INDUSTRI
KIMIA DI INDONESIA
Oleh:
Andi Chan Shr Seng (@T21-Andi)
Program
Studi Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Mercu Buana
Abstrak
Kimia industri atau
industri kimia merupakan industri yang membuat atau memproduksi zat kimia.
Produk yang dihasilkan oleh industri ini mencakup petrokimia, farmasi,
agrokimia, cat, polimer, oleokimia dan lainnya. Industri kimia menggunakan
reaksi kimia dalam proses produksinya dan pada dasarnya dikelompokan menjadi
dua industri kimia anorganik dan organik. Di indonesia sendiri dalam menghadapi
perkembangan industri kimia yang semakin cepat ini telah melakukan berbagai
strategi baik diluar mau didalam negeri oleh kementrian perindustrian
(kemenperin).
Kata
kunci: Industri Kimia, Lingkungan Industri, Kimia.
Abstract
Chemical industry or
chemical industry is an industry that makes or produces chemical substances.
Products produced by this industry include petrochemicals, pharmaceuticals,
agrochemicals, paints, polymers, oleochemicals and others. The chemical
industry uses chemical reactions in its production process and is basically
grouped into two inorganic and organic chemical industries. In Indonesia
itself, in the face of the increasingly rapid development of the chemical
industry, the Ministry of Industry (Kemenperin) has carried out various
strategies both outside and domestically.
Keywords:
Chemical Industry, Industrial Environment, Chemistry.
PENDAHULUAN
Dalam
sejarahnya industri kimia pertama lahir di Indonesia pada tahun 1817 dengan
berdirinya perusahaan farmasi Kimia Farma. Pada saat itu Kimia Farma didirikan
oleh pemerintah Hindia Belanda dengan nama awalnya NV Chemicalien Handle Rathkamp & Co. Di masa awal kemerdekaan
bangsa indonesia dengan kebijakan nasional terhadap perusahaan eks belanda pada
tahu 1958 indonesia dengan membuat peleburan perusahaan sehingga menjadi
Perusahaan Negara Farmasi (PNF) Bhinneka Kimia Farma. Namun pada tanggal 16
Agustus 1971 bentuk badan hukum PNF terjadi perubahan sehingga menjadi
Perseroan Terbatas akibatnya nama perusahaan pun ikut berubah menjadi PT Kimia
Farma (persero) seperti yang kita kenal sampai sekarang.
Industri
kimia melihat pada sebuah industri yang terlibat untuk memproduksi zat kimia.
Industri Kimia ini mencakup petrokimia, farmasi, agrokimia, cat, polimer,
oleokimia dan lainnya. Industri ini juga menggunakan sebuah proses kimia, yang
termasuk reaksi kimia dalam membentuk sebuah zat baru, pemisahan yang
berlandaskan sifat dalam kelarutan, titik didih, kesetimbangan, kontrol panas
dan metode lain. Industri kimia juga berhubungan erat dengan produksi bahan
mentah yang didapat dengan melakukan penambangan, pertanian, menjadi material,
zat kimia, serta senyawa kimia yang dapat berupa sebuah produk yang dapat atau
bahkan digunakan di industri lain atau produk akhir yang siap dikonsumsi
masyarakat. Namun beberapa industri kimia telah dibangun di berbagai tempat diseluruh
Indonesia. Pabrik pupuk Urea, Single Super Phosphate (SP), Triple Super
Phospate (TSP), Zuur Ammonia (ZA), dan pupuk NPK, yang bisa mendukung produksi
pangan.
RUMUSAN
MASALAH
Bagaimana perkembangan
industri kimia di indonesia?
Apa saja proses produksi
dan bahan baku dalam industri kimia?
Bagaimana cara meningkatkan
industri kimia di indonesia?
Apa saja langkah
pemerintah khususnya kementrian perindustrian kemenperin dalam upaya
meningkatkan industri kimia di indonesia?
TUJUAN
Diharapkan para pembaca
dapat mampu mengetahui industri kimia di indonesia. Baik dalam perkembangan
nya, kebijakan pemerintah dalam meningkatkan industri kimia, mengapa indonesia
selalu tertinggal, dan bagaimana cara produksi dalam industri kimia. Diharapkan
juga agar pembaca mampu mengimplementasikan isi dari artikel serta mampu bangga
serta dapat mengapresiasi bangsa kita sendiri.
PEMBAHASAN
Menurut (Ayu, 2021). Industri kimia mulai mengharapkan
pertumbuhan setidaknya pada level 5–10 persen dari tahun lalu. Adapun tahun
lalu industri ini harus mengalami penurunan produksi hingga 30 persen akibat
Covid-19. Ketua Umum Asosiasi Kimia Dasar Anorganik (Akida) Michael Susanto
Pardi mengatakan secara kinerja pada kuartal I/2021 terpantau masih cukup flat
jika dibandingkan kuartal IV/2020. Meski demikian sudah ada arah lebih baik
sesuai dengan pertumbuhan ekonomi yang kendati masih minus tetapi trennya
membaik.
