POLIMER
Oleh
: Rahmatika Chasania Meilani
(@P04-RAHMATIKA)
Abstrak
Polimer
adalah suatu makromolekul atau disebut juga dengan molekul raksasa yang
tersusun atas beberapa monomer (molekul-molukul kecil yang sederhana). Polimer merupakan molekul besar
(makromolekul) yang terdiri atas susunan unit kimia berulang yang kecil,
sederhana, dan terikat oleh ikatan kovalen. Unit berulang ini biasanya setara
atau hampir setara dengan monomer yaitu bahan awal dari polimer.
Menurut sifatnya polimer dibagi menjadi 3 yaitu: 1. linier : rantai panjang atom-atom kerangka yang dapat
mengikat gugus substituen. 2. bercabang : percabangan pada struktur dasar yang
sama sebagai rantai utama. 3. jaringan 3 dimensi : polimer dengan ikatan
kimianya terdapat antara rantai. Sifat polimer dipengaruhi oleh 5 hal yaitu: 1. Panjang
rantai polimer. 2.Gaya antar molekul. 3.Percabangan. 4.Ikatan silang antar
rantai polimer. 5.Sifat kristalinitas rantai polimer.
Kata Kunci : Polimer, Sifat
Polimer, Struktur Polimer, Penggolongan Polimer, Contoh dan Manfaat Polimer.
I.
Pendahuluan
Dalam kehidupan kita
sehari-hari kita sering mendengar istilah polimer. Kita juga pasti
bertanya-tanya apakah yang dimaksud dengan polimer. Polimer adalah rantai
berulang dari atom yang panjang, terbentuk dari pengikat yang berupa molekul
identik yang disebut monomer. Monomer merupakan
sebarang zat yang dapat dikonversi menjadi suatu polimer. Sebagai contoh,
etilen adalah monomer yang dapat dipolimerisasi menjadi polietilen. Asam amino
termasuk monomer juga, yang dapat dipolimerisasi menjadi polipeptida dengan
pelepasan air. Meskipun sebagian besar
merupakan senyawa organik (memiliki rantai karbon), ada juga banyak polimer
anorganik. Contoh polimer antara lain :
1.
karbohidrat,
2.
protein,
3.
lemak, karet alam,
4.
dan sejumlah plastik seperti polietilene (PE),
5.
Plastik polipropilena PP,
6.
plastik polietilen tereftalat PET,
7.
plastik polivinil chloride PVC,
8.
plastik polistirena PS,
9.
teflon, dan nilon.
II.
Permasalahan
Saat ini polimer banyak dimanfaatkan dalam
memenuhi kebutuhan sehari-hari. Biasanya polimer banyak dihasilkan di negara-negara
berkembang dan harganya murah. Contoh kegunaan polimer adalah untuk membuat
botol, drum, pipa, perabotan rumah dan sebagainya. Oleh karena itu, dalam
makalah ini kami akan membahas tentang polimer dan aplikasinya agar kita lebih
memahami mengenai polimer serta perkembangannya dalam memenuhi kebutuhan
sehari-hari.
III.
Pembahasan
Polimer adalah suatu makromolekul atau
disebut juga dengan molekul raksasa yang tersusun atas beberapa monomer
(molekul-molukul kecil yang sederhana). Polimer merupakan molekul besar
(makromolekul) yang terdiri atas susunan unit kimia berulang yang kecil,
sederhana, dan terikat oleh ikatan kovalen. Unit berulang ini biasanya setara
atau hampir setara dengan monomer yaitu bahan awal dari polimer.
Berdasarkan strukturnya polimer
dibedakan atas :
1. Polimer linear
Polimer linear terdiri dari
rantai panjang atom-atom kerangka yang dapat mengikat gugus substituen. Polimer
ini biasanya dapat larut dalam beberapa pelarut, dan dalam keadaan padat pada
temperatur normal. Polimer ini terdapat sebagai elastomer, bahan yang fleksibel
(lentur) atau termoplastik seperti gelas). Contoh : Polietilena, polivinil klorida (PVC),
polimetil metakrilat (PMMA), Lucite, Plexiglas, atau perspex), poliakrilonitril
(orlon atau creslan) dan nylon 66.
2. Polimer bercabang
Polimer bercabang dapat
divisualisasi sebagai polimer linear dengan percabangan pada struktur dasar
yang sama sebagai rantai utama.
