.

Jumat, 30 Oktober 2020

Industri Petrokimia Indonesia

 

Industri Petrokimia Indonesia



Muhammad Rizqi Fadilah (@R07-Rizqi)

Abstrak :

Petrokimia yaitu produk-produk atau bahan-bahan yang di produksi dari gas bumi dan minyak. Industri Petrokimia terdiridari 2 bagia yaitu Industri Petrokimia hilir dan Industri Petrokimia hulu. Tujuan dari penulisan ini yaitu untuk mengetahui perusahaan industry petrokimia di Indonesia, bagaimana proses produksi produk petrokimia dan bagaimana penanganan limbah yang dihasilkan dari industry ini. Bahan dasar yang digunakan yaitu oelofin, Aromatik, dan Gas Sintesis. Manfaat dari produk Industry Petrokimia diantaranya adalah dalam pembuatan peptisida, solvent, methanol, petroleum cokes, pilytam PP, dan lilin. Adapun dampak dari industry petrokimia adalah dapat mengurangi daya dukung alam dan dampak yang berhubungan dengan masalah social masyarakat.

Kata kunci : Hulu, Hilir, Oelofin, Aromatik, Gas Sintesis


 

1. Pendahuluan

Industry petrokimia merupakan industry yang bergerak dibidang pengolahan minyak bumi dan gas alam dengan mempertimbangkan kebutuhan manusia akan bahan-bahan kimia yang dihasilakn dan pemanfaatannya dalm menunjang kegiatan manusia [1]. Na2SO4 merupakan salah satu zat yang digunakan dalam pembuatan pupuk kalium sulfat yang kemudian direaksikan dengan kalium klorida yang nantinya berguna dalam pembuatan pupuk kalium sulfat[2]. Di Indonesia perusahaan Petrokimia yang paling besar adalah Pertamina. Petrokimia Pertamina mempunyaibahan baku gas bumi dan minyak seperti Kilang Methanol yang terletak di Kalimantan Timur, tepatnya di Pulau Banyu[3]. Industry Petrokimia dapat dibagi atas menjadi 2 bagian besar yaitu:

1.1 Industri Petrokimia Hulu

Industri petrokimia hulu akan mengolah bahan dasar yang digunakan menjadi produk setengah jadi ( produk antara) contohnya Methanol, Ethylena, Benzena, Butadiena dan Propilena. Pada industri petrokimia hulu bahan setengah jadi tersebut akan dikirim ke industri petrokimia hilir untuk diolah menjadi produk siap pakai[4].

1.2 Industri Petrokimia Hilir

Industri Petrokimia hilir adalah pengolahan produk setengah jadi dijadikan produk siap untuk dipakai dan digunakan. Contoh seperti nilon, plastik, karet sintesis dan zat peledak. Pada industri petrokimia hilir bahan yang siap pakai siap untuk di distribusikan ke distributor untuk memenuhi kebutuhan konsumen[5].

2. Permasalahan

Di industri petrokimia gresik contohnya, limbah memerlukan penanganan serius dan khusus adalah limbah cair yang penyebabnya berupa bocoran dari suatu peralatan industry, bocoran dari tumpahan saat pengisian, serta pencucian atau perbaikan dari suatu peralatan[14]. Sebagai industry yang bergerak dibidang lingkungan PT Petrokimia Gresik terus berupaya dalam meminimumkan efek dan dampak dari limbah industry petrokimia merupakan akibat dari produksi bahan atau alat-alat yang dihasilkan, sehingga tidak membahayakan bagi kawasan sekitar industry dan lingkungan sekitarnya. Industry petrokimia pada umumnya melakukan pengelolaan limbah dengan digunakan system recycle,resovery dan reuse (3R) melalui dukungan fasilitas pengendali emisi gas seperti cyclonic separator, dust scrubber, EP, dll [15]. Dalam pengolahan limbah yang dihasilkan dari industry ini yaitu dengan cara melakukan berbagai upaya dalam penanggulangan limbah dalam “sumber-sumber pencemar” yang ada di sekitar indusrti tersebut yaitu :

2.1 Melakukan upaya penyempurnaan dalam proses pengerjaan, produksi dan juga peralatan yang digunakan.

2.2 Selalu menjaga kebersihan dalam industri baik itu dari tumpahan zat–zat kimia maupun dari zat-zat lainnya serta meminimalisir dampak tercemarnya lingkungan akibat penggunaan bahan kimia tersebut.

2.3 Menambah pemanfaatan dari sisa-sisa industry yang dihasilkan.

2.4 Menggunakan kembali sisa-sisa air buangan dari proses industry dan juga meakukan usaha yang tidak mengganggu baik terhadap peralatan maupun karyawan dan juga lingkungan sekitar industry tersebut

2.5 Menganalisis limbah sebelum dibuang ke perairan sekitar pabrik diantaranya menganalisa berapa kadungan zat kimia berbahaya seperti merkuri, raksa dan timbal agar tidak mengganggu keseimbangan ekosistem[16].

