DEFINISI
“Teknologi”
lebih bermakna sebagai penerapan pengetahuan untuk tujuan praktis. Sedangkan
“teknologi hijau” adalah teknik untuk menghasilkan energi dan/atau produk yang
tidak mencemari atau meracuni lingkungan hidup. Teknologi hijau masih terus dikembangkan
hingga saat ini.
Teknologi
hijau merupakan salah satu upaya untuk menjaga kelestarian atau keberlanjutan
kehidupan di planet bumi ini. Kelestarian atau keberlanjutan (sustainabilitas)
yang dapat diartikan sebagai perihal pemenuhan kebutuhan masyarakat secara
berkelanjutan di masa depan tanpa merusak sumber daya alam, atau pemenuhan
kebutuhan saat ini tanpa mengurangi kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi
kebutuhan mereka sendiri.
TEKNIK UNTUK
PENCAPAIAN SUSTAINABILITAS
·
Produk
Daur Ulang yaitu penciptaan (siklus) produk-produk manufaktur yang sepenuhnya
dapat direklamasi atau digunakan kembali.
·
Inovasi
teknologi hijau merupakan pengembangan teknologi alternatif baik berupa bahan
bakar fosil atau bahan kimia hasil dari budidaya tanaman – yang telah terbukti
tidak merusak kesehatan dan lingkungan hidup
APLIKASI TEKNOLOGI
HIJAU
Dirjen Agro Industri Kementerian
Perindustrian Panggah Susanto mengatakan kebijakan strategis yang dilakukan
pemerintah dalam pengembangan industri bahan bangunan adalah pemanfaatan tek
nologi ramah lingkungan atau teknologi hijau.
Adapun, yang dimaksud dengan teknologi hijau adalah teknik untuk menghasilkan energi dan/atau produk yang tidak mencemari lingkungan hidup.
Adapun, yang dimaksud dengan teknologi hijau adalah teknik untuk menghasilkan energi dan/atau produk yang tidak mencemari lingkungan hidup.
"Sekarang makin banyak industri yang
masuk dalam kriteria industi hijau. Untuk industri bahan bangunan terus
meningkat karena ada im provisasi," katanya, Selasa (19/11).
Bangunan hijau, lanjutnya, mendapat perhatian
penting di bidang teknologi hijau. Segala sesuatu yang berkaitan dengan
pembangunan rumah atau infrastruktur yang ramah lingkungan saat ini telah
menjadi tren.
BIDANG-BIDANG
TEKNOLOGI HIJAU
1. Renewable
Energy
Mengingat keterbatasan sumber energi berbahan baku fosil (minyak, gas dan batubara), maka energi menjadi masalah yang paling mendesak dalam bidang teknologi hijau, termasuk didalamnya pengembangan bahan bakar alternatif atau energi terbarukan yang efisien.
Mengingat keterbatasan sumber energi berbahan baku fosil (minyak, gas dan batubara), maka energi menjadi masalah yang paling mendesak dalam bidang teknologi hijau, termasuk didalamnya pengembangan bahan bakar alternatif atau energi terbarukan yang efisien.
2. Green
Building
Bangunan hijau (green building) juga mendapat perhatian penting di bidang teknologi hijau, segala sesuatu yang berkaitan dengan pembangunan rumah atau infrastruktur yang ramah lingkungan. Penerapannya mulai sejak pemilihan bahan bangunan hingga lokasi tempat bangunan akan didirikan diharapkan telah mempertimbangan kelestarian lingkungan hidup.
Bangunan hijau (green building) juga mendapat perhatian penting di bidang teknologi hijau, segala sesuatu yang berkaitan dengan pembangunan rumah atau infrastruktur yang ramah lingkungan. Penerapannya mulai sejak pemilihan bahan bangunan hingga lokasi tempat bangunan akan didirikan diharapkan telah mempertimbangan kelestarian lingkungan hidup.
3. Green
Chemistry
Hampir seluruh produk untuk keperluan sehari-hari adalah produk kimiawi. Oleh karena itu kimia hijau (green chemistry) mulai mendapat perhatian berbagai negara maju dalam hal penemuan, rancangan dan aplikasi produknya termasuk proses yang dijaga dari penggunaan bahan beracun atau zat yang berbahaya bagi kehidupan.
Hampir seluruh produk untuk keperluan sehari-hari adalah produk kimiawi. Oleh karena itu kimia hijau (green chemistry) mulai mendapat perhatian berbagai negara maju dalam hal penemuan, rancangan dan aplikasi produknya termasuk proses yang dijaga dari penggunaan bahan beracun atau zat yang berbahaya bagi kehidupan.
4. Green
Nanotechnology
Yang paling terkini adalah studi tentang Green nanotechnology (teknologi nano hijau) yang melibatkan manipulasi bahan pada skala nanometer (satu miliar meter). Beberapa ilmuwan percaya bahwa penguasaan subjek ini di masa datang akan mengubah cara bagaimana segala sesuatu di dunia ini dibuat. “Green nanoteknologi” adalah penerapan kimia hijau tingkat lanjut dengan prinsip-prinsip rekayasa teknologi yang ramah lingkungan.
