.

Minggu, 10 Oktober 2021

Pentingnya Pengetahuan Konsep pada Kimia Kontekstual Mengenai Energi dan Minyak Bumi

  Oleh : Mohammmad Simar Kurniawan

(@T12-Simar)


Abstrak 

Pembelajaran kimia berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga pembelajaran kimia bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Kimia Kontekstual atau Kimia Kekinian berkaitan dengan beragam aspek kehidupan manusia. Pembelajaran kimia kontekstual bisa berupa mengidentifikasi dan menjelaskan fenomena dan proses kimia yang terjadi di dalam kehidupan sehari-hari terutama yang berkaitan dengan energi dan minyak Bumi. Minyak bumi merupakan energi yang tak terbarukan. Beberapa teori menyatakan bahwa minyak bumi berasal dari mikro organisme yang mengalami perubahan komposisi dan struktur karena proses biokimia di bawah pengaruh tekanan dan suhu tertentu dalam rentang waktu yang sangat panjang sehingga butuh waktu yang lama untuk bisa terbentuk kembali. Energi merupakan salah satu substansi dasar yang mendasari terjadinya suatu aktivitas dalam kehidupan manusia sehari-harinya, pengunaan energi ini sering disebut dengan istilah konsumsi energi, yan meliputi proses pengunaan energi dalam berbagai sektor baik secara perorangan maupun kelompok, nasioanal ataupun internasional.

Kata Kunci : kimia kontekstual, energi, minyak bumi

Abstract

Chemistry learning is related to how to find out about nature systematically, so that learning chemistry is not only mastery of a collection of knowledge in the form of facts, concepts, or principles but also a process of discovery. Contextual Chemistry or Contemporary Chemistry deals with various aspects of human life. Contextual chemistry learning can be in the form of identifying and explaining chemical phenomena and processes that occur in everyday life, especially those related to energy and petroleum. Petroleum is a non-renewable energy. Some theories state that petroleum comes from micro-organisms that undergo changes in composition and structure due to biochemical processes under the influence of certain pressures and temperatures in a very long time span so that it takes a long time to be re-formed. Energy is one of the basic substances that underlie the occurrence of an activity in daily human life, the use of energy is often referred to as energy consumption, which includes the process of using energy in various sectors, both individually and in groups, nationally or internationally.
Keywords: contextual chemistry, energy, petroleum

I. PENDAHULUAN
Kimia berkenaan dengan kajian-kajian tentang struktur dan komposisi materi, perubahan yang dapat dialami materi, dan fenomena-fenomena lain yang menyertai perubahan materi (Rismawati, 2016). Dalam kehidupan sehari-hari baik manusia, hewan, maupun tumbuhan memerlukan energi untuk melakukan aktivitasnya. Demikian juga dengan berbagai jenis mesin, mesin baru dapat berfungsi jika ada energi untuk menggerakkannya. Energi yang digunakan oleh manusia, hewan, dan tumbuhan berasal dari berbagai makanan dan minuman yang dikonsumsinya. Energi saat ini menjadi topik yang menarik perhatian sebagian besar masyarakat dunia. Seiring dengan perkembangan zaman, sumber daya energi memiliki peranan penting bagi keberlangsungan hidup sehari-hari manusia, seperti penggunaan minyak bumi untuk sektor transportasi atau penggunaan energi batu bara untuk penopang kegiatan industri. Energi juga berperan dalam menopang kemajuan perekonomian suatu negara. Negara-Negara maju yang mengalami pertumbuhan ekonomi karena bergantung kepada minyak murah, menyadari rapuhnya struktur pasokan energi mereka.tidak terkecuali Jepang hal ini menyebabkan munculnya tingkat inflasi sebesar 23% di negara tersebut.  Ketersedian energi dapat berpengaruh terhadap pembangunan ekonomi suatu negara. Energi merupakan hal yang penting dalam proses produksi. Kebutuhan terhadap energi dapat berpengaruh pada kegiatan ekonomi, baik ekonomi mikro maupun makro Minyak bumi merupakan energi yang tak terbarukan. 
Hampir semua masyarakat di dunia bertumpu pada penggunaan hasil olahan minyak bumi sebagai sumber energi, dari skala industri sampai dengan rumah tangga. Hal ini menyebabkan minyak bumi menjadi komoditas barang mahal. Sumber energi utama yang digunakan di berbagai negara adalah minyak bumi. Eksploitasi secara ekstensif dan berkepanjangan menyebabkan cadangan minyak bumi semakin menipis dan harganya melonjak secara tajam dari tahun ke tahun. Diantaranya berbagai produk
olahan minyak bumi, seperti bensin, minyak tanah, minyak solar, dan avtur. Beberapa teori menyatakan bahwa minyak bumi berasal dari mikro organisme yang mengalami perubahan komposisi dan struktur karena proses biokimia di bawah pengaruh tekanan dan suhu tertentu dalam rentang waktu yang sangat panjang sehingga butuh waktu yang lama untuk bisa terbentuk kembali. Sementara itu tingginya tingkat ketergantungan masyarakat dunia pada minyak bumi. Mendarong eksplorasi yang besar-besaran sehingga menyebabkan cepat habisnya adangan minyak bumi.

