.

Minggu, 17 Oktober 2021

KIMIA INDUSTRI DAN KIMIA LINGKUNGAN

 

Oleh : Adilah Nur Imani (@T31-Adilah)

 

 

1. Abstrak

        Sebagaimana telah kita ketahui bahwa kimia ini tersebuar meluas dalam lingkungan hidup kita. Tidak terlepas lagi dalam kawasan industri. Industri sendiri adalah suatu organisasi yang beraktivitas dalam bidang bisnis, dimana aktivitasnya dapat menggerakkan perekonoomian daerah. Industri yang dimaksud terdiri dari golongan industri kimia, seperti logam, pengolahan hasil tambang, dan lain-lain. Pemenuhan kebutuhan akan kehidupan manusia pun memerlukan teknologi karena tanpa dukungan teknologi karena tanpa dukungan teknologi maka pertumbuhan manusia akan mengalami stagnasi. Tentunya hal ini oleh dukungan teknologi maka pertumbuhan manusia akan mengalami stagnasi. Tentunya hal ini juga berlaku dalam ruang lingkup kimia industri.

Kata kunci : kimia, industri, lingkungan, bahan, manusia. 


2. Abstract

      As we know that these chemicals are widely distributed in our environtment. it is inseparable from the industrial area. Industry itself is an organization that is active in the business field. Where its activities can move the regional economy. The industri in question consist of the chemical industry group, such as metal, mining product, and others. Fulfilling the need for human life is in dire need of technology because without the support of technology, the human body will stagnate. Of course, this also applies within the scope of industrial chemistry and environmental chemistry. 

Keywords : chemical, industry, environment, material, human.


3. Pendahuluan

      Pada masa ini, tidaklah berlebihan jika dikatakan bahwa industri (proses) kimia memegang peranan sangat penting di dalam peradaban manusia. Produk-produk kimia industri dibutuhkan dan digunakan dalam semua bidang kehidupan sehari-hari. Pembudidayaan tumbuhan dan hewan memerlukan pupuk kimia, pakan (makanan hewan), insektisida, pestisida, herbisida, dan disinfektan. Beraneka ragam bahan bangunan dan bahan konstruksi peralatan merupakan hasil pengolahan kimiawi, misalnya saja logam, semen, kapur, keramik, plastik, dan cat. 

         Disamping itu, sejumlah besar bahan kimia tidak pernah mencapai masyarakat langsung, melainkan diperjualbelikan di dalam lingkup industri sendiri untuk diolah lebih lanjut atau digunakan dalam produksi bahan kimia lain yang dibutuhkan masyarakat. Karena itu, kimia industri seringkali disebut juga konsumen terbaik bagi dirinya sendiri. (Soerawidjaja T.H. 1991).


4. Rumusan Masalah

1. Apa itu kimia industri?

2. Apa itu kimia lingkungan?

3. Bagian kimia apa saja yang terdapat dalam lingkungan hidup?

4. Bagaimana proses kimia dalam lingkungan?

5. Bagaimana perkembangan kimia industri?

 

5. Tujuan

1. Mengetahui kimia industri.

2. Mengetahui kimia lingkungan.

3. Memahami bagian kimia yang terdapat dalam lingkungan hidup.

4. Memahami proses kimia dalam lingkungan.

5. Mengetahui perkembangan kimia industri.


6. Pembahasan

A. Pengertian Kimia Industri

        Kimia industri atau industri kimia ini merujuk pada suatu industri yang ikut serta dalam produksi yang menggunakan bahan-bahan kimia. Industri ini biasanya mencakup petrokimia, agrokimia, farmasi, polimer, cat, dan oleokimia. Pada industri kimia ini pun menggunakan proses kimia, termasuk reaksi kimia. Hal ini dilakukan untuk membentuk zat baru, pemisahan berdasarkan sifat seperti kelarutan atau muatan ion, distilasi transformasi oleh panas, serta metode-metode yang lainnya. Dalam industri kimia ini terlibat dalam pemrosesan bahan mentah yang diperoleh melalui penambangan pertanian, dan sumber lainnya, menjadi material, zat kimia, serta senyawa kimia yang dapat berupa produk akhir.

