III. Pembahasan
Model atom berkembang dari masa ke masa, mulai dari model atom yang sederhana sampai dengan model atom yang kompleks. Berikut perkembangan teori atom dari masa ke masa yang dikemukakan oleh para ahli :
1. John Dalton
Pada tahun1803, John Dalton seorang guru sekolah dari inggris yang ahli dalam bidang fisika dan kimia, mengajukan pendapat bahwa materi terdiri atas atom-atom. Teori atom Dalton ini dapat disimpulkan sebagi berikut :
A. Atom adalah bagian terkecil dari materi yang sudah tidak dapat dibagi lagi, atom digambarkan sebagai bola pejal yang sangat kecil.
B. Atom satu unsur sama dalam segala hal, tetapi berbeda dari atom unsur lain
C. Atom-atom dapat bergabung membentuk senyawa dengan perbandingan bilangan bulat dan sederhana. Misalnya air terdiri atom-atom hidrogen dan atom-atom oksigen.
D. Molekul terbentuk dari penggabungan atom beberapa unsur.
E. Reaksi kimia merupakan pemisahan atau penggabungan atau penyusun kembali dari atom-atom. Atom suatu unsur adalah permanen, tidak dapat diuraikan, tidak dapat diciptakan, dan tidak dapat dimusnahkan.
Teori atom di dukung oleh dua hukum alam, yaitu hukum kekelan massa (hukum Lavoiser), yang menyatakan bahwa massa zat sebelum dan sesudah at adalah sama dan hukum perbandingan tetap(hukum proust) yang menyatakan bahwa perbandingan massa unsur-unsur yang menyusun suatu zat adalah uap. Dalam perkembangan selanjutnya, teori atom Dalton mempunya kelemahan diantaranya yakni, tidak menjelaskan perbedaan antara atom unsur yang satu dengan atom unsur yang lainya, dan atom ternyata bukan merupakan partikel terkecil. Sebab atom tersebut tersusun atas partikel elektron, proton, dan neutron.
2. J.J Thomsom
Thomson mengeluarkan bukti bahwa dalam atom terdapat inti atom. Teori Thomosn merupakan penyempurnaan dari teori atom Dalton. Thomson mengemukakan bahwa dalam atom terdapat elektron-elektron yang tersebar secara merata dalam bola bermuatan positif. . Keadaan tersebut mirip rotis kismis di mana elektron diumpamakan sebagai kismis yang tersebar dalam seluruh bagian dari roti.
3. Ernest Rutherford
Rutherford menemukan bukti bahwa dalam atom terdapat inti atom, yang bermuatan positif berukuran jauh lebih kecil daripada ukuran atom, tetapi nomor massa hampir seluruhnya berasal dari massa intinya, teori Atom Rutherford menggambarkan atom terdiri atas inti yang bermuatan positi dan berada pada pusat atom, serta elektron bergerak melintasi inti seperti halnya planet-planet mengitari matahari. Model atom Rutherford menimbulkan perdebatan, karena bertentangan dengan teori elektronika mekanik. Pada model atom Rutherford memiliki kelemahan yakni tidak mampu menjelaskan mengapa elektron tidak jatuh ke inti atom akibat gaya tarik inti terhadap elektron. Padahal seharusnya, elektron yang bergerak mengelilingi inti suatu saat akan jatuh ke inti.
4. Niels Bohr
Atom terdiri atas inti atom yang bermuatan positif di sekitarnya beredar elektron-elektron yang bermuatan negatif. Dalam atom, elektron beredar mengelilingi inti atom yang pada lintasan (orbit) tertentu yang dikenal sebagai keadaan gerakan yang stasionerm (tetap). Sepanjang elektron berada dalam lintasan stasioner energi akan konstan, sehingga tidak ada cahaya yang dipancarkan maupun diserap. Elektron hanya dapat berpindah dari lintasan yang lebih rendah ke lintasan yang lebih tinggi jika menyerap energi. Sebaliknya jika elektron berpindah dari lintasan yang tinggi ke lintasan yang lebih rendah terjadi pembebasan energi.
Pada tahun 1924, louis de Broglie, menjelaskan bahwa “ cahaya dapat berda dalam suasana tertentu yang terdiri dari partikel-partikel, kemungkinan berbentuk partikel pada suatu waktu, yang memperlihatkan sifat-sifat gelombang”. Dari sinilah muncul sifat dualisme elekton, yaitu elektron dapat dipandang sebagai partikel dan sebagai gelombang. Hipotesis de Broglie terbukti benar dengn ditemukanya siat gelombang dari elektron. Sebagai akibat dari dualisme sifatb elektron sebagai materi dan sebagai gelombang, maka lintasan elektron yang dikemukakan Bohr tidak dapat dibenarkan. Gelombang tidak bergerak menurut suatu garis, melainkan menyebar pada suatu daerah tertentu.
Menjelang abad ke-19 diketahui bahwa atom bukanlah partikel yang tidak dapat dibagi-bagi lagi karena mengandung sejumlah partikel subatomik yaitu elektron proton dan neutron.
A. Elektron
Partikel yang bermuatan negatif disebut elektron. Partikel penyusun dengan massa paling ringan adalah elektron. Elektron dilambangkan dengan huruf “e” massa elektron hanya 1/1840 sma(satuan massa atom) Oleh karena itu elektron dianggap tidak bermassa. Sinar katoda merupakan elektron seperti yang ditemukan oleh Plucker (1859) dan diteliti oleh Hittorf dan William crookes (1879-1885). sinar kotak a bergerak lurus dengan kecepatan tinggi dan dapat menimbulkan bayangan di layar CRT
B. Proton adalah partikel bermuatan positif yang terdapat di dalam inti atom. Proton dilambangkan dengan huruf P dan massanya oleh 1 sma (satuan massa atom) Setiap unsur memiliki atom-atom tertentu dengan jumlah proton yang tidak sama. Misalnya, hidrogen jumlah protonnya adalah 1, litium jumlah proton adalah 3, natrium jumlah protonnya adalah 11 dan sebagainya.
