.

Senin, 01 November 2021

JENIS DAN TINGKATAN PENCEMARAN YANG MERUSAK LINGKUNGAN

 


Oleh: Elena Novian Ramadhani (@T16-Elena)

Program Studi Ilmu Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Mercu Buana.

e-mail : ramadhanielena@gmail.com





 

ABSTRAK

Kesehatan kita  sangat dipengaruhi kondisi lingkungan. Jika lingkungannya bersih, peluang hidup lebih prima akan semakin besar. Sebaliknya ketika lingkungan tercemar, berbagai potensi penyakit akibat virus dan bakteri siap mengintai Anda.

Penyebab pencemaran lingkungan pun ada berbagai macam. Namun, umumnya dikategorikan sebagai satu istilah, yakni polutan.

Polutan merupakan zat, bahan, ataupun organisme yang menghasilkan kondisi pencemaran di lingkungan. Pencemaran sendiri merupakan kondisi berkurangnya kualitas lingkungan hingga berakibat pada berkurangnya pula kesempatan hidup bagi populasi mulai dari tumbuhan, hewan, hingga manusia.

Kata kunci : pencemaran lingkungan, polutan, kimia

 

ABSTRACT          

Our health is greatly influenced by environmental conditions. If the environment is clean, the chances of a better life will be even greater. On the other hand, when the environment is polluted, various potential diseases caused by viruses and bacteria are ready to stalk you.

There are various causes of environmental pollution. However, it is generally categorized as one term, namely pollutant.

Pollutants are substances, materials, or organisms that produce polluting conditions in the environment. Pollution itself is a condition of reduced environmental quality that results in reduced life opportunities for populations ranging from plants, animals, to humans.

Keywords: environmental pollution, pollutant, chemical

 

 PENDAHULUAN

Pengertian istilah “Pencemaran”, yaitu: Pengenalan oleh manusia ke dalam lingkungan zat atau energi yang dapat menyebabkan bahaya bagi manusia kesehatan, kerusakan pada sumber daya hidup dan sistem ekologi, kerusakan pada struktur atau fasilitas atau gangguan terhadap pemanfaatan lingkungan (Appannagari, 2017).

Pencemaran lingkungan adalah salah satu masalah umat manusia yang paling mendesak dan akan tetap demikian di masa mendatang. Aktivitas antropogenik mengganggu siklus alam dan menghasilkan polutan yang mengubah atmosfer, terakumulasi dalam rantai makanan dan mencemari tanah, sungai, dan lautan dunia. Kesehatan manusia dan ekosistem terus dirusak oleh logam beracun, polutan organik yang persisten, radionuklida, dan bahan berbahaya lainnya (Rieuwerts, 2017).

 

RUMUSAN MASALAH

1. Apa saja jenis tingkatan pencemaran lingkungan  ?

2. Apa yang dimaksud Pencemaran Lingkungan?

3. Bagaimana cara mencegah pencemaran lingkungan?

 

TUJUAN

1.   Menjelaskan Jenis Pencemaran Lingkungan

2. Mendefinisikan Pencemaran Lingkungan

3. Menjelaskan Jenis Tingkatan Pencemaran Lingkungan

 

PEMBAHASAN

Berikut uraian singkat mengenai beberapa jenis pencemaran (CEF 2015). (Hathaway. dan 2015). dan (Hill. 2004) 





·         Pencemaran Udara 

Pencemaran udara merupakan yang paling berbahaya jika dibandingkan dengan jenis pencemaran lainnya. Hal yang paling dominan ia|ah konsumsi bahan bakar untuk kepenuan hidup seharihari, seperti untuk memasak, kendaraan bermotor, kegiatan industri, dan sebagainya. Hasil proses pembakaran antara lain melepaskan sejumlah besar bahan kimia ke udara, sekaligus menimbulkan pencemaran.

Penggunaan bahan bakar minyak. kayu dan batubara menimbulkan efek samping dihasilkannya polutan udara. Dari proses penggunaan batubara dilepaskan sulfur dioksida ke udara yang sifatnya beracun, selain itu berpotensi menimbulkan pemanasan global dan hujan asam, ditandai dengan peningkatan suhu, hujan tidak menentu dan kekeringan terjadi di seluruh dunia. sehingga banyak hewan dan tumbuhan yang mengalami kesulitan untuk kelanjutan hidupnya. Polutan di udara berkaitan dengan peningkatan jumlah penderita penyankit asma dan kanker paru-paru pada manusia. Pembahasan mengenai pencemaran udara lebih lanjut pada modul berikut.

