Muhammad Arifin (N14-Arfiin)
ABSTRAK
Isu tentang
polusi, limbah, pemanasan global sering diberitakan dalammedia masa.
Di era modern
ini, isu-isu tersebut
menjadi isu yang
sensitif.Peningkatan kadar polutan
yang relatif besar,
membuat pembuat kebijakan,aktivis lingkungan dan juga
masyarakat umum mulai memikirkan masa depanbumi ini. Hal ini melahirkan istilah
ramah lingkungan. Dewasa ini, hampir setiapkegiatan, baik kegiatan sosial
maupun industri, dituntut untuk memenuhi kriteriaramah lingkungan
KATA KUNCI : PENGERTIAN KIMIA HIJAU, KONSEP
KIMIA HIJAU, MANFAAT KIMIA HIJAU,
I. PENDAHULUAN
Kimia merupakan
salah satu disiplin
ilmu yang memegang
perananpenting dalam menentukan keberlanjutan kehidupan manusia di Bumi.
Kondisipembangunan industri dan kondisi saat ini masih didominasi oleh
ketergantunganpada penggunaan sumber daya alam yang sebagian besar merupakan
sumber dayayang tidak terbaharukan. Pembangunan selanjutnya mengganti sumber
daya yangdiambil dari lingkungan dengan limbah yang seringnya tidak ramah
lingkungan,dan akhirnya membahayakan kehidupan manusia dan makhluk hidup
lainnya.
II. PERMASALAHAN
1. Apakah yang
dimaksud dengan Green Chemistry (kimia hijau)?
2.
Bagaimana konsep dari
kimia hijau?
3. Apa manfaat
kimia hijau ?
III. PEMBAHASAN
Pengertian Green ChemistryGreen chemistry
(kimia hijau) adalah desain produk kimia dan
proses yangmengurangi atau menghilangkan penggunaan atau generasi zat
berbahaya. Greenchemistry adalah suatu falsafah atau konsep yang mendorong
desain dari sebuahproduk ataupun proses yang mengurangi ataupun mengeliminir
penggunaan danproduksi zat-zat (substansi) toksik dan atau berbahaya. Konsep
green chemistryberkaitan dengan Kimia
Organik, Kimia
Anorganik, Biokimia, dan
KimaAnalitik. Bagaimanapun juga, konsep ini cenderung mengarah ke
aplikasi padasektor industri.
Patut digaris bawahi di sini,
bahwa green chemistry berbedadengan
environmental chemistry (Kimia
Lingkungan). Green chemistry
lebihberfokus pada usaha untuk
meminimalisir penghasilan
zat-zat berbahaya danmemaksimalkan efisiensi dari penggunaan
zat-zat (substansi) kimia. Sedangkan,environmental chemistry lebih menekankan
pada fenomena lingkungan yang telahtercemar oleh substansi-substansi kimia
(Nurma, 2008).
Konsep Green Chemistrya.
a. Lebih
mengedepankan usaha mencegah timbulnya limbah dibanding usahamenangani limbah
yang dihasilkan dalam proses produksi.
b. Ekonomi atom.
c. Mengurangi
pemakaian bahan kimia barbahaya dan atau toksik.
d. Mendesain
produk yang lebih ramah lingkungan.
e. Meningkatkan
usaha penggunaan pelarut dan bahan kimia lain yang tidakberbahaya.
f. Mendesaian
pemakaian energi yang efisien
g. Lebih
mengutamakan penggunakan bahan dasar yang dapat diperbaharui.
h.
Melakukan proses sintesis
yang relatif lebih
pendek (menghindari prosespenurunan hasil sintesis).
i. Mengutamakan
reaksi katalisis dibandingkan reaksi stoikiometrik.
j. Mendesain
produk yang dapat didegradasi (didaur ulang).
k. Melakukan
metode analitik pada usaha pencegahan polusi.l. Minimalisasi potensi kecelakan
kerja.
MANFAAT GREEN CHEMISTRY
Paul Anastas sang “Bapak Green Chemistry” bersama John C.Warnertelah mengembangkan 12
prinsip Green Chemistry yang dapat menterjemahkanteori menjadi
tindakan. 12 prinsip yang
dijadikan pedoman untuk kampanyegerakan Green Chemistry ini adalah :
1. Mencegah terjadinya
limbah
lebih baik
dari pada mengolah dan membersihkannya.Yaitu bagaiamna
kemampuan kimiawan untuk
merancang ulangtransformasi kimia
untuk meminimalkan produksi
limbah berbahayamerupakan
langkah pertama yang penting dalam pencegahan polusi.
2. Ekonomi atom,
metoda sintesis yang efisien
Adalah sebuah
konsep perancangan proses kimia yang bisa mengubahsemaksimal mungkin
bahan baku menjadi
produk target ketimbangmenghasilkan senyawa sampingan
(side product). Metode sintetis seharusnyadidesain untuk
memaksimalkan penggabungan dari
semua bahan yang digunakan dalam proses menjadi produk
akhir.
3. Melakukan
sintesis kimia yang tidak berbahayaMendesain sintesa untuk digunakan dan
menghasilkan zat kimia yangtidak atau hanya
sedikit menjadi racun bagi manusia dan
lingkungannya.Memilih metode yang lebih aman dikimia adalah seperti
menggunakan obengbukan pisau untuk
mengencangkan sekrup. Pisau
mungkin mampumengencangkan
sekrup, tapi itu berbahaya.