Selanjutnya pada penanggulangan pencemaran yang ditimbulkan oleh limbah gas dapat diatasi dengan salah satu cara yaitu absorbsi dimana dengan menggunakan garam sitrat yang berfungsi sebagai penyerap atau absorbennya. Selanjutnya cara yang dapat dilakukan dalam menangani pencemaran limbah zat cair dilakukan beberapa cara sebagai berikut:

a. Secara Fisika, yaitu dilakukan dengan cara sedimentasi, dimana cara ini berupa pemisahan secara gravimetri, flotasi, penguraian (stripping), absorpsi, ekstrasi, dan lain sebagainya.

b. Secara Kimia, dimana cara ini yang umum digunakan dalam pengolahan air dari hasil buangan industry. Cara yang dapat diterapkan adalah dengan oksidasi, resipitasi,koagulasi dan netralisasi.

c. Secara Biologis, dimana cara ini umumnya dilakukan dengan bantuan bakteri pengurai pada pengolahan air hasil industri [17].

Pada penanggulangan pencemaran yang diperoleh dari limbah zat padat yaitu dengan dilakukan melalui proses penanggulangan/pengendalian zat padat melalui:

1. Proses reclyin, dimana proses ini dapat dilakukan pada botol-botol yang berbahan plastik diantaranya PET dan PVC dimana dalam proses ini, dilakukan pemammfaatan kembali bahan bekas seperti botol bekas menjadi botol yang dapat digunakan lagi, yang dapat dilakukan dengan menambahkan bahan-bahan kimia yang menghasilkan produk petrokimia dan juga dapat mengatasi pencemaran yang merusak lingkungan.

2. Proses pirolisa dimana proses ini dilakukan pada limbah polimer bekas dimana dengan mengolahnya menjadi fueloil dan juga dapat menanggulangi pencemaran yang merusak lingkingan sekitar yang disebabkan oleh limbah buangan ini.

3. Pembahasan

3.1 Jalur Pembuatan

3.1.1  Jalur Gas Sintetik

Untuk menghasilkan ammonia, metanol dan karbon dalam pembentukkan gas hidrogen dan karbon dapat dihasilkan dengan melalui 3 cara yaitu dengan reaksoi steam reforming pada pembentukkan amonia menggunakan bantuan katalis dengan tekanan psi. Dalam pembentukan reforming digunakan tekanan rendah dan tekanan tinggi dalam pembentukan methanol.dalam pembentukan gas sintesik ini dapat dilakukan melalui reaksi oksidasi parsial dan di lanjutkan dengan reaksi pirolisis[6]. Dalam indutri petrokimia ini biasanya digunakan reformer dimana reformer ini berfungsi dalam pemecahan gas alam seperti pada metana dengan steam sehingga dapat menghasilkan ammonia, hidrogen dan yang zat kimia lainnya[7]. Pada industry petrokimia ini juga dilakukan dalam reactor gasifikasi pada proses oksidasi dimana panas sebagai[8].

3.1.2 Jalur Olefin

Gas olefin diperoleh melalui jalur olefin dimana menghasilkan butena/butadiena,propilena dan gas etilena. Gas ini termasuk kedalam hidrokarbon tak jenuh, yang mempunyai ikatan rangkap terbuka, sihingga ia mudah berpolimerisasi dengan yang lainnya yang dapat menghasilkan suatu produk yaitu produk primer. Produk utama yang dihasilkan dari jalur olefin ini adalah ethilena dan propilena. Dimana kedua produk ini adalah bahan baku dalam industry Petrokimia[9]. Bahan baku etana dan naftamerupakan bahan baku yang digunakan dalam jalur olefin ini. Salah satu contoh dari jalur olefin ini adalah pada pengembangan industry petrokimia di KEK Bojonegara sangat terbuka disebabkan karena pada umumnya industry petrokimia yang ada di Indonesia masih mengalami defisit [10].

3.1.3 Jalur Aromatik

Jalur aromatik adalah jalur yang didasarkan pada pembentuk fraksi-fraksi aromatic diantaranya xilena, toluena dan benzena. Senyawa yang bersifat hidrokarbon tidak jenuh yang iktan atom C siklis disebut senyawa aromatis contohnya ikatan C6-C8 dimana ia muda ia mudah bereaksi dan bersifat reakstif. Contoh produk dari jalur ini seperti senyawa nitrobenzene yang memiliki atom C6 dimana senyawa ini merupakan senyawa yang diperoleh dari hasil nitrasi antara benzena dengan asam penitrasinnya baik itu asam campuran maupun asam nitratnya saja[11].

3.2 Penggunaan

3.2.1 Aspal

Aspal merupakan salah satu produk petrokimia. Dalam kehidupan sehari- hari digunakan untuk membuat tanggul, bahan pembuatan jalan, pelapis tahan sebagai bahan isolasi kepada air, serta pada bahan pengurang korosi yang digunakan sebagai pelapis serta sebagai bahan briket aspal. Aspal merupakan salah satu produk dari industry petrokimia yang banyak digunakan pada bidang sipil dan lain- lainnya[12].