B. Pengertian Kimia Lingkungan

        Kimia lingkungan adalah studi ilmiah terhadap fenomena kimia dan biokimia yang terjadi di alam. Bidang ilmu ini dapat didefinisikan sebagai studi terhadap sumber, reaksi, transpor, efek, dan nasib zat kimia di lingkungan udara, tanah, dan air, serta efek aktivitas manusia terhadapnya. Kimia lingkungan sendiri mempelajari zat-zat kimia yang penggunaannya dapat menguntungkan di bidang kemajuan teknologi, tetapi hasil sampingnya merugikan. Kimia lingkungan pertama kali mempelajari bagaimana cara kerja lingkungan yang tidak terkontaminasi, zat kimia apa, dan berapa konsentrasi yang ada secara alami, dan apa efeknya. Tanpa hal itu, mustahil untuk mempelajari secara akurat efek manusia terhadap lingkungan dengan pelepasan zat kimia. (Tarmizi I.D. 2015).

C. Bagian Kimia yang Terdapat dalam Lingkungan Hidup

        Bumi ini terdiri dari beberapa bagian/lapisan antara lain atmosfer (udara), hidrosfer (air) dan litosfer (tanah). Ketiga lapisan ini merupakan medium fisik tempat tersebarnya berbagai bahan kimia. Bahan-bahan kimia yang tersebar dalam atmosfer pada umumnya berbentuk gas dan partikel-partikel debu/kotoran yang membentuk aerosol dengan udara. Komponen yang paling banyak dari udara adalah gas nitrogen, kemudian disusul gas oksigen. Ada komponen-komponen udara dengan kadar tertentu dapat menyebabkan terjadinya pencemaran udara.

            Dalam medium hidrosfer terdapat bermacam-macam bahan kimia berupa gas-gas dan ion-ion yang terlarut dan partikel-partikel kotoran berupa senyawa organik dan mineralmineral membentuk suspensi dengan air. Komposisi bahan kimia dalam air tidak sama untuk setiap daerah atau setiap jenis air, komposisi bahan kimia dalam air tawar berbeda dengan komposisi bahan kimia dalam air laut. Oksigen dalam air kadarnya dipengaruhi oleh suhu dalam air itu, suhu naik kadar gas oksigen dan kadar gas-gas lainnya akan menurun.

          Medium tanah (litosfer) banyak mengandung bahan-bahan kimia baik dalam bentuk gas, ion-ion, padatan, logam-logam, senyawa-senyawa organik, bakteri dan binatangbinatang kecil lainnya. Dalam medium tanah paling banyak terdapat bahan-bahan kimia, karena dalam tanah selain bahan-bahan kimia yang tersebut di atas juga mengandung air dan udara juga terdiri dari bahan-bahan kimia. Komposisi udara atmosfer berbeda dengan komposisi udara dalam rongga tanah. (Nurmayanti D., Purwoko D. 2017).

D. Proses Kimia dalam Lingkungan

            Dalam lingkungan hidup fisik (atmosfer, hidrosfer, litosfer) tersebar bermacam-macam bahan kimia, baik dalam bentuk gas, larutan maupun padatan baik dikarenakan proses alam maupun karena kegiatan manusia, keadaan bahan kimia ini dapat berubah, menjaga keseimbangan keadaan bahan kimia ini, alam mengadakan daur bahan-bahan kimia. Berdasarkan pada keadaan bentuk bahan kimia yang ada dalam daur ini, maka daur bahan kimia dapat dikelompokkan menjadi daur bahan kimia dalam bentuk gas dan daur bahan kimia yang ada dalam bentuk padatan. Beberapa macam daur bahan kimia dalam bentuk gas antara lain daur oksigen, perputaran nitrogen, daur belerang, daur karbon, dan daur air. Sedangkan daur bahan kimia yang menghasilkan endapan antara lain daur fosfor dan daur kalsium. (Nurmayanti D., Purwoko D. 2017).

