Kimia
industri adalah cabang ilmu kimia yang menerapkan pengetahuan kimiawi terhadap
produksi material dan zat kimia khusus dan limbah kimia dengan sedikit dampak buruk pada lingkungan.
Kimia industri mencakup hal yang sukup luas. Kimia industri diawali dengan
pembahasan berdasarkan asal katanya yang dimulai dari kata “industri” dan
dilanjutkan dengan kata “kimia”. Kata industri merupakan suatu proses yang
mengubah bahan baku menjadi produk yang berguna atau mempunyai nilai tambah,
serta produk tersebut dapat secara langsung oleh konsumen disebut “produk-akhir”,
selain itu produk dari industri tersebut dapat juga digunakan sebagai bahan
baku oleh industri lain, yang disebut “produ-antara”. Kata produk dalam kimia
industri tentunya melibatkan industri yang menghasilkan zat kimia. Sedangkan
bahan baku yang diproses dalam industri tersebut dapat diperoleh melalui proses
penambangan, petrokimia, pertanian atau sumber-sumber lain. Hubungan antara
bahan-baku dengan produk baik produk-akhir maupun produk-antara.
Sedangkan kata “kimia” dapat diartikan sebagai
suatu proses dimana sebelum dan sesudah terjadi perubahan “identitas kimia”
yang di tandai dengan perubahan unsur-unsur penyusunnya atau perubahan massa
molekulnya ataupun struktur molekulnya, dimana proses tersebut di sebut dengan reaksi
kimia. Bahan yang belum terjadinya proses reaksi kimia di sebut dengan reaktan,
dan hasil dari reaksi kimia tersebut disebut produk, sedangkan untuk
memisahkan sebelum dan sesudah proses reaksi kimia menggunakan simbol panah,
sebagai contoh proses reaksi kimia pada persamaan [1.1] berikut :
CH(CH3)2 C6H6 C3H6
Cumene benzene propylene
|
Pada persamaan
[1.1] terjadi perubahan “identitas-kimia” dari reaktan cumene menjadi produk
benzene dan propylene. Proses pada persamaan [1.1] ini di sebut dekomposisi
yaitu perubahan reaktan menjadi rumus molekul yang lebih sederhana. Kebalikan
dari dekomposisi adalah kombinasi yaitu penggabungan reaktan menjadi
produk dengan berat molekul yang lebih besar. Akan tetapi ada juga perubahan
identitas kimia yang tidak di ikuti dengan perubahan berat molekul. Seperti
yang terjadi di persamaan reaksi [1.2]
CH3 CH2
CH2=C-CH2CH3
CH3C=CHCH3
|
Persamaan [1.2]
Pada reaksi persamaan [1.2] tidak terjadi perubahan berat
molekul, akan tetapi terjadi perubahan konfigurasi dari molekulnya.
Peristiwa
perubahan identitas kimia atau reaksi kimia dapat terjadi pada kondisi fisis
tertentu, misalnya suhu, tekanan ataupun pada fase tertentu, sebagai contohnya
adalah proses asam nitrat. Proses pembuatan asam nitrat secara komersial di
laksanakan dari oksida nitrik (NO) sebagai bahan baku, bahan baku tersebut
diproduksi dari oksidasi ammonia pada fase gas, dengan reaksi paada persamaan
[1.3]
4NH3 + 5O2 4 NO + 6H2O
|
Persamaan [1.3]
Kondisi opersi reaktan masuk pada reaktor
(alat yang merupakan tempar terjadi reaksi kimia pada tekanan 8,2 atm dan suhu
227 C dengan komposisi 15% mol. Jika kondisi operasi tidak memenuhi
maka reaksi tidak akan terjadi. Jiaka kondisi keadaan mula mula dati udara
sebagai bahan baku pada persamaan 1.3 berada pada kondisi tekanan 1 atm dan
suhu kamar sekitar 27 C maka sebelum
masuk pada reaktor udara harus di ubah dengan cara menaikkan suhu dan tekanannya,
sehingga sesuai dengan kondisi yang di perlukan untuk reaksi. Perubahan kondisi
operasi ini dikategorikan dengan perubahan kondisi fisis, dimana
perubahan kondisi fisis ini tidak terjadi pada perubahan identitas kimia.
Karena luasnya
yang harus ditangani dalam bidang Kimia Industri, kemudian beberapa guru besar
dibidang Teknik Kimia dari Massachusetts Institude Of Technology yang bekerja
di bidang Industri pada tahun 1910 mengelompokkan bidang ini menjadi 2 bagian
besar, yaitu Satuan Proses dan Satuan
Operasi. Permasalahan yang berhubungan dengan perubahan yang bersifat
fisika dalam Industri Kimia di kategorikan dalam Satuan Operasi sedangkan
perubahan kimia dimasukkan dalam kelompok Satuan Proses.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.