3. Polimer jaringan tiga
dimensi (three-dimension network)
Polimer
jaringan tiga dimensi adalah polimer dengan ikatan kimianya terdapat antara
rantai. Bahan ini biasanya di-swell (digembungkan) oleh pelarut tetapi tidak
sampai larut. Ketidaklarutan ini dapat digunakan sebagai kriteria dari struktur
jaringan. Makin besar persen sambung-silang (cross-links) makin kecil jumlah
penggembungannya (swelling). Jika derajat sambung-silang cukup tinggi, polimer
dapat menjadi kaku, titik leleh tinggi, padat yang tak dapat digembungkan,
misalnya intan (diamond).
Sifat Polimer
Polimer yaitu makromolekul yang
terdiri atas banyak kelas material alami dan sintetik dengan sifat-sifat yang
sangat beragam. Perbedaan kedua material tersebut terletak pada mudah tidaknya
sebuah polimer didegradasi atau dirombak oleh mikroba. Biasanya, polimer bahan
sintetik akan lebih sulit diuraikan oleh mikroorganisme dibanding polimer bahan
alami. Perbedaan sifat-sifat polimer tersebut dipengaruhi oleh struktur
polimernya, yang meliputi :
1) Panjang rantai polimer
Semakin panjang rantai polimer, maka
kekuatan dan titik leleh senyawanya semakin tinggi.
2) Gaya antar molekul
Semakin besar gaya antar molekul
pada rantai polimer maka polimer akan menjadi kuat dan sukar meleleh.
3) Percabangan
Rantai polimer yang bercabang banyak
mempunyai daya tegang rendah dan mudah meleleh.
4) Ikatan silang antar rantai
polimer
Semakin banyaknya ikatan silang maka
polimer semakin kaku dan rapuh sehingga mudah patah. Hal tersebut dikarenakan
adanya Ikatan silang antar rantai polimer mengakibatkan terjadinya
jaringan yang kaku dan membentuk bahan yang keras.
5) Sifat kristalinitas rantai
polimer
Semakin tinggi sifat kristalinitas,
rantai polimer akan lebih kuat dan lebih tahan terhadap bahaan-bahan kimia dan
enzim. Biasanya yang bersifat kristalinitas tinggi yaitu polimer
dengan struktur teratur, sedangkan polimer berstruktur tidak teratur cenderung
mempunyai kristanilitas rendah dan sifatnya amorf (tidak keras).
Penggolongan Polimer Berdasarkan Asalnya
Berdasarkan asalnya, polimer dapat dibedakan atas polimer alam
dan polimer sintesis.
- Polimer Alam
Polimer alam adalah polimer yang terdapat di alam dan berasal dari makhluk hidup.
Contoh polimer alam dapat dilihat pada table di bawah ini
No
|
Polimer
|
Monomer
|
Polimerisasi
|
Contoh
|
1.
|
Pati/amilum
|
Glukosa
|
Kondensasi
|
Biji-bijian, akar umbi
|
2.
|
Selulosa
|
Glukosa
|
Kondensasi
|
Sayur, Kayu, Kapas
|
3.
|
Protein
|
Asam amino
|
Kondensasi
|
Susu, daging, telur, wol, sutera
|
4.
|
Asam nukleat
|
Nukleotida
|
Kondensasi
|
Molekul DNA dan RNA (sel)
|
5.
|
Karet alam
|
Isoprena
|
Adisi
|
Getah pohon karet
|
Sifat-sifat polimer alam kurang menguntungkan. Contohnya, karet alam
kadang-kadang cepat rusak, tidak elastis, dan berombak. Hal tersebut dapat
terjadi karena karet alamtidak tahan terhadap minyak bensin atau minyak tanah
serta lama terbuka di udara. Contoh lain, sutera dan wol merupakan
senyawa protein bahan makanan bakteri, sehingga wol dan sutera cepat rusak. Umumnya
polimer alam mempunyai sifat hidrofilik (suka air), sukar dilebur dan sukar
dicetak, sehingga sangat sukar mengembangkan fungsi polimer alam untuk
tujuan-tujuan yang lebih luas dalam kehidupan masyarakat sehari-hari.