E. Perkembangan Kimia Industri

        Sampai sekarang, di Indonesia telah terdapat banyak pabrik proses kimia. Beberapa contohnya yang terkenal adalah pabrik amoniak dan pupuk urea (di Lhok Seumawe, Palembang, Cikampek, Gresik dan Bontang Kalimantan Timur), pabrik semen (di Aceh, Padang, Baturaja Sumsel, Cibinong, Cirebon, Cilacap, Gresik, Kupang, dan Tonasa Sulawesi Selatan), kilang minyak bumi (di Pangkalan Brandan, Dumai, Plaju dan Sungai Gerong, Cilacap dan Balikpapan), kilang LNG (Liquefied Natural Gas atau gas bumi cair di Lhok Seumawe dan Bontang), pabrik kertas, pabrik gula, pabrik minyak goreng, margarin , sabun dan deterjen, pabrik ban kendaraan bermotor, pabrik asam sulfat, pabrik asam nitrat dan amonium nitrat, pabrik hidrogen peroksida, pabrik asam format, pabrik soda api, pabrik cat, pabrik alkohol dan spiritus, dan pabrik bir.

        Pengembangan industri kimia di Indonesia telah dilaksanakan pemerintah Republik Indonesia sejak awal tahun lima puluhan, namun mulai meningkat dengan cepat ketika PELITA I dimulai. Pada PELITA V sekarang ini, pemerintah Departemen Perindustrian telah menyatakan industri kimia sebagai sektor industri yang mampu "menggelinding" sendiri dan menata perkembangannya yang pesat lewat beberapa kebijaksanaan pokok. (Soerawidjaja T.H. 1991).

            Menurut Amelia R., dkk. (2013), bahwa sebagai generasi selanjutnya, kita juga harus dapat menggunakan bahan kimia yang ramah untuk lingkungan kita. Hal ini bertujuan agar lingkungan kita dapat terus terjaga kelestariannya. Contohnya pada proses hidrolisis biomassa. Biomassa merupakan salah satu senergi alternatif renewable (dapat diperbarui) yang dipercaya dapat menggantikan sumber energi dari bahan bakar fosil. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan, berbagai penelitian tentang teknologi miomasa menjadi ethanol digunakan guna mencari metode terefisien.

 

7. Kesimpulan

            Kimia industri atau industri kimia sebenarnya adalah sarana pengimplementasi teknologi proses. Karena sebagai negara berkembang, kita belum banyak menguasai teknologi, maka sebagian besar dari industri kimia yang telah dan akan ada di tanah air kita ini kita bangun dengan cara membei lisensi proses teknologinya yang dikuasai oleh bangsa lain yang maju. Oleh karena itu, tidaklah heran jika pemerintahan Menteri Perindustrian belakang ini giat menganjurkan agar industri segera melakukan penelitian dan pengembangan dalam hal ini. Maka dari itu, kita sebagai generasi masa depan harus bisa menjadi pelopor dalam pembangunan industri kimia ini agar lebih maju dan canggih lagi.

 

Daftar Pustaka

Amelia R., dkk. 2013. Pembuatan dan Karakterisasi Katalis Karbon Aktif Tersulfonasi Sebagai Katalis Ramah Lingkungan pada Proses Hidrolisi Biomassa. Jurnal Teknologi Kimia dan Industri, Vol. 2, No. 4, Tahun 2013. Semarang : Universitas Diponegoro. Dalam : https://www.academia.edu/9779671/Jurnal_Teknologi_Kimia_dan_Industri_PEMBUATAN_DAN_KARAKTERISASI_TERSULFONASI_SEBAGAI_KATALIS_RAMAH_LINGKUNGAN_PROSES_HIDROLISIS_BIOMASSA. (diunduh pada 16 Oktober 2021).

Nurmayanti D., Purwoko D. 2017. Kimia Lingkungan. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Pusat Pendidikan Sumber Daya Manusia Kesehatan. Dalam : http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-content/uploads/2017/11/Daftar-isi-Kimia-Lingkungan_k1_restu.pdf. (diunduh pada 16 Oktober 2021).

Soerawidjaja T.H. 1991. Perkembangan Industri Kimia dan Penguasaan Teknologi Proses. Bandung : ITB. Dalam : https://digilib.batan.go.id/e-prosiding/File%20Prosiding/Energi/PPTN_91/Reak_Nuk_PPTN_91/Tatang_6.pdf. (diunduh pada 16 Oktober 2021).

Tarmizi I.D. 2015. Kimia Lingkungan. Padang : Universitas Negeri Padang. Dalam : http://repository.unp.ac.id/25746/6/Kimia%20Lingkungan%20Full%202020.pdf. (diunduh pada 16 Oktober 2021).

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.