Oleh: Shafa Almaliya (@T24-Shafa)
Program Studi: Teknik Industri
Fakultas: Teknik, Universitas Mercu Buana
e-mail: shafaalmaliya@gmail.com
Abstrak
Produk yang dihasilkan dari industri
merupakan produk yang diperlukan oleh manusia dalam hal ini produk tersebut
mempunyai nilai tambah. Alkohol merupakan senyawa yang memiliki gugus
fungsional –OH yang terikat pada rantai karbon alifatik. Dalam molekul alkohol,
Gugus fungsi –OH berikatan secara kovalen dengan atom karbon. Alkohol yang
memiliki satu gugus –OH disebut dengan monoalkohol, sedangkan yang memiliki
lebih dari satu gugus –OH disebut dengan polialkohol. Alkanol merupakan
monoalkohol turunan alkana. Rumus umum dari alkohol adalah CnH2n+1 OH atau
ditulis R-OH, satu atom H dari alkana diganti oleh gugus OH.
Kata kunci: industry, kimia, alkohol, senyawa, karbon.
Abstract
Products produced from industry are
products that are needed by humans in this case the product has added value.
Alcohols are compounds that have the –OH functional group attached to an
aliphatic carbon chain. In alcohol molecules, the –OH functional group is
covalently bonded to a carbon atom. Alcohols that have one –OH group are called
monoalcohols, while those with more than one –OH group are called polyalcohols.
Alkanols are monoalcohols derived from alkanes. The general formula for alcohol
is CnH2n+1 OH or written R-OH, one H atom of the alkane is replaced by an OH
group.
Keywords: industry, chemical, alcohol,
compound, carbon.
Pendahuluan
Industri kimia berasal dari kata
“industri” dan “kimia”. Industri adalah suatu proses yang mengubah bahan-baku
menjadi produk yang berguna atau mempunyai nilai-tambah, serta produk tersebut
dapat digunakan secara langsung oleh konsumen sebagai pengguna akhir dan produk
tersebut disebut dengan “produk-akhir”. Produk dari industri tersebut dapat
juga digunakan sebagai bahan baku oleh industri lain yang disebut juga sebagai “produk-antara”.
Produk dalam Kimia Industri tentunya melibatkan Industri yang menghasilkan zat
kimia. Sedangkan bahan baku yang diproses dalam industri tersebut dapat
diperoleh melalui proses penambangan, petrokimia, pertanian atau sumber-sumber
lain.
Alkohol adalah salah satu dari sekelompok
senyawa organik yang dibentuk dari hidrokarbon-hidrokarbon oleh pertukaran satu
atau lebih gugus hidroksil dengan atom-atom hidrogen dalam jumlah yang sama;
istilah ini meluas untuk berbagai hasil pertukaran yang bereaksi netral dan
mengandung satu atau lebih gugus alkohol (Dorland, 2002).
Alkohol merupakan senyawa seperti air yang
satu hidrogennya diganti oleh rantai atau cincin hidrokarbon. Sifat fisis
alkohol, alkohol mempunyai titik didih yang tinggi dibandingkan alkana-alkana yang jumlah atom C-nya sama. Hal ini
disebabkan antara molekul alkohol membentuk ikatan hidrogen. Rumus umum alkohol
R – OH, dengan R adalah suatu alkil baik alifatik maupun siklik. Dalam alkohol,
semakin banyak cabang semakin rendah titik didihnya. Sedangkan dalam air,
metanol, etanol, propanol mudah larut dan hanya butanol yang sedikit larut.
Rumusan
Masalah
a. Apakah
yang dimaksud dengan alkohol?
b. Apakah
jenis-jenis alkohol?
c. Bagaimana
cara pembuatan alkohol?
d. Apakah
kegunaan alkohol?
Tujuan
a. Untuk
mengetahui apa yang dimaksud dengan alkohol.
b. Untuk
mengetahui jenis-jenis alkohol
c. Untuk
mengetahui cara pembuatan alkohol.
d. Untuk
mengetahui kegunaan alkohol.
