Disusun oleh : Tasya Reviana Azhari (@R17-Tasya)
ABSTRAK
Industri Petrokimia merupakan industri yang mengolah bahan kimia yang menggunakan bahan baku dari proses pengolahan minyak bumi dan gas bumi. Industri petrokimia terbagi menjadi tiga bagian yaitu produk petrokimia hulu, produk antara dan produk petrokimia hilir. Tujuan dari penulisan ini yaitu untuk mengetahui pengertian dan proses dari produk petrokimia. Proses dari produk petrokimia memiliki tiga jalur yaitu , jalur gas sintetik, amonia dan carbon black, jalur olefin, serta jalur aromatik. Adapun manfaat dan bahaya yang berhubungan dengan kehidupan sehari hari dari industri petrokimia.
Kata kunci : Minyak bumi, gas bumi, petrokimia hilir.
PENDAHULUAN
Industri Petrokimia adalah suatu industri yang bergerak pada pengelolahan bahan kimia dengan menggunakan bahan baku dari hasil proses pengolahan minyak bumi dan gas bumi. Pola perkembangan industri petrokimia bergantung pada produk-produk hasil pengolahan minyak dan gas bumi yang tersedia. Dalam industri petrokimia, pengolahan minyak bumi dan gas alam yang digunakan juga mempertimbangkan kebutuhan manusia akan bahan-bahan kimia yang dihasilkan dan pemanfaataknnya dalam menunjang kegiatan manusia.
Industri petrokimia merupakan salah satu sektor yang berkontribusi besar pada tingginya impor dan defisit neraca berjalan. Impor sektor petrokimia mencapai US$20 miliar atau Rp248 triliun setiap tahunnya (Kemenperin, 2019). Indonesia merupakan pasar yang sangat besar bagi produk petrokimia. Akan tetapi, kondisi industri petrokimia saat ini belum memungkinkan bagi indonesia untuk memaksimalkan keuntungan dari pasar domestik yang besar tersebut.
PERMASALAHAN
Pada dasrnya, Industri Petrokimia terbagi dalam tiga bagian besar yaitu, produk petrokimia hulu yaitu proses pengolahan produk dasar (premier) dan akan menghasilkan produk setengah jadi (produk antara), produk antara yaitu hasil dari pengolahan petrokimia hulu dan selanjutnya akan diolah menjadi produk siap pakai (produk jadi) maupun produk yang masih bisa diolah lagi pada proses selanjutnya, serta produk petrokimia hilir yaitu pengolahan produk antara menjadi produk jadi sehingga dapat digunakan oleh masyarakat. Pada artikel ini, saya akan membahas mengenai produk petrokimia hilir mulai dari bagaimana proses pembentukan produk petrokimia dan reaksinya, manfaat dan bahayanya industri petrokimia.
PEMBAHASAN
A. Industri Petrokimia Hilir
Industri petrokimia hilir adalah pengolahan produk setengah jadi dijadikan produk siap untuk dipakai dan digunakan. Contoh seperti nilon, plastik, karet sintesis dan zat peledak. Pada industri petrokimia hilir barang yang siap pakai siap untuk di distribusikan ke distributor untuk memenuhi kebutuhan konsumen.
B. Proses Pembuatan Produk Petrokimia
Proses pembuatan produk petrokimia terdapat tiga jalur yaitu:
1. Jalur gas sintetik, amonia dan carbon black
- Reaksi steam reforming untuk pembuatan amonia dengan gas sintetis.
2 CH4 + O2 + 2 H2O + N2 ➡️ 2 CO2 + 4 NH3
- Reaksi steam reforming pada pembentukan methanol :
Lurghi High Pressure Process
ICI Low Pressure Process
- Reaksi oksidasi parsial untuk membuat carbon black
Contoh : Reaksi pembentukan pupuk urea
Tahap 1 : pembentukan Amonia Carbamat (NH4COONH2)
2 NH3 + CO2 ➡️ NH4COONH2
Tahap 2 : Pengkristalan ammonium carbamat didalam priling tower menjadi urea
NH4COONH2 ➡️ CO(NH2) + H2O
2. Jalur olefin ( olefin center)
- Olefin : senyawa hidrokarbon tidak jenuh yang mempunyai ikatan rangkap terbuka yang sangat reaktif.
- Mudah terpolimerisasi
- Jalur olefin menghasilkan etilena, propilena, dan butilena ➡️produk dasar dari cracking bahan baku nafta.
