak. Limbah dan zat pencemar tersebut menyebabkan pencemaran, salah satunya pencemaran udara. Sumber pencemaran udara disebabkan oleh faktor kegiatan manusia, sumber alami, dan sumber lain. Bahan-bahan pencemar dibedakan menjadi dua, yaitu bahan pencemar primer dan bahan pencemar sekunder. Bahan pencemar yang biasanya dapat menyebabkan pencemaran udara, antara lain karbon dioksida (CO2), karbon monoksida (CO), SO, SO2, chlorofluorocarbon (CFC), dan asap rokok.

Kata Kunci : pencemaran udara, penyebab pencemaran, bahan pencemar

 

ABSTARCT

Urban pollution growth and inevitable levels of industrialization will lead to greater energy needs, and will generally result in the disposal of more waste/contaminants. Waste and polluting substances cause pollution, one of which is air pollution. Source of air pollution caused by human activity factors, natural sources, and other sources. Polluting materials are divided into two, namely primary polluters and secondary pollutants. Contaminants that can usually cause air pollution include carbon dioxide (CO2), carbon monoxide (CO), SO, SO2, chlorofluorocarbon (CFC), and cigarette smoke.

Key Words : air pollution, causes of pollution, polluting materials

 

PENDAHULUAN

            Menurut Oktara (2008), rusaknya atau semakin sempitnya lahan hijau atau pepohonan di suatau daerah juga dapat memperburuk kualitas udara di tempat tersebut. Semakin banyak kendaraan bermotor dan alat-alat industri yang mengeluarkan gas yang mencemarkan lingkungan akan semakin parah pula pencemaran udara yang terjadi.

            Pembangunan industri yang dimaksudkan untuk menyerap tenaga kerja dan meningkatkan kesejahteraan penduduk. Berkembangnya pembangunan industri menciptakan kawasan industri. Kawasan industri ini berdampak negative terhadap lingkungan hidup disekitarnya. Proses produksi industri, selain menghasilkan barang juga menghasilkan limbah. Asap, dan debu dari industri dapat mencemari udara, sedangkan limbah cair industri dapat mencemari air.

            Dengan meningkatnya jumlah penduduk maka kendaraan bermotor juga bertambah jumlahnya. Bertambahnya jumlah kendaraan ini menyebabkan kemacetan dan kendaraan bermotor menghasilkan gas buang yang dilepas ke udara. Gas buang dari kendaraan bermotor dapat mencemari udara dan menimbulkan pencemaran udara.

 

RUMUSAN MASALAH

1.     Apa yang menyebabkan pencemaran udara?

2.     Apa yang dimaksud dengan bahan pencemar udara?

3.     Apa saja yang termasuk ke dalam bahan pencemar udara?

 

TUJUAN

1.     Untuk mengetahui penyebab pencemaran udara.

2.     Untuk mengetahui bahan pencemar udara.

3.     Untuk mengetahui bahan yang termasuk ked lam bahan pencemar udara.

 

PEMBAHASAN

            Menurut Solehudin (2019), pertumbuhan polusi kota dan tingkat industrialisasi yang tak terhindar akan mengarah pada kebutuhan energi yang lebih besar, dan pada umumnya akan menghasilkan pembuangan limbah/zat pencemar lebih banyak. Pembakaran bahan bakar fosil untuk kegiatan rumah tangga, pembangkit listrik, kendaraan bermotor, dan proses-proses industri meupakan sumber utama dari pembuangan limbah pencemar

            Menurut Haryanto (2018), sumber pencemaran disebabkan oleh faktor kegiatan manusia, sumber alami, dan sumber lain. Kegiatan manusia yang menyebabkan pencemaran udara adalah transportasi oleh gas pembuangan atau asap yang dikeluarkan saat pembakaran, industri oleh limbah yang dihasilkan melalui cerobong asap, pembangkit listri yang masih menggunakan bahan bakar fosil untuk menggerakkan mesinnya, dan pembakaran rumah tangga (perapian, kompor, dan pembakaran sampah. Sedangkan sumber alami berasal dari letusan gunung berapi, kebakaran hutan, rawa-rawa, dan nitrifikasi dan denitrifikasi biologi. Untuk sumber lainnya disebabkan oleh pengangkutan amonia, kebocoran tangki klor, dan timbulnya gas metana dari tempat pembuangan akhir sampah.

Sedangkan sumber pencemaran udara Menurut Hidayat (2021), kegiatan manusia berikutnya yang dapat menimbulkan pencemaran udara: Proses peleburan, seperti proses peleburan baja, pembuatan soda, semen, keramik, aspal. Polutan yang dihasilkannya meliputi debu, uap, dan gas; Pertambangan dan penggalian, polutan yang dihasilkan terutama adalah debu; Proses pengolahan dan pemanasan, seperti proses pengolahan makanan, daging, ikan, dan penyamakan. Polutan yang dihasilkan meliputi asap, debu, dan bau; Pembuangan limbah; baik limbah industri maupun limbah rumah tangga. Polutannya adalah gas H2S yang menimbulkan bau busuk; Proses kimia, seperti pada pemurnian minyak bumi, pengolahan mineral, dan pembuatan keris. Polutan yang dihasilkan umurnya berupa debu, uap dan gas: Proses pembangunan, seperti pembangunan gedung-gedung, jalan dan kegiatan yang semacamnya. Polutannya seperti asap dan debu; Proses percobaan atom atau nuklir, polutan yang dihasilkan terutama adalah gas dan debu radioaktif.