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menginisiasi
kebijakan substitusi impor sebesar 35 persen pada tahun 2022 dengan tujuan
untuk memperbaiki neraca perdagangan nasional, terutama bagi bahan baku dan
bahan penolong yang menjadi tulang punggung industri kimia nasional.
Berikut 3 pendekatan yang bisa dilakukan dalam kebijakan substitusi impor,
antara lain :
1.
perluasan industri untuk peningkatan produksi bahan baku dan bahan penolong
sebagai input industri turunan.
2. investasi baru yang ditujukan
ditujukan bagi para industri untuk menangkap peluang atas besarnya impor bahan
baku dan bahan penolong melalui produksi bahan baku dan bahan penolong di dalam
negeri.
3. dengan peningkatan
utilisasi industri. Pendekatan ini merupakan salah satu outcome yang
diharapkan dapat meningkatkan utilisasi industri dalam negeri dan mengurangi
ketergantungan impor bahan baku dan bahan penolong.
Menurut (Santia, 2021). Sektor IKFT mampu memberikan
kontribusi besar terhadap kebijakan substitusi impor tersebut. Potensi ini
salah satunya ditunjukkan dari kinerja gemilang industri farmasi, obat kimia
dan obat tradisional serta industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia
yang pertumbuhannya pada tahun 2020 naik sebesar 9,39 persen (yoy). Sementara
itu, realisasi investasi tahun lalu di sektor IKFT menembus Rp61,97 triliun,
yang didominasi oleh industri kimia dan bahan kimia. Sedangkan tenaga kerja
yang bisa diserap sebesar 6,24 juta orang, di mana penyerapan terbesar di
industri tekstil dan pakaian jadi sebesar 3,43 juta orang.
Guna mendukung kebijakan Kementerian Perindustrian
(Kemenperin) maka diperlukan produksi yang baik di industri kimia indonesia
sendiri. Menurut (Mahfud & Sabara, 2018). Produk industri kimia yang
dihasilkan sangat bergantung kepada ketersediaan bahan baku. Semua bahan kimia
menggunakan bahan baku yang tersedia di alam. Harga bahan kimia tergantung pada
ketersediaan bahan baku. Oleh karena itu Industri kimia besar dikembangkan berdasarkan
pada ketersediaan bahan baku paling melimpah di alam. Indonesia yang terletak
di bantaran katulistiwa secara alamiah memiliki paparan energi matahari paling
tinggi dibanding bagian bumi lainnya. Energi yang besar dari matahari ini
dikonversi menjadi berbagai bentuk, menghasilkan pembentukan uap air yang
banyak membentuk curah hujan yang tinggi, pertumbuhan tanaman berbagai varitas
tropis di darat dan di laut, memberikan Sumber Daya Alam yang beragam dan
melimpah di Indonesia, yang terdapat di udara, di laut, di air sungai, di
daratan, serta di dalam tanah. Potensi Sumber Daya Alam Indonesia yang tersebar
di 33 propinsi sebagian kecil telah dapat diolah menjadi produk yang bermanfaat
bagi kehidupan manusia, baik yang langsung maupun yang tidak langsung mendukung
komoditas pangan, pakaian, papan, kesehatan, pendidikan, transportasi dan
sumber energi. sebagian besar lainnya masih pada keadaan aslinya. Potensi
ketersediaan bahan baku untuk industri kimia di indonesia cukup besar.
Indonesia dianugerahi kekayaan sumber bahan baku sangat melimpah antara lain
bahan baku industri. Setdangkan dalam proses industri dirancang untuk
menghasilkan produk yang diinginkan dimulai dari berbagai bahan baku yang
menggunakan energi melalui serangkaian langkah-langkah pengolahan yang
terintegrasi secara rasional. Langkah-langkah pengolahan adalah secara fisik
atau secara kimia. Tata letak proses kimia menunjukkan daerah dimana :
1.
Bahan baku dilakukan pengolahan awal Konversi berlangsung
2.
Pemisahan produk dariproduk samping dilakukan
3.
Penyulingan/pemurnian produk terjadi
4.
Titik masuk dan keluar dari utilitas (air pendingin, steam)
Sebuah proses kimia terdiri dari kombinasi reaksi
kimia seperti sintesis, kalsinasi, pertukaran ion, elektrolisis, oksidasi,
hidrasi, dan operasi berdasarkan fenomena fisik seperti penguapan, destilasi
kristalisasi, dan ekstraksi. Oleh karena itu sebuah proses kimia dapat berupa
satu unit proses atau kombinasi dari beberapa unit proses yang digunakan untuk
konversi bahan baku melalui kombinasi proses kimia dan pengolahan fisik (unit
operasi) menjadi produk jadi.
