Disusun oleh: Wildan Bagus Purnomo
Abstrak
Polimer merupakan molekul raksasa (makromolekul) yang
terbentuk dari susunan ulang ratusan bahkan ribuan molekul sederhana yang
disebut monomer. Oleh karena itu polimer mempunyai massa molekul relatif sangat
besar. Polimer banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Tanpa disadari
bahan - bahan yang kita gunakan seperti pakaian, botol minum, map dan kantong
plastik, kertas, ban, dan lain-lain merupakan produk terbuat dari polimer.
Kata Kunci: Polimer
I. Pendahuluan
Bahan-bahan polimer alam yang sejak dahulu telah dikenal dan
dimanfaatkan adalah kapas, wol, dan damar. Sementara itu, polimer sintetis
mulai dikenal pada tahun 1925. Setelah Staudinger mengemukakan hipotesisnya
tentang makromolekul dan mendapat hadiah Nobel pada tahun 1955, teknologi
polimer mulai berkembang pesat. Beberapa contoh polimer sintetis yang ada dalam
kehidupan sehari-hari, antara lain serat-serat tekstil poliester dan nilon,
plastik polietilena untuk botol susu, dan plastik poliuretana untuk jantung
buatan. Sebagai catatan polimer silikon yang lebih dikenal sebagi siliko
memiliki bobot molekul yang mencapai jutaan, terikat oleh ikatan
silikon-oksigen yang kuat, terutama banyak digunakan untuk bedah plastik.
Silikon sendiri sebenarnya merupakan salah satu unsur yang paling melimpah di
kulit Bumi (25,67 persen), peringkat kedua setelah Oksigen (49,20 persen).
II. Permasalahan
Pengertian dari polimer, manfaat dan dampak penggunaan
polimer, dan penggunaan polimer pada bidang Industri
III. Pembahasan
III.I Pengertian Polimer
Polimer adalah molekul besar yang tersusun secara berulang
dari molekul molekul kecil yang saling berikatan. Polimer mempunyai massa
molekul relatif sangat besar, yaitu sekitar 500 - 10.000 kali berat molekul
unit ulangnya. Istilah polimer berasal dari bahasa yunani, polys = banyak dan
meros = bagian, yang berarti banyak bagian atau banyak monomer. Polimer
merupakan molekul besar (makromolekul) yang terbentuk dari susunan unit ulang
kimia yang terikat melalui ikatan kovalen. Unit ulang pada polimer, biasanya
ekivalen dengan monomer, yaitu bahan dasar polimer tersebut (Billmeyer,1971).
Kata polimer pertama kali digunakan oleh kimiawan Swedia Berzelius pada tahun
1833. Sepanjang abad 19 para ilmuwan bekerja dengan makromolekul tanpa memiliki
suatu pengertian Teknologi Polimer yang
jelas mengenai strukturnya. Sebenarnya, beberapa polimer alam yang
termodifikasi telah dikomersilkan. Sebagai contoh, selulosa nitrat dipasarkan
dibawah nama-nama ”Celluloid” dan ”guncotton” (Stevens, 2001).
III.II Manfaat polimer
Polimer merupakan salah satu, “bahan teknik‟ yang penting
untuk keperluan konstruksi atau suku cadang, disamping bahan konvensional
lainnya seperti logam dan keramik. Sebagai “polimer komoditas‟, yaitu bahan
polimer yang digunakan pada pembuatan barang keperluan konsumen, misalnya untuk
peralatan rumah tangga, mainan, alat kantor, dan sebagainya, volume
kebutuhannya semakin meningkat. Selain daripada itu, bahan polimer telah
dimodifikasi secara fisiko-kimiawi menjadi bahan khusus dengan karakteristik
tertentu seperti untuk pembuatan peralatan kesehatan dan komponen elektronika.
III.III Dampak Polimer
Sebagaimana yang diketahui, plastik yang mulai digunakan
sekitar 50 tahun yang silam, kini telah menjadi barang yang tidak terpisahkan
dalam kehidupan manusia. Diperkirakan ada 500 juta sampai 1 miliar kantong
plastik digunakan penduduk dunia dalam Sekilas satu tahun. Ini berarti ada
sekitar 1 juta kantong plastik per menit. Untuk membuatnya, diperlukan 12 juta
barel minyak per tahun, dan 14 juta pohon ditebang. Sebagai catatan, sampah
yang mengandung komponen plastik seperti piring plastik bekas, syrofoam,
kantong plastik, sedotan plastik, dan popok bayi sekali pakai, tidak akan
mengalami dekomposisi (terurai) didalam tanah, meskipun telah terkubur puluhan
tahun.
III.IV Industri Polimer
Penggunaan polimer pada bidang industri begitu besar seperti
yang digunakan dalam industri rumah tangga, otomotif, pesawat terbang dan lain
sebagainya. Berabad-abad yang lalu manusia sudah menggunakan polimer dalam
bentuk minyak, aspal, damar, dan permen karet. Tapi industri polimer modern
baru mulai berkembang pada masa revolusi industri. Di akhir 1830-an, Charles
Goodyear berhasil memproduksi sebentuk karet alami yang berguna melalui proses
yang dikenal sebagai “vulkanisasi”. 40 tahun kemudian, Celluloid (sebentuk
plastik keras dari nitrocellulose) berhasil dikomersialisasikan. Adalah
diperkenalkannya vinyl, neoprene, polystyrene, dan nilon pada tahun 1930-an
yang memulai „ledakan‟ dalam penelitian polimer yang masih berlangsung sampai
sekarang.
IV. Kesimpulan
Polimer adalah
molekul besar yang tersusun secara berulang dari molekul molekul kecil yang
saling berikatan. Polimer banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Tanpa
disadari bahan- bahan yang kita gunakan seperti pakaian, botol minum, map
plastik, dan lain-lain terbuat dari polimer. Bahan-bahan polimer alam yang
sejak dahulu telah dikenal dan Teknologi Polimer 18 dimanfaatkan adalah kapas,
wol, dan damar. Polimer sintesis mulai dikenal pada tahun 1925, dan setelah
hipotesis makromolekul yang dikemukakan oleh Staudinger mendapat hadiah Nobel
pada tahun 1955, teknologi polimer mulai berkembang pesat. Salah satu contoh
dalam dunia industri pipa distribusi air dan gas, bahan baja, besi, tembaga dan
keramik telah digantikan oleh polipropilena dan polivinil klorida yang lebih
murah dan mudah diperoleh.
Daftar Pustaka:
Hidayat. A,A,Kholil,M.2018. Kimia dan
Pengetahuan Lingkungan Industri. Yogyakarta: Penerbit Wahana Resolusi.
Arnata. W,I,H,A,Bambang.2015. Teknologi Polimer. Bali:
Universitas Udayana. https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_pendidikan_dir/8ffad0a5ccff31f14f934e1bad254493.pdf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.