Menurut Machdar (2018), bahan-bahan pencemar dibedakan menjadi dua, yaitu bahan pencemar primer dan bahan pencemar sekunder. Bahan pencemar primer adalaha bahan pencemar yang dikeluarkan dari suatu sumber yang dapat didefinisikan, seperti SO2, CO, NOx, SOx, partikulat, hidrokarbon dan logam. Bahan pencemar sekunder adalah bahan pencemar yang terbentuk di atmosfer dari reaksi kimia, seperti O3, oksidan fotokimia misalnya peroksiasetil nitrat, dan hasil oksidai hidrokarbon.

Menurut Haryanto (2018), contoh bahan-bahan pencemar yang terdapat dalam pencemaran udara antara lain CO2, SO, SO2, CFC, CO, dan asap rokok.

1.     Karbon Dioksida (CO2). Karbon dioksida dihasilkan dari kegiatan pabrik, pembangkit listrik, mesin-mesin berbahan bakar minyak bumi, kendaraan bermotor, kebakaran hutan, dan pembakaran kayu. Peningkatan jumlah karbon dioksida di udara dipengaruhi oleh kegiatan penebangan hutan. Kadar karbon dioksida yang meningkat menyebabkan efek rumah kaca.

2.     Karbon Monoksida (CO). Pembakaran bshsn bsksr minyak pada kendaraan bermotor menghasilkan karbon monoksida. Bila pembakaran tidak sempurna, maka akan menghasilkan karbon monoksida lebih banyak. Menghidupkan mesin mobil di garasi tertutup dan gas monoksida dari knalpot yang bocor kemudian menyusup ke dalam mobil menyebabkan ruang garasi dan mobil tercemar. Hal itu dapat menyebabkan orang yang berada dalam garasi atau mobil keracunan dan dapat meninggal.

3.     SO dan SO2. Selain menghasilkan CO2, pembakaran bahan bakar fosil juga menghasilkan gas belerang (SO dan SO2). Diudara gas tersebut bereaksi dengan nitrogen dioksida dan air hujan yang menyebabkan air hujan menjadi asam yang disebut hujan asam. Hujan asam ini berbahaya bagi manusia, tumbuhan, hewan, dan material.

4.     Chlorofluorocarbon (CFC). Gas CFC termasuk pencemar udara yang berbahaya yang sering digunakan untuk menggembangkan busa, penyejuk ruangan, lemari pendingin,, dan penyemprot rambut. Gas CFC yang lepas ke udara dapat mencapai ozon di stratosfer. Reaksi gas CFC dan ozon menyebabkan lapisan ozon menipis dan berlubang. Bila lapisan ozon berlubang, sinar ultraviolet akan mencapai permukaan bumi dan menyebabkan penyakit kanker kulit,kerusakan retina mata, pertumbuhan tanaman terganggu, bahkan makhluk hidup di bumi terancam mati.

5.     Asap Rokok. Asap rokok berasal dari polutan udara yang berasal dari pembakaran rokok. Asap rokok mengandung berbagai bahan pencemar yang dapat menyebabkan batuk kronis, kanker paru, dan gangguan janin dalam kandungan.

 

KESIMPULAN

            Pembakaran bahan bakar fosil untuk kegiatan rumah tangga, pembangkit listrik, kendaraan bermotor, dan proses-proses industri meupakan sumber utama dari pembuangan limbah pencemar. Sumber pencemaran disebabkan oleh faktor kegiatan manusia, sumber alami, dan sumber lain. Bahan pencemar yang dapat menyebabkan pencemaran udara, antara lain karbon dioksida (CO2), karbon monoksida (CO), SO, SO2, chlorofluorocarbon (CFC), dan asap rokok.

 

DAFTAR PUSTAKA

Haryanto, Tri. 2018. Pencemaran Lingkungan. Klaten : Cempaka Putig. Dalam iPusnas (diunduh 04 November 2021).

Hidayat, Atep Afia. 2021. Pencemaran Udara dan Pencemaran Air. Jakarta : Universitas Mercu Buana.

Machdar, Izarul. 2018. Pengantar Pengendalian Pencemaran (Pencemaran Air, Pencemaran Udara, dan Kebisingan). Yogyakarta : Deepublish. Dalam iPusnas (diunduh 04 November 2021).

Oktara, Bunga. 2008. BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Universitas Indonesia : Fakultas Kesehatan Masyarakat. Dalam http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/123416-S-5436-Hubungan%20antara-Literatur.pdf (diunduh 07 November 2021).

Sholehudin, Asrori. 2019. Hujan Asam. Tangerang : Loka Aksara. Dalam iPusnas (diunduh 5 November 2021).


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.