Oleh Widiastuti (@T22-Widiastuti)
ABSTRAK
Industri
adalah usaha manusia agar barang-barang yang berasal dari alam dapat dijadikan produk yang bernilai jual dan
mempunyai prospek ekonomis. Bahan dari alam memiliki senyawa kimia yang dapat digunakan
untuk tujuan tertentu, seperti makanan, pakan, bahan bakar, pupuk, kosmetik, dan
sebagainya sehingga membuat hidup manusia lebih nyaman.
Kata kunci: kimia
indsutri, industri kimia, industri, kimia
ABSTRACT
Industry
is a human endeavor to make products that come from nature worth selling and
have economic prospects. Ingredients from nature have chemical compounds that
can be used for a certain purpose, such as food, food, fuel, fertilizer,
cosmetics, and so on that make human life more comfortable.
Keyword: industrial
chemistry, chemical industry, industry, chemical
PENDAHULUAN
Industri
kimia berasal dari kata “industri” dan “kimia”. Industri adalah suatu proses
yang mengubah bahan-baku menjadi produk yang berguna atau mempunyai nilai-tambah,
serta produk tersebut dapat digunakan secara langsung oleh konsumen sebagai
pengguna akhir dan produk tersebut disebut dengan “produk-akhir”. Produk dari
industri tersebut dapat juga digunakan sebagai bahan baku oleh industri lain,
yang disebut juga sebagai “produk-antara”. Produk dalam Kimia Industri tentunya
melibatkan Industri yang menghasilkan zat kimia. Sedangkan bahan baku yang
diproses dalam industri tersebut dapat diperoleh melalui proses penambangan,
petrokimia, pertanian atau sumber-sumber lain. Dari Pengertian di atas, maka
Kimia Industri dapat di definisikan sebagai “Bagian dari kimia terapan yang
berhubungan dengan optimasi, pengembangan dan pemantauan kimia dasar dalam
proses yang digunakan dalam industri untuk memproduksi bahan kimia dan produk
kimia”. (Darni, 2019)
RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang
dimaksud dengan industri?
2. Apa yang
dimaksud dengan kimia industri atau industri kimia?
3. Bagaimana
proses dalam industri kimia?
TUJUAN
1. Untuk
mengetahui apa yang dimaksud dengan industri
2. Untuk
mengetahui apa yang dimaksud dengan kimia industri atau industri kimia
3. Untuk
mengetahui bagaimana proses dalam industri kimia
PEMBAHASAN
Menurut
Hidayat (2021), Pemakaian kata industri semakin meluas, tidak hanya meliputi
proses pengolahan bahan baku atau bahan setengah jadi, tidak terbatas pada
manufaktur, akan tetapi sudah diterapkan untuk bidang-bidang yang lebih luas seperti
industri jasa, industri perbankan, industri film, industri pariwisata, bahkan
industri pendidikan. Ada beberapa definisi mengenai industri, antara lain
(dihimpun dari berbagai sumber):
• Seluruh bentuk
kegiatan ekonomi yang mengolah bahan baku dan/atau memanfaatkan sumber daya
industri sehingga menghasilkan barang yang mempunyai nilai tambah atau manfaat
lebih tinggi, termasuk jasa industri.
• Usaha atau
kegiatan pengolahan bahan mentah atau barang setengah jadi menjadi barang jadi
yang memiliki nilai tambah untuk mendapatkan keuntungan. Usaha perakitan atau
assembling dan juga reparasi adalah bagian dari industri. Hasil industri tidak
hanya berupa barang, tetapi juga dalam bentuk asa.
• Bidang yang
menggunakan ketrampilan dan ketekunan kerja (industrious) dan penggunaan
alat-alat di bidang pengolahan hasil-hasil bumi dan distribusinya sebagai
dasarnya. Oleh sebab itu industri dikenal sebagai mata rantai selanjutnya dari
usahausaha mencukupi kebutuhan (ekonomi) yang berhubungan dengan bumi, yaitu
sesudah pertanian, perkebunan dan pertambangan yang berhubungan erat dengan
tanah, Kedudukan industri semakin jauh dari tanah, yang merupakan basis
ekonomi, budaya, dan politik.
• Kegiatan ekonomi
yang diselenggarakan berkaitan dengan pembuatan, ekstraksi dan pengolahan bahan
baku atau konstruksi.
• Cabang
perusahaan komersial yang bersangkutan dengan output dari suatu produk atau
jasa tertentu, contoh: industri baja.