Pembahasan
Alkohol dapat berupa cairan encer dan
mudah bercampur dengan air dalam segala perbandingan (Brady, 1999). Gugus
fungsional alkohol adalah gugus hidroksil yang terikat pada karbon hibridisasi
sp3 . Rumus kimia umum alkohol adalah CnH2n+1OH'. Ada tiga jenis utama alkohol
primer, sekunder, dan tersier. Nama-nama ini merujuk pada jumlah karbon yang
terikat pada karbon C-OH. Masing-masing kelompok alkohol ini juga memiliki
beberapa perbedaan kimiawi.
Jenis-jenis
Alkohol
1.
Alkohol Primer Pada alkohol primer (1°),
atom karbon yang membawa gugus - OH hanya terikat pada satu gugus alkil.
Contohnya CH3CH2CH2OH (C3H7O). Ada pengecualian untuk metanol, CH3OH, dimana
metanol ini dianggap sebagai sebuah alkohol primer meskipun tidak ada gugus
alkil yang terikat pada atom karbon yang membawa gugus -OH.
2.
Alkohol sekunder Pada alkohol sekunder
(2°), atom karbon yang mengikat gugus -OH berikatan langsung dengan dua gugus
alkil, kedua gugus alkil ini bisa sama atau berbeda.
3. Alkohol tersier Pada alkohol tersier (3°), atom karbon yang mengikat gugus - OH berikatan langsung dengan tiga gugus alkil, yang bisa merupakan kombinasi dari alkil yang sama atau berbeda. Suatu alkohol primer dapat dioksidasi menjadi aldehida atau asam karboksil. Alkohol sekunder dapat dioksidasi menjadi keton saja. Sedangkan pada alkohol tersier menolak oksidasi dengan larutan basa, dalam larutan asam, alkohol mengalami dehidrasi menghasilkan alkena yang kemudian dioksidasi (Fessenden, 1997).
Sintesis Alkohol
Secara sintesis, dilakukan dengan menggunakan reaksi elementer ( hidrasi katalitik etana), yaitu:
1. Mereaksikan Alkil Halida (Halo alkana) dengan Basa Reaksi antara alkil halida dengan basa akan menghasilkan alkohol dan garam.
RX
+ KOH → ROH + KX
Cara ini digunakan secara khusus untuk membuat amil alkohol dalam skala besar, yaitu dengan mereaksikan kloropentana dan KOH.
2. Mereduksi Aldehida dan Keton. Reaksi aldehida oleh hidrogen menghasilkan alkohol primer. RCHO + H2 → ROH Sedangkan reaksi keton oleh hidrogen menghasilkan alkohol sekunder. ROR + H2 → ROH Alkohol tersier tidak dapat dihasilkan melalui reaksi reduksi.
3.
Hidrolisis Alkil Hidrogensulfat. Pembuatan
alkohol dengan cara hidrolisis alkil hidrogen sulfat banyak digunakan untuk
membuat etanol perdagangan. Senyawa etil hidrogensulfat yang diperlukan dibuat
dari reaksi adisi H2SO4 pada etena.
Contoh:
CH3-CH2-SO3H + H2O → CH3CH2OH
+ H2SO4
4.
Hidrasi Alkena. Alkena jika dikenai reaksi
hidrasi dengan adanya asam encer akan menghasilkan alkohol. Sebagai contoh,
hidrasi etilena akan menghasilkan etil alkohol (etanol). Reaksinya adalah:
CH2=CH2
+ H2O ⇌
CH3CH2OH
5.
Hidrolisis Ester. Rumus ester suatu asam
organik adalah RCOOR'. Bila ester tersebut dihidrolisis dapat menghasilkan
alkohol dan asam karboksilat menurut persamaan reaksi:
RCOOR'
+ H2O ⇌
RCOOH + R'OH Cara hidrolisis ini ditempuh saat tidak ada cara lain untuk
membuat suatu alkohol yang diperlukan.