II. PERMASALAHAN 
1.   Apa itu  kimia kontekstual ?
2. Apa itu Minyak bumi ?
3. Bagaimanakah proses pembentukan terjadinya minyak bumi ? 
4. Apa saja komposisi serta kandungan yang terdapat dalam minyak bumi? 
5. Apa manfaat minyak bumi ?

III. PEMBAHASAN
Kimia kontekstual ialah ilmu kimia yang mengkaji dan membahas mengenai topik tentang berbagai hal yang memiliki kaitan erat dengan kehidupan manusia sehari-hari, yang mencakup dan mengidentiikasi berbagai hal hal yang berkaitan dengan kimia serta isu yang sedang menjadi topik hangat pembicaraan di masyarakat. Menurut Mudasir (2012), perkuliahan Kimia Kontekstual dirancang untuk membekali mahasiswa dengan persoalan-persoalan kemasyarakatan dan kekinian yang terkait dengan bidang kimia serta memperkenalkan mahasiswa terhadap trend global penelitian kimia di masa yang akan datang. Adapun luaran pembelajaran (learning outcomes) Kimia Kontekstual antara lain: Mengidentifikasi dan menjelaskan fenomena dan proses kimia yang ditemukan dalam kehidupan-sehari-hari terutama yang berkaitan dengan bidang energi, lingkungan, pangan, obat, dan polimer, Menggunakan prinsip kimia untuk menjelaskan proses kimia tertentu dan sebaliknya mampu mengetahui dasar teoritiknya dari suatu proses kimia yang ada di sekitar kita, dan Memahami bahwa kimia adalah merupakan central science dan mampu menunjukkan secara jelas hubungan :n engaruhnya dengan cabang ilmu pengetahuan yang lain.
Minyak bumi merupakan campuran berbagai macam zat organik. Tetapi komponen pokoknya hidrokarbon. Minyak bumi disebut juga minyak mineral karena diperoleh dalam bentuk campuran dengan mineral lain. Minyak bumi tidak langsung didapatkan dari hewan maupun tumbuhan. Melainkan dari fosil, oleh karena itu minyak bumi dikatakan sebagai salah satu bahan bakar fosil. Minyak bumi dan gas alam berasal dari jasad renik lautan, tumbuhan dan hewan yang mati sekitar 150 juta tahun yang lalu. Sisa-sisa organisme tersebut mengendap di dasar lautan, kemudian ditutupi oleh lumpur. Lapisan lumpur tersebut lambat laun berubah menjadi batuan karena pengaruh tekanan lapisan di atasnya. Sementara itu, dengan meningkatnya tekanan dan suhu, bakteri anaerob menguraikan sisa-sisa jasad renik tersebut dan mengubahnya menjadi minyak dan gas. Minyak Bumi telah digunakan oleh manusia sejak zaman kuno, dan sampai saat ini masih merupakan komoditas yang penting. Minyak Bumi menjadi bahan bakar utama setelah ditemukannya mesin pembakaran dalam, semakin majunya penerbangan komersial, dan meningkatnaya penggunaan plastik.
Minyak bumi terbentuk dari penguraian senyawa-senyawa organik dari jasad mikroorganisme jutaan tahun yang lalu di dasar laut atau di darat. Sisa-sisa tumbuhan dan hewan tersebut tertimbun oleh endapan pasir, lumpur, dan zat-zat lain selama jutaan tahun dan mendapat tekanan serta panas bumi secara alami. Bersamaan dengan proses tersebut, bakteri pengurai merombak senyawa-senyawa kompleks dalam jasad organik menjadi senyawa-senyawa hidrokarbon. Daerah di dalam lapisan tanah yang kedap air tempat terkumpulnya minyak bumi disebut cekungan atau antiklinal. Lapisan paling bawah dari cekungan ini berupa air tawar atau air asin, sedangkan lapisan di atasnya berupa minyak bumi bercampur gas alam. Gas alam berada di lapisan atas minyak bumi karena massa jenisnya lebih ringan daripada massa jenis minyak bumi. Apabila akumulasi minyak bumi di suatu cekungan cukup banyak dan
secara komersial menguntungkan, minyak bumi tersebut diambil dengan cara pengeboran. Minyak bumi diambil dari sumur minyak yang ada di pertambangan-pertambangan minyak. Walaupun minyak bumi dan gas alam terbentuk di dasar lautan, banyak sumber minyak bumi yang terdapat di daratan. Hal ini terjadi karena pergerakan kulit bumi, sehingga sebagian lautan menjadi daratan. Proses penguraian ini berlangsung sangat lamban sehingga untuk membentuk minyak bumi dibutuhkan waktu yang sangat lama. Itulah sebabnya minyak bumi termasuk sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui, sehingga dibutuhkan kebijaksanaan dalam eksplorasi dan pemakaiannya