4. Mendesain
senyawa kimia yang tak beracun
Produk kimia
harus dirancang sedemikian rupa sehingga menghasilkanfungsisebagaimana yang
diinginkan dan memberikan
toksisitas seminimalmungkin.
Misalnya biosida ramah lingkungan yang berbasis pada
4,5-dikloro-2-oktil-4-isotyiazolin-3-on yang dibuat oleh Albright and Wilson
Americassebagai pengganti biosida konvensional yang sangat beracun pada
organismair dan manusia.
5. Pemakaian
pelarut dan bahan-bahan yang aman
Pelarut sangat
diperlukan dalam sebagian besar reaksi karena pelarutmerupakan media
untuk campur, transfer
panas, dan kadang
mengontrolreaktifitas
pereaksi. Penggunakan pelarut
biasanya mengarah ke
produksilimbah. Oleh karena itu penurunan volume pelarut atau bahkan
penghapusantotal pelarut akan
lebih baik. Dalam kasus
di mana pelarut diperlukan,hendaknya perlu
diperhatikan penggunaan pelarut
yang cukup aman.
6. Mendesain pemakaian energi yang efisien
Kebutuhan energi
yang berdampak pada
lingkungan dan ekonomiharus
diminimalkan. Jika mungkin,
metode sintetis dan pemurnian
harusdirancang untuk suhu
dan tekanan ruang,
sehingga biaya energi
yangberkaitan dengan suhu dan tekanan ekstrim dapat diminimalkan.
7. Pemakaian
bahan baku yang dapat diperbaharui
Minyak bukan
merupakan sumber daya
terbarukan. 90-95% dariproduk yang kita gunakan (botol plastik,
farmasi, cat, non-stick coating, kain,dll) berasal dari minyak. Bahan baku
terbarukan (jagung, kentang, biomassa)dapat digunakan untuk membuat banyak
Produk: bahan bakar (etanol dan bio-diesel), plastik dan lainnya
8. Mengurangi
senyawa turunan yang tak perlu
Derivatisasi yang
tidak perlu (penggunaan
kelompok „blocking“,proteksi/
deproteksi, modifikasi sementara proses fisika / proses kimia) harusdikurangi
atau dihindari jika mungkin, karena
langkah-langkah seperti inimembutuhkan reagen tambahan dan dapat menghasilkan
limbah.
9. Pemakaian
katalis sangat baik secara stoikiometris
Secara
stoikiometri katalis dengan selektivitas yang tinggi memanglebih unggul dalam
reaksi. Katalis dapat memainkan beberapa peran dalamproses transformasi, antara
lain dapat meningkatkan selektivitas reaksi,mengurangi suhu transformasi,
meningkatkan tingkat konversi produk danmengurangi limbah reagen (karena mereka
tidak dikonsumsi selama reaksi).Dengan
mengurangi suhu, kita
dapat menghemat energi
dan berpotensimenghindari reaksi
samping yang tidak diinginkan.
10. Desain
produk yang mudah terdegradasi
Produk kimia
seharusnya didesain hingga pada akhir fungsinya nantimereka dapat terurai
menjadi produk degradasi yang tidak berbahaya ketikamereka dilepaskan ke
lingkungan. Disinilah arti pentingnya sintesis materialsehari-hari yang
biodegradable, misalnya biopolimer,
plastik ramahlingkungan dst.
11. Pencegahan
polusi lingkungan
Metodologi
analitis perlu lebih dikembangkan untuk memungkinkanreal-time proses monitoring
dan kontrol sebelum pembentukan zat berbahaya.Waktu analisis
riil untuk ahli kimia
adalah proses "memeriksa
kemajuanreaksi kimia seperti yang terjadi. "
12. Pencegahan
terhadap kecelakaan
Salah satu cara
untuk meminimalkan potensi kecelakaan kimia adalahmemilih pereaksi dan pelarut
yang memperkecil potensi ledakan, kebakaran dan kecelakaan
yang tak disengaja.
Risiko yang terkait
dengan jeniskecelakaan ini
kadang-kadang dapat dikurangi
dengan mengubah bentuk(padat, cair atau gas) atau komposisi
dari reagen.
IV. KESIMPULAN
Green Chemistry
atau kimia hijau yang disebut juga sebagai sustainablechemistry (kimia yang berkelanjutan)
merupakan desain produk dan proses kimiadengan
mengurangi atau menghilangkan
penggunaan maupun penghasilan zatberbahaya baik terhadap manusia maupun
lingkungan. Konsep dari kimia hijau memungkinkan terbentuknya penyelesaian dari
berbagai permasalahan yangbelakangan ini disebabkan oleh sebagian
besar aktifitas manusia. Aplikasi kimiahijau dalam teknologi memberikan
sejumlah manfaat antara lain,
mengurangilimbah, mengurangi biaya, produk yang lebih aman, dan mengurangi
penggunaanenergi dan sumber daya alam.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, Aplikasi
Green Chemistry yang
memenangkan penghargaan daripresidential Green
Chemistry Challeg Awards. http://www.epa.gov/greenchemistry/. (diakses tanggal 20 November 20, 2019).
11Nurma, 2008.
Green Chemistry. http://nurma.staff.fkip.uns.ac.id/green-chemistry/. (diakses tanggal 20 November 2019)
Santosa, Sri
Juari, 2008, Kimia Hijau sebagai pilar Utama Pembanunan Lestari,Rapat Terbuka
Majelis Guru Besar
Universitas Gajah Mada,Yogyakarta.
Utomo, M. Pranjoto,
2010, GREEN CHEMISTRY
DENGAN KIMIAKATALISIS, Prosiding
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.