- Polimer Sintesis
Polimer sintesis atau polimer buatan adalah polimer yang tidak terdapat di
alam dan harus dibuat oleh manusia. Sampai saat ini, para ahli kimia polimer
telah melakukan penelitian struktur molekul alam guna mengembangkan polimer
sintesisnya. Dari hasil penelitian tersebut dihasilkan polimer sintesis yang
dapat dirancang sifat-sifatnya, seperti tinggi rendahnya titik lebur,
kelenturan dan kekerasannya, serta ketahanannya terhadap zat kimia. Tujuannya,
agar diperoleh polimer sintesis yang penggunaannya sesuai yang diharapkan. Polimer
sintesis yang telah dikembangkan guna kepentingan komersil, misalnya
pembentukan serat untuk benang kain dan produksi ban yang elastisterhadap jalan
raya. Ahli kimia saat ini sudah berhasil mengembangkan beratus-ratus jenis
polimer sintesis untuk tujuan yang lebih luas. Contoh polimer sintesis dapat
dilihat pada tabel di bawah ini :
No
|
Polimer
|
Monomer
|
Terdapat pada
|
1.
|
Polietena
|
Etena
|
Kantung, kabel plastik
|
2.
|
Polipropena
|
Propena
|
Tali, karung, botol plastik
|
3.
|
PVC
|
Vinil klorida
|
Pipa paralon, pelapis lantai
|
4.
|
Polivinil alcohol
|
Vinil alcohol
|
Bak air
|
5.
|
Teflon
|
Tetrafluoroetena
|
Wajan atau panci anti lengket
|
6.
|
Dakron
|
Metil tereftalat dan etilena
glikol
|
Pipa rekam magnetik, kain atau
tekstil (wol sintetis)
|
7.
|
Nilon
|
Asam adipat dan heksametilena
diamin
|
Tekstil
|
8.
|
Polibutadiena
|
Butadiena
|
Ban motor
|
9.
|
Poliester
|
Ester dan etilena glikol
|
Ban mobil
|
10.
|
Melamin
|
Fenol formaldehida
|
Piring dan gelas melamin
|
11.
|
Epoksi resin
|
Metoksi benzena dan alcohol
sekunder
|
Penyalut cat (cat epoksi)
|
Penggolongan Polimer Berdasarkan Proses Pembentukannya
Reaksi pembentukan polimer dinamakan polimerisasi, jadi reaksi polimerisasi
adalah reaksi penggabungan molekul-molekul kecil (monomer) membentuk molekul
yang besar (polimer). Ada dua jenis polimerisasi, yaitu polimerisasi adisi dan
polimerisasi kondensas
- Polimer adisi
Seperti yang telah kita ketahui, bahwa reaksi
adisi adalah reaksi pemecahan ikatan rangkap menjadi ikatan tunggal sehingga
ada atom yang bertambah di dalam senyawa yang terbentuk. Jadi, polimerisasi
adisi adalah reaksi pembentukan polimer dari monomer-monomer yang berikatan
rangkap (ikatan tak jenuh). Pada reaksi ini monomer membuka ikatan
rangkapnya lalu berikatan dengan monomer lain sehingga menghasilkan polimer
yang berikatan tunggal (ikatan jenuh).
Artinya, monomer pembentuk polimer adisi adalah senyawa yang ikatan karbon
berikatan rangkap seperti alkena, sterina, dan haloalkena. Polimer adisi ini
biasanya identik dengan plastik, karena hampir semua plastik dibuat dengan polimerisasi
adisi. Misalnya polietena, polipropena, polivinil klorida, teflon dan
poliisoprena.
Berikut beberapa contoh pembentukannya :
Pada pembentukan poliisoprena, mula-mula kedua ikatan rangkap dari nomor 1
dan C nomor 3 terbuka, kemudian ikatan tunggal dari C nomor 2 dan C nomor 3
membentuk ikatan rangkap. Dari contoh-contoh reaksi di atas, dapat disimpulkan
bahwa pada polimerisasi adisi tidak terbentuk hasil samping dan monomernya
harus mengandung ikatan rangkap. Contoh polimer adisi dapat dilihat pada tabel
di bawah ini.