C. Neutron
Penemuan partikel neutron diawali oleh penelitian Rutherford, dalam eksperimennya ia berusaha menghitung jumlah muatan positif dalam inti atom dan massa inti atom dan ia mendapati bahwa massa inti atom hanya setengah dari massa atom. Kata neutron berasal dari bahasa latin neutral yang berarti tidak memiliki muatan. lambang untuk Neutro adalah n. massa neutron setara dengan 1 sma (satuan massa atom)sebagai contohnya helium memiliki neutron sebanyak 2. Litium memiliki neutron sebanyak 3 natrium memiliki neutron sebanyak 11 dan sebagainya
Nomor Atom dan Massa mempunyai karakteristik tersendiri, yaitu mempunyai jumlah proton, elektron, dan neutron yang berbeda. Untuk membedakan karakterstik antar atom dapat di identifikasi melalui jumlah proton, elektron, dan neutron tersebut. Jumlah proton atau jumlah elektron pada atom netral ditunjukkan oleh nomor atom, sedangkan jumlah proton dengan jumlah neutron disebut nomor massa. Jumlah proton dalam suatu atom disebut nomor atom yang diberikan lambang Z. nomor atom ini merupakan ciri khas suatu unsur oleh karena atom bersifat netral maka jumlah proton sama dengan jumlah elektronnya. jadi nomor atom juga menunjukkan jumlah elektron nomor atom ditulis agak ke bawah sebelum lambang unsur. Nomor massa seperti diuraikan sebelumnya massa elektron sangat kecil, dianggap nol. Oleh karena itu massa atom ditunjukkan oleh massa inti atom yaitu proton dan neutron. jumlah dari massa proton dan neutron disebut nomor massa yang besarnya hampir sama dengan massa atom.
Berdasarkan sejarah semenjak ilmu kimia diperkenalkan oleh para ilmuwan arab dan persia, mereka membagi unsur menjadi dua kelompok, yaitu kelompok logan dan nonlogam. Kemudian berkembang dengan Triad Dobereiner, Okta Newlands, Tabel periodik Mandeleev, dan Tabel periodik Modern.
A. Johann Wolgang Dobereiner pada tahun 1829 menggolongkan unsu-unsur yang mempunyai siat sama. Masing-masing kelompok terdiri atas unsur yang disebut triad. Dalam satu triad terdapat nomor massa relati unsur yang terletak di tengah merupakan harga rata-rata nomor massa relati unsur pertama dan unsur ketiga.
B. John Alexander Reina Newlands (1838-1898) seorang ahli kimia inggris pada tahun 1864 menyusun unsur-unsur berdasarkan kenaikan nomor atom massa relati. Ia mendapatkan bahwa unsur kedelapan mempunyai siat kimia yang mirip dengan unsur pertama, unsur kesembilan mempunyai sifat yang mirip dengan unsur kedua.
C. Tabel periodik Mandeleev, pada tahun 1869, dua ahli kimia Louthar dan Mendeleev menggunakan prinsip Newlands mengadakan penggolongan unsur-unsur. Menurut Mandeleev sifat-sifat unsur merupakan fungsi periodik dn nomor massa relatinya.. pengelompokan ini lebih mengutamakan kesamaan siat unsur-unsur daripada kenaikan atom massa relatifnya.
D. Tabel periodik Modern, didasarkan pada tabel periodik bentuk panjang milik Henry Moseley. Lajur horizontal disebut periode, terususun berdasarkan kenaikan nomor atom, sedangkan lajur vertikal disebut golongan.
IV. Kesimpulan
Atom terdiri atas inti atom yang dikelilingi elektron-elektron yang tersebar dalam kulit-kulit atom. Inti atom terdiri atas partikel proton dan neutron. Struktur atom menggambarkan bagaimana partikel-partikel dasar tersusun dalam atom. Perkembangan model atom mengalami perubahan sesuai dengan fakta-fakta percobaan model atom Delta, Thomson, Rutherford, Niels Bohr, dan model atom Modern. Nomor atom menunjukkan jumlah proton dalam inti atom suatu unsur dan nomor massa suatu atom menunjukka jumlah proton dan jumlah neutron dalam inti (nukleon). Sistem periodik unsur adalah suatu daftar unsur-unsur yang disusun dengan semua unsur yang sudah dikenal ada dalam daftar tersebut. Sistem periodik unsur juga merupakan sistem pengelompokkan unsur berdasarkan hukum periodik, mencakup periode dan golongan yang keduanya saling berhubungan dan menentukan keperiodikkan sifat unsur, disajikan ke dalam bentuk tabel yang disebut Tabel Periodik Unsur.
V. Daftar Pustaka
Huda, Muhammad Nasrul. 2017. Sturuktur Atom dan sistem Periodik Unsur.
Cirebon : Universitas Nahdhatul Ulama. Dalam https://www.academia.edu/34644270/MAKALAH_STRUKTUR_ATOM_and_SISTEM_PERIODIK_UNSUR_COVER_Diajukan_untuk_Memenuhi_Tugas_Mandiri
(Diunduh 24 September 2021)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.