.

Minggu, 24 November 2019

KIMIA HIJAU


Muhammad Arifin (N14-Arfiin)

ABSTRAK
Isu tentang polusi, limbah, pemanasan global sering diberitakan dalammedia   masa.   Di   era   modern   ini,   isu-isu   tersebut   menjadi   isu   yang   sensitif.Peningkatan   kadar   polutan   yang   relatif   besar,   membuat   pembuat   kebijakan,aktivis lingkungan dan juga masyarakat umum mulai memikirkan masa depanbumi ini. Hal ini melahirkan istilah ramah lingkungan. Dewasa ini, hampir setiapkegiatan, baik kegiatan sosial maupun industri, dituntut untuk memenuhi kriteriaramah lingkungan
KATA KUNCI : PENGERTIAN KIMIA HIJAU, KONSEP KIMIA HIJAU, MANFAAT KIMIA HIJAU,

I. PENDAHULUAN
Kimia   merupakan   salah   satu   disiplin   ilmu   yang   memegang   perananpenting dalam menentukan keberlanjutan kehidupan manusia di Bumi. Kondisipembangunan industri dan kondisi saat ini masih didominasi oleh ketergantunganpada penggunaan sumber daya alam yang sebagian besar merupakan sumber dayayang tidak terbaharukan. Pembangunan selanjutnya mengganti sumber daya yangdiambil dari lingkungan dengan limbah yang seringnya tidak ramah lingkungan,dan akhirnya membahayakan kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya.

II. PERMASALAHAN
1. Apakah yang dimaksud dengan Green Chemistry (kimia hijau)?
2. Bagaimana   konsep   dari   kimia   hijau?
3. Apa manfaat kimia hijau ?

III. PEMBAHASAN
Pengertian Green ChemistryGreen chemistry
 (kimia hijau) adalah desain produk kimia dan proses yangmengurangi atau menghilangkan penggunaan atau generasi zat berbahaya. Greenchemistry adalah suatu falsafah atau konsep yang mendorong desain dari sebuahproduk ataupun proses yang mengurangi ataupun mengeliminir penggunaan danproduksi zat-zat (substansi) toksik dan atau berbahaya. Konsep green chemistryberkaitan   dengan   Kimia   Organik,   Kimia   Anorganik,   Biokimia,   dan   KimaAnalitik. Bagaimanapun juga, konsep ini cenderung mengarah ke aplikasi padasektor industri.   Patut  digaris bawahi  di sini,  bahwa  green chemistry  berbedadengan  environmental  chemistry  (Kimia  Lingkungan).  Green  chemistry  lebihberfokus  pada usaha  untuk  meminimalisir penghasilan  zat-zat  berbahaya  danmemaksimalkan efisiensi dari penggunaan zat-zat (substansi) kimia. Sedangkan,environmental chemistry lebih menekankan pada fenomena lingkungan yang telahtercemar oleh substansi-substansi kimia (Nurma, 2008).
Konsep Green Chemistrya.
a. Lebih mengedepankan usaha mencegah timbulnya limbah dibanding usahamenangani limbah yang dihasilkan dalam proses produksi.
b. Ekonomi atom.
c. Mengurangi pemakaian bahan kimia barbahaya dan atau toksik.
d. Mendesain produk yang lebih ramah lingkungan.
e. Meningkatkan usaha penggunaan pelarut dan bahan kimia lain yang tidakberbahaya.
f. Mendesaian pemakaian energi yang efisien
g. Lebih mengutamakan penggunakan bahan dasar yang dapat diperbaharui.
h. Melakukan   proses  sintesis  yang   relatif  lebih   pendek  (menghindari   prosespenurunan hasil sintesis).
i. Mengutamakan reaksi katalisis dibandingkan reaksi stoikiometrik.
j. Mendesain produk yang dapat didegradasi (didaur ulang).
k. Melakukan metode analitik pada usaha pencegahan polusi.l. Minimalisasi potensi kecelakan kerja.
MANFAAT GREEN CHEMISTRY
Paul  Anastas sang “Bapak Green Chemistry”  bersama John C.Warnertelah mengembangkan 12 prinsip Green Chemistry yang dapat menterjemahkanteori  menjadi  tindakan.  12 prinsip  yang  dijadikan  pedoman untuk  kampanyegerakan Green Chemistry ini adalah :
1. Mencegah   terjadinya   limbah  
lebih   baik   dari pada   mengolah   dan membersihkannya.Yaitu   bagaiamna   kemampuan   kimiawan   untuk   merancang   ulangtransformasi   kimia   untuk   meminimalkan   produksi   limbah   berbahayamerupakan langkah pertama yang penting dalam pencegahan polusi.
2. Ekonomi atom, metoda sintesis yang efisien
Adalah sebuah konsep perancangan proses kimia yang bisa mengubahsemaksimal   mungkin   bahan   baku   menjadi   produk   target   ketimbangmenghasilkan senyawa sampingan (side product). Metode sintetis seharusnyadidesain   untuk   memaksimalkan   penggabungan   dari   semua   bahan   yang digunakan dalam proses menjadi produk akhir.
3. Melakukan sintesis kimia yang tidak berbahayaMendesain sintesa untuk digunakan dan menghasilkan zat kimia yangtidak atau hanya  sedikit menjadi  racun bagi  manusia dan  lingkungannya.Memilih metode yang lebih aman dikimia adalah seperti menggunakan obengbukan   pisau   untuk   mengencangkan   sekrup.   Pisau   mungkin   mampumengencangkan sekrup, tapi itu berbahaya.
4. Mendesain senyawa kimia yang tak beracun
Produk kimia harus dirancang sedemikian rupa sehingga menghasilkanfungsisebagaimana  yang   diinginkan   dan  memberikan  toksisitas   seminimalmungkin. Misalnya biosida ramah lingkungan yang berbasis pada 4,5-dikloro-2-oktil-4-isotyiazolin-3-on yang dibuat oleh Albright and Wilson Americassebagai pengganti biosida konvensional yang sangat beracun pada organismair dan manusia.