Monomer
|
Polimer
|
Nama polimer
|
Kegunaan
|
Polietilena
|
Tas plastik, botol, mainan,
isolasi listrik
|
||
Polipropilena
|
Karpet plastik, botol
|
||
Polistirena
|
Pernis kayu, styrofoam, isolasi
plastik, gelas plastik, mainan, bahan pengepakkan
|
||
Polivinil klorida
|
Pipa, genteng plastik
|
||
Polivinil dienklorida
|
Plastik wrap
|
||
Politetraetilena (teflon)
|
Alat masak, isolasi listrik
(penutup kabel)
|
||
Poliakrilonitril
|
Wig (rambut palsu), cat, benang
|
||
Polivinilasetat
|
Tekstil, gumresin, cat
|
||
Polimetilmetakrilat
|
Bahan pembuat gelas, pembuat bola
bowling
|
- Polimer Kondensasi
Kondensasi merupakan reaksi penggabungan gugus-gugus fungsi antara kedua
monomernya. Artinya, polimerisasi
kondensasi adalah reaksi pembentukan polimer dari monomer-monomer yang
mempunyai dua gugus fungsi. Misalnya, senyawa polipeptida atau protein dan
polisakarida merupakan senyawa biomolekul yang dibentuk oleh reaksi
polimerisasi kondensasi. Polimerisasi kondensasi akan menghasilkan molekul
kecil air dan monomernya mempunyai gugus fungsi pada kedua ujung rantainya.
Apabila dirumuskan, secara umum reaksinya adalah sebagai berikut :
n monomer → 1 polimer + (n – 1) H2O
Berikut beberapa contoh pembentukan polimerisasi kondensasi :
- Pembentukan nilon
Nilon merupakan suatu polimer
yang ditemukan oleh Wallace Hume Carothers di tahun 1934 sewaktu bekerja di
perusahaan Du Pont. Polimer nilon dibentuk dari monomer asam 6-aminoheksanoat
(HOOCCH2(CH2)3CH2NH2).
Dalam polimerisasi ini, gugus karboksil dari monomer berikatan dengan gugus amino
dari monomer tersebut.
- Pembentukan polyester
(polietilena tereftalat) atau dakron
Sama
halnya pada nilon-66, polyester dakron dibentuk oleh 2 polimer berlainan, yaitu
dari etilena glikol (polialkohol) dengan dimetil tereftalat (senyawa ester).
Penggolongan Polimer Berdasarkan Jenis Monomernya
Berdasarkan jenis monomernya, polimer dapat terdiri atas homopolimer dan kopolimer.
- Homopolimer
Homopolimer adalah polimer yang monomernya
sejenis. Contohnya, selulosa dan protein.
(-P-P-P-P-P-P-P-P-)n
Pada polimer adisi homopolimer, ikatan rangkapnya terbuka lalu berikatan
membentuk polimer yang berikatan tunggal.
- Kopolimer
Kopolimer atau disebut juga heteropolimer adalah
polimer yang monomernya tidak sejenis. Contoh dakron, nilon-66, melamin (fenol
formaldehida). Proses pembentukan polimer
berlangsung dengan suhu dan tekanan tinggi atau dibantu dengan katalis, namun
tanpa katalis strukyur molekul yang terbentuk tidak beraturan. Jadi, fungsi
katalis adalah untuk mengendalikan proses pembentukan striktur molekul polimer
agar lebih teratur sehingga sifat-sifat polimer yang diperoleh sesuai dengan
yang diharapkan. Contoh struktur rantai molekul polimer tidak beraturan 9produk
polimerisasi tanpa katalis) adalah sebagai berikut :
(-P-S-S-P-P-S-S-S-P-S-P-)n
- Kopolimer tidak beraturan
Pada proses pembentukan polimer yang digunakan katalis, struktur molekul
yang terbentuk akan beraturan. Contoh struktur rantai molekul polimer teratur
(produk polimerisasi dengan katalis) adalah sebagai berikut :
Sistem blok :
(-P-P-P-S-S-S-P-P-P-S-S-S-)n
Kopolimer blok Sistem berseling :
(-P-S-P-S-P-S-P-S-P-S-P-S-P-)n
Kopolimer berseling
Penggolongan Polimer Berdasarkan Sifatnya Terhadap Panas
Berdasarkan sifatnya terhadap panas, polimer dapat dibedakan atas polimer
termoplas (tidak tahan panas, seperti plastik) dan polimer
termosting (tahan panas, seperti melamin).
- Polimer termoplas
Polimer termoplas adalah polimer yang tidak tahan panas. Polimer tersebut apabila
dipanaskan akan meleleh (melunak), dan dapat dilebur untuk dicetak kembali
(didaur ulang). Contohnya polietilene, polipropilena, dan PVC.
- Polimer termosting
Polimer termosting adalah polimer yang tahan panas. Polimer tersebut
apabila dipanaskan tidak akan meleleh (sukar melunak), dan sukar didaur ulang.
Contohnya melamin dan bakelit.
