PERAN KIMIA DALAM BAHAN MAKANAN
Oleh: Yulfara Kartini (@R01-Yulfara)
ABSTRAK
Latar belakang pada artikel ini yaitu
kurangnya pemahaman orang-orang tentang ilmu kimia. Hal ini menyebabkan
sebagian besar orang masih mengganggap bahwa bahan kimia berbahaya seperti
untuk pembuatan bom. Artikel ini disusun bertujuan agar orang-orang mengetahui
bahwa bahan kimia banyak memberikan manfaat untuk kehidupan sehari-hari.
Bahan-bahan kimia dalam kehidupan sehari-hari dapat ditemukan pada zat pewarna,
pemanis, pengawet, dan penyedap makanan. Penambahan zat kimia pada makanan
terbukti dapat memperbaiki rasa dan tekstur, meningkatkan nilai gizi, serta
memperpanjang masa simpan. Bahan kimia akan memberikan manfaat jika digunakan
dengan takaran yang sesuai dan tidak melebihi ambang batas. Segala sesuatu
tidak akan baik jika digunakan secara berlebihan.
Keywords: Bahan kimia, Pewarna, Pemanis,
Pengawet.
PENDAHULUAN
Kimia adalah ilmu yang
mempelajari susunan, struktur, sifat, perubahan, serta energi yang menyertai
perubahan suatu materi. Kimia merupakan bagian dari segalanya dalam kehidupan
kita. Banyak yang menganggap ahli kimia sebagai ilmuan yang mencampur berbagai
cairan aneh dalam laboratorium, namun kenyataannya kita semua adalah ahli
kimia. Ketika mendengar kata kimia, banyak orang yang mengaitkan hanya dengan
hal yang berbahaya seperti bom. Kesalahpahaman ini tentu harus diluruskan.
Bahan kimia bukanlah sesuatu yang harus dihindari, melainkan dimanfaatkan
dengan cara yang tepat. Namun, pada kehidupan sehari-hari manusia tidak dapat
dipisahkan dari penggunaan bahan kimia.
Seiring dengan
perkembangan ilmu pengetahuan banyak yang telah meneliti manfaat dari bahan
kimia. Kini banyak ditemukan bahan kimia yang diproses menjadi bahan yang lebih
berguna bagi kehidupan manusia. Semua jenis makanan dapat awet dalam waktu
tertentu karena adanya zat yang dapat mengawetkan. Ada pula rasa dari makanan
yang beraneka ragam karena adanya tambahan perasa yang yang diberikan pada
makanan. Karena fungsinya hanya sebagai tambahan, maka pasti dalam kegunaannya ada
batas ukuran sehingga tidak membahayakan kesehatan manusia. Oleh karena itu,
penulis tertarik menyusun tentang manfaat zat kimia sebagai bahan tambahan
pembuatan makanan.
PEMBAHASAN
Adanya bahan kimia dalam
makanan sudah menjadi hal yang biasa seperti pewarna, pemanis, penyedap serta
pengawet. Bahan tambahan makanan ini ada yang berasal dari produk alami seperti
pemanis dari gula, pewarna dengan kunyit, penyedap dengan garam. Bahan tambahan
makanan juga ada yang terbuat dari zat kimia buatan atau sintetis.
Bahan makanan yang diberi
tambahan zat kimia berpotensi menimbulkan bahaya jika dikonsumsi secara
berlebihan. Namun, apabila dikonsumsi sesuai takaran akan memberikan efek
kesehatan bagi tubuh. Produk-produk makanan yang menggunakan bahan kimia harus
melalui pengawasan agar layak untuk dikonsumsi. Bagan organisasi badan pengawas
obat dan makanan (BPOM) merupakan badan yang bertugas melakukan pengawasan obat
dan makanan yang beredar di Indonesia. Ada beberapa contoh tambahan makanan
antara lain:
A. Zat
Pewarna
Zat
ini bertujuan untuk memperbaiki atau memberi warna pada makanan agar lebih
menarik. Namun pemberian warna dilarang jika dipergunakan untuk menutupi
kekurangan, seperti makanan yang basi dan diberi warna kembali. Karena ini
dapat membahayakan kesehatan. Zat pewarna dibagi menjadi 2 macam, yaitu zat
pewarna alami dan zat pewarna sintetis.
1. Zat
Pewarna Alami
Dalam kehidupan sehari-hari sudah
jarang menggunakan zat pewarna alami, terlebih bagi mereka yang mempunyai usaha
makanan dengan skala besar. Karena pigmen yang dihasilkan zat pewarna alami
kurang menarik dan penggunaannya yang kurang praktis.