3.2.2 Lilin

Lilin sanagan bermamfaat dalam kehidupan manusia diantaranya dapat digunakan untuk mengkilapkan lantai, bahn baku semir, dan masih bnyak mamfaat lainnya. Lilin merupakan produk industry petrokimia yang umum digunakan oleh masyarakat. Lilin kedelai merupakan salah satu lilin ramah lingkungan yang ramai digunakan dan mudah dibersihkan setelah digunakan .

3.2.3 Polytam PP

Polytam PP merupakan bahan yang menghasilkan kantong plastic, karung plastic, dan tali raffia. Polytam PP merupakan produk dari industry petrokimia yang banyak dihasilkan banyak digunakan dalam bidang pertanian, perdagangan dan dalam kehidupan sehari- hari.

3.2.4 Metanol

Zat ini banyak dimanfaatkan untuk bahan bahan-bahan yang digunakan dalam industri dalam pembuatan metil klorida, metil amina dan dimethyl-tereplate. Selain itu methanol juga bayak digunakan dalam laboratorium kimia, Bahan bakar kendaraan, dan juga digunakan sebagai bahan bakar pesawat dan sebagai bahan baku untuk industry protein sintesis. Selain itu metanol juga dimanfaatkan sebagai bahan kimia yang banyak digunakan dalam proses analisa kualitatif dan kuantitatif[13].

3.2.5 Pemanfaatan dalam industry Pupuk dan Pestisida

Ammonia/urea pada umumnya produk yang dihasilkan digunakan dalam pembuatan pupu, dalam industry peptisida, pelarut dan aditifnya merupakan produk akhir petrokimia. Pupuk merupakan salah satu produk industry petrokimia yang paling banyak dihasilkan. Dalam industry petrokimia pupuk dan peptisida merupakan produk yang paling banyak dihasilkan dan diperhitungkan, mengingat ini berhubungan dengan produksi nasional akan kebutuhan pupuk dan peptisida dalam negeri.


 

4. Kesimpulan

Industri petrokimia merupakan suatu industi yang bergerak dibidang pengolahan minyak bumi dan gas alam. Dimana jalur pembuatannya dalam perusahaan terdri atas jalur gas sintetik, jalur olefin, dan jalun aromatik. Industri petrokimia ini memiliki banyak manfaatnya dan produk yang dihasilkan seperti aspal, lilin, polytam PP, metano dan lain sebagainya. Dan juga produk yang dikenal dari industri petrokimia ini seperti plastik dan bahan bakar pesawat terbang.


 

Daftar pustaka:

[1] File://stroge/emulated/0/documents/ROMBONGAN%20MAKALAH%20MAKALAH%20- %20INDUSTRI%20PETROKIMIA.htm

[2] Zainul,R.2015. Modifikasi Dan Karakteristik I-V Sel Fotovoltaik Cu 2 O/Cu - Gel Na2so4 Melalui Iluminasi Lampu Neon.

[3] Syarifudin, Asep. Penentuan Kandungan Hidrokarbon Polisiklik Aromatik (Pah) Dalam Produk Petroleum

[4] Nur, H. I., & Hadi, F. 2013. Model Optimasi Tata Letak Pelabuhan Curah Kering Dengan Pendekatan Simulasi Diskrit: Studi Kasus Pelabuhan Khusus PT Petrokimia Gresik. Jurnal Teknik ITS. 2(1), E11-E16.

[5] Murbuni,S.2001. Pemberdayaan Potensi Daerah Dalam Kegiatan Operasi Industry Hulu Migas Nasional. Proceeding Simpossium Nasional Atmi. Yogyakarta: 3-5

[6] Nugroho, H.2004. Pengembangan Industry Gas Bumi Indonesia: Tantangan Dan Gagasan .Perencanan Pembangunan No IX/September

[7] Lolong, N., Latif, N.,Noerochim, L. N., & Kurniawan, B. A. 2016. Studi Mekanisme Kerusakan Tube Reformer Pada Industri Petrokimia. Jurnal Teknik ITS, 5(2), B365-B373

[8] Harahap, M.E &Tjahyoni, E.W .2016. Kajian Teknologi Proses Pembuatan Gas Sintetik Dari Batubara Dan Prospek Pemanfaatan Pada Industry Hilirnya Technology Review Process Of Synthetic Gas From Coal Utilization And Prospect In Downstream Industries. Majalah Ilmiah Pengkajian Industry.10(1): 61-70

[9] Hermawan, A., Ekawati, R., & Ferdinant, P.F. 2017. Usulan Inplementasi Pilar Focus Improvement Untuk Mengurangi Loss Potential Value Pygas Product Dengan Penerapan Siklus Pdca. Jurnal Teknik Industri Untirta

[10] Alkadri, A. 2013. Kebijakan Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (Kek) Di Provinsi Banten. Jurnal Sains Dan Teknologi Indonesia, 13 (1)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.