Contoh Polimer Buatan
Dalam kehidupan sehari-hari, kita pasti banyak menggunakan polimer buatan.
Berikut ini beberapa contoh polimer buatan di sekitar kita:
- Karet Sintetis
Dengan semakin meningkatnya kebutuhan akan ban mobil dan motor, ahli-ahli
kimia organic telah mengembangkan pembuatan karet sintetis untuk mempercepat
perolehan kebutuhan tersebut. Karet-karet sintetis tersebut dibuat dengan
menggunakan bahan dasar monomer, seperti butadiene dan stirena dengan cara
kopolimerisasi
- Serat Sintetis
Kapas merupakan serat alam yang merupakan polimer dari karbohidrat
(selulosa), dan polimer dari protein (wol dan sutera). Seperti halnya karet,
serat memiliki polimer sintetis, yaitu nilon dan poliester (dakron). Dakron
atau tetoron merupakan polyester. Polimer ini yang sangat kuat, sangat lentur
dan transparan.
- Orlon
Orlon merupakan polimer adisi dari monomer akrilonitril. Polimer ini
merupakan serat sintetis, seperti wol digunakan dalam tekstil sebagai campuran
wol, karpet, dan kaus kaki.
- Plastik
Plastik merupakan polimer sintetis yang paling populer karena banyak
digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Berdasarkan jenis monomernya, ada
beberapa jenis plastik yaitu sebagai berikut :
- Polietena
(Polietilena)
Polietilena merupakan polimer plastik yang sifatnya ulet (liat), massa
jenis rendah, lentur, sukar rusak apabila lama dalam keadaan terbuka di udara
maupun apabila terkena tanah Lumpur, tetapi tidak tahan panas. Polietena adalah
plastik yang banyak diproduksi, dicetak lembaran untuk kantong plastik,
pembungkus halaman, ember, dsb.
- Polipropena
(Polipropilena)
Polipropena mempunyai sifat yang sama dengan polietena. Oleh karena plastik
ini juga banyak diproduksi, hanya kekuatannya lebih besar dari polietena dan
lebih tahan panas serta tahan terhadap reaksi asam dan basa. Plastik ini juga
digunakan untuk membuat botol plastik, karung, bak air, tali, dan kanel listrik
(insulator).
- PVC
(Polivinil Klorida)
PVC mempunyai sifat keras dan kaku digunakan untuk membuat pipa plastik,
pipa paralon, pipa kabel listrik, kulit sintetis, dan ubin plastik.
- Teflon
(Tetrafluoroetena)
Teflon merupakan lapisan tipis yang sangat tahan panas dan tahan terhadap
bahan kimia. Teflon digunakan untuk pelapis wajan (panic anti lengket), pelapis
tangki di pabrik kimia, pipa anti patah, dan kabel listrik.
- Bakelit
(Fenol Formaldehida)
Bakelit adalah suatu jenis polimer yang dibuat dari dua jenis monomer,
yaitu fenol dan formaldehida. Polimer ini sangat keras, titik leburnya sangat
tinggi dantahan api. Bakelit digunakan untuk instalasi listrik dan alat-alat
yang tahan suhu tinggi, misalnya asbak dan fiting lampu listrik.
- Flexiglass
(Polimetil Metakrilat)
Polimetil Metakrilat disingkat PMMA mempunyai nama dagang flexiglass.
Polimetil metakrilat merupakan polimerisasi adisi dari monomer metil metakrilat
(H2C = CH-COOH3). PMMA merupakan plastik yang kuat dan
transparan. Polimer ini digunakan untuk jendela pesawat terbang dan lampu
belakang mobil.
Manfaat Atau Kegunaan polimer dalam kehidupan
sehari-hari
- Plastik Polietilentereftalat (PET)
Plastik PET merupakan serat sintetik poliester
(dakron) yang transparan dengan daya tahan kuat, tahan terhadap asam, kedap
udara, fleksibel, dan tidak rapuh. Dalam hal penggunaannya, plastik PET
menempati urutan pertama. Penggunannya sekitar 72% sebagai kemasan minuman
dengan kualitas yang baik. Plastik PET merupakan poliester yang dapat dicampur
dengan polimer alam seperti: sutera, wol dan katun untuk menghasilkan bahan
pakaian yang bersifat tahan lama dan mudah perawatannya.