Dewasa ini terdapat dua teori utama yang berkembang mengenai asal usul terjadinya minyak bumi, antara lain:
1. Teori Anorganik


Macquir (Prancis, 1758) merupakan orang pertama yang pertama kali mengemukakan pendapat bahwa minyak bumi berasal darri umbuh-tumbuhan. Kemudian M.W Lamanosow (Rusia, 1763) juga mengemukakan hal yang sama. Pendapat di atas juga didukung oleh sarjana lain seperti, Nem Beery, Engler, Bruk, bearl, Hofer. Mereka mengatakan bahwa ”minyak dan gas bumi berasal dari organisme laut yang telah mati berjuta-juta tahun yang lalu dan membentuk sebuah lapisan dalam perut bumi.”
CaCO3 + Alkali → CaC2 + HO → HC = CH → Minyak bumi
2. Teori Anorganik 
Barthelot (1866) mengemukakan di dalam minyak bumi terdapat logam alkali, yang dalam keadaan bebas dengan temperatur tingi akan bersentuhan dengan C02 membentuk asitilena. Kemudian Mendeleyev (1877) mengemukakan bahwa minyak bumi tebentuk akibat adanya pengaruh kerja uap pada karbida-karbida logam di dalam bumi. Selain itu juga ada pernyataan beberapa ahli yang mengemukakan bahwa minyak bumi mulai terbentuk sejak zaman prasejarah, jauh sebelum bumi terbentuk dan bersamaan dengan proses terbentuknya bumi. Pernyataan itu berdasar fakta ditemukannya material hidrokarbon dalam beberapa batuan meteor dan di atmosfir beberapa planet lain. Ada beberapa Komponen Utama Minyak Bumi di antaranya :
1. Senyawa hidokarbon alifatik rantai lurus 