2. Zat
Pewarna Sintetik
Kita banyak menjumpainya dalam
makanan instan. Jika dilihat dari segi penampilan warnya yang ditampilkan lebih
menarik. Berikut ada beberapa contoh zat pewarna sintetis yang diijinkan oleh
PerMenKes RI No. 722/Menkes/Per/IX/1988:
a. Brilliant
Blue, dapat ditemukan pada es krim dan jelly.
b. Coklat
HT, dapat ditemukan pada minuman ringan atau makanan cair.
c. Eritrosin,
dapat ditemukan pada es krim dan udang kalengan.
d. Hijau
FCF, dapat ditemukan pada buah pear kalengan.
e. Indigotin,
dapat ditemukan pada es krim dan yogurt beraroma.
B. Zat
Pemanis
Zat ini merupakan bahan yang
digunakan agar makanan mempunyai rasa manis. Gula bukan merupakan zat adiktif
pemanis, karena gula merupakan sumber energi atau kalori bagi tubuh. Berbeda
halnya dengan zat pemanis sintetis, seperti sakarin, siklamat dan sorbitol.
Sakarin dan siklamat biasa ditemukan untuk permen, es krim, makanan ringan,
minuman, buah kalengan, sirup. Sorbitol ditemukan pada kismis dan jelly.
C. Zat
Pengawet
Zat ini merupakan bahan kimia yang
dapat mempertahankan makanan dari segala kerusakan akibat proses fermentasi,
jamur, dan penguraian lainnya. Bahan pengawet yang terkenal adalah asam
benzoat, namun karena kelarutannya kecil maka dibuat dalam bentuk natrium
benzoat.
D. Zat
Penyedap
Penyedap rasa adalah bahan yang dapat
memberikan, menambah, atau memperkuat rasa makanan. Bahan penyedap rasa yang
sering kita gunakan adalah MSG (mono sodium glutamate). Sebenarnya untuk
membuat makanan menjadi sedap tidak harus selalu menggunakan MSG, dapat pula
menggunakan bahan alami yang dapat memberikan rasa dan aroma sedap, seperti
daun salam, daun pandan dan daun jeruk.
HASIL
Kebanyakan
bahan kimia dalam makanan seperti pada makanan kemasan yang menggunakan nama
ilmiah yang belum dimengerti oleh sebagian masyarakat, apakah bahan kimia itu
berbahaya atau tidak berbahaya. Penggunaan bahan kimia secara wajar dan tepat,
dalam makanan sangat bermanfaat. Selain itu, bahan kimia juga dapat memperbaiki
rasa, tekstur, memperpanjang masa simpan, serta meningkatkan nilai gizi.
Penggunaaan bahan kimia pada makanan sudah tidak asing lagi, ini dapat dilihat
dari sisi produsen makanan. Penggunaan bahan kimia sintetis masih diperbolehkan
dengan ketentuan tidak melebihi ambang batas kewajaran. Oleh sebab itu, akan
lebih menguntungkan dengan menggunakan bahan kimia sintetis daripada bahan
kimia alami.
KESIMPULAN
Bahan kimia dapat berguna bagi kehidupan manusia jika digunakan sesuai dengan fungsinya. Tentunya masyarakat perlu mengetahui sifat serta penggunaan bahan-bahan kimia agar dapat menggunakannya dengan peruntukannya dan dapat bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari seperti zat pewarna, pemanis, pengawet, dan penyedap.
DAFTAR PUSTAKA
Budiasih, Kun Sri. 2015. Bahan Kimia
dalam Rumah Tangga. Yogyakarta: UNY.
Saati, Elfi Anis, dkk. 2019. Pigmen Sebagai Zat
Pewarna dan Antioksidan Alami. Malang: Universitas Muhammadiyah Malang.
Sunarya, Yayan. 2010. Kimia Dasar I. Bandung: Yrama
Widya.
Tim MGMP Pati. 2015. Undang-Undang Kesehatan Jilid 1.
Yoogyakarta: Deepublish.
kritik: menurut saya artikel ini sudah sangat bagus namun pada abstrak tidak dijelaskan metode apa yang digunakan
BalasHapussaran: diperbaiki lagi
komentar: artikel ini sangat bagus
artikel ini sudah sangat bagus dan dari segi bacaan juga mudah untuk dipahami jadi semnagat teruss
BalasHapus