Contoh : olefin dengan bahan baku nafta
Jika bahan baku berasal dari nafta fraksi berat (C15-C23) dan dari jenis minyak parafin, makan akan terbentuk molekul parafin dan olefin :
- C23H48 ➡️ C8H18 + C15H30 ➡️ C3H8 + C12H22 (cracking)
Proses ini dapat terjadi terus menerus hingga terbentuk cokes :
- C12H22 ➡️ C2H6 + C10H16 ➡️ C2H4 + C8H12 ➡️ 2 CH4 + C6H4 (cracking)
- C6H4 ➡️CH4 + 5 C (cracking)
Selain itu juga dapat terbentuk dari hasil polimerisasi olefin :
- C10H16 + C10H16 ➡️ C20H32 + C15H30 ➡️ C35H62 (kopolimerisasi C20H32 dengan C15H30)
Produk petrokimia hilir yang dihasilkan melalui jalur olefin :
- Plastik dari etilena : polietilema (PE), polivinilklorida (PVC), poliesterina (PS), etilen glikol (EG), dan etilen asetat (EA).
- Plastik dari propilena : polipropilena (PP), isobutil asetat, akrilat, fenol, karet etilen propilena.
- Plastik dari butilena dan butadiena : polibutadiena
3. Jalur Aromatik
- Senyawa hidrokarbon tak jenuh yang mempunyai ikatan atom C siklis, berupa ikatan atom antara C6 – C8, seperti benzena, toluena, xilena, dll.
- Sangat reaktif sehingga mudah bereaksi dan terpolimerisasi.
- Menghasilkan Benzena, Toluena dan Xilena (BTX) sebagai hasil utama, serta sikloheksana (CHX) sebagai produk samping.
Contoh : Anihidrida Melaik (Melaic Anhydride)
Dihasilkan melalui reaksi oksidasi benzena, pada suhu 425C , dan bantuan katalis V2O5 dan MoO3.
Benzena ➡️ anhidrida melaik + H2O + CO2
C. Manfaat produk – produk petrokimia.
1. Dalam industri kendaraan bermotor atau transportasi dimana bumper mobil yang terbuat dari logam diganti dengan plastik poliuretan, propeller pesawat terbang diganti denga fiber glass.
2. Dalam industri kemasan, bahan logam tinplate dan alumunium diganti dengan plastik – plastik produk petrokimia.
3. Salah satu produk petrokimia adalah aspal. Aspal digunakan untuk jalanan. Kegunaan lainnya yaitu, digunakan untuk pelapis tanggul, pelapis tahan air, sebagai bahan isolasi, pelapis anti korosi pada logam dan juga sebagai bahan campuran pada pembuatan briket barubara.
4. Lilin digunaan sebagai cadangan lampu bila listrik padam. Lilin juga dapat digunakan sebagai pelapis kertas pembungkus, bahan baku semir serta pengkilap lantai dan meubel.
5. Penggunaan dalam industri pupuk dan pestisida yaitu produk amoniak (urea) sebaguan besar digunakan sebagai pupuk pertanian.
D. Bahaya produk petrokimia
Salah satu hasil dari produk petrokimia adalah plastik. Jika semakin banyak plastik yang digunakan maka akan menyebabkan :
1. Tercemarnya tanah, air tanah, dan mahkluk bawah tanah.
2. Racun – racun dari partikel plastik yang masuk kedalam tanah akan membunuh hewan-hewan pengurai di dalamm tanah seperti cacing.
3. Polychlorinated biphenyl (PCB) yang tidak dapat terurai meskipun termakan oleh binatang maupun tanaman akan menjadi racun berantai sesuai urutan rantai makanan.
4. Kantong plastik akan mengganggu jalur air yang terserap ke dalam tanah.
5. Menurunkan kesuburan tanah dan ruang gerak makhluk bawah tanah yang mampu menyuburkan tanah.
KESIMPULAN
Industri petrokimia merupakan suatu industri yang bergerak pada pengelolahan bahan kimia dengan menggunakan bahan baku dari hasil proses pengolahan minyak bumi dan gas bumi. Proses yang dimiliki dalam pembuatan produk petrokimia memiliki tiga jalur yaitu, Jalur gas sintetik, amonia dan carbon black, jalur olefin, serta jalur aromatik. Hasil yang diperoleh dari industri dapat bermanfaat bagi kehidupan sehari hari, tetapi jika tidak digunakan sebaik mungkin akan berbahaya bagi lingkungan sekitar.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad Mantiq. 2017. Mengenal Industri Petrokimia.
Oki Muraza. 2020. Memperkuat Industri Petrokimia Nasional.
Pera Meilita,dkk. 2019. Industri Petrokimia Nasional.
Iswahyudi. 2011. Petrokimia.
http://staff.ui.ac.id/system/files/users/yuliusman.eng/material/industripetrokimiadandampaklingkungannya.ppt
Tjoetnyak Izzatie. 2014. Penggunaan minyak bumi dalam industri petrokimia.
Sulistyono Sulistyono. 2015. Produk Petrokimia dari Minyak dan Gas Bumi Manfaat dan Bahayanya Bagi Kesehatan dan Lingkungan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.