• Agregat
manufaktur atau perusahaan secara teknis produktif da|am bidang tertentu, sering
dinamai produk utamanya, contoh: industri otomotif, industri baja atau industri
pangan.
• Kegiatan bisnis
umum atau perusahaan, contoh : komersial industri pariwisata di Pulau Bali.
Menurut
Mulyati (2014), yang merupakan kelompok utama dari industri adalah :
a. Industri
budidaya: merupakan industri yang mengolah sumber daya alam yang dapat
terbarukan, meliputi pertanian, perkebunan, kehutanan, peternakan, perikanan.
b. Industri
ekstraktif: merupakan industri yang mengolah sumber daya alam yang tak
terbarukan, meliputi pertambangan mineral logam, non logam, batu bara, minyak
bumi dan gas.
c. Industri
fabrikasi: merupakan industri yang menghasilkan produk dengan mengolah dan
memprosesnya dalam suatu sarana fisik atau bengkel, meliputi industri fabrikasi
adalah industri manufaktur dan industri proses kimia.
d. Industri
konstruksi: merupakan industri yang berhubungan dengan penyediaan
bangunan-bangunan fisik yang dimanfaatkan untuk kepentingan publik maupun
sosial, meliputi pengecoran beton, konstruksi, arsitek.
e. Industri jasa:
merupakan industri yang menyediakan pelayanan jasa kepada yang membutuhkan,
meliputi perbankan, asuransi, bursa efek, perdagangan, transportasi,
pemerintahan, pariwisata, pendidikan, hiburan, kesehatan.
Menurut
Darni, (2019) Industri kimia merujuk pada suatu industri yang terlibat dalam
produksi zat kimia. Industri ini mencakup petrokimia, agrokimia, farmasi,
polimer, cat, dan oleokimia. Industri ini menggunakan proses kimia, termasuk
reaksi kimia untuk membentuk zat baru, pemisahan berdasarkan sifat seperti
kelarutan atau muatan ion, distilasi, transformasi oleh panas, serta
metode-metode lain. Industri kimia terlibat dalam pemrosesan bahan mentah yang
diperoleh melalui penambangan, pertanian, dan sumber-sumber lain, menjadi
material, zat kimia, serta senyawa kimia yang dapat berupa produk akhir atau
produk antara yang akan digunakan di industri lain. Faktor-faktor yang penting
dalam industri, yaitu :
1) Tenaga
ahli
2) Bahan baku /
tambahan
3) Peralatan
4) Energi
Menurut Mahfud (2018), Industri kimia dapat diklasifikasikan sesuai dengan jenis bahan baku utama yang digunakan dan atau jenis produk utama yang dibuat. Oleh karena itu industri kimia dapat dikelompokkan menjadi industri kimia anorganik dan industri kimia organik:
• Industri kimia anorganik mengolah bahan kimia
anorganik, membuat
campuran yang sama dan juga mensintesis bahan kimia anorganik.
• Industri kimia organik berat menghasilkan bahan
bakar minyak bumi polimer, Petrokimia dan bahan sintetis lainnya sebagian besar
dari minyak bumi. Industri kimia organik ringan menghasilkan bahan kimia khusus
yang meliputi obat-obatan, pewarna, pigmen dan cat, pestisida, sabun dan deterjen, produk kosmetik, dan produk lain-lain.
Dalam
industri kimia, pemanfaatan sumber daya alam didasarkan atas sifat dari bahan
baku yang digunakan sehingga akan diperoleh produk sesuai dengan yang
diinginkan. Proses dalam industri kimia tersebut meliputi proses fisika, proses
kimia dan bioproses. (Citroreksoko, 2012)
1. Proses Fisika
Penggalian sumber
daya alam yang paling sederhana adalah melalui proses fisika, yaitu dengan
memanfaatkan berbagai sifat fisika dari bahan alam tersebut, seperti diameter
butiran, suhu, kelarutan, pelelehan, pendidihan, penguapan, penghancuran maupun
menghomogenkan suatu campuran. Pembuatan keramik dari mineral tanah liat dengan
proses pelumatan sampai homogen dengan mencampur air, pencetakan, pemanasan
suhu tinggi dan diperoleh produk keramik sederhana. Modifikasi industri keramik
menjadi porselen yang kualitasnya lebih baik, dengan proses fisika yang lebih
modern akan menghasilkan produksi industri yang menjanjikan di masa mendatang.
