ABSTRAK
Peningkatan
aktivitas industri dan transportasi menjadi pendorong terjadinya potensi
pencemaran udara dan
berdampak terhadap
kesehatan masyarakat, terutama di wilayah sekitar kawasan industri dan kota besar. Faktor lain yang secara tidak langsung
mempengaruhi terjadinya pencemaran udara adalah pertumbuhan penduduk dan
kecepatan urbanisasi pada
tingkat tinggi,
pembangunan tata ruang yang tidak seimbang, dan tingkat kesadaran masyarakat yang
rendah terhadap pencemaran udara. Pencemaran udara merupakan salah satu permasalahan
lingkungan yang serius di Indonesia saat ini, sejalan dengan semakin
meningkatnya jumlah kendaraan bermotor dan peningkatan ekonomi transportasi. Diperlukan kesadaran masyarakat akan pembatasan penggunaan
kendaraan pribadi dan didukung dengan penyediaan angkutan massal yang baik dan
nyaman oleh pemerintah akan menciptakan lingkungan udara yang sehat bagi
manusia Indonesia
Kata kunci: Transportasi,
Pencemaran udara, Industri
PENDAHULUAN
Pencemaran
udara adalah masuknya atau tercampurnya unsur-unsur berbahaya ke dalam atmosfir
yang dapat mengakibatkan terjadinya kerusakan lingkungan sehingga menurunkan
kualitas lingkungan. Dengan demikian akan terjadi gangguan pada kesehatan
manusia. Terdapat dua jenis sumber pencemaran udara, yang pertama adalah
pencemaran akibat sumber alamiah (natural
sources) seperti letusan gunung berapi dan yang kedua berasal dari kegiatan
manusia (anthropogenic sources)
seperti yang berasal dari transportasi, emisi pabrik, dan lain-lain.
Dengan
kemajuan ekonomi yang sangat pesat mendorong semakin bertambahnya kebutuhan
akan transportasi, di lain sisi lingkungan alam yang mendukung hajat hidup
manusia semakin terancam kualitasnya, sehingga efek negatif polusi udara
terhadap kehidupan manusia semakin hari semakin bertambah. Penurunan kualitas udara yang terus menerus terjadi
selama beberapa tahun terakhir menunjukkan kepada kita bahwa betapa pentingnya
digalakkan upaya pengurangan emisi dengan cara penyuluhan kepada industriawan
maupun masyarakat ataupun dengan cara mengadakan penelitian bagi penerapan
teknologi pengurangan emisi.
PERMASALAHAN
1.
Apa saja jenis pencemar udara?
2.
Apa saja dampak akibat pencemaran udara terhadap kehidupan dan lingkungan?
3.
Apa saja upaya yang dilakukan untuk mengurangi dampak pencemaran lingkungan?
PEMBAHASAN
A. Jenis
Pencemar Udara
Zat-zat pencemar udara utama yang berasal dari kegiatan manusia adalah
sebagai berikut :
Karbon Monoksida (CO)
Gas buang
kendaraan bermotor merupakan sumber utama bagi karbon monoksida di berbagai
perkotaan. Data mengungkapkan bahwa 60%-70% pencemaran udara di Indonesia
disebabkan karena benda bergerak atau transportasi umum yang berbahan bakar
solar terutama berasal dari Metromini. Karbon monoksida yang meningkat di berbagai perkotaan dapat
mengakibatkan turunnya berat janin dan meningkatkan jumlah kematian bayi serta
kerusakan otak. Karena itu strategi penurunan kadar karbon monoksida akan
tergantung pada pengendalian emisi seperti pengggunaan bahan katalis yang
mengubah bahan karbon monoksida menjadi karbon dioksida dan penggunaan bahan
bakar terbarukan yang rendah polusi bagi kendaraan bermotor.
Nitrogen Oksida (NOx)
Nitrogen
oksida yang ada di udara yang dihirup oleh manusia dapat menyebabkan kerusakan
paru-paru. Setelah bereaksi dengan atmosfir zat ini membentuk partikel-partikel
nitrat yang amat halus yang dapat menembus bagian terdalam paru-paru. Selain
itu zat oksida ini jika bereaksi dengan asap bensin yang tidak terbakar dengan
sempurna dan zat hidrokarbon lain akan membentuk ozon rendah atau kabut berawan
coklat kemerahan yang menyelimuti sebagian besar kota di dunia.
HydroCarbon (HC)
Emisi Hidrokarbon (HC) terbentuk dari
bermacam-macam mesin yang merupakan sumber pencemar. Penyebabnya adalah karena
tidak terbakarnya bahan bakar secara sempurna dan tidak terbakarnya minyak
pelumas silinder. Emisi HC pada bahan bakar HFO yang biasa digunakan pada
mesin-mesin diesel besar akan lebih sedikit jika dibandingkan dengan mesin
diesel yang berbahan bakar Diesel Oil (DO). Emisi HC ini berbentuk gas methan
(CH4). Jenis emisi ini dapat menyebabkan leukemia dan kanker.
