.

Senin, 25 Oktober 2021

PRINSIP KIMIA HIJAU DALAM PROSES SINTESIS

 Oleh: Nopi Febriani (@T11-Nopi)


Abstrak

Kimia hijau adalah sebuah istilah yang digunakan untuk menciptakan proses kimia yang aman, baik untuk manusia ataupun lingkungan. Ada 12 prinsip yang di jadikan pedoman untuk memperoleh kimia hijau (green chemistry). pada artikel ini akan di bahas mengenai prinsip dari kimia hijau.

Kata kunci: kimia hijau, prinsip kimia hijau

Abstract

Green chemistry is a term used to create chemical processes that are safe for both humans and the environment. There are 12 principles that must be considered to obtain green chemistry (green chemistry). In this article, we will discuss the principles of green chemistry.

Keywords: green chemistry, principles of green chemistry

Pendahuluan

       Istilah 'Kimia Hijau' diciptakan pada 1991 oleh Anastas dari Lembaga Perlindungan Lingkungan (EPA) Amerika Serikat. Tetapi ini tidak berarti bahwa gerakan kimia hijau tidak ada sebelum awal 1990-an tersebut. Beberapa negara telah mulai menjalankan prinsip-prinsip kimia hijau di tahun-tahun sebelumnya dipicu oleh kekhawatiran mulai terganggunya keseimbangan alam dan lingkungan, ancaman terhadap ketersediaan air bersih, dan menipisnya cadangan energi. Kimia hijau menerapkan prinsip baru dalam proses sintesis,pengolahan, dan aplikasi bahan-bahan kimia sedemikian rupa sehingga dapatmenurunkan ancaman terhadap keselamatan lingkungan dan manusia. Kimia hijau, sering juga disebut kimia ramah lingkungan (Environmental benign Chemistry), kimia bersih (Clean Chemistry), ekonomi atom (atom economy), kimia yang dirancang jinak/ramah (benign-by-designchemistry) (Wardencki et al, 2004).

Rumusan Masalah

1.     Apa yang di maksud dengan kimia hijau?

2.     Apa saja prinsip yang menjadi acuan pada kimia hijau?

Tujuan

1.     Mengetahui definisi dari kimia hijau

2.     Mengetahui Prinsip pada kimia hijau

Pembahasan

      Kimia hijau adalah suatu pendekatan terhadap perancangan, proses pembuatan, dan pemanfaatan produk-produk kimia sedemikian rupa sehingga dapat mengurangi atau menghilangkan bahaya dampak buruk dari zat kimia terhadap lingkungan ataupun manusia.

       Pada awal 1990-an, Kimia hijau (green chemistry) mulai dikenal secara global setelah Environmental Protection Agency (EPA) mengeluarkan Pollution Prevention Act yang merupakan kebijakan nasional yang bertujuan untuk mencegah atau mengurangi polusi.

      Tahun 1998, Anastas dan Warner mengusulkan konsep “The Twelve Principles of Green Chemistry” yang digunakan sebagai pedoman kimia hijau terkait dengan bahan kimia, proses, dan produk yang lebih hijau (lebih ramah lingkungan).  Berikut adalah ke-12 prinsip kimia hijau yang diusulkan oleh Anastas dan Warner:

1)         Pencegahan

                 Lebih baik mencegah dari pada meremidiasi limbah yang timbul setelah proses sintesis, karena biaya untuk meremidiasi limbah sangat besar.

2)         Atom ekonomi

                 Metode sintetis harus dirancang untuk memaksimalkan penggabungan semua bahan baku yang digunakan dalam proses menjadi produk akhir.

3)         Minimalkan zat kimia berbahaya

                 Sintesis zat kimia diupayakan menggunakan dan menghasilkan zat-zat dengan toksisitas serendah mungkin;

4)         Merancang zat kimia fungsional yang aman

                 Produk kimia harus dirancang untuk mempengaruhi fungsi yang diinginkan dengan meminimalkan toksisitasnya

5)         Penggunaan pelarut dan zat pelengkap yang aman

                 Menghindari penggunaan zat tambahan berbahaya (misalnya pelarut, agen pemisahan agen)

6)         Efisiensi energi

                 Penggunaan energi dari proses kimia harus harus diminimalkan. Jika memungkinkan, proses sintetis harus dilakukan pada suhu dan tekanan rendah.

7)         Penggunaan bahan mentah Terbarukan

                 Sebisa mungkin menerapkan penggunaan bahan mentah yang terbarukan, bukan yang menghabiskan sumber daya.

8)         Kurangi pemanfaatan zat derivatif

                 Menghindari penggunaan bahan-bahan tambahan yang hanya akan menambah jumlah limbah.

9)         Katalis

Pemanfaatan katalis seselektif mungkin dan yang merupakan reagen dengan sifat stokiometrik yang paling baik.

10)       Rancang degradasinya

        Produk kimia harus dirancang sedemikian rupa sehingga mudah diuraikan di akhir fungsinya;

11)       Pemantauan keamanan secara real-time

       Harus dilakukan pemantauan dan pencegahan terbentuknya zat berbahaya secara langsung pada setiap tahap dari proses sintesis.

12)       Penerapan kimia aman

       Zat dan bentuk zat yang digunakan dalam proses kimia harus dipilih untuk meminimalkan potensi kecelakaan kimia, termasuk pelepasan ke lingkungan, ledakan, dan kebakaran

Kesimpulan

     Kimia hijau adalah suatu pendekatan terhadap perancangan, proses pembuatan, dan pemanfaatan produk-produk kimia sedemikian rupa sehingga dapat mengurangi atau menghilangkan bahaya dampak buruk dari zat kimia terhadap lingkungan ataupun manusia. Dan dalam pengaplikasiannya kimia hijau berpedoman pada 12 prinsip yang di usulam oleh Anastas dan Warner (1998).

Daftar Pustaka

Anwar, Muslih. 2015. Kimia Hijau/ Green Chemisty. Dalam http://bptba.lipi.go.id/bptba3.1/?lang=id&u=blog-single&p=343. (Diakses Pada 24 oktober 2021).

Mustafa, Dina. 2016. Kimia Hijau dan Pembangunan Kesehatan yang Berkelanjutan di Perkotaan. Dalam http://repository.ut.ac.id/7091/1/UTFMIPA2016-07-dina.pdf. (Diakses Pada 24 Oktober 2021).

Hidayat, Atep afia. 2021. Industri Kimia di Masa Depan. Jakarta: Universitas Mercu Buana.

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.