Oleh : Shazfa Zakirah Yasmeenah (@S11-shazfa)
Abstrak
:
Pencemaran udara adalah suatu kondisi dimana
kualitas udara menjadi rusak akibat pelepasan berbagai gas dan benda padat yang
terbelah halus ke atmosfir dengan jumlah yang dapat membahayakan dan mengganggu
kenyamanan makhluk hidup. Pencemaran udara merupakan salah satu
permasalahan lingkungan yang serius di Indonesia saat ini, sejalan dengan semakin meningkatnya jumlah
kendaraan bermotor dan peningkatan ekonomi transportasi. Dalam tulisan ini
diuraikan mengenai keadaan udara di Indonesia, dampak negatif dan uapaya
pengendalian pencemaran udara. Diperlukan kesadaran masyarakat akan pembatasan
penggunaan kendaraan pribadi dan didukung dengan penyediaan angkutan massal
yang baik dan nyaman oleh pemerintah akan menciptakan lingkungan udara yang
sehat bagi manusia Indonesia.
Kata Kunci : Hujan Asam, Kesehatan
Manusia, Penipisan Ozon dan Kenaikan Suhu Global
Pendahuluan
Pencemaran udara adalah suatu kondisi dimana
kualitas udara menjadi rusak akibat pelepasan berbagai gas dan benda padat yang
terbelah halus ke atmosfir dengan jumlah yang dapat membahayakan dan mengganggu
kenyamanan makhluk hidup. Dampak yang dihasilkan dari pencemaran udara tersebut
juga berbagai macam seperti, kesehatan manusia, kenaikan suhu global,
hujan asam, dan penipisan ozon.
Jenis polutan yang paling dominan menyebabkan pencemaran udara,
antara lain adalah karbon monoksida, nitrogen dioksida, sulfur dioksida,
partikulat, hidrokarbon, CFC, timbal dan karbondioksida. Karbon monoksida
adalah polutan yang paling banyak dihasilkan pada kota-kota besar, hal ini
disebabkan karena banyaknya gas buang yang dihasilkan oleh kendaraan bermotor
dan proses industri.
Automatic
air quality monitoring system (AQMS) dapat digunakan untuk memantau pencemaran
udara sehingga dapat dijadikan informasi peringatan dini adanya pencemaran
udara pada titik tertentu. Dengan mengetahui informasi tersebut diharapkan
mampu mengurangi tingkat pencemaran udara khususnya gas karbon monoksida, salah
satunya dengan cara melakukan penanaman tumbuhan secara masal.
Permasalahan
1. Bagaimana keadaan udara di Indonesia?
2. Apa saja dampak yang diberikan dari pencemaran udara?
3. Bagaimana
cara pengendalian masalah pencemaran udara?
Pembahasan
1.
Kualitas
Udara Di Indonesia Khususnya Ibu Kota Jakarta
Saat ini,
permasalahan lingkungan perlu mendapat perhatian penuh dari pemerintah daerah,
khususnya dalam bentuk pengelolaan dan pengendalian pencemaran lingkungan.