6.
Pembuatan Alkohol dari Alkena. Etanol
dibuat dalam skala produksi dengan mereaksikan etena dengan uap. Katalis yang
digunakan adalah silikon dioksida padat yang dilapisi dengan asam fosfat (V).
Reaksi yang terjadi dapat balik (reversibel). Hanya 5 % dari etena yang diubah
menjadi etanol pada setiap kali pemasukan ke dalam reaktor. Dengan mengeluarkan
etanol dari campuran kesetimbangan dan mendaur-ulang etena, maka pengubahan
etena menjadi etanol secara keseluruhan dapat mencapai 95 %.
Diagram
alir untuk reaksi yang terjadi dapat digambarkan sebagai berikut:
Sumber: http://repository.lppm.unila.ac.id/12925/1/Yuli%20Darni_PIK_Hibah%20Dikti_2019.pdf
Kegunaan
Bioetanol
Kegunaan etanol/bioethanol (alkohol)
berdasarkan literatur adalah sebagai berikut:
a.
Menurut Fessenden (1992) kegunaan etanol
adalah:
- Digunakan dalam minuman keras.
- Sebagai pelarut dan reagensia dalam laboratorium dan industri.
- Sebagai bahan bakar Etanol mempunyai nilai kalor (Q) sebesar 12.800 Btu/lb. Sedangkan jika dicampur dengan gasoline dimana presentase 10% etanol dan 90% gasoline akan menghasilkan produk dengan nama dagang Gashol dihasilkan kalor (Q) sebesar 112.000 Btu/gallon.
b.
Menurut Austin (1984) kegunaan etanol
adalah:
- Sebagai bahan industri kimia.
- Sebagai bahan kecantikan dan kedokteran.
- Sebagai pelarut dan untuk sintesis senyawa kimia lainnya.
- Sebagai bahan baku (raw material) untuk membuat ratusan senyawa kimia lain, seperti asetaldehid, etil asetat, asam asetat, etilene dibromida, glycol, etil klorida, dan semua etil ester.
Simpulan
Produk yang dihasilkan dari industri
merupakan produk yang diperlukan oleh manusia dalam hal ini produk tersebut
mempunyai nilai tambah. Kimia adalah Suatu proses dimana sebelum dan sesudah
proses terjadi perubahan “identitas kimia” yang ditandai dengan perubahan
unsur-unsur penyusunnya dan atau perubahan massa molekulnya ataupun struktur
molekulnya, dimana proses tersebut umumnya disebut dengan “reaksi-kimia”. Alkohol merupakan senyawa yang
memiliki gugus fungsional –OH yang terikat pada rantai karbon alifatik. Dalam
molekul alkohol, Gugus fungsi –OH berikatan secara kovalen dengan atom karbon. Alkohol
yang memiliki satu gugus –OH disebut dengan monoalkohol, sedangkan yang
memiliki lebih dari satu gugus –OH disebut dengan polialkohol. Kegunaan alcohol
memiliki banyak manfaat di antara lain di bidang farmasi, kecantikan, maupun
makanan.
Daftar
Pustaka
Dorland, Newman. 2002. Kamus Kedokteran
Dorland. Edisi 29. Jakarta: EGC,1765.
Bailey, B.K. 1996. Performance of Ethanol as a Transportation Fuel dalam Hand Book on
Bioethanol. Washington.: Production and Utilization, editor C.E., Wayman,
Taylor &Francis, hal.37-60.
Brady, J. E. 1992. Kimia Universitas Asas dan Srtuktur. Jakarta: Binarupa Aksara.
Esteghlalian, A, dkk. 1997. Modeling and optimization of the
dilute-sulfuric-acid pretreatment of corn stover, poplar and switchgrass.
Bioresourse Technology, 59, 129 INDUSTRI PROSES KIMIA 85 Fessenden, Ralp J. dan
Joan S.
Fessenden. 1997. Kimia Organik, jilid 1 edisi ketiga. Jakarta: Erlangga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.