Partikulat Matter (PM)
Partikel debu
dalam emisi gas buang terdiri dari bermacam-macam komponen. Bukan hanya
berbentuk padatan tapi juga berbentuk cairan yang mengendap dalam partikel
debu. Pada proses pembakaran debu terbentuk dari pemecahan unsur hidrokarbon
dan setelah proses oksidasi. Dalam debu tersebut terkandung debu sendiri dan
beberapa kandungan metal oksida. Beberapa unsur kandungan partikulat adalah karbon, SOF (Soluble
Organic Fraction), debu, SO4, dan H2O. Sebagian benda
partikulat keluar dari cerobong pabrik sebagai asap hitam tebal, tetapi yang
paling berbahaya adalah butiran-butiran halus sehingga dapat menembus bagian
terdalam paru-paru. Diketahui juga bahwa di beberapa kota besar di dunia
perubahan menjadi partikel sulfat di atmosfir banyak disebabkan karena proses
oksida oleh molekul sulfur.
B. Dampak Terjadinya Pencemaran Udara Terhadap Kehidupan dan
Lingkungan
Pembangunan
transportasi yang terus dikembangkan menyusul dengan permintaan pasar,
ternyata, telah mendorong terjadinya bencana pembangunan. Saat ini, kita semua
telah mengetahui bahwa pengaruh polusi udara juga dapat menyebabkan pemanasan
efek rumah kaca (ERK) bakal menimbulkan pemanasan global atau (global warming)
(Sudrajad, 2006).
Tentunya,
hal ini harus merupakan sebuah peringatan kepada para pemilik kebijakan
industri dan kebijakan transportasi agar melihat kepada masalah udara di
sekitarnya. Proses pembangunan yang ada di Indonesia dalam konteks
transportasi, ternyata, telah menimbulkan bencana pembangunan yang pada
akhirnya bermuara menjadi permasalahan ekologis. Akibatnya, udara sebagai salah
satunya commons yang open access menjadi berbahaya bagi kesehatan manusia dan
alam sekitarnya.
C. Upaya
untuk Mengurangi Dampak Pencemaran Udara
Upaya pengendalian pencemaran udara akibat kendaraan bermotor yang mencakup upaya-upaya pengendalian baik langsung maupun tidak langsung, akan dapat menurunkan tingkat emisi dari kendaraan bermotor secara efektif antara lain (Sudrajad, 2006):
1. Mengurangi jumlah mobil lalu lalang. Misalnya dengan jalan kaki, naik sepeda, kendaraan umum, atau naik satu kendaraan pribadi bersama temanteman (car pooling).
2. Selalu merawat mobil dengan saksama agar tidak boros bahan bakar dan asapnya tidak mengotori udara.
3. Meminimalkan pemakaian AC. Pilihlah AC non-CFC dan hemat energi.
4. Memilih bensin yang bebas timbal (unleaded fuel).
KESIMPULAN
Berdasarkan
pernyataan diatas, maka polusi udara merupakan salah satu permasalahan lingkungan
yang serius di Indonesia saat ini, sejalan dengan semakin meningkatnya jumlah
kendaraan bermotor dan peningkatan ekonomi transportasi. Solusi
untuk mengatasi polusi udara kota, terutama ditujukan pada pembenahan sektor
transportasi dengan tanpa mengabaikan sektor-sektor lain, maka, tidak ada kata
lain kecuali harus mau belajar dari kota-kota besar lain di dunia yang telah
berhasil menurunkan polusi udara dan angka kesakitan serta kematian yang
diakibatkan karenanya. Di antaranya, dengan pembatasan izin bagi angkutan umum
kecil, dengan memperbanyak kendaraan angkutan massal; seperti bus dan kereta
api, diperbanyak. Kemudian, kontrol terhadap jumlah kendaraan pribadi juga
dapat dilakukan seiring dengan perbaikan pada sejumlah angkutan umum.
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pengendalian Dampak
Lingkungan, Sumber dan Standar Kesehatan Emisi Gas Buang, 2002.
Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup
Daerah Jakarta, 2013. Pengertian Pencemaran Udara.
Agustin, I. Analisa Hubungan Jumlah
Kendaraan dan Faktor Meteorologi (suhu, kelembaban udara dan kecepatan angin)
terhadap Peningkatan Konsentrasi SO2 pada Persimpangan Jalan kota Semarang.
Jurnal Program Studi Teknik Lingkungan, FT UNDIP. 2013.
Lestari, F. Sampling dan Pengukuran
Kontaminan di Udara. Jakarta: EGC: 2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.