Salah satu permasalahan lingkungan yang harus mendapat perhatian penuh adalah
masalah pencemaran udara. Udara di alam tidak pernah ditemukan bersih tanpa
polutan sama sekali. Beberapa gas seperti Sulfur Dioksida (SO2), Nitrogen
Dioksida (NO2), Karbon Monoksida (CO) dan Ozon (O3) selalu dibebaskan ke udara
sebagai produk sampingan dari proses-proses alami seperti aktivitas vulkanik,
pembusukan sampah tanaman, kebakaran hutan dan lain sebagainya. Selain
disebabkan oleh polutan alami tersebut, polutan udara juga dapat disebabkan
oleh aktivitas manusia.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat kualitas udara di
beberapa kota di Indonesia saat ini dalam kondisi tidak sehat. Beberapa kota yang
tergolong tidak sehat adalah Palangka Raya (169), Jakarta (161), Palembang
(160), Bogor (155). Angka tersebut didapat dari data BMKG dan Kementerian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), dan sejumlah sumber lain. Hasil ini
membuat Indonesia menjadi salah satu negra dengan kota yang tidak sehat untuk
ditinggali apalagi untuk dikunjungi oleh wisatawan asing.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengatakan polusi
udara DKI Jakarta selama masa
Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) belum terlihat
adanya penurunan yang signifikan. Data BMKG menunjukkan pengurangan NO2
mencapai lebih dari 2x10^15 molekul per sentimeter persegi. Tetapi bukan
berarti pengurangan NO2 di atmosfer bebas dari polusi udara. Masih
terdapat komponen lainnya selain NO2 yang perlu diperiksa misal CO2, CO, SO,
dan komponen penyumbang polusi lainnya, Sumber utama NO2 pada atmosfer
sendiri adalah gas buang kendaraan di jalan, selain dari pembangkit tenaga listrik,
panas dari pabrik, dan proses industri.
2.
Dampak
Dari Pencemaran Udara
2.1
Kesehatan
Manusia
Pencemaran
udara memiliki dampak terhadap kesehatan manusia diantaranya adalah gangguan
saluran pernafasan, penyakit jantung, kanker berbagai organ tubuh, gangguan
reproduksi dan hipertensi (tekanan darah tinggi).
2.2
Kenaikan
Suhu Global
suhu global
mengalami peningkatan terus menerus semenjak masa industrial, kenaikan suhu
tersebut mencapai 1°C hingga tahun 2020. Dalam
keterangan resminya, World Meteorological Organization (WMO) menilai
peningkatan suhu global tersebut ada peluang bertambah 20% atau melebihi 1,5
derajat celcius per tahun. Kenaikan suhu bumi ini akan berdampak terhadap perubahan sistem iklim
yang mempengaruhi berbagai aspek pada perubahan alam dan kehidupan manusia.
2.3 Hujan
Asam
Hujan asam adalah istilah untuk segala bentuk
presipitasi (pengendapan) dengan komponen berupa asam, seperti asam sulfat atau
nitrat, yang jatuh ke tanah dari atmosfer dalam bentuk basah atau kering.
Proses ini bisa berupa hujan, salju, kabut, hujan es atau bahkan debu yang
bersifat asam. Hujan asam
memiliki tingkat keasaman atau pH di bawah normal, yakni kurang dari 5,6.
Adapun hujan yang turun di wilayah Indonesia memiliki pH normal, sekitar 6.
Dampak hujan asam bisa mempengaruhi tanaman, tanah, bangunan dan benda lain di
permukaan bumi. Hujan ini bisa mengubah komposisi tanah dan air sehingga
menjadi tidak layak untuk tanaman maupun hewan.
2.4 Penipisan
Ozon
lapisan
ozon merupakan lapisan yang sangat berguna bagi bumi. Lapisan ozon dikatakan
sangat penting karena mempunyai fungsi menghalangi sinar ultraviolet yang
berasal dari matahari. Seperti yang kita ketahui bersama bahwasannya
sinar ultraviolet adalah sinar yang sangat berbahaya yang dapat
menyebabkan berbagai macam penyakit serta mematikan berbagai macam makhluk
hidup lainnya. Lapisan ozon yang menipis akan mudah berlubang. Ketika
lapisan ozon berlubang maka lapisan ozon tidak akan menjalankan fungsinya
secara optimal. Penipisan ozon dapat terjadi karena penggunaan kendaraan
yang terlalu banyak, penggundulan hutan, asap pabrik dan penggunaan AC secara
berlebihan.
3.
