.

Minggu, 05 Januari 2020

Mengembangkan Industri Ramah Lingkungan atau Industri Hijau

Mengembangkan Industri Ramah Lingkungan atau Industri Hijau


Oleh : Gayatri Wahyu Andini (@P13-GAYATRI)

Kata Kunci : definisi, pencapaian, manfaat, tantangan, strategi, aplikasi

Abstrak :
Pesatnya pertumbuhan sektor ekonomi dengan industri sebagai tulang punggungnya selalu diimbangi dengan pesatnya degradasi mutu lingkungan. Makin pesat pertumbuhan sektor industri hampir selalu mengakibatkan anjloknya mutu lingkungan. Dalam hal ini Unido (2011) mengemukakan, bahwa negara-negara berkembang perlu terus mengembangkan sektor industri, antara lain untuk mengurangi kemiskinan, meningkatkan kecukupan barang dan jasa, menciptakan lapangan pekerjaan, dan meningkatkan standar hidup masyarakat.
Namun di sisi lainnya, banyak negara menghadapi degradasi lingkungan yang parah dan penipisan sumber daya, yang mengancam peluang bagi pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Dengan semakin terbatasnya sumber daya alam, krisis energi dan menurunnya daya dukung lingkungan, maka tuntutan untuk mengembangkan industri ramah lingkungan atau dengan istilahnya industri hijau.

I.                    Pendahuluan
Industri Hijau sudah menjadi istilah yang diterapkan oleh berbagai negara di dunia, sebagai tanggapan terhadap makin langkanya sumber daya alam, perubahan iklim, polusi udara, pemanasan global, dan sebagainya, yang makin mengarahkan pertumbuhan ekonomi yang harus bergantung pada proses produksi yang bersih dan efisien.
Dalam UU Perindustrian (2014) Pasa 1 ayat 3 bahwa, Industri Hijau adalah industri yang dalam proses produksinya mengutamakan upaya efisien dan efektivitas penggunaan sumber daya secara berkelanjutan sehingga mampu menyelaraskan pembangunan industri dengan kelestarian fungsi lingkungan hidup serta dapat memberikan manfaat bagi masyarakat.

II.                  Permasalahan
1.       Apa saja hal dapat dicapai dalam Industri Hijau?
2.       Apa manfaat yang di dapat dalam Penerapan Industri Hijau ?
3.       Apa saja hal yang menjadi tantangan dalam Penerapan Industri Hijau ?
4.       Bagaimana strategi dalam aplikasi Industri Hijau berjalan dengan baik ?
5.       Apa saja aplikasi Industri Hijau yang telah dilakukan di Indonesia ?

III.                Pembahasan
Menurut Hidayat (2013), bahwa memang sulit untuk menjadikan industri dan lingkungan seiring dengan sejalan. Sektor industri tidak hanya mengeksploitir lingkungan, namun juga turut merawat dan melestarikannya.

Dengan demikian aplikasi Industri Hijau diharapkan dapat menyempitkan dikotomi antara industri atau pembangunan dengan lingkungan. Dalam hal ini menurut Kepenperin (2012), Industri Hijau dapat dicapai melalui :
a.       Meningkatkan upaya-upaya pengelolaan internal/house keeping
b.      Meningkatkan proses pengawasan
c.       Daur ulang bahan/ material
d.      Modifikasi peralatan yang ada
e.      Teknologi bersih
f.        Perubahan bahan baku
g.       Modifikasi produk
h.      Pemanfaatan produk samping

Sedangkan berbagai manfaat Penerapan Industri Hijau, antara lain :
a.       Meningkatkan profitabilitas (keuntungan) melalui peningkatan efisien sehingga dapat mengurangi biaya operasi, pengurangan biaya pengelolaan limbah dan tambahan pendapatan dari produk hasil samping
b.      Meningkatkan image perusahaan
c.       Meningkatkan kinerja perusahaan
d.      Mempermudah akses pendanaan
e.      Flexsibelitas dalam regulasi
f.        Terbukanya peluang pasar baru
g.       Menjaga kelestarian fungsi lingkungan