KESIMPULAN
Dalam sejarahnya industri kimia pertama lahir di
Indonesia pada tahun 1817 dengan berdirinya perusahaan farmasi Kimia Farma.
Namun pada tanggal 16 Agustus 1971 bentuk badan hukum PNF terjadi perubahan
sehingga menjadi Perseroan Terbatas akibatnya nama perusahaan pun ikut berubah
menjadi PT Kimia Farma (persero) seperti yang kita kenal sampai sekarang.
Industri kimia melihat pada sebuah industri yang terlibat untuk memproduksi zat
kimia. Diharapkan para pembaca dapat mampu mengetahui industri kimia di
indonesia. Diharapkan juga agar pembaca mampu mengimplementasikan isi dari
artikel serta mampu bangga serta dapat mengapresiasi bangsa kita sendiri.
Menurut (Ayu, 2021). Industri kimia mulai mengharapkan pertumbuhan setidaknya
pada level 5–10 persen dari tahun lalu. Kementerian Perindustrian (Kemenperin)
menginisiasi kebijakan substitusi impor sebesar 35 persen pada tahun 2022
dengan tujuan untuk memperbaiki neraca perdagangan nasional, terutama bagi
bahan baku dan bahan penolong yang menjadi tulang punggung industri kimia
nasional. Berikut 3 pendekatan yang bisa dilakukan dalam kebijakan substitusi
impor. investasi baru yang ditujukan ditujukan bagi para industri untuk menangkap
peluang atas besarnya impor bahan baku dan bahan penolong melalui produksi
bahan baku dan bahan penolong di dalam negeri. 3. Pendekatan ini merupakan
salah satu outcome yang diharapkan dapat meningkatkan utilisasi industri dalam
negeri dan mengurangi ketergantungan impor bahan baku dan bahan penolong.
Potensi ini salah satunya ditunjukkan dari kinerja gemilang industri farmasi,
obat kimia dan obat tradisional serta industri bahan kimia dan barang dari
bahan kimia yang pertumbuhannya pada tahun 2020 naik sebesar 9,39 persen (yoy).
Sementara itu, realisasi investasi tahun lalu di sektor IKFT menembus Rp61,97
triliun, yang didominasi oleh industri kimia dan bahan kimia. Produk industri
kimia yang dihasilkan sangat bergantung kepada ketersediaan bahan baku. Semua
bahan kimia menggunakan bahan baku yang tersedia di alam. 1. 2. 3. Sebuah
proses kimia terdiri dari kombinasi reaksi kimia seperti sintesis, kalsinasi,
pertukaran ion, elektrolisis, oksidasi, hidrasi, dan operasi berdasarkan
fenomena fisik seperti penguapan, destilasi kristalisasi, dan ekstraksi. Oleh
karena itu sebuah proses kimia dapat berupa satu unit proses atau kombinasi
dari beberapa unit proses yang digunakan untuk konversi bahan baku melalui
kombinasi proses kimia dan pengolahan fisik (unit operasi) menjadi produk jadi.
DAFTAR PUSTAKA
Mahfud,
Mahfud & Sabara, Zakir. 2018. Industri
Kimia Indonesia. Dalam https://books.google.co.id/books?hl=id&lr=&id=y4RJDwAAQBAJ&oi=fnd&pg=PA1&dq=Kimia+Industri+atau+Industri+Kimia+indonesia&ots=VIFzak7bco&sig=vjdoWlp47peW2vMHtbtw4a66xJ4&redir_esc=y#v=onepage&q=Kimia%20Industri%20atau%20Industri%20Kimia%20indonesia&f=false (Diakses 16 Oktober 2021).
Satya,
Eka Venti. 2019. Strategi Indonesia Dalam
Menghadapi Industri 4.0. Dalam https://www.bikinpabrik.id/wp-content/uploads/2019/01/Info-Singkat-X-9-I-P3DI-Mei-2018-249.pdf (Diakses 16 Oktober 2021).
Santia, Tira. 2021. 3 Langkah Kemenperin Wujudkan Substitusi Impor
Industri Kimia, Farmasi dan Tekstil. Dalam https://www.liputan6.com/bisnis/read/4551722/3-langkah-kemenperin-wujudkan-substitusi-impor-industri-kimia-farmasi-dan-tekstil (Diakses 16 Oktober 2021).
Ayu, Ipak. 2021. Kuartal I/2021 Membaik, Industri Kimia Dasar Berharap Banyak. Dalam
https://ekonomi.bisnis.com/read/20210510/257/1392699/kuartal-i2021-membaik-industri-kimia-dasar-berharap-banyak (Diakses 16 Oktober 2021).
Rahayu, Setyowati Rahayu. Dkk. 2008. Kimia Industri. Dalam https://ftp.unpad.ac.id/bse/Kurikulum_2006/kimia-industri_suparni.pdf (Diakses 16 Oktober 2021).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.