Pengendalian
Pencemaran Udara
Automatic air
quality monitoring system (AQMS) atau Sistem Pemantau Kualitas Udara adalah
sistem untuk mengetahui tingkat pencemaran udar, salah satunya untuk Indeks
Standar Pencemar Udara (ISPU) sehingga dapat dijadikan informasi peringatan dini adanya
pencemaran udara pada titik tertentu. AQMS sudah tersebar di beberapa daerah
yang ada di Indonesia, seperti Jakarta, DI. Yogyakarta,Lampung, Banda Aceh dan
sebaginya. Dengan mengetahui informasi tersebut diharapkan mampu mengurangi
tingkat pencemaran udara khususnya gas karbon monoksida, salah satunya dengan
cara melakukan penanaman tumbuhan secara masal. Pengendalian pencemaran udara
dapat dilakukan dengan cara :
3.1 Penghijauan dan reboisasi
Penghijauan dan
reboisasi dapat menurunkan polusi udara oleh CO2. Demikian juga pembuatan jalur
hijau di kota-kota besar menjadi hal yang sangat berarti. Secara alamiah
tumbuhan menyerap CO2 untuk fotosintesis, dengan penghijauan berarti akan
meningkatkan pengambilan CO2 udara oleh tumbuhan.
3.2 Memasang
penyaring udara pada cerobong asap pabrik
Hal lain yang tidak
kalah penting adalah memasang penyaring udara pada cerobong asap pabrik untuk
menyaring partikel-partikel yang bercampur asap agar tidak terbebas ke udara.
3.3 Menetapkan
kawasan industri yang jauh dari kawasan pemukiman warga
3.4 Mengurangi
pemakaian bahan bakar dari fosil (minyak bumi dan batu bara) pada industri dan
pembangkit listrik.
3.5 Memanfaatkan
energi alternatif yang lebih ramah lingkungan
Memanfaatkan energi
alternatif yang lebih ramah lingkungan dapat berupa energi biogas, energi surya
dan energi panas bumi untuk menggantikan energi minyak bumi dan batu bara.
3.6 Pengawasan
yang ketat di wilayah hutan yang rawan terbakar
3.7 Melarang
warga membakar semak belukar di sekitar hutan dalam membuka lahan pertanian
Disamping itu perlu
diberikan sanksi yang tegas pada pihak-pihak yang secara sengaja melakukan
pembakaran lahan atau hutan.
3.8 Memakai
masker
Memakai masker
penting dilakukan terutama pada saat udara tercemar oleh asap, paling tidak
dapat mengurangi dampak yang lebih buruk.
3.9 Tidak
menggunakan barang-barang rumah tangga yang mengandung Kloro Fluoro Karbon
(CFC)
3.10 Tidak
merokok di dalam ruangan
Kesimpulan
Indonesia menjadi salah satu negra dengan kota yang tidak sehat untuk
ditinggali apalagi untuk dikunjungi oleh wisatawan asing. Pencemaran udara tersebut
diakibatkan oleh perindustrian, kegiatan domestik atau sehati-hari maupun
kebakaran hutan. Automatic
air quality monitoring system (AQMS) hadir untuk mengetahui kualitas udara pada
kota-kota yang terpasang AQMS, sehingga dapat dijadikan informasi peringatan
dini adanya pencemaran udara. Cara penanggulangan pencemaran juga dapat kita
lakukan dengan cara reboisasi, memakai energy alternative, melarang warga
membakar semak belukar, tidak merokok dalam ruangan dan sebagainya.
Saran
diharapkan kesadaran masyarakat untuk memperhatikan penggunaan kendaraan bermotor agar dapat mencegah kerusakan lingkungan dari polusi emisi yang melebihi mutu. penggunaan masker yang sesuai dengan kadar pencemaran udara di lingkungan tempat kerja.
Daftar
Pustaka
https://tirto.id/hujan-asam-penyebab-dampak-dan-solusi-pencegahannya-erNl
https://ilmulingkungan.com/pencegahan-dan-pengendalian-terhadap-polusi-udara/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.