Senyawa hidokabon alifatik rantai lurus biasa disebut alkana atau normal parafin. Senyawa ini banyak terdapat dalam gas alam dan minyak bumi yang memiliki antai karbon pendek. Contoh: Etana Propana 
2. Senyawa hidrokarbon bentuk siklik 
Senyawa hidrokarbon siklik merupakan snyawa hidrokarbon golongan sikloalkana atau sikloparafin. Senyawa hidrokarbon ini memiliki rumus molekul sama dengan alkena., tetapi tidak memiliki ikatan rangkap dua dan membentuk dtruktur cinicin. Dalam minyak bumi, antarmolekul siklik tersebut kadag-kadanag bergabung membentuk suatu molekul yang terdii atas beberapa senyawa siklik. 
3. Senyawa Hidrokarbon Alifatik Rantai Bercabang 
Senyawa golongan isoalkana atau isoparafin. Jumlah senyawa hidrokarbon ini tidak sebanyak senyawa hidrokarbon alifatik rantai lurus dan senyawa hidrokarbon bentuk siklik. 
4. Senyawa Hidrokarbon Aromatik 
Senyawa hidrokarbon aromatik merupakan senyawa hidrokarbon yang berbentuk siklik segienam, berikatan rangkap dua selang-seling, dan merupakan senyawa hidrokarbon tak jenuh. Pada umumnya, senyawa
Proses Pengolahan Minyak Bumi Minyak bumi biasanya berada 3-4 km di bawah permukaan laut. Minyak bumi diperoleh dengan membuat sumur bor. Minyak mentah yang diperoleh ditampung dalam kapal tanker atau dialirkan melalui pipa ke stasiun tangki atau ke kilang minyak. Minyak mentah (cude oil) berbentuk cairan kental hitam dan berbau kurang sedap. Minyak mentah belum dapat digunakan sebagai bahan bakar maupun untuk keperluan lainnya, tetapi harus diolah terlebih dahulu. Minyak mentah mengandung sekitar 500 jenis hidrokarbon dengan jumlah atom C-1 sampai 50. Titik didih hidrokarbon meningkat seiring bertambahnya jumlah atom C yang berada di dalam molekulnya. Oleh karena itu, pengolahan minyak bumi dilakukan melalui destilasi bertingkat, dimana minyak mentah dipisahkan ke dalam kelompok-kelompok (fraksi) dengan titik didih yang mirip.
  Keberadaan minyak bumi dan berbagai macam produk olahannya memiliki manfaat yang sangat penting bagi kehidupan kita sehari-hari, sebagai contoh penggunaan minyak tanah, gas, dan bensin. Tanpa ketiga produk hasil olahan minyak bumi tersebut mungkin kegiatan pendidikan, perekonomian, pertanian, dan aspek-aspek lainnya tidak akan dapat berjalan lancar. Dibawah ini adalah beberapa produk hasil olahan minyak bumi beserta pemanfaatannya : 
1. Gas : Sebagai bahan bakar LPG dan bahan baku untuk sintesis senyawa organik. 
2. Bensin ( Gasoline ) : Bahan bakar kendaraan bermotor. 
3. Naptha ( petroleum Eter ) : Untuk sintesis senyawa organik yang digunakan untuk pembuatan plastik, detergen, obat, cat, bahan pakaian, dan kosmetik. Serta biasa digunakan sebagai pelarut dalam industri. 
4. Kerosin ( minyak tanah ) : Sebagai bahan bakar pesawat udara, bahan bakar kompor parafin, dan Biasa digunakan sebagai bahan bakar untuk keperluan rumah tangga. Selain itu kerosin juga digunakan sebagai bahan baku pembuatan bensin melalui proses cracking dan Kerosin biasa di gunakan untuk membasmi serangga seperti semut dan mengusir kecoa. Kadang di gunakan juga sebagai campuran dalam cairan pembasmi serangga seperti pada Baygon. 
5. Minyak Solar dan Diesel sebagai bahan bakar untuk mesin diesel pada kendaraan bermotor seperti bus, truk, kereta api dan traktor. Selain itu, minyak solar juga digunakan sebagai bahan baku pembuatan bensin melalui proses cracking. 
6. Minyak Pelumas : Sebagai minyak pelumas. 
7. Residu, terdiri dari : 
A. Parafin : digunakan dalam proses pembuatan obat-obatan, kosmetika, tutup botol, industri tenun menenun, korek api, lilin batik, dan lain sebagainnya. 
B. Aspal : digunakan sebagai pengeras jalan raya. 


IV. KESIMPULAN 
Semua energi yang digunakan adalah energi yang bersumber dari alam, baik yang dapat diperbaharui maupun energi fosil, dan energi yang dikonsumsi manusia hanyalah sebagian kecil dari banyaknya energi yang ada di alam, maka dari itu itu, alangkah baiknya kita sebagai pelaku pengguna energi memulai menghemat penggunaan energi di manapun kita berada, baik dirumah di sekolah, ditempat kerja ataupun di lingkungan luar. Menghemat energi merupakan langkah meningkatkan efisiensi dan efektifitas pemakaian energi semaksimal dan sebisa mungkin. Bukan mengurangi atau menghentikan pemakaian akan energi. Minyak bumi selain bahan bakar juga sebagai bahan industri kimia yang penting dan bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari yang disebut petrokimia. Akan tetapi di balik banyak manfaat
tadi minyak bumi juga mempunyai beberapa dampak negatif yang sangat berbahaya bagi lingkungan, seperti pemanasan global, hujan asam ,dan lain-lain. Yang semuanya itu berdampak langsung bagi kelangsungan hidup makhluk hidup. 

VI. DAFTAR PUSTAKA

Aryanti, Reny. 2015. TUGAS MAKALAH
APLIKASI KOMPUTER. Palembang : Universitas Sriwijaya. Dalam https://pdfcoffee.com/makalah-minyak-bumi-9-pdf-free.html
(Diunduh 8 Oktober 2021)

Hidayat, Atep Afia. 2021. Kimia Kontekstual. Modul Kimia dan Pengetahuan Lingkungan Industri. Jakarta : Universitas Mercu Buana

Irtas, Dentri. 2013. ENERGI KONVENSIONAL DAN NON KONVENSIONAL
ENERGI MINYAK BUMI. Palembang : Politeknik Negeri Sriwijaya. Dalam https://pdfslide.tips/reader/f/makalah-energi-minyak-bumi
(Diunduh 8 oktober 2021)

Sugiarti. 2015. MODEL PEMBELAJARAN KIMIA KONTEKSTUAL BERBASIS 
LINGKUNGAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR. Makasar : Universitas Negeri Makasar. Dalam http://ojs.unm.ac.id/JEST/article/download/1142/329
(Dinduh 8 Oktober 2021)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.