 

 

 

·         Pencemaran Air 

Pancemaran air menyebabkan terganggunya semua spesies mahluk hudup yang ada dl Planet Bumi. Sekitar 60 persen spesies hewan dan tumbuhan terdapat di permukaan atau di dalam air. 

Pencemaran air antara lain terjadi karena: Limbah industri yang di buang ke sungai atau perairan lainnya, yang menyebabkan ketidakseimbangan dan menimbulkan kontaminasi bagi organisme di dalam atau di sekitarnya; Penggunaan bahan kimia pertanian seperti insektisida, herbisida dan fungisida di sekitar tanaman, juga menimbulkan pencemaran pada sistem air tanah; Selain itu tumpahan minyak di lepas pantai atau lautan berpotensi menimbulkan kerusakab secara permanen pada badan air. Sumber pencemaran air lainnya ialah kegiatan sehari-hari seperti mencuci pakaian dan peralatan di sekitar kolam, sungau atau danau. Melalui aktivitas tersebut deterjen masuk ke sistem perairan. sebagai dampak sampingnya antara lain penyinaran matahari ke permukaan air menjadi terhambat. selain itu menyebabkan berkurangnya kadar oksigen perairan (Hidayat, 2018).

Sumber polusi utama untuk air permukaan adalah pembuangan limbah perkotaan dan industri yang tidak diolah ke dalam air. Beberapa negara  memiliki standar untuk pembuangan limbah ke air permukaan, tetapi tidak diketahui apakah standar ini diterapkan. Meskipun sumber air tanah di sumur dan lubang bor adalah sumber utama air minum , kualitas air biologis dari sumber air tanah ini sebagian besar rendah di wilayah tersebut karena dekat dengan fasilitas sanitasi. Sumber polusi tanah yang teridentifikasi meliputi kegiatan pertanian, pertambangan, emisi pinggir jalan, bengkel mekanik otomatis, tempat pembuangan sampah, dan limbah elektronik (Fayiga dkk, 2018).

·         Pencemaran Tanah 

Pencemaran tanah terjadi karena penambahan dab akumulasi berbagai bahan kimia ke permukaan atau dalam tanah sebagai akibat dari berbagai aktivitas manusia. Penggunaan pestisida dalam pertanian secara terus menerus menyebabkan terjadinya peningkatan konsentrasi bahan aktifnya di dalam tanah, hal itu berakibat pada perubahan komposisi kimia tanah. Sebagai dampak lanjutannya ialah keberadaan tanah tersebut tidak dapat lagi mendukung pertumbuhan tanaman yang ada di sekitarnya. Begitu pula kondisi mikroorganisme tanah komposisinya menjadi berubah. Begitu pula pembungan limbah industri, limbah pertambangan dan deforestasi dapat mengganggu ekosistem tanah. Berbagai bencana seperti erosi, longsor dan sebagainya juga turut dipengaruhi oleh pencemaran tanah. Tanah yang miskin unsur hara atau mengandung bahan berbahaya beracun akan sulit untuk ditumbuhi tanaman, dengan demikian gejala penggurunan (desertifikasi) pun akan terjadi. 

Dalam beberapa tahun terakhir, orang telah terpapar beberapa jenis zat dengan spektrum luas karena teknologi yang berkembang pesat. Salah satu kelompok zat kimia tersebut adalah pestisida. Pestisida telah menjadi bagian penting dari pertanian untuk melindungi tanaman dan ternak dari serangan hama dan penurunan hasil selama beberapa dekade. Terlepas dari kegunaannya, pestisida dapat menimbulkan potensi risiko terhadap keamanan pangan, lingkungan, dan semua makhluk hidup. Kekhawatiran tentang dampak lingkungan dari penggunaan pestisida berulang telah mendorong penelitian tentang nasib lingkungan dari agen-agen ini, yang dapat beremigrasi dari ladang yang diolah ke udara, tanah lain, dan badan air. Pentingnya pestisida pertanian bagi negara berkembang tidak dapat disangkal (Rathore dan Nollet, 2012).

·         Pencemaran Suara 

Pencemaran suara disebabkan ketika kebisingan yang mengganggu sistem pendengaran pada telinga, yang lebih jauh dapat menimbulkan masalah psikologis seperti stres, hipertensi, gangguan pendengaran, dan sebagainya. Pencemaran suara bisa disebabkan oleh mesin di industri, knalpot kendaraan, musik keras, dan sebagainya. 