Yang paling terkini adalah studi tentang Green nanotechnology (teknologi nano hijau) yang melibatkan manipulasi bahan pada skala nanometer (satu miliar meter). Beberapa ilmuwan percaya bahwa penguasaan subjek ini di masa datang akan mengubah cara bagaimana segala sesuatu di dunia ini dibuat. “Green nanoteknologi” adalah penerapan kimia hijau tingkat lanjut dengan prinsip-prinsip rekayasa teknologi yang ramah lingkungan.
TEKNOLOGI RAMAH
LINGKUNGAN KARYA ANAK BANGSA
1. Motor
Listrik
Seiring
berjalannya waktu, Indonesia mulai memiliki kemampuan dalam mengembangkan
teknologi ramah lingkungan yang inovatif. Brand Gesits (Garansindo Electric
Scooter ITS) menambah deretan karya anak bangsa yang patut dibanggakan. Anda
bisa memesan motor listrik ramah lingkungan ini secara online melalui
websitenya karena akan diproduksi secara masal pada tahun 2018, dan akan diluncurkan
secara resmi pada tahun 2019. Dengan kapasitas baterai 5.000 wh atau
5kWH, motor listrik ini bisa menempuh 80 hingga 100 km setelah melakukan
pengisian baterai selama empat jam. Para pembuat teknologi ramah lingkungan
yang juga adalah mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh November, berhasil
membuktikan bahwa Indonesia memiliki peluang dalam melakukan inovasi yang bisa
bermanfaat bagi masyarakat luas.
2. Kompor
Hidrogen
Seorang
pemuda bernama Dede Miftahul Anwar berhasil membuat kompor berbahan hydrogen
atau air. Idenya ini berawal dari masalah yang terjadi di kampungnya, Desa
Cihambulu, Kabupaten Subang, yaitu langkanya ketersediaan bahan gas elpiji
sehingga mempersulit para warga untuk mendapatkan gas elpiji tersebut. Dengan
kemampuan Dede, seorang mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia yang dapat
menganalisa masalah serta melihat peluang untuk mengatasi masalah tersebut,
maka terciptalah kompor yang memiliki teknologi ramah lingkungan ini.
Perusahaan
yang telah dibangun oleh Dede diberi nama CV ENERGON (Energi Olahan Nasional),
dan memiliki visi menjadi perusahaan mandiri energi nasional berbasis hidrogen
berdaya saing tinggi. Produk ini akan dipasarkan dengan harga Rp 450 ribu dan
pengisian gas hidrogen hanya dengan Rp 10 ribu. Jika Anda berminat memiliki
salah satu teknologi ramah lingkungan ini, Anda dapat dengan mudah melihat
informasi penjualan produk ini di internet. Selain dapat mendukung karya anak
bangsa dalam mengembangkan teknologi ramah lingkungan, bahan bakar hydrogen
juga jauh lebih efisien untuk digunakan pada keperluan sehari-hari.
3.
Lemari Es Tanpa Listrik
Terkadang
umur tidak bisa membatasi seseorang dalam melakukan sebuah perubahan. Hal
sekecil apapun bisa menjadi sebuah peluang yang baik dalam menciptakan
teknologi ramah lingkungan. Hanya perlu percaya diri serta kesabaran dalam
mewujudkannya. Seperti dua siswa SD Al Azhar 14 Semarang yang bisa menjadi
inspirasi Anda untuk terus berkarya mengharumkan nama bangsa Indonesia. Lemari
es tanpa listrik yang dibuat oleh Arya dan Sanika berhasil membawa medali
perunggu setelah mengikuti World Creativity Festival Advanced Institue and
Technology (KAIST) Daejon, Korea Selatan tahun 2015.
Ide
kedua anak tersebut dibuat menggunakan alat dan bahan yang cukup sederhana
seperti box sterofoam, kaleng biskuit untuk menaruh sayur atau buah, pasir
dan air dingin untuk menjaga kestabilan suhu dalam sterofoam.
4. Lampu
Seumur Hidup
Siapa
yang menyangka sebuah bakteri dapat bermanfaat sebagai salah satu teknologi
ramah lingkungan. Salah satu contoh nyata yang dapat Anda lihat yaitu
terciptanya karya terbaik dari tiga orang mahasiswa dan mahasiswi Universitas
Brawijaya, Malang. Elok Fitriani Tauziat, Nurhasna Fauziyyah, dan M. Alfian
Arifin memanfaatkan ilmu mereka di bangku kuliah jurusan Perikanan dan Ilmu
Kelautan dengan menciptakan teknologi ramah lingkungan untuk mengatasi krisis
energi listrik.
Dengan
menggunakan Bakteri Bioluminescence dan alat Biolie, cahaya yang dihasilkan
mencapai 10.68 watt untuk menerangi sebuah ruangan hingga 68 meter. Untuk dapat
menggunakannya di rumah, sebaiknya cari tahu terlebih dahulu melalui internet
secara teliti karena bakteri yang harus Anda gunakan adalah bakteri pada tubuh
cumi-cumi. Lampu seumur hidup akan bertahan lama jika Anda bisa merawatnya
dengan memberikan bakteri tersebut nutrisi berupa sayuran yang sudah
difermentasi.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.dbs.com/indonesia-bh/blog/live-kind/4-teknologi-ramah-lingkungan-karya-anak-bangsa.page
https://kemenperin.go.id/artikel/7911/Aplikasi-Teknologi-Hijau-Meningkat
http://d3ipii-d3ipii.blogspot.com/2011/01/teknologi-hijau-green-technology.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.