- Plastik Polietena/Polietilena (PE)
Terdapat dua jenis plastik PE, yaitu Low Density
Polyethylene (LDPE) dan High Density Polyethylene (HDPE). Plastik LDPE banyak
digunakan sebagai kantung plastik serta pembungkus makanan dan barang. Plastik
HDPE banyak digunakan sebagai bahan dasar membuat mainan anak-anak, pipa yang
kuat, tangki korek api gas, badan radio dan televisi, serta piringan hitam.
- Polivinil Klorida (PVC)
Plastik PVC bersifat termoplastik dengan daya
tahan kuat. Plastik ini juga bersifat tahan serta kedap terhadap minyak dan
bahan organik. Ada dua tipe plastik PVC yaitu bentuk kaku dan bentuk fleksibel.
Plastik bentuk kaku digunakan untuk membuat konstruksi bangunan, mainan
anak-anak, pipa PVC (paralon), meja, lemari, piringan hitam, dan beberapa
komponen mobil. Adapun plastik bentuk fleksibel, jenis ini digunakan untuk
membuat selang plastik dan isolasi listrik. Dalam hal penggunaannya, plastic
PVC menempati urutan ketiga dan sekitar 68% digunakan untuk konstruksi bangunan
(pipa saluran air).
- Plastik Nilon
Plastik nilon merupakan polimer poliamida
(proses pembentukannya seperti pembentukan protein). Plastik Nilon ditemukan
pada tahun 1934 oleh Wallace Carothers dari Du Pont Company. Ketika itu,
Carothers mereaksikan asam adipat dan heksametilendiamin. Plastik yang bersifat
sangat Kuat (tidak cepat rusak) dan halus ini banyak digunakan untuk pakaian,
peralatan kemah dan panjat tebing, peralatan rumah tangga serta peralatan
laboratorium.
- Karet Sintetik
Karet Sintetik yang terkenal adalah Styrene
Butadiene Rubber (SBR), suatu polimer yang terbentuk dari reaksi polemerisasi
antara stirena dan 1,3-butadiena. Karet sintetik ini banyak digunakan untuk
membuat ban kendaraan karena memiliki kekuatan yang baik dan tidak mengembang
apabila terkena minyak atau bensin.
- Wol
Wol adalah serat alami dari protein hewani
(keratin) yang tidak larut. Struktur protein wol yang lentur menghasilkan kain
dengan mutu yang baik, namun kadang-kadang menimbulkan masalah karena dapat
mengerut dalam pencucian. Oleh karena itu, wol dicampur dengan PET untuk
menghasilkan kain yang bermutu baik dan tidak mengerut pada saat pencucian.
- Kapas
Kapas merupakan serat alami dari bahan nabati
(selulosa) yang paling banyak digunakan (hampir 50% pemakaian serat alami
berasal dari kapas). Kain katun dibuat dari serat kapas dengan perlakuan kimia
sehingga menghasilkan kain yang kuat, enak dipakai, dan mudah perawatannya.
IV.
Kesimpulan dan Saran
Polimer adalah rantai
berulang dari atom yang panjang, terbentuk dari pengikat yang berupa molekul
identik yang disebut monomer. Monomer merupakan
sebarang zat yang dapat dikonversi menjadi suatu polimer. Sebagai contoh,
etilen adalah monomer yang dapat dipolimerisasi menjadi polietilen. Asam amino
termasuk monomer juga, yang dapat dipolimerisasi menjadi polipeptida dengan
pelepasan air. Meskipun sebagian besar
merupakan senyawa organik (memiliki rantai karbon), ada juga banyak
polimer anorganik. Contoh hasil pemanfaatan polimer yaitu Ban, Parasut dan
tenda, Karpet, Botol aqua, Botol tuperware, Pipa air, Teflon, Asbak dan fiting
lampu listrik. Kaca pesawat terbang.
Daftar
Pustaka
Hidayat, A
A; Kholil, Muhammad. 2018. Kimia dan Pengetahuan Ingkungan Industri - Penerbit Wahana Revolusi. Yogyakarta.
Bitar. 2019. Polimer – Pengertian,
Struktur, Sifat, Penggolongan, Pembentukannya, Kegunaan, Manfaat, Contohnya –
Gurupendidikan.com. https://www.gurupendidikan.co.id/polimer/.
Donbul. 2013. Manfaat
Polimer di Kehidupan Sehari-hari – Rumus hitung. https://rumushitung.com/2013/01/20/manfaat-polimer-di-kehidupan-sehari-hari/
Material Science – Applications and Processing
of polymers.
Makasihhh
BalasHapus