5. Pemakaian pelarut dan bahan-bahan yang aman
Pelarut sangat diperlukan dalam sebagian besar reaksi karena pelarutmerupakan   media   untuk   campur,   transfer   panas,   dan   kadang   mengontrolreaktifitas  pereaksi.  Penggunakan   pelarut  biasanya  mengarah   ke  produksilimbah. Oleh karena itu penurunan volume pelarut atau bahkan penghapusantotal   pelarut   akan   lebih   baik.   Dalam   kasus   di   mana   pelarut diperlukan,hendaknya   perlu   diperhatikan   penggunaan   pelarut   yang   cukup   aman.
 6. Mendesain pemakaian energi yang efisien
Kebutuhan  energi   yang  berdampak   pada   lingkungan   dan  ekonomiharus  diminimalkan.   Jika  mungkin,   metode  sintetis  dan   pemurnian  harusdirancang   untuk   suhu   dan   tekanan   ruang,   sehingga   biaya   energi   yangberkaitan dengan suhu dan tekanan ekstrim dapat diminimalkan.
7. Pemakaian bahan baku yang dapat diperbaharui
Minyak   bukan   merupakan   sumber   daya   terbarukan.   90-95%   dariproduk yang kita gunakan (botol plastik, farmasi, cat, non-stick coating, kain,dll) berasal dari minyak. Bahan baku terbarukan (jagung, kentang, biomassa)dapat digunakan untuk membuat banyak Produk: bahan bakar (etanol dan bio-diesel), plastik dan lainnya
8. Mengurangi senyawa turunan yang tak perlu
Derivatisasi   yang   tidak   perlu   (penggunaan   kelompok   „blocking“,proteksi/ deproteksi, modifikasi sementara proses fisika / proses kimia) harusdikurangi atau  dihindari jika mungkin, karena langkah-langkah seperti inimembutuhkan reagen tambahan dan dapat menghasilkan limbah.
9. Pemakaian katalis sangat baik secara stoikiometris
Secara stoikiometri katalis dengan selektivitas yang tinggi memanglebih unggul dalam reaksi. Katalis dapat memainkan beberapa peran dalamproses   transformasi,   antara   lain   dapat   meningkatkan   selektivitas   reaksi,mengurangi suhu transformasi, meningkatkan tingkat konversi produk danmengurangi limbah reagen (karena mereka tidak dikonsumsi selama reaksi).Dengan   mengurangi   suhu,   kita   dapat   menghemat   energi   dan   berpotensimenghindari reaksi samping yang tidak diinginkan.

10. Desain produk yang mudah terdegradasi
Produk kimia seharusnya didesain hingga pada akhir fungsinya nantimereka dapat terurai menjadi produk degradasi yang tidak berbahaya ketikamereka dilepaskan ke lingkungan. Disinilah arti pentingnya sintesis materialsehari-hari   yang   biodegradable,   misalnya   biopolimer,   plastik   ramahlingkungan dst.
11. Pencegahan polusi lingkungan
Metodologi analitis perlu lebih dikembangkan untuk memungkinkanreal-time proses monitoring dan kontrol sebelum pembentukan zat berbahaya.Waktu  analisis  riil  untuk  ahli kimia  adalah proses  "memeriksa kemajuanreaksi kimia seperti yang terjadi. "

12. Pencegahan terhadap kecelakaan
Salah satu cara untuk meminimalkan potensi kecelakaan kimia adalahmemilih pereaksi dan pelarut yang memperkecil potensi ledakan, kebakaran dan   kecelakaan   yang   tak   disengaja.   Risiko   yang   terkait   dengan   jeniskecelakaan   ini   kadang-kadang   dapat   dikurangi   dengan   mengubah   bentuk(padat, cair atau gas) atau komposisi dari reagen.
IV. KESIMPULAN
Green Chemistry atau kimia hijau yang disebut juga sebagai sustainablechemistry (kimia yang berkelanjutan) merupakan desain produk dan proses kimiadengan  mengurangi   atau menghilangkan penggunaan maupun penghasilan zatberbahaya baik terhadap manusia maupun lingkungan. Konsep dari kimia hijau memungkinkan   terbentuknya   penyelesaian   dari   berbagai   permasalahan   yangbelakangan ini disebabkan oleh sebagian besar aktifitas manusia. Aplikasi kimiahijau dalam teknologi memberikan sejumlah manfaat antara  lain, mengurangilimbah, mengurangi biaya, produk yang lebih aman, dan mengurangi penggunaanenergi dan sumber daya alam.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim,   Aplikasi   Green   Chemistry   yang   memenangkan   penghargaan   daripresidential   Green   Chemistry   Challeg   Awards. http://www.epa.gov/greenchemistry/. (diakses tanggal 20 November 20, 2019).
11Nurma, 2008. Green Chemistry. http://nurma.staff.fkip.uns.ac.id/green-chemistry/. (diakses tanggal 20 November 2019)
Santosa, Sri Juari, 2008, Kimia Hijau sebagai pilar Utama Pembanunan Lestari,Rapat   Terbuka   Majelis   Guru   Besar   Universitas   Gajah   Mada,Yogyakarta.
Utomo, M.   Pranjoto,   2010,  GREEN   CHEMISTRY  DENGAN   KIMIAKATALISIS, Prosiding


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.