·         Pencemaran Radioaktif 

Pencemaran radioaktif menimbulkan dampak yang berbahaya, disebabkan oleh terjadinya kerusakan instalasi nuklir, pembuangan limbah nuklir yang tidak tepat, kecelakaan, dan sebagainya. Berbagai dampak pencemaran radioaktif seperti menyebabkan kanker, kemandulan, kebutaan, cacat pada saat lahir; Selain itu dapat mengurangi kesuburan tanah; serta mempengaruhi kualitas udara dan lain lain.

·         Pencemaran Termal 

Pencemaran termal (panas) terjadi karena kenaikan suhu secara berlebihan dalam lingkungan, sehingga menciptakan perubahan yang tidak diinginkan selama jangka waktu yang lama. Penyebab pencemaran termal antara lain polutan industri, polutan kendaraan bermoror, polutan rumah tangga, pembakaran sampah, dan sebagainya. Pencemaran termal menyebabkan peningkatan rata-rata suhu bumi, lebih jauh lagi menyebabkan perubahan iklim. 

·         Pencemaran Cahaya 

Pencemaran cahaya terjadi karena pencahayaan secara ber|ebihan di suatu lokasi umumnya perkotaan. Pemakaian sumber cahaya secara berlebihan itu antara lain untuk keperluan periklanan, hiburan dan keindahan kota. Pencemaran cahaya berawal dari penggunaan energi listrik yang berlebih bahkan cenderung boros.

Tingkatan Pencemaran

Menurut Badan Kesehatan Dunia, pencemaran yang terjadi di lingkungan terbagi menjadi empat tingkatan, antara lain:

1. Tingkatan Pertama

Pada tingkatan ini, pencemaran tidak menyebabkan kerugian.

2. Tingkatan Kedua

Pada tingkatan ini, pencemaran mulai mengganggu komponen ekosistem dan menimbulkan iritasi pada manusia.

3. Tingkatan Ketiga

Pada tingkatan ini, pencemaran mulai menimbulkan reaksi fatal pada tubuh dan penyakit kronis.

4. Tingkatan Keempat

Pada tingkatan ini, pencemaran sudah terlalu parah dan dapat menimbulkan kematian pada makhluk hidup karena kadar polutan yang sangat tinggi.

 

 

KESIMPULAN

 Pencemaran lingkungan (Environmental poIution) merupakan efek dari perubahan yang tidak diinginkan dalam lingkungan, yang secara langsung berpengaruh buruk terhadap kondisi tumbuhan, hewan dan manusia. Substansi yang menyebabkan pencemaran lingkungan dikenal sebagai polutan, dapat berbentuk padat, cair dan gas. Sebagian besar polutan diproduksi sebagai efek samping dari aktivitas manusia. Sebagai catatan , seorang manusia rata-rata membutuhkan hampir 12-15 kali lebih banyak udara daripada makanan. Jadi, bahkan sejumlah kecil polutan di udara berdampak lebih signifikan dibandingkan dengan tingkat yang sama yang ada pada makanan. Polutan ada yang segera terdegaradasi melalui proses alam, ada juga yang membutuhkan waktu beberapa dekade.

DAFTAR PUSTAKA

Hidayat, Atep. 2021. Berpikir dan Berperasaan Hijau,Menuju Indonesia Maju. Kang Atep Afia Channel. Dalam https://youtube.com/watch?v=VTl4TX60STE&feature=share 

(Diakses pada tanggal 1 November)

Hidayat, Atep Afia. 2021. Kimia Lingkungan dan Studi Mengenai Pencemaran Lingkungan. Modul 9 KPLI. Jakarta: Universitas Mercu Buana

 

M. R. Novindri, S. Hidayani, and E. Z. Lubis . Penerapan Undang-Undang No. 32 Tahun 2009 Dalam Pengolahan Limbah Cair di Usaha Dagang Tahu Jawa (Studi Kasus di Pabrik Tahu Usaha Dagang Jawa). JUNCTO: Jurnal Ilmiah Hukum, vol. 2, no. 1, pp. 60-67, 2020

 

Warlina, Lina. 2004.Pencemaran Air. Makalah pribadi. Dalam http://www.rudyct.com/PPS702-ipb/08234/lina_warlina.pdf

(dIakses pada tanggal 1 November 2021)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.