Selanjutnya Kemenperin (2012) menjelaskan berbagai tantangan dalam penerapan Industri Hijau, meliputi :
a.       Dibutuhkan investasi penggantian mesin industri, sementara bunga komersial perbankkan nasional tinggi (14%) serta tidak adanya industri permesinan nasional
b.      Dibutuhkan penghargaan bagi kalangan industri yang telah mewujudkan industri hijau
c.       Perlu dirumuskan pola insentif bagi industri yang telah menerapkan industri hijau

Adapun strategi dalam aplikasi industri hijau, meliputi :
a.       Mengembangkan kerjasama internasional terkait perumusan kebijakan dan pendanaan dalam pembangunan dan pengembangan industri hijau
b.      Memperkuat kapasitas institusional untuk mengembangkan industri hijau
c.       Membangun koordinasi pemerintah, masyarakat dan sektor swasta

Banyak negara maju dan sedang berkembang yang sudah menerapkan konsep Industri Hijau dengan berbagai kreatifitas dan keterbatasannya. Adapin di Indonesia aplikasi Industri Hijau yang telah dilakukan antara lain :
a.       Penggunaan mesin ramah lingkungan melalui program restrukturisasi pemesinan untuk industri tekstil dan produk tekstil, alas kaki, dan gula. Program ini memberikan dampak yang signifikan berupa penghematan penggunaan energi sampai 25%, peningkatan produktivitas sampai 17%, peningkatan penyerapan tenaga kerja dan meningkatkan efektivitas giling pada industri gula.
b.      Penerapan produk bersih dengan memberikan pelatihan kepada pelaku industri dan aparatur, menyusun pedoman teknis produksi bersih untuk beberapa komoditi industri dan bantuan teknis kepada beberapa industri
c.        Kebijakan teknis, yaitu perlindungan terhadap lapisan ozon melalui kontrol penggunaan bahan perusak Ozon (BPO) secara bertahap. (peraturan mentri perindustrian No. 33 Tahun 2007) larangan memproduksi bahan perusak lapisan ozon serta memproduksi yang menggunakan BPO.
d.      Penyusun data inventori emisi CO2 equivalent di 700 perusahaan dari delapan sektor industri untuk penetapan baseline emisi GRK.
e.      Penyusun Grand strategi Konservasi energi.
f.        Implementasi konservasi energi pada 35 perusahaan industri baja dan 15 perusahaan industri pulp dan kertas.
g.       Penyusun pedoman teknis penurunan emisi GRK pada industri semen.
h.      Himbauan kepada sektor industri agar lebih memanfaatkan mekanisme pembangunan bersih Clean Development Mechanisme (CDM).
i.         Pemberian penghargaan industri hijau pada tahun 2010 kepada sembilan perusahaan industri dan tahun 2011 kepada 10 perusahaan industri
j.        Program Re-use air limbah hasil pengolahan pada industri penyamakan kulit sentra industri magetan.
k.       Program pengembangan biogas dari limbah industri tahu.


IV.                Kesimpulan
Perwujudan konsep industri hijau menimbulkan konsekuensi setiap industri harus memperhatikan kepentingan lingkungan, termasuk di dalamnya pemanfaatan bahan baku ramah lingkungan, penerapan kimia hijau, pengelolaan sampah dan daur ulang, penerapan teknologi untuk energi terbarukan, dan analisis dampak lingkungan yang diterapkan dengan penuh kesungguhan.

Daftar Pustaka
Hidayat, A.A; Kholil, Muhammad. 2018. Kimia dan Pengetahuan Lingkungan Industri. Penerbit Wahana Resolusi. Yogyakarta.

Kementrian Perindustrian Republik Indonesia. 2012. Kebijakan Pemngembangan Industri Hijau. Dalam http://iesr.or.id/files/2apr_WORKSHOP_ENERGI.pdf ( Di akses pada 5 Januari 2020)

Atmawinata, Achdiat. Pendalaman Struktur Industri. 2012 Dalam file:///C:/Users/Asus/Downloads/Laporan%20Kajian%202012.pdf ( Di akses pada 5 Januari 2020)

Kementrian Perindustrian Republik Indonesia. 2017. Standar Industri Hijau. Dalam http://www.recpindonesia.org/sites/default/files/Presentation%20Materials/Nd264%2004%20Standard%20Industri%20Hijau%202017-02-16.pdf (Di akses pada 5 Januari 2020)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.