2. Proses
Kimia
Dalam industri
kimia, selain terjadi reaksi kimia antara bahan baku yang digunakan, juga harus
memperhatikan persyaratan fisik dari bahan baku yang diperlukan (seperti suhu,
tekanan, pemanasan, kelarutan, cairan, padatan, gas atau sifat fisika lainnya),
dan katalis yang dipergunakan agar reaksi kimia cepat terjadi. Proses kimia
biasanya dilaksanakan dahulu di laboratorium kimia untuk skala kecil, kemudian
dicoba untuk skala pilot, kemudian dicoba untuk industri
besar/pabrikasi/manufaktur. Dalam
industri kimia, penempatan lokasi
pabrik/manufaktur selalu dekat dengan asal bahan baku yang digunakan,
dan metode proses kimia selalu disesuaikan dengan kondisi lingkungan di mana
pabrikasi tersebut dilaksanakan.
3. Bioproses
Industri bahan
kimia modern saat ini banyak menggunakan bioproses, dengan makhluk hidup berupa
mikroba, jaringan tumbuhan dan hewan diberdayakan untuk melakukan biosintesis
senyawa kimia sesuai dengan sifat genetis biotanya. Berbagai jenis antibiotik,
vaksin, hormon, antioksidan, dan vitamin banyak diproduksi berdasarkan
bioproses. Bidang bioteknologi yang sedang berkembang pesat pada saat ini
banyak menjanjikan produk-produk unggulan senyawa kimia adi (fine chemicals)
dengan merekayasa mikroba dan jaringan tumbuhan/hewan untuk dapat menyintesis
secara biokimiawi produk tersebut dan memanipulasi kondisi fisik agar bioproses
tersebut berlangsung. Bioproses diawali dengan percobaan skala laboratorium
diikuti dengan skala pilot yang sudah diantisipasi menggunakan energi yang
lebih rendah dan diakhiri dengan pabrikasi/manufaktur dengan ruang produksi
yang lebih hemat. Produk kimia dengan metode bioteknologi melalui bioproses
berlangsung dengan padat modal dan padat teknologi.
KESIMPULAN
Industri
kimia berasal dari kata “industri” dan “kimia”. Pemakaian kata industri semakin
meluas, tidak hanya meliputi proses pengolahan bahan baku atau bahan setengah
jadi, tidak terbatas pada manufaktur, akan tetapi sudah diterapkan untuk
bidang-bidang yang lebih luas. Industri kimia merujuk pada suatu industri yang
terlibat dalam produksi zat kimia. Industri ini mencakup petrokimia, agrokimia,
farmasi, polimer, cat, dan oleokimia. Industri ini menggunakan proses kimia,
termasuk reaksi kimia untuk membentuk zat baru, pemisahan berdasarkan sifat
seperti kelarutan atau muatan ion, distilasi, transformasi oleh panas, serta
metode-metode lain.
DAFTAR PUSTAKA
Citroreksoko, Padmono.
2012. Proses dalam Industri Kimia. Dalamhttps://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://repository.ut.ac.id/4686/2/PEKI4422-M1.pdf&ved=2ahUKEwi906GRgtTzAhUi7XMBHf6vDZE4ChAWegQIBhAB&usg=AOvVaw05C4rQsaW-xCI2kOh_2mz_
(Diakses pada 17 Oktober 2021)
Darni, Yuli. 2019.
Industri Proses Kimia. Dalam https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://repository.lppm.unila.ac.id/12925/1/Yuli%2520Darni_PIK_Hibah%2520Dikti_2019.pdf&ved=2ahUKEwiU74nkyNPzAhXV73MBHXayAboQFnoECCwQAQ&usg=AOvVaw1L3NquH-pR4fT7pKj_L22O
(Diakses pada 18 Oktober 2021)
Hidayat, Atep. 2021.
Kimia dan Lingkungan Industri. Jakarta: Universitas Mercu Buana
Mahfud. 2018. Industri
Kimia Indonesia. Dalam https://books.google.co.id/books?id=y4RJDwAAQBAJ&pg=PA1&hl=id&source=gbs_toc_r&cad=4#v=onepage&q&f=false
(Diakses pada 17 Oktober 2021)
Mulyati. 2014. Pengantar
Induatri Proses. Dalamhttps://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://eprints.ukmc.ac.id/102/2/Bab1_Industri_Kimia.pdf&ved=2ahUKEwiW58vjkNTzAhUh7XMBHZCJCZs4ChAWegQIBRAB&usg=AOvVaw0aHbSPB65gtBdY-OtcRnnD
(Diakses pada 17 Oktober 2021)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.