Adanya Pencemaran Udara
disusun oleh Laykha Fitriani Az Zahra
Kode peserta: @R16-Laykha
ABSTRAK
Pencemaran
udara disebabkan oleh sumber bergerak dan sumber tidak bergerak yang meliputi
sektor transportasi, industri, dan domestik. Faktor lainnya yang secara tidak
langsung berpengaruh terhadap terjadinya pencemaran udara adalah pertumbuhan
penduduk, laju urbanisasi. yang tinggi, pengembangan tata ruang yang tidak
seimbang dan rendahnya tingkat kesadaran
masyarakat mengenai pencemaran udara. Pencemaran udara merupakan salah satu
permasalahan lingkungan yang serius di Indonesia saat ini, sejalan dengan
semakin meningkatnya jumlah kendaraan bermotor dan peningkatan ekonomi
transportasi. Dalam tulisan ini diuraikan mengenai jenis pencemaran udara,
dampak negatif dan upaya penanggulangannya. Diperlukan kesadaran masyarakat akan
pembatasan penggunaan
Kata kunci:
pencemaran udara, permasalahan lingkungan, jenis, dampak negatif ,upaya
penanggulangan
PENDAHULUAN
Pencemaran
udara adalah masuknya atau tercampurnya unsur-unsur berbahaya ke dalam atmosfir
yang dapat mengakibatkan terjadinya kerusakan lingkungan sehingga menurunkan
kualitas lingkungan. Dengan demikian akan terjadi gangguan pada kesehatan
manusia. Terdapat dua jenis sumber pencemaran udara, yang pertama adalah
pencemaran akibat sumber alamiah (natural sources) seperti letusan gunung
berapi dan yang kedua berasal dari kegiatan manusia (anthropogenic sources)
seperti yang berasal dari transportasi, emisi pabrik, dan lain-lain. Pencemaran
udara dapat terjadi dimana-mana, seperti di dalam rumah, sekolah, dan kantor.
Pencemaran seperti ini sering disebut dengan pencemaran dalam ruangan (indoor
pollution). Sedangkan pencemaran di luar ruangan (outdoor pollution) berasal
dari emisi kendaraan bermotor, industri, perkapalan, dan proses alami oleh
makhluk hidup. Sumber pencemar udara dapat diklasifikasikan menjadi sumber diam
dan sumber bergerak. Sumber diam terdiri dari pembangkit listrik, industri dan
rumah tangga. Sedangkan sumber bergerak adalah aktifitas lalu lintas kendaraan
bermotor di darat dan tranportasi laut.
Dengan
kemajuan ekonomi yang sangat pesat mendorong semakin bertambahnya kebutuhan
akan transportasi, di lain sisi lingkungan alam yang mendukung hajat hidup
manusia semakin terancam kualitasnya, sehingga efek negatif polusi udara
terhadap kehidupan manusia semakin hari semakin bertambah. Data Badan Pusat
Statistik (BPS) tahun 2004, di beberapa propinsi terutama di kota-kota besar
seperti Medan, Surabaya dan Jakarta, emisi kendaraan bermotor merupakan
kontribusi terbesar terhadap konsentrasi NO2 dan CO di udara yang jumlahnya
lebih dari 50%. Penurunan kualitas udara yang terus menerus terjadi selama
beberapa tahun terakhir menunjukkan kepada kita bahwa betapa pentingnya
digalakkan upaya pengurangan emisi dengan cara penyuluhan kepada industriawan
maupun masyarakat ataupun dengan cara mengadakan penelitian bagi penerapan
teknologi pengurangan emisi.
Dalam
tulisan ini dibahas mengenai pencemaran udara yang meliputi, karakter,
pengaruhnya terhadap kualitas lingkungan dan kesehatan manusia serta teknologi
terbaru untuk menguranginya.
PERMASALAHAN
Udara di daerah
perkotaan dengan berbagai macam kegiatan industri dan perkembangan teknologi
serta lalu lintas yang padat, relatif sudah mengandung bermacam-macam zat
pencemar dengan konsentrasi besarnya bervariasi. Dari berbagai macam komponen
pencemar udara, yang paling banyak pengaruh dalam pencemaran udara adalah
komponen-komponen Karbon Monoksida (CO), Oksida Nitrogen (NOx), Oksida Sulfur
(Sox), Hidrokarbon (HC), Partikel . Komponen atau zat ini berasal dari aktivitas
manusia itu sendiri. Jumlah komponen pencemar udara tergantung kepada
sumbernya. Komponen pencemar tersebut dapat mencemari udara secara
sendiri-sendiri, maupun secara bersama-sama , dari sumber alami, dan sumber
sumber lainnya Dengan ada nya komponen atau zat pencemaran udara pasti ada
beberapa hal yang terjadi hingga komponen atau zat tersebut ada didalam suatu
udara. Adapun beberapa sumber yang
tumbuh hingga terjadinya pencemaran udara itu sendiri, contohnya yaitu :
·
Aktivitas
Manusia
Dalam
bidang Transportasi; Industri; Pembangkit listrik; Pembakaran (perapian,
kompor, tungku, [insinerator] dengan berbagai jenis bahan bakar; Gas buang
pabrik yang menghasilkan gas berbahaya seperti (CFC)
· Sumber Alami
Berupa Gunung berapi;
Rawa-rawa; Kebakaran hutan; Nitrifikasi dan denitrifikasi biologi
·
Sumber-sumber
lain
Dari Transportasi ammonia;
Kebocoran tangki klor; Gas Timbulan metana Dari Lahan
Uruk / Tempat Pembuangan Akhir sampah; Uap pelarut organik
Pencemaran
udara yang kita sadari membawa dampak negative terhadap kesehatan tubuh manusia
, serta lingkungan sekitar . Dari dampak yang kita ketahui kita harus melakukan
upaya menanggulangi pencemaran udara tersebut.
PEMBAHASAN
Metrologi
Pencemaran Udara
Kondisi
metrologi sangat berperan dalam penyebaran, pengenceran, perubahan, dan penghilangan
zat pencemaran udara yang terdispersikan di atmosfir
· Proses Penyebaran
Penyebaran zat pencemar yang diemisikan
dari sumbernya ke udara diakibatkan oleh adanya pengaruh down wind. Dalam
perhitungan harga kecepatan dan arah angin diperlukan sebagai indikasi
pergerakan udara disuatu daerah. Bahkan untuk jarak yang pendek, profil
pergerakan udara biasanya akan sangat kompleks.
· Proses Pengenceran
Pengenceran dan pencampuran zat pencemar
di udara diakibatkan oleh adanya gerakan turbulen. Kondisi udara pada umumnya
mempunyai kecepatan pengenceran yang diakibatkan oleh pencampuran (turbulensi).
· Proses Perubahan
Zat pencemar selama berada di udara akan
mengalami perubahan fisik dan kimia, sehingga membentuk zat pencemar sekunder.
Smog sebagai contoh, merupakan hasil interaksi diudara antara oksidasi
nitrogen, hidrokarbon dan energi matahari, peristiwa ini dikenal dengan reaksi
fotokimia.
· Proses Penghilangan
Zat
pencemar diatmosfir akan mengalami penghilangan atau pengurangan karena adanya
proses-proses meteorologi, seperti hujan.
Jenis
atau Komponen Pencemar Udara
Zat-zat pencemar udara
utama yang berasal dari kegiatan manusia adalah sebagai berikut :
1.
Karbon
Monoksida (CO)
Gas buang kendaraan bermotor merupakan
sumber utama bagi karbon monoksida di berbagai perkotaan. Data mengungkapkan
bahwa 60%-70% pencemaran udara di Indonesia disebabkan karena benda bergerak
atau transportasi umum yang berbahan bakar solar terutama berasal dari
Metromini . Formasi CO merupakan fungsi dari rasio kebutuhan udara dan bahan
bakar dalam proses pembakaran di dalam ruang bakar mesin diesel. Percampuran
yang baik antara udara dan bahan bakar terutama yang terjadi pada mesin-mesin
yang menggunakan Turbocharge merupakan salah satu strategi untuk meminimalkan
emisi CO. Karbon monoksida yang meningkat di berbagai perkotaan dapat
mengakibatkan turunnya berat janin dan meningkatkan jumlah kematian bayi serta
kerusakan otak. Karena itu strategi penurunan kadar karbon monoksida akan
tergantung pada pengendalian emisi seperti penggunaan bahan katalis yang
mengubah bahan karbon monoksida menjadi karbon dioksida dan penggunaan bahan
bakar terbarukan yang rendah polusi bagi kendaraan bermotor.
2.
Nitrogen
Oksida (NOx)
Sampai tahun 2000 NOx yang berasal dari
alat transportasi laut di Jepang menyumbangkan 38% dari total emisi NOx (25.000
ton/tahun) [4]. Gas NOx terbentuk atas tiga fungsi yaitu ; Suhu (T), Waktu
Reaksi (t), dan konsentrasi Oksigen (O2), NOx = f (T, t, O2). Ada 3 teori yang
mengemukakan terbentuknya NOx, yaitu :
1) Thermal
NOx (Extended Zeldovich Mechanism) : Proses ini disebabkan gas nitrogen yang
beroksidasi pada suhu tinggi pada ruang bakar (>1800 K). Thermal NOx ini
didominasi oleh emisi NO (NOx → NO + NO2).
2) Prompt
NOx : Formasi NOx ini akan terbentuk cepat pada zona pembakaran.
3) Fuel
NOx : NOx formasi ini terbentuk karena kandungan N dalam bahan bakar.
Kira-kira 90% dari emisi NOx adalah
disebabkan proses thermal NOx, dan tercatat bahwa dengan penggunaan HFO (Heavy
Fuel Oil), bahan bakar yang biasa digunakan di kapal, menyumbangkan emisi NOx
sebesar 20-30%. Nitrogen oksida yang ada di udara yang dihirup oleh manusia
dapat menyebabkan kerusakan paru-paru. Setelah bereaksi dengan atmosfir zat ini
membentuk partikel-partikel nitrat yang amat halus yang dapat menembus bagian
terdalam paru-paru. Selain itu zat oksida ini jika bereaksi dengan asap bensin
yang tidak terbakar dengan sempurna dan zat hidrokarbon lain akan membentuk
ozon rendah atau kabut berawan coklat kemerahan yang menyelimuti sebagian besar
kota di dunia.
3.
Sulfur
Oxide (SOx)
Emisi SOx terbentuk dari fungsi
kandungan sulfur dalam bahan bakar, selain itu kandungan sulfur dalam pelumas,
juga menjadi penyebab terbentuknya Sox emisi. Struktur sulfur terbentuk pada
ikatan aromatik dan alkyl. Dalam proses pembakaran sulfur dioxide dan sulfur
trioxide terbentuk dari reaksi :
S
+ O2 → SO2
SO2
+ ½ O2 → SO3
Kandungan SO3 dalam SOx sangat kecil
sekali yaitu sekitar (1-5)%. Gas yang berbau tajam tapi tidak berwarna ini
dapat menimbulkan serangan asma, gas ini pun apabila bereaksi di atmosfir akan
membentuk zat asam. Badan kesehatan dunia (WHO) menyatakan bahwa tahun
1997-2003 jumlah sulfur dioksida di udara telah mencapai ambang batas.
4.
HydroCarbon
(HC)
Emisi Hidrokarbon (HC) terbentuk dari
bermacam-macam mesin yang merupakan sumber pencemar. Penyebabnya adalah karena
tidak terbakarnya bahan bakar secara sempurna dan tidak terbakarnya minyak
pelumas silinder. Emisi HC pada bahan bakar HFO yang biasa digunakan pada
mesin-mesin diesel besar akan lebih sedikit jika dibandingkan dengan mesin
diesel yang berbahan bakar Diesel Oil (DO). Emisi HC ini berbentuk gas methan
(CH4). Jenis emisi ini dapat menyebabkan leukemia dan kanker.
5.
Partikulat
Matter (PM)
Partikel debu dalam emisi gas buang
terdiri dari bermacam-macam komponen. Bukan hanya berbentuk padatan tapi juga
berbentuk cairan yang mengendap dalam partikel debu. Pada proses pembakaran
debu terbentuk dari pemecahan unsur hidrokarbon dan setelah proses oksidasi.
Dalam debu tersebut terkandung debu sendiri dan beberapa kandungan metal
oksida. Dalam kelanjutan proses ekspansi di atmosfir, kandungan metal dan debu
tersebut membentuk partikulat. Beberapa unsur kandungan partikulat adalah
karbon, SOF (Soluble Organic Fraction), debu, SO4, dan H2O
. Sebagian benda partikulat keluar dari cerobong pabrik sebagai asap hitam
tebal, tetapi yang paling berbahaya adalah butiran-butiran halus sehingga dapat
menembus bagian terdalam paru-paru. Diketahui juga bahwa di beberapa kota besar
di dunia. Perubahan menjadi partikel sulfat di atmosfir banyak disebabkan
karena proses oksida oleh molekul sulfur.
Penyebab Komponen atau
Zat Bisa Ada dalam Udara
Adapun
penyebab atau dari suatu hal yang terjadi hingga suatu komponen atau zat
tersebut ada didalm udara sebagai berikut:
·
Sirkulasi
Angin
Angin adalah udara yang bergerak sebagai
akibat perbedaan tekanan antara daerah yang satu dan lainnya. Pergerakan udara
tersebut dari daerah yang bertekanan padat ke arah udara yang bertekanan
rendah/renggang.
Perbedaan pemanasan udara menyebabkan
naiknya gradient tekanan horizontal, sehingga terjadi gerakan udara horizontal
di atmosfir. Oleh karena itu perbedaan temperature antara atmosfir di antara
atmosfir diatas benua dengan diatas lautan menyebabkan gerakan udara dalam
skala yang sangat besar, angin lokal terjadi akibat perbedaan temperature
setempat.
·
Penyebaran
Turbulen
Perubahan gradient kecepatan angin
merupakan fungsi dari ketinggian dan tergantung pada kekasaran permukaan, serta
waktu. Model pergerakan turbulen dinyatakan sebagai pergerakan Eddy, dapat
berupa :
a. Pusaran
Termal yang disebabkan oleh radiasi matahari pada siang hari sehingga pada
siang hari gradient angin akan lebih datar dibandingkan pada malam hari
b. Pusaran
Mekanis di sebabkan oleh gerakan angin dipermukaan bumi yang kasar, akibat dari
permukaan bumi yang ada akan berpengaruh pada arah dan kecepatan angin
·
Kondisi
Stabilitas Atmosfer
Derajad
kestabilan di atmosfir harus kita ketahui jika kita ingin memperkirakan
kemampuan atmosfir untuk mendispersi polutan yang diterima dari sumbernya.
Kestabilan atmosfir salah satunya tidak menunjukan pencampuran yang vertikal
atau perputaran sebagai hasil emisi polutan yang dekat dengan permukaan bumi
cenderung tinggal disana. Perputaran itu terjadi pada suatu atmosfir rendah,
terutama tergantung dari :
Gradient
temperature , dan Mekanisme turbulan
·
Bungan
Angin (Wind Rose)
Satu
hal yang penting dalam meramalkan penyebaran zat pencemar adalah mengatahui
arah dan besarnya kecepatan angin, yang biasa digambarkan dalam bentuk vektor.
Arah angin selalu ditunjukkan dari mana angin tersebut bertiup
Vektor
arah dan besarnya kecepatan angin dalam wind rose menggambarkan frekuensi
distribusi dari arah angin, pada berbagai variasi kecepatan yang terjadi.
Sumber Pencemaran Udara
Pencemar
udara dibedakan menjadi dua yaitu pencemar primer dan pencemar sekunder.
1) Pencemar
primer adalah substansi pencemar yang ditimbulkan langsung dari sumber
pencemaran udara. [Karbon monoksida] adalah sebuah contoh dari pencemar
udara primer karena ia merupakan hasil dari pembakaran .
2) Pencemar
sekunder adalah substansi pencemar yang terbentuk dari reaksi pencemar-pencemar
primer di atmosfer . Pembentukan ozon dalam [smog
fotokimia] adalah sebuah contoh dari pencemaran udara sekunder.
Dampak dari Pencemaran Udara
Ada
banyak dampak yang dihasilkan dari pencemaran udara diantaranya: mengganggu
kesehatan makhluk hidup, kerusakan lingkungan ekosistem dan hujan asam. Kesehatan
pada manusia akan terganggu akibat udara yang tercemar yang bisa mengakibatkan
timbulnya penyakit seperti infeksi saluran pernapasan, paru-paru, jantung dan
juga sebagai pemicu terjadinya kanker yang sangat berbahaya. Selanjutnya efek
yang ditimbulkan pada lingkungan ekosistem adalah kerusakan dimana lingkungan
ekosistem tempat tinggal berbagai makhluk hidup seperti akibat kebakaran hutan
merusak tumbuh-tumbuhan dan hewan. Sedangkan hujan asam disebabkan oleh
belerang (sulfur) yang merupakan polutan dalan bahan bakar fosil serta nitrogen
di udara yang bereaksi dengan oksigen membentuk sulfur dioksidadan nitrogen
dioksida. Polutan tersebut berasal dari knalpot mobil dan industri yang
menggunakan bahan bakar minyak dan batubara. Di atmosfir, polutan tersebut
membentuk asam sulfat (H2SO4) dan asam nitrat (HNO3).
Akhirnya mereka jatuh ketanah sebagai hujan asam. Selanjutnya yang terjadi adalah
bencana bagi kehidupan makhluk hidup. Sebagai contoh peristiwa kebakaran yang
terjadi di Kalimantan dan Pekanbaru tentunya mengakibatkan kondisi. udara yang sangat
membahayakan kesehatan. Masyarakan akan terjangkit penyakit infeksi saluran
pernapasan (ISPA) akibat menghirup udara yang bercampur asap hasil kebakaran hutan.
Upaya Penanggulangan Pencemaran Udara
Adapun
upaya penanggulangan yang bisa dilakukan , sebagai berikut:
1) Mengurangi
pemakaian bahan bakar fosil terutama yang mengandung asap serta gas-gas polutan
lainnya agar tidak mencemarkan lingkungan.
2) Melakukan
penyaringan asap sebelum asap dibuang ke udara dengan cara memasang bahan
penyerap polutan atau saringan.
3) Mengalirkan
gas buangan ke dalam air atau dalam larutan pengikat sebelum dibebaskan ke
air. Atau dengan cara penurunan suhu sebelum gas buang ke udara bebas.
4) Membangun
cerobong asap yang cukup tinggi sehingga asap dapat menembus lapisan inversi
thermal agar tidak menambah polutan yang tertangkap di atas suatu pemukiman
atau kita;
5) Mengurangi
sistem transportasi yang efisien dengan menghemat bahan bakar dan mengurangi
angkutan pribadi;
6) Memperbanyak
tanaman hijau di daerah polusi udara tinggi, karena salah satu kegunaan
tumbuhan adalah sebagai indikator pencemaran dini, selain sebagai penahan debu
dan bahan partikel lain
KESIMPULAN
Berdasarkan
pernyataan diatas, maka polusi udara merupakan salah satu permasalahan
lingkungan yang serius di Indonesia saat ini, sejalan dengan semakin
meningkatnya jumlah kendaraan bermotor dan peningkatan ekonomi transportasi.
Uji kelayakan emisi yang sejak beberapa tahun terakhir didengung-dengungkan
oleh pemerintah dan LSM ternyata juga tidak berjalan dengan yang diharapkan.
Jumlah kendaraan bermotor di jalan raya kian hari semakin meningkat. Di wilayah
DKI Jakarta pertambahan kendaraan tercatat 8.74% per tahun sementara prasarana
jalan meningkat 6.28% per tahun , menambah semakin terpuruknya kondisi
lingkungan udara kita. Diharapkan dengan kenaikan harga pokok bahan bakar
minyak bagi kendaraan yang ditetapkan pemerintah dapat menjadi salah satu
momentum bagi kita semua untuk melangkah berpikir tentang lingkungan udara yang
sehat. Kesadaran masyarakat akan pembatasan penggunaan kendaraan pribadi dan
didukung dengan penyediaan angkutan massal yang baik dan nyaman oleh pemerintah
akan menciptakan lingkungan udara yang sehat bagi manusia Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
Ani, M. 2018. Analisis Risiko Kualitas Udara
Ambien (NO2 Dan SO2) Dan Gangguan Pernapasan Pada Masyarakat Di Wilayah
Kalianak Surabaya.Jurnal Kesehatan Lingkungan, Vol.10 , No.4, Oktober 2018:
394-401
Abiding, J . Hasibuan, FA . 2019.
Pengaruh Dampak Pencemaran Udara Terhadap Kesehatan untuk Menambah Pemahaman
Masyarakat Awam Tentang Bahaya dari Polusi Udara. Prosiding Seminar Nasional
Fisika Universitas Riau IV, Pekanbaru :
7 September 2019.
Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup
Daerah Jakarta. 2013. Zat – zat Pencemar Udara.
Dinus.ac.id . 2020. Klasifikasi Pencemaran atau polutan . http://dinus.ac.id/repository/docs/ajar/Klasifikasi_Pencemar_atau_Polutan(5).pptx
Simanjuntak, AG .2007. Pencemaran